a. senang
b. bangga
c. kesel gila ampe rasanya pengen banting tu orang, di bejek-bejek, di lipet-lipet masukin amplop lalu kirim ke Alaska.
aku bayangin di kehidupan nyatanya sifat aslinya ya gak jauh dari mental copasper…
wkwkwkwkwk, LEBAY??? biariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin…
Down With Love Episode 10 Part 2:
“Apa? Aku tidak…aku hanya kena infeksi mata”. Yang Duo berusaha mengelak.
“Kau masih saja keras kepala… aku mengerti permasalahanmu, kau sedih karena Yang Guo dan Ke Zhong kan?”tanya Yu Ping mengagetkan Yang Duo.
“Oh tolonglah, jangan bercanda..memangnya siapa aku? Aku adalah Yang Duo!!..di mataku hanya ada uang! Siapa yang bisa menghancurkan hatiku? Jika mereka berdua mau kencan, itu masalah mereka”.
“Benarkah? …..Yang Guo adalah adikmu, kau tak mau kan memendam marah pada adikmu sepanjang hidupmu karena hal ini kan?“ Sadar tak bisa menghindar lagi, Yang Duo menggeleng.
“Bagaimana kau bisa tahu?”tanya Yang Duo tak lagi menutupi keheranannya.
“Aku lihat betapa khawatirnya dirimu saat berlari untuk menghentikan mobilku….. aku menebaknya”Yu Ping salah sangka arah pembicaraan Yang Guo.
“Bukan itu, tapi soal perasaan yang kau jelaskan tadi. Penjelasanmu sangat akurat, bagaimana kau bisa tahu?”.
“Aku punya pengalaman yang sama. Saat itu terjadi, kita harus mengubah cara pandang kita… walau orang yang kita sukai menyukai orang lain, kita masih bisa mengharapkan kebahagiaan mereka…. Melihat mereka bahagia, kita juga akan ikut bahagia”. Yu Ping menerawang.
“Aku tak sehebat itu”timpal Yang Guo yang merasa tak mampu seperti Yu Ping.
“Percayalah, seiringnya waktu akan membuatmu memahaminya.. karena kau sangat– sangat— sangat –mencintainya.” Berkali-kali Yu Ping menekankan kata sangat, ia tersenyum sedih menyadari besar cintanya pada Yang Guo.
Mata Yu Ping sudah memerah, menghindari makin larut dalam rasa melankolis, dengan alasan cuaca cerah, Yu Ping mengajak Yang Duo makan siang. Yang Duo bersedia dengan syarat hari itu dianggap libur jadi gajinya takkan di potong.
Ke Zhong tersenyum mendengarnya, Yang Guo tersenyum malu dan buru-buru menutupi kepalanya dengan selimut. Sementara senyum pun perlahan menghilang dari wajah Ke Zhong yang menghela nafas panjang. Pasti itu karena ia merasa bersalah.
“Hari ini panas… lepaskan!”tampang Yang Duo masih galak saat melihat Yang Guo, “katakan padaku, kemana saja kau semalaman?… kau membuatku khawatir”.
Sadar kakaknya tak lagi marah, Yang Guo buru-buru ngegelendot(???) lagi ke kakaknya, “aku takut kau masih marah”.
Mengabaikan Yang Guo, Yang Duo memberi Ke Zhong hadiah, sebagai rasa terima kasih karena telah menjaga Yang Duo. Dengan berjiwa besar, Yang Duo berusaha bersikap layaknya kakak yang melindungi adiknya. Ia mengatakan telah tahu soal Yang Guo dan Ke Zhong yang baru saja mulai berkencan, tapi menurutnya terlalu cepat untuk Yang Guo tidak pulang semalaman. Jadi sebagai kakak, ia mengingatkan agar hal itu tidak terjadi lagi.
Ke Zhong tersenyum melihat tingkah dua adik kakak di hadapannya.
“Kita tidak boleh membiarkan orang lain menyangka wanita di keluarga Yang gadis gampangan. Bagaimana kalau kau tak bisa menikah nantinya? Ini tanggung jawabku!”.
“Apa maksudmu kalau takkan seorangpun mau menikahiku? Kau yang begitu, aku kan sudah punya pacar”balas Yang Guo kesal.
Mengabaikan Yang Guo, Yang Duo buru-buru berbalik menghadap Ke Zhong, “Mr. Qi, aku juga bukan orang yang berpandangan picik… jadi bagaimana kalu aku memberi kesempatan satu kali seminggu?”.
“Kakak! Apa maksudmu dengan satu kali seminggu?” dan keduanya pun mulai berdebat di hadapan Ke Zhong. Ke Zhong meninggalkan mereka saat bawahannya memberitahu ada telepon. Ternyata itu telpon dari Ny. Qi yang ingin bicara dengan Yang Guo.
Ying Ling menanyakan apa Yang Guo pernah berciuman, Yang Guo berusaha menghindar tapi Ying Ling terus memaksanya. Ying Ling bahkan mencoba mengintip apa ada “kebun strawberry” (=kissmark) di dada Yang Guo. (ckckckck, jangan di tiru).
Ying Ling terheran-heran saat Yang Guo mengaku ia dan Ke Zhong hanya sebatas berpegangan tangan. Jauh berbeda dengan pengalaman pribadinya yang langsung mendapat ciuman setelah 3 menit jadian. Yang Guo beralasan Ke Zhong itu orang yang berbeda, karena ia pendiam. Ying Ling memberi ide, “Kalau begitu, kau yang harus memulainya!”. Yang Guo menolak. Tapi Ying Ling terus memanasi Yang Guo, berusaha memberinya ide.
Sepeninggal Ying Ling, Ke Zhong menanyai Yang Guo soal Ah De, “Kau ingin kembali padanya?”
“Ti.. tidak”.
“Kalau begitu kau tak usah khawatir padanya, ia bukan orang baik”kata Ke Zhong, yang tanpa beban apapun melanjutkan pekerjaannya.
“Oke…………. Begitu doang?”Yang Guo terheran-heran.
“Bagaimana mungkin? Dia kan sudah kembali pada pacarnya… lagi pula ini masalahku, kau jangan terlalu berusaha keras membantuku”.
Melihat Yang Guo hampir tak ada usaha untuk ‘mempermanis’ hubungannya dengan Ke Zhong, Ying Ling berprasangka, ”Apa kebetulan kau tak menyukai Qi Da Ge?”.
“Tentu saja aku menyukainya, kalau tidak, tak mungkin kami bersama”.
Tapi Yang Ling tak yakin. Menurutnya ada banyak alasan pasangan menjalin suatu hubungan. Ada yang karena penampilan fisik, rasa terimakasih, bahkan pelarian untuk melupakan seseorang.
“Jadi apa yang harus kulakukan?”keluh Yang Guo.
Yang Ling, sang Dewi Cinta yang sukses pernah 7 kali berpacaran memberi Tips pertama, ‘menyentuh perasaan’. Ia memberikan contoh saat pacarnya tahu kalau Ying Ling suka sekalu menonton konser, pacarnya rela mengantri 3 hari 3 malam!!. Jadi langkah pertama yang harus dilakukan Yang Guo adalah tahu kesukaannya Ke Zhong.
“Kau jauh-jauh datang ke sini hanya untuk menanyakan pertanyaan sederhana itu?”.
“Ya… karena kau telah mengenalnya sejak lama, kau pasti bisa memberitahuku kesukaannya kan?.. tolonglah!!”.
“Kenapa tak menanyakannya padanya langsung? Kenapa harus aku?”.
Yang Guo mengaku tak bisa, karena ia ingin membuat kejutan untuk Ke Zhong. Ia terus memohon bahkan menjanjikan pijatan gratis sebagai bayarannya.
“Ini magic=sulap!! Kau bodoh”dengan gemas Yu Ping mengetuk kepala Yang Guo pakai buku.
Yu Ping lalu menceritakan Ke Zhong yang saat sekolah menjadi ketua ekskul sulap, walau di akui oleh Yu Ping juga bahwa awal Ke Zhong tertarik pada sulap hanya demi merayu Hui Fan.
“Qi Da Ge sangat menyukai Hui Fan ya?” Yang Guo sedih saat mendengar nama Hui Fan.
“Aah, itu kan masa lalu. Yang penting kan ia sekarang menyukaimu”.
“Menurutmu ia benar-benar menyukaiku?”.
Yu Ping berusaha meyakinkan Yan Guo.
“Tapi…sejak bersama, kami hanya bergandengan tangan”. Yang Guo berbisik pada Yu Ping.
“Tentu saja, aku tak mungkin berbohong untuk hal yang memalukan… tambah lagi Ying Ling mengatakan bahwa kami tak seperti pasangan kekasih”. Yang Guo dengan sedih curhat, sementara Yu Ping senang bahwa Yang Guo dan Ke Zhong hanya sebatas berpegangan tangan.
Dengan suara keras Yu Ping menyanggahnya, “siapa bilang? Di hatiku kau jauh lebih mempesona dibanding wa—“ Yu Ping tersadar, ia tak meneruskan ucapannya, “maksudku, kau seperti perempuan… eh..” Yu Ping tambah bingung mancari kata-kata.
Yang Guo tersenyum senang, ia berterima kasih untuk perhatian Yu Ping. Yu Ping sedikit mengingatkan bahwa Ke Zhong memang bukan orang yang ‘mudah’ bersikap hangat, tapi ia pasti akan tersentuh dengan apapun yang Yang Guo lakukan.
“Lalu saat Ke Zhong dan kau pulang dari rumahku, apa ia marah?” Yu Ping mengganti pertanyaan.
“Tidak, ia percaya penuh padaku……lalu bagaimana denganmu? Apa kau bertengkar dengan Hui Fan?” Yang Guo balik bertanya.
“Tidak… tak mungkin kami bersama kembali”
“Kenapa? Kalian tampak serasi.. bukankah lebih aneh kalau kalian tak bersama?”.
“Memang ada bedanya kami menjadi pasangan atau tidak?”.
“Tentu ada. Bagiku, kau dan Hui Fan kalian adalah pacangan yang serasi dan cocok. Jika sampai kalian berpisah setelah 7 tahun bersama, bagaimana dengan nasibku dengan Qi Da Ge?”
‘Pada akhirnya, yang ia khawatirkan hanya Ke Zhong’ keluh yu Ping dalam hati.
Yang Guo terus berusaha meyakinkan Yu Ping untuk kembali pada Hui Fan. Yu Ping yang mulai kesal menghentikannya dengan mencoba mengingatkan Yang Guo soal sulap.
Saat Ke Zhong ke kantornya, ia di kejutkan oleh ‘aksi’ Yang Guo.
“Kau tak apa-apa?”tanya Ke Zhong khawatir.
“Tak apa, aku hanya takut….. Sepertinya terlalu mencintai juga bisa menyakiti diri sendiri” Yang Guo mencoba bercanda.
Setelah meningatkan agar Yang Guo berhati-hati, Ke Zhong meneruskan trik sulap Yang Guo. Sumbu apinya menjadi bunga.
Ke Zhong membesarkan hati Yang Guo, penampilannya tadi hampir seperti aktris profesional. Yang Guo terkejut senang, ia mengaku baru mempelajarinya dari Yu Ping. Ke Zhong sempat heran saat Yang Guo mengatakan bahwa Yu Ping mengaku sebagai mantan wakil ketua ekskul sulap.
Sebelum Yang Guo membereskan kantor, Ke Zhong menanyakan kesediaan Yang Guo untuk menemui teman-teman kuliahnya menonton rerun acara ice hockey dari sebuah cafe nanti malam. Dengan senang Yang Guo bersedia menemani Ke Zhong.
from Ai Rf@pelangidrama.net with love..muach
copas city hall teh ai? sebenernya kemeran jgua ada temenku nyontek dia dapet A aku A-. tapi emang tugasnya dia jauh lebih bagus dari aku hehe…
SukaSuka
Cospaster? YOU DIEEEE!!!! Mwahahahaha!!!! *stress mode: ON
Saranghe teh Ai,, muach! ^3^
SukaSuka
luccu sinops nya,,,
sepatu (sepakat bin setuju) ttg copasters nya,,,
semangat,,, ditunggu ep selanjutnya…
hehe 🙂
SukaSuka
pernah kejadian waktu smp ntu tapi ari ga kasih alhasil di marah ama ari dan persahabtan kami pun jadi renggang muhahahaha, lanjutkan 6 episode lagi, vita fighting muhaha
SukaSuka
Setuju para copas sama aje maling
SukaSuka
ke zong sma hui fan emang egois >,<
aq benci ke zhong lebih milih huifan drpda yu ping yg udh nganggap dy saudara …!!!
kasihaaaan yupin cinta bertepuk sebelah tangan ..
hehehe jgn sebaliknya huifan jgn berharap dehk huifan bkal balik ..
next ….
SukaSuka