[Sinopsis K-Drama] Tree with Deep Roots episode 2

Atas permintaan Bu pemred pelangi drama, teteh lanjut dulu dah TWDR-nya semoga yang lain juga suka ya

Di  penjara, para budak terutama Ddol Bok berdua mengetahui kematian Sam Soon. Dbol bok tampak syok pandangannya kosong.

Para budak lain juga sedih. Ddol Bok berusaha membangunkan ayahnya tapi ayahnya tentu tidak akan bangun lagi.

“Ayah siapa itu? siapa yang berbuat ini?”
Sadar ayahnya tidak menjawab lagi Ddol Bok menjadi histeris dalam kesedihannya. “Siapa bajingan itu, siapa pelakunya?!”

Di Istana raja, Perbincangan baginda Raja dan Permaisuri seperti menjawab pertanyaan Ddol Bok bahwa penyebab dan yang bertanggung jawab akan hal itu adalah raja.

“Itu karena Baginda, karena ayahanda tidak mau Baginda mendapatkan masalah. Sehingga beliau memilih wafat begitu saja. Bagindalah penyebabnya!”
Raja terpaku tanpa bisa  membela diri apapun.

Permaisuri lalu pergi. dia mengajak dayangnya pergi ke penjara.
“paling tidak aku harus menemui ibuku!”

Setelah permaisuri pergi, Baginda pun bergerak bangun.
“Baginda akan ke mana?”, tanya Mu Hyul pengawalnya.

Mu Hyul khawatir jika raja kepenjara , maka raja terdahulu tentu akan murka.
“Apa aku ini tidak bisa berbuat apa-apa?!”


Ddol Bok menangis histeris memilukan. Semua budak di sana ikut pilu mendengarnya. Mereka juga jadi bertanya-tanya apa salah ayah Ddol Bok dan siapa yang berbuat itu padanya.

“Tentu kalangan atas yang melakukannya, kita ini hanya bagai seujung tahi lalat bagi mereka!”, para budak mulai gemas.
Mereka lama-lamapun ikut emosi “kita juga manusia kita juga khan rakyat negeri ini!”
Pada saat yang sama penjaga berusaha menarik mayat Ddol Bok keluar. Ddol Bok bersikeras tak mau ayahnya dibawa pergi. Penjaga itu memukul Ddol BOk . hal ini juga semakin memancing emosi dan kemarahan para budak. mereka pun membela Ddol Bok dan melawan.

keadaan mulai tak terkendali, kunci penjara jatuh dan para budak membebaskan dirinya dari sel.

Keadaan penjara benar-benar tak terkendali, para budak berlarian dan para penjaga ebrusaha membunuh para budak yang berusaha kabur.
Ayah Dan berusaha membujuk Ddol Bok untuk kabur juga. “ayahmu jug pasti menharapkan dirimu lari dari sini” 

Pada sat yagn sama Dan menyimpan wasiat ayah Ddol Bok.



Ayah Dan mengamankan anaknya dan DdolBok ke ttempat yang aman. Dia mengangkat Dan dan Ddol bok ke luar batas dinding penjara. 

 

Namun saat dia juga akan kabur, sebuah pedang prajurit menembus punggungya. Ddol Bok dan Dan syok. Dalam sisa-sisa hidupnya dia menyruh mereka kabur. Tapi Ddol Bok kembali turun untuk melawan prajurit. Ayah Danmentitpkan anaknya pada Ddol Bok. 

Ayah Dan pun menghebuskan nafas teakhir. Ddol Bok dan Dan berteriak. Ddol Bok lalu menyuruh Dan untuk segera lari. Dan pun akhirnya lari keluar.


Ratu yang sampai di luar penjara kaget melihat halaman penjara yang hiduk pikuk menyedihkan. Tiba-tiba dia melihat seorang gadis kecil berlari ke arahnya. Permasuri mengenalinya “Dan kaukah itu?” 
Yang mulia prihatin sampai budak kecilnya dulu pun harus ikut dibantai juga. Begitu penjaga datang permasuri buru-buru menyembunyikan Dan dibalik jubahnya.

Raja dan Mu Hyul yang berpakain biasa ingin datang ke penjara. mereka pun kaget melihat suasana penjara yang kacau dan menyedihkan. Mu Hyul cemas danmengajak baginda pulang, takut karena  Baginda ikut disalahkan karena kerusuhan penjara ini.

Tiba-tiba Lee Do melihat bocah kecil Ddol Bok yang berusaha melarikan diri. Raja tiba-tiba teringat pengalaman masa kecilnya yang tidak bisa menolong siapapun. Ddol Bok kabur dan tak sengaja menubruk Lee Do. Lee Do pun tiba-tiba sadar dan berteriak pada Mu Hyul

“selamatkan dia!”
Muhyul tak mengerti “ Selamatkan anak itu! Cepat!”
Mu Hyul mentaati perintah paduka dia dengan sekali sabetan berhasil mengatasi dua prajurit. Ddol BOk kaget dan berteriak. Mu Hyul membuatnya pingsan.
Kegiatan Lee Do rupanya diam-diam diamati oleh ayahandanya raja terdahulu.
Mu Hyul dan Lee Do membawa Lee Do yang tak sadarkan diri ke tempat aman sebuah pondok di hutan. 


Saat akan pulang tiba-tiba mereka berdua di kepung oleh Raja Terdahulu dan pasukannya. Lee Do tak menyangka dan kaget karena terpergok ayahannya.

“Serahkan anak kriminal itu!”

“Dia hanya anak kecil yang tak tahu apa-apa”, bela Lee Doo.

Ayahnya bersikeras karena dia menjadi kriminal karena menjadi budak seorang penghianat, di tambah lagi dia kabur dari penjara dan melukai pada pasukannya.

Lee Do tetap membela tapi ayahnya jgua bersikeras. Raja terdahulu akhirnya memerintahkan pasukannay untuk membawa dan memenggal anak itu.
Lee Do tak kuat lagi dia kali tidak bisa mentolerir lagi perbuatan ayahandanya.
“berhenti kataku!”, kata Lee Do pada prajurit ayahnya.

Ayahnya sempat kaget begitu juga prajuritnya. tapi Lee Do menegaskan

“Raja terdahulu tetaplah bukan Raja. Aku lah Raja!”
pasukan ayahnya pun terdiam


Lee Do lalu mengutarakan hal-hal yang dia pendam selama ini. Dia berkata pada ayahanndaya sejak dulu ibunya meninggal umur 11 tahun dia menghilangkan rasa tertekan denagn bermain permainan persegi ajaib sampai dia bisa menyehlesaikannya. begitu juga ketika ayahnya membantai para paman kecilnya dan saudaranya dia juga melarikan diri ke perpustakaan menyelesesaikan kotak persegi yang semakin lama semakin besar.  (kasian)
“aku mencoba memahami ayah”, kata Lee Do sedih

Begitu juga ketika ayahnya membunuhi para musuh politiknya dari yang kecil hingga Jung Do Jun (mantan perdana mentri pertama Joseon -pada masa kakek Lee Do. red) musuh bebuyutan ayahnya.

Lee Do pun memanas-manasi ayahnya dengan menyebut nama Jong Go Jun dan aliasnya Sam Dong berkali-kali. Menurut Lee Do sebagai seorang terpelajar PM Jong Do Jun lah yang meletakkan dasar bagi negera Joseon (jadi maksudnya Jong Do Jun pun pemilik Joseon)

Ayahnya Lee Bang Won marah “Ini Joseonku, akulah yang bersimbah darah, membasahi tanganku dengan darah sehingga dinasti Goryo runtuh dan membuat ayahandaku menjadi Raja!” 

Tapi Lee Do percaya diri  berkata“ Joseonku berbeda dengan Joseon ayahanda!”
Ayahnya memantang Lee Do “Apa bedanya, tunjukkan padaku di mana jika berbeda  Seperti apa Joseonmu?!”
Lee Do terdiam dia baru sadar dia tidak punya jawabannya sepert apa Joseon yang dia cita-citakan.
Ayahnya dan pasukan ayahnya lalu pergi hendak menangkap Ddol Bok. Tiba-tiba Lee Do melemparnya pedangnya menantang.Mereka semua berhenti.
“Ayahanda bisa membunuhku juga!”, ancam Lee Do “aku orang yang melindungi kriminal, menyebutkan nama kriminal dan memantang raja terdahulu!” 
“Kau pikir aku tidak takut membunuhmu!”, balas ayahanda, Lee bang Won. Lee Bang Won mengulurkan pedangnya pada leher Lee Do, anaknya.
Tiba-tiba Lee Do berteriak memerintah Muhyul
“Mu Hyul! kau harus memenggal siapaun yang membunuh raja! walau beliau ayahanda Baginda kau tidak boleh kupa menegakkan keadilan. Ini wasiat terakhir raja!”
Mu Hyul Pun sanggup dia pun menyiapkan pedangnya!
Lee Do menyindir ayahnya bahwa ayahnya lah dulu yang memberikan Mu Hyul jago pedang nomor satu korea padanya. yang mampu membunuh banyak prajurit dengan mudah.
Ayahnya pun mengalah dia mekepaskan pedang dari leher Lee Do dan pergi.


Lee Do dan mu hyuk lalu bergerak ke pondok itu untuk melihat Ddol Bok. ternyata Ddol Bok telah sadar. ia bahkan sedang mengacam seorang prajurit yagn berhasil menemukannya di sana.
dalam keadaan depresi Ddol Bok kembali bertanya siapa yang terga membunuh ayahnya pada prajurit itu. prajurit itu akhirnya berkata bahwa itu semuanya perintah kerajaan.
“Perintah kerajaan? maksudmu raja?!”, kata Ddol Book
Raja dan Mu Hyul hanay menyaksikan itu dari luar.
Ddol Bok tampak tak terima dengan jawwban itu

“Ayahku itu hanya seorang idiot yang hejndak melindungi anaknya! Dia hanya seorang idiot bukanya raja itu ayah dari seluruh rakyat! bukannya dia itu pelindung rakyat! mengapa dia membunuhku ayahku?!”

Lee Do hanya bisa menyaksikan dan mendengarkan itu semua dengan perasaan menyesal.
Prajurit yang diancam itu mencoba membela raja bhwa raja pasti punya alasan penting atau tujuan besar di balik itu.
“Maksud besar apa?! Maksud besar apa yang bisa membunuh ayahku?! hanya omong kosong!”
Lee Do hanya bisa berkaca-kaca dan prihatin.
sedangkan Ddol Bok bertambah histeris “aku akan membunuhnya aku akan membunuh raja!”
Mu Hyul hendak maju membereskan Ddol Bok yang kurang ajar, tapi Raja mencegahnya.
Mu Hyul bersikeras dia khawatir jika dibiarkan suatu saat anak itupun akan membahayakan baginda raja.

“tapi dia lah satu-satunya rakyat yang berhasil keselamatkan!. Raja adalah pelindung rakyatnya. Jika aku menyelamatkannya paling tidak untuk s emsentara aku benar seorang raja!”, Lee Do begitu terhanyut.

Menurut Lee Do mungkin Ddol Boknya orang yang pertama dan terakhir yagn bisa dia selamatkan, Lee Do sendiri merasa tidak yakin akan nasibnya selanjutnya. karena dia telah menentang ayahnya dan dia juga belum punya jawaban seperti apa Joseonnya nanti.

Malam itu sekembalinya dari hutan, Raja Lee Do termenung di halaman istana. dia teringat perkataan Ddol bok yang menyebutnya maksud besar itu cuma omong kosong
“Omong kosong! itu kata yang tepat bukan?”, kata Lee Doo dalam hati “baiklah kita hentikan semua omong kosong ini!”
Lee Do pun memantapkan hatinya untuk membentuk Joseon cita-citanya sendiri bahkan jika itu harus menentang ayahandanya sendiri.
Keesokan harinya, Ddol Bok terbangun di sebuah kamar di tempat yang asing. Dia terkejut dan bersikap siaga dengan membawa senjata. 
Seorang Bibi menyapanya ramah dan menyuruhnya kembali beristirahat.
“Di mana ini?”, tanya Ddol Bok
 
Ternyata Ddol Bok berada di suatu desa bernama desa banchon. Di desa banchon tinggal para budak yang bekerja untuk Akademi Kerajaan. Bibi itu berkata bahwa di Banchon ini Ddol Bok tak usah khawatir karena keistimewaan Banchon tidak ada pasukan yang berani ke sini tanpa ijin Raja. Di Banchon ini pula terdapat Mun Seong Gong, suatu tempat suci /makam para leluhur kaum terpelajar penganut ajaran Confusius (Kong Hu Cu) spt Jung Do Gun.

Namun Ddol Bok rupanya tidak betah diam tak lama kemudian dia berjalan-jalan di sekitar situ. Dia terkesan melihat para budak yang bekerja dengan riang. dengan berbagai keahlian dari menenun, pandai besi, membuat gerabah sampai tukang daging. Menurut Bibi pemimpin tempat itu yang tadi dia temui. Di banchon sinilah tempat diibukota satu-satunya tempat pemotongan hewan yang diijinkan. 
Melihat para budak yagn dengan riang bekerja dia teringat dan merindukan “keluarga para budaknya” di tempat bangsawan Sim On dulu. 
Di istana, Raja Lee Do dikagetkan oleh informasi Mu Hyul, bahwa para pengawal istana , pengawal kerajaan dan semua kasim tidak berada di istananya. 
Mereka semua ternnyata dipanggil oleh Raja Terdahulu, raja Taejong, Lee bang Won.Lee Do kaget dan mengira ini semua pasti implikasi yagn harus dibayar karena pembangkangan yagn dilakukannya semalam.
Tak lama kemudia Sang Permasuri mendapat laporan dari dayangnya hal besar yang di lakukan Baginda raja. aginda raja dikabarkan telah membawa semua tanda kebesaran kerajaan yang dalam kekuasannay seperti stempel istana, pedang kerajaan juga semua kartu dan tanda perintah resmi untuk para menjteri dan pejabat. Ratu kaget mendengar hal ini dia was-was terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada raja. 
Raja terdahulu juga mendapatkan kabar bahwa Lee Do anaknya telah membawa semua tanda kebesaran kerajaan seperti stempel, pedang dan tanda perintah bersamanya. Lee Bang Won masih meragukan kemampuan dan langkah yagn diampil putranya itu. Tak lama kemudian masuklah seorang suruhannya.
“Hamba telah membawakan kotak makanan yang Paduka perintahkan”, kata kasim
“Kirimkan kotak itu ke istana raja”, kata Lee Bagn Won
Kasim tersebut bertanya apa perlu memesan dari dapur istana untuk makanan yang akan dikirinkan.
Lee Bang Won menajwab “tidak perlu, kirimkan saja kotak makanan kosong”
Semua orang di sana kaget mendengarnya.
Di perpustakaannya, Lee Do mengambil sebuah tulisan yang disimpan dengan rapi. tulisan itu tulsian tangan dari Jong Gi Jun. Dia teringat masa lalu di mana anak itu Jong Gi Jun mengejeknya  bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Tak Lama kemudian datanglah permaisuri mengunjunginya, permasuri tampak begitu khawatir. Permasuri lalu bertanya dengan hati-hati
“benarkah baginda terlibat dalam kerusuhan penjara tadi malam? apa Baginda di sana?”
 
“Aku tidak bisa bilang aku tidak terlibat”, jawab Lee Do lembut
“Apa Baginda semalam juga bertemu dengan paduka raja terdahulu?”
Lee Do membenarkan (aku suka chemistry yagn diperlihatkan Lee Do pada permaisurinya, lembut dan sayang banget kelihatannya I love it)
“Apa karena itu baginda mempersiapkan stempel, pedang, lambang dan tanda perintah kerajaan?”
Lee Do mengangguk dan berkata lirih namun tegas “Aku akan mengakhiri semua ini”
Permaisuri bersedih sambil bertanya “Bagaimana dengan Joseon Baginda?”
Lee doo mengaku belum punya jawaban tentang Joseon-nya yang dia tahu hanya dia membenci ayahandanya. Permaisuri menangis. 
Lee Do memahami kekhawatiran permaisuri, lalu menghapus airmata di wajah permaisuri dengan lembut. Lalu Raja Lee Do pun memeluk sang permaisurinya.

Tiba-tiba datanglah kasim yang datang menghadap. kasim itu secara ragu-ragu membawakan bingkisan kiriman dari raja terdahulu.
Lee Do dan permaisuri tampak syok melihat isinya sebuah kotak makanan kosong.
Kotak makanan kosong melambangkan perintah  tersirat “tidak usah makan” yang bisa juga diartikan permintaan untuk bunuh diri saja!. Lee Do terdiam terpaku dan permairsuri tampak begitu takut.
Di istana raja terdahulu, anak buah Lee bang won juga tampak khawatir. Dia tahu benar bahwa di masa lalu pernah ada kasus yang dikirimkan kaisar kotak makanan kosong dan akhirnya dia pun bunuh diri. Namun sepertinya Lee Bang Won ingin mengetes sejauh mana kepiawaian Lee Do menghadapi masalah ini.
Di tempat lain, di tempat suci Mun Seong Gong, Banchon, seseorang memanggil 2 orang budak. Dia memerintahkan budak tersebut mengirimkan buku yang penting. 2 budak itu diam-diam meninggalkan banchon, tapi naas dia ketahuan oleh penduduk Banchon. 2 orang itu ditangkap dan dibawa menghadap pemimpin mereka, sang Bibi tadi.seseonga menyerahkan pada Bibi bungkusan dokumen yang ditemukan dari tersangka. 
Bibi melihat sebuah tanda huruf kanji “dasar”, bibi tersebut mengenali tanda penting itu. 
dia buru-buru menyimpan dokumen itu.
Bibi itu terlihat sangat tegas menegakkan aturan aturan. Penduduk banchon menurutnya selama ini bisa bertahan karena aturan untuk  menghindari penduduknya terlibat politik praktis. Perbuatan budak itu menurutnya membahayakan desa banchon secara keseluruhan. Pada saat yang sama Ddo Bok pun ditangkap karena berusaha kabur. Ddol Bok melihat dengan mata kepala sendiri 2 orang budak itu dibunuh dihadapannya. Ddol bok merasa cemas tapi dia pura-pura berani dan terus menantang.
Bibi teringat kejadian tadi fajar saat Pendekar Mu Hyul menyerahkan anak itu padanya. Mu Hyul berpesan bahwa jika dia tidak bisa mendidik dan mengekang anak itu sebaiknya anak itu dibunuh saja.
Anak buah Bibi kesal melihat Dool Bok yang kurang ajar dia mengacam leher Ddol Bok dengan belati. 
Walau sesumbar Ddol Bok sebenernya terkencing-kencing. Bibi memberi tanda agar Ddol bok jangan dibunuh.
Raja masih termenung di perpustakaannya memandang kotak makanan kosong dari ayahanndaya.
Mu Hyul datang menghadap. Mu Hyul tahu pergerakan tak lazim dari raja terdahulu. 
Mu Hyul lalu berlutut memohon pada Baginda untuk minta maaf dan memohon ampun pada ayahandanya.
“Hamba ini seorang yang kecil dan tak tahu politik, namun jika ini peperangan ada saatnya kita harus mundur untuk menyimpan kekuatan untuk kemudian melawan balik”, kata Mu Hyul
Lee Do sendiri awalnya pesimis kekuatan apa yang dia punya nanti.
Tiba-tiba dia melihat sekeliling, kotak-kotak bilangannya, kotak angka 1 ayahnya. dia juga memperhatikan bnetuk kotak makanan yang dikirimkan padanya. Ketika terbuka kotak makanan itu seperti berbentuk belah ketupat yang didalamnay berisi kotak-kotak yang mirip kotak bilangannya. Lee Do seperti mendapat ide cemerlang.
Lee Do lalu mencoba mengotak-ngatik kotak2 kotak bilangannya menjadi bentuk belah ketupat. 
Dan dia pun menemukan jawabannya untuk 9 kotak. 
Dia lalu mencoba mengambil kotak lebih banyak lagi dan menyusunya seperti belah ketupat dan dia juga behasil. Lee Do lalu memerintahkan para dayangnya untuk membuat 33 X 33 kotak berbentuk belah ketupat. Lee Do pun akhirnya berhasil memecahkan permainan itu mendapatkan suatu angka.

 Lee Do puas, dia pun mantap dengan jawaban dan idenya.


Malam itu Lee Bang Won mengumpulkan semua istana dalam komandonya. Dia memimpin mereka untuk latihan perang di arena kerajaan. Pada saat yagn sama Lee Do yagn sudah siap denga jawabannya buru-buru ingin menemui ayahandanya. Di sisi lain raja memerintahkan Mu Hyul untuk membawa semua tanda kebesaran kerajaan.


Latihan memanah yang dipimpin Lee Bagn Won sedang berlangsung di arena.

dan pada saat yang bersamaan Lee Do membuka gerbang arena. 
Pemimpin pasukan terkejut dan terdiam. Namun Lee Bang Won memerintahkan latihan tetap dilanjtukan. Lee Do tetap melangkah mantap. 

Pemimpin pasukan tidak berani jika mereka harus memanah tepat di depan raja. Lee bang Won kesal dia mengambil sendiri bendera dan memberi aba-abapasukannay untuk mulai memanah. Dan di sisi lain Lee Do pun tak gentar. 

Dia tetap berjalan mantap dikelilingi oleh hujanan panah disekitarnya.


bersambung…



written and picture by nana rf@pelangidrama.net


11 pemikiran pada “[Sinopsis K-Drama] Tree with Deep Roots episode 2

  1. daebak teteh… sebenernya klo aku nonton jang hyuk maen drama,, kenapa pernannya selalu jadi orang pendendam ya… sebenernya kasian juga tu ma ddol bok,, salah orang dendamnya,,

    Suka

  2. iya…
    haduh, cembokur chemistrynya jong ki ma istri (bukan mbak ari :P)
    btw, di sini pemainnya famous, cerita juga gak main2, pantes deh dapet rating tinggi ^^b
    dira

    Suka

Tinggalkan Balasan ke aidaRF_ayanknyaWonHaeYo~ong Batalkan balasan