Hang Ah melarikan diri dan tiba di sebuah rumah. Di sana ia meminta tolong untuk meminjam telepon untuk sambungan luar negeri. Suami – istri pemilik rumah tersebut kaget melihat Hang Ah yang terlihat berantakan. Mendengar permintaan Hang Ah, keduanya segera masuk dan mempersilahkan Hang Ah untuk duduk sebentar. Istri pemilik rumah memberikan teh untuk Hang Ah. Melihat kebaikan hati keduanya, Hang Ah melepaskan jam tangannya sebagai ucapan terimakasih, namun wanita tersebut menolak dan meminta agar Hang Ah segera pergi dari rumahnya. Hang Ah kaget mendengar permintaan wanita tersebut. Belum sempat Hang Ah berdiri, polisi telah masuk ke rumah tersebut. Ternyata sang suami menelepon polisi dan memberitahukan Hang Ah yang berada di rumahnya.
Hang Ah segera dibawa dan diinterograsi di kantor polisi. Hang Ah mengaku bahwa dirinya adalah Kim Hang Ah. Mendengar perkataan Hang Ah, polisi yang menginterogasinya bertanya apakah ia tunangan Raja Korea Selatan, Lee Jae Ha? Hang Ah mengangguk. Polisi itu lantas mengejeknya dan berkata semua orang yang melarikan diri dari Korea Utara selalu mengaku sebagai Kim Hang Ah. Ia pun memperingatkan Hang Ah untuk mematuhi apapun perintah mereka bila ingin tetap hidup. Hang Ah mengetahui bahwa ia sedang diawasi lewat kamera. Melihat hal tersebut Hang Ah tahu bahwa mereka telah berkomplot dengan Kim Bong Goo. Ia tidak melawan polisi yang akan membawanya ke tahanan.
Inspektur polisi yang mengawasi jalannya interograsi Hang Ah menerima telepon dari Kim Bong Goo. Bong Goo meminta agar inspektur polisi tersebut menahan Hang Ah selama satu bulan, sebab Hang Ah merupakan salah satu kartunya yang akan ia gunakan untuk menyerang Korea Utara dan Selatan. Inspektur polisi tersebut bertanya bagaimana caranya. Bong Goo tidak menjawab dan berkata akan memberitahukannya segera.
Di dalam sel, Hang Ah membuat keributan. Ia memukul jeruji selnya untuk memanggil penjaga. Saat penjaga mendekatinya, Hang Ah beralasan tangannya sakit dan harus bertemu dengan dokter untuk memeriksa keadaannya. Namun penjaga itu berkata ia harus menunggu hingga satu minggu lagi untuk bertemu dokter pada saat ia akan dipindahkan. Hang Ah lantas bertanya akan dipindahkan ke mana, tetapi penjaga itu berkata tidak tahu dan meminta agar Hang Ah beristirahat dan tidak membuat ulah lagi.
Setelah para penjaganya pergi, Hang Ah memulai latihan fisik. Tanpa lelah ia berlatih di dalam selnya. Hingga akhirnya ia merasa lelah dan duduk. Saat duduk, ia merasa Lee Jae Ha ada di sampingnya, memeluknya untuk mengurangi beban dan rasa sakitnya. Sayangnya, itu hanya imajinasi Hang Ah saja.
Di tempat yang berbeda, Jae Ha berdiri di depan jendela sambil melamun. Stafnya yang berada di ruangan yang sama menegurnya dan mengajak berdiskusi tentang rencana mereka untuk melaporkan Kim Bong Goo ke dewan internasional berkaitan dengan kejahatan yang telah ia lakukan. Mereka telah menemukan hal yang dapat memberatkan laporan mereka dan membuat Bong Goo ditahan.
Mantan sekretaris berjalan menuju sungai untuk memancing. Tanpa ia duga, ternyata Shi Kyung telah berada di sana. Ini merupakan pertemuan rekonsiliasi mereka setelah Shi Kyung mengetahui bahwa ayahnya terlibat dalam kematian Raja Jae Kang.
Shi Kyung menemani ayahnya memancing. Ia mengejek ayahnya yang sudah memancing selama satu jam namun belum mendapatan hasil apapun. Ia lalu meminta ayahnya agar mengubah hobinya ke hal yang ia bisa lakukan dengan baik.
“Awal yang baik dimulai dari tengah – tengah pekerjaan tersebut,” tutur sekretaris Eun.
“Aku selalu merasa, ada jarak dengan Ayah. Aku tahu apa yang Ayah harapkan tapi aku tahu aku tidak bisa mencapainya. Aku ingin Ayah puas terhadapku, tapi aku tidak memiliki bakat yang cukup. Aku merasa takut dan sulit untuk mendekati Ayah. Aku merasa sangat kecil. Karena itulah.. kenapa aku menjadi sangat marah. Aku mencoba untuk menyembunyikan kekompleksanku. Tapi sekarang aku bahagia. Aku merasa aku telah mendapatkan kemerdekaanku dari Ayah. Ayah, jika terjadi sesuatu padaku tolong jangan salahkan diri Ayah. Karena itu semua adalah pilihan yang aku buat sendiri. Ayah adalah Ayah dan aku adalah aku, ” kata Shi Kyung.
Sekretaris Eun merasakan ada sesuatu yang lain yang ingin disampaikan oleh Eun Shi Kyung, meskipun ia tak menyampaikannya secara langsung. Sekretaris Eun bertanya ada peristiwa apa yang terjadi. Shi Kyung tidak menjawab, ia malah mengalihkan pembicaraan mereka dengan melihat joran pancingnya bergerak. Sayang saat diangkat ikannya terlepas. Shi Kyung menyalahkan ayahnya yang membuat ikannya terlepas. Keduanya tertawa bersama (tapi kok malah aku jadi nangis ya, T_T)
Jae Ha dan stafnya masih bekerja keras untuk melakukan rencana mereka melaporkan Bong Goo. Saat semuanya sedang sibuk berdiskusi, Dong Ha masuk dan memberitahukan rencana Shi Kyung yang bersikeras akan masuk ke markas Bong Goo di Cina. Mendengar laporan Dong Ha, Jae Ha menjadi frustasi.
Shi Kyung bersikeras untuk menyusup ke dalam markas Bong Goo. Ia beralasan akan menggunakan waktu liburnya untuk masuk ke Cina. Temannya masih membujuknya dan berkata alasan Raja untuk meminta mereka mengawasinya adalah agar ia tidak bertindak gegabah. Shi Kyung tetap ngotot. Ia pun menyerahkan surat pengunduran diri jika permintaan cutinya ditolak. Di ruang kerjanya, Dong Ha berusaha membujuk Shi Kyung agar tidak melakukan hal tersebut. Bahkan Dong Ha memberitahu bahwa dirinya dicekal pergi keluar negeri.
Mendengar dirinya dicekal, Eun Shi Kyung mendatangi ruangan Raja sambil berteriak marah. Ia dihadang oleh staf Raja yang memberitahukan bahwa Raja tidak mau diganggu siapapun. Jika ia ingin berbicara, ia dipersilahkan berbicara dari ruangan luar tersebut.
“Anda sudah memutuskan untuk membawa masalah ini ke pengadilan, kan? Lalu apa ini? Meskipun kita mengajukan tuntutan secara resmi, Cina tidak akan membiarkan prajurit kita untuk masuk dan menangkap Kim Bong Goo. Karena itu kita harus mencari jalan, membiarkan dia menangkapku. “
“Masih ada banyak orang selain dirimu yang bisa menjadi mata – mata, ” jawab Jae Ha dari balik pintu.
“Bagaimana jika dia membunuh mereka semua? Bong Goo sudah tahu bahwa aku adalah tangan kanan Anda. Karena dia ingin memberi Anda serangan ganda, dia akan mencoba untuk membujukku. Kenapa aku tidak bisa? Karena aku teman Yang Mulia? Jika memang benar begitu, tidak usah khawatir. Karena aku tidak pernah menganggap Yang Mulia sebagai temanku. Jadi karena itu.. aku mohon Anda bersikap kuat, Yang Mulia!” balas Shi Kyung. “Lee Jae Ha! Kalau begitu habiskan seluruh hidupmu di situ selagi mencari teman. Sekarang di sisimu tidak ada Kim Hang Ah, karena itu kau takut akan kehilangan aku juga, kan? Hal – hal seperti rasa bersalah, aku sudah membuangnya jauh – jauh. Jadi aku minta, berpikirlah jernih!”
Usaha Eun Shi Kyung memanggil nama Raja berhasil. Jae Ha keluar dari ruangannya. Setelah Eun Shi Kyung berjanji akan kembali, akhirnya Jae Ha meluluskan permintaan Eun Shi Kyung.
Keduanya lalu bersama – sama memeriksa semua berkas yang akan mereka kirimkan untuk melaporkan Kim Bong Goo. Setelah bekerja keras semalaman, akhirnya mereka berdua sepakat dengan kode rahasia yang akan mereka gunakan untuk berkomunikasi. “Apa kondisimu memungkinkan untuk menelepon?” menjadi kode rahasia mereka. Lee Jae Ha lalu meminta pada Eun Shi Kyung untuk menemui adiknya, Putri Lee Jae Shin sebelum pergi. Ia meminta agar Shi Kyung menemui dan menghibur adiknya pasca ingatannya kembali.
Setelah menerima perintah dari Raja, para pengawal putri Jae Shin membawanya ke taman. Mereka meninggalkan putri sambil membawa kursi rodanya. Tentu saja Putri heran melihat apa yang dilakukan oleh pengawalnya. Namun tak ada seorangpun yang mau menjawab pertanyaannya. Putri kaget melihat Eun Shi Kyung mendatanginya. Ia merasa salah tingkah melihat Shi Kyung. Akhirnya Jae Shin berkata bahwa Shi Kyung pasti telah mendengar tentang ingatannya yang telah pulih dan ia berfikir Shi Kyung akan memandang dirinya sangat buruk.
“Yang mengatakan lokasi Anmyundo pada Bong Goo adalah ayahku. Tapi aku memutuskan untuk tidak akan menyalahkan diriku sendiri. Ayahku adalah ayahku dan aku adalah aku. Ini sama halnya dengan Putri. Itu semua perbuatan mereka, itu bukan salah Putri. Putri telah mencoba untuk mendapatkan kembali ingatan tersebut, itu sangat mengagumkan. Itu bukan salah Putri, ” jelas Eun Shi Kyung memberi dukungan.
Saat Eun Shi Kyung berjalan sambil menggendong Putri Jae Shin, ia berpamitan.
“Putri, aku akan pergi berlibur beberapa lama. Aku akan memberikan Putri pekerjaan rumah. Saat Putri sudah menyelesaikannya, aku akan pulang. “Itu bukan salahku” katakan itu 100 kali dalam sehari. Dan juga Putri harus tertawa tiga kali sehari, meskipun jika harus memaksakan diri. Pastikan untuk tidak melewatkan sesi konseling. Juga tidak boleh melewatkan terapi rehabilitasi. Dan juga Putri harus banyak berlatih untuk tampil di hadapan orang – orang. “
“Baik, aku akan melakukannya, ” janji Putri Jae Shin.
Permintaan terakhir Shi Kyung pada Jae Shin adalah memintanya kembali bernyanyi. Mendengar permintaan Shi Kyung, Putri Jae Shin tidak tahan. Ia mengecup pipi Eun Shi Kyung. Shi Kyung kaget dengan apa yang dilakukan oleh putri Jae Shin. Ia berdiri dan mencium putri Jae Shin. Setelah sadar dengan apa yang baru saja diperbuatnya, Shi Kyung segera menjauh dan meminta maaf kemudian ia mendorong kursi roda putri Jae Shin dengan wajah kikuk.
Di ruangannya Eun Shi Kyung bingung bukan kepalang. Ia merasa perbuatannya benar – benar di luar kendali. Ia menyesal atas apa yang terjadi barusan. Dia lalu duduk dan berusaha membuat surat permintaan maaf.
Seperti biasanya, mantan sekretaris Eun sedang duduk di pinggir sungai sambil memancing. Tiba – tiba ia dikejutkan dengan iring – iringan mobil kerajaan. Raja Lee Jae Ha mengunjunginya. Mereka berdua duduk bersama dan berbincang. Lee Jae Ha memberitahu rencana Eun Shi Kyung yang akan pergi ke Cina dan masuk ke dalam markas Kim Bong Goo. Setelah mereka berdua membicarakan Eun Shi Kyung, Raja lalu meminta agar sekretaris Eun kembali ke istana sama seperti yang telah ia lakukan pada ayah dan kakaknya. Ia berkata membutuhkan banyak bantuan sekretaris Eun saat ini, terlebih dalam melaksanakan rencana mereka untuk melaporkan Kim Bong Goo. Meskipun demikian ia berkata bahwa gajinya akan sedikit turun dibanding sebelumnya, sebab keuangan keluarga kerajaan tidak begitu baik pada saat ini. Mendengar permintaan Raja, sekretaris Eun berkata sebelum ia kembali ke istana, ia harus meminta pengampunan dari seseorang terlebih dahulu.
Yang dimaksud dengan sekretaris Eun tentu saja Ratu. Bukan hal yang mudah ketika seorang ibu harus kehilangan putranya. Sekretaris Eun benar – benar menyesal telah menutupi insiden yang terjadi pada saat itu di depan keluarga kerajaan, terutama pada Ratu. Ratu hanya bertanya tentang keadaan mendiang Raja saat peristiwa itu terjadi. Sekretaris Eun menjelaskan bahwa saat liburan tersebut, mendiang Raja Jae Kang benar – benar bahagia dan menikmati liburan pertamanya. Ratu bertanya bagaimana keadaan saat mereka berdua (mendiang Raja dan Permaisuri) meninggal? Sekretaris Eun berkata bahwa mendiang Raja tersenyum bahagia saat meninggal. Mendengar jawaban sekretaris Eun, Ratu merasa cukup.
Staf Raja menyerahkan benda milik Jae Ha yang dikirim Korea Utara saat Raja disandera di taman hiburan di sana, namun bentuknya sudah tidak lagi utuh, meskipun sudah berusaha diperbaiki. Raja mengerti dan meminta stafnya untuk keluar. Setelah ia sendiri, Jae Ha membuat rekaman rahasia Raja sambil memandang gambar mendiang kakaknya. Ia mengeluh sulitnya mencari bukti – bukti kejahatan Kim Bong Goo. Tiba – tiba Jae Ha teringat password yang digunakan untuk membuka rekaman yang ada di ruangannya dan kursi di mana Bong Goo pernah duduk.
Shi Kyung dan Dong Ha sedang berdiskusi tentang denah markas Bong Goo. Mereka membicarakan bagaimana cara mereka dapat menyusup masuk. Tiba – tiba ponsel Shi Kyung berbunyi. Panggilan dari Raja. Jae Ha memberitahu Shi Kyung bahwa ia telah menemukan bukti kuat untuk mengadukan Bong Goo ke pengadilan internasional. Shi Kyung senang mendengar berita tersebut dan berkata bahwa ia telah siap untuk langkah berikutnya. Dengan berat hati, Jae Ha melepas salah satu pengawal, teman dan sahabat terbaiknya. Salah satu staf Raja masuk dan memberitahu bahwa semua wartawan telah menunggu untuk meliput pemberitahuan dari Raja.
Raja memasuki ruangan di mana semua wartawan telah berkumpul. Di tempat lain, Bong Goo diberitahu oleh sekretarisnya bahwa Lee Jae Ha akan segera memberikan pengumuman di mana isinya mengenai club M. Bong Goo meminta agar stafnya menyalakan televisi untuk ikut menyaksikannya.
“Aku berada di sini hari ini untuk mengumumkan pada warga negara sebuah berita tragis. Kematian Raja terdahulu, Lee Jae Kang, telah dipastikan merupakan sebuah aksi pembunuhan. Dan sebuah perusahaan multinasional, telah melakukan pembunuhan tersebut terhadap Raja Korea Selatan. Selanjutnya, kalian akan menyaksikan video yang merupakan bukti aksi tersebut. – “aku sudah mengikuti permainanmu. Apa kau merasa senang? tapi kau tahu? selama ini aku tahu apa yang kau inginkan. Kenapa? Karena aku sangat hebat. WOC? Pernikahan Korea Utara – Selatan? Tentu saja aku tidak menyukainya. Tapi, bukan karena itu aku membunuh kakakmu. Kakakmu melarangku untuk memasuki negara ini. Kau tahu, dia meninggal tanpa tahu apapun. Seperti orang bodoh. Dia meminum wine, terkecoh alkohol dan kelelahan.“
Setiap orang yang melihat berita tersebut kaget mengetahui kenyataan yang ada. Salah seorang wartawan bertanya, siapa orang yang bersama Jae Ha dalam rekaman tersebut, apakah dia John Mayer dari club M? Jae Ha dengan tegas menjawab bahwa orang dalam rekaman tersebut benar John Mayer dari club M. Kim Bong Goo yang melihat di televisi terdiam
“Seorang raja lebih dari hanya seorang raja. Dia mewakili 50 juta warganegara di Korea Selatan. John Mayer dari club M telah membunuh 50 juta warga negara kita. Dia telah menginjak – injak dan mempermainkan kita. Oleh karena itu, berdasarkan Undang – undang Roma pasal 7, aku akan mengadukan dia ke ICC sebagai tersangka atas kejahatan terhadap manusia. “
Genderang perang telah ditabuh. Sekretaris Eun membawa semua dokumen yang berkaitan dengan apa yang disampaikan oleh Lee Jae Ha ke ICC.
“Kita akan bertarung hingga akhir dan menangkap dia. Sesuai dengan asas – asas peradilan, dia akan dibawa untuk diadili. “
Perang antara Kim Bong Goo vs Lee Jae Ha segera dimulai. Bong Goo berkata pada sekretarisnya bahwa ia akan bersembunyi hingga masalah tersebut berlalu. Sekretarisnya hanya mengangguk – angguk. Sebelum pergi, Bong Goo berpesan untuk menghubungi tempat perlindungan mereka dan meminta agar Hang Ah dipindahkan besok pagi. Setelah Kim Bong Goo pergi, sekretarisnya menelepon seseorang secara sembunyi – sembunyi. Ternyata ia menelepon seseorang dan membicarakan kemungkinan mereka untuk mengkudeta Kim Bong Goo dari jabatannya sebagai ketua club M dan memilih orang baru sebagai pemimpin club M berikutnya. Tanpa diketahui oleh sekretaris, Bong Goo mendengar semua pembicaraannya di telepon. Tanpa ampun, dia dibunuh.
Eun Shi Kyung dan Yeom Dong Ha ternyata ada di sekitar markas Bong Goo. Mereka mencari celah untuk dapat masuk ke dalam. Setelah mengingatkan Shi Kyung, Dong Ha membiarkan temannya tersebut masuk ke dalam markas tersebut.
Inspektur polisi segera menyuruh Kim Hang Ah segera dipindahkan. Stafnya memberitahukan kalau ada telepon dari pemerintah Korea Utara dan Korea Selatan. Yang mengajukan permintaan pelarangan masuk dan keluar di Penampungan Tumen.

Para polisi menjaga ketat Hang Ah, mereka pun berusaha mengeluarkan Hang Ah diam2. Jae Ha segera bertemu dengan kepala polisi dan mengatakan kalau tiga jam yang lalu, ia menerima telepon dari tunangannya, mengatakan bahwa Hang Ah berada di sana. Ditambah sinyal pun terlacak berasal dari tempat itu. Kepala polisi berusaha mengelak memberi alasan, namun Jae Ha segera menyuruh timnya berpencar mencari Hang Ah hahaha. Dengan cepat tim Korsel dan Korut berpencar ke dalam sel mencari-cari dan memanggil-manggil Hang Ah.
Kepala polisi berusaha mengalihkan perhatian Jae Ha agar menjauh dari sel, namun Jae Ha menolak ia akan menunggu Hang Ah di depan pintu keluar sel. Sementara itu Hang Ah mulai digiring secara diam2 keluar. Hang Ah pun segera berteriak memanggil Jae Ha, Jae Ha mendengarnya samar2. Polisi yang mengawal Hang Ah pun segera membungkam mulut Hang Ah agar tak bisa berteriak.
“Kamerad Lee Jae Ha. Aku baik-baik saja.”ucap Hang Ah menenangkan Jae Ha. Jae Ha segera memeluk Hang Ah dan menangis terharu plus lega. Terlihat sekali Jae Ha takut kehilangan Hang Ah.
Kim Bong Goo mendapat laporan kalau Lee Jae Ha sudah menemukan Kim Hang Ah. Ditambah Cina sudah tersudutkan pilihan satu2nya mereka menggunakan Eun Shi Kyung.
“Aku juga tidak berniat untuk memintamu melakukan sejauh itu. Tapi, aku ingin memintamu melakukan satu hal. Datanglah ke sisiku. Aku juga berharap di sisiku ada seseorang yang baik.”ucap Bong Goo lalu teringat kata2 Jae Ha kalau ia tak memiliki siapapun dan sangat kesepian. Bong Goo kembali curhat pada Shi Kyung #eh?.
“Di mana sebenarnya yang salah? Bukankah uang yang merupakan hal terbaik di dunia? Aku hanya percaya pada apa yang aku lihat, kemudian berusaha keras mendapatkannya.”ungkap Bong Goo. Ia hanya hidup dan berpikir seperti itu namun ia bingung kenapa harus melalui berbagai kesulitan.
“Harusnya yang pertama kau memikirkan ini,…dan bukannya menempatkan bertahan hidup pada hal penting pertama.”ucap Shi Kyung menanggapi.
“Apa maksudmu seperti rencana kami? Aku datang sendiri…”elak Shi Kyung.
“Itu semuanya tertulis jelas di wajahmu. Kau tidak cocok untuk menjadi mata-mata ganda.” Bong Goo paham Jae Ha mengirim Shi Kyung ke tempatnya untuk memancingnya ke dalam perangkap. “Jika kau coba pikir, bukankah dia lebih buruk daripada aku? Pada temannya sendiri, bagaimana bisa dia…? Dia pasti berpura-pura mencoba menghentikanmu, kan? Untuk menyingkirkan rasa bersalahnya.”selidik Bong Goo. “Sebenarnya, dia lebih keji daripada aku. Dia hanya menunjukkan sisinya yang baik padamu.” Shi Kyung menimpali kalau Bong Goo hanya menganggap apa yang bisa ia lihat dengan mata kepalanya sendiri adalah segalanya. Bong Goo membenarkan. “Jadi, kenapa kau tidak membantuku…menjadi orang yang baik? Berada di sisiku sebagai seorang teman,…dan memberiku saran. Bagaimana jika menjadi adik lelakiku?”tawar Bong Goo, lha gimana kalau Shi Kyung jadi adik angkatnya Bong Goo? hahaha.
Bong Goo juga menambahkan jika Shi Kyung tak menyukai orang2nya ia akan menyingkirkan mereka semua jadi Shi Kyung bisa mengubahnya menjadi orang yang benar.
“Bukankah kau penjahatnya? Penjahat yang berbau busuk.”ujar Shi Kyung menanggapi. Bong Goo hanya tersenyum mendengarnya.
Hang Ah kembali mendesak Jae Ha, Jae Ha berusaha menenangkan Hang Ah, agar dirinya tak khawatir. “Jangan pikirkan apapun. Hang Ah, beristirahatlah saja.”
“Aku tidak bisa. Bagaimana bisa ada waktu untuk istirahat? Dia adalah pria yang mengerikan.” Jae Ha memeluk Hang Ah untuk menenangkannya. “Maafkan aku, Hang Ah. Karena tak bisa melindungimu…” Melihat kondisi Hang Ah saat ini Jae Ha sadar betapa menderitanya Hang Ah, ia pun bersumpah akan membuat Hang Ah bahagia. Hang Ah pun menangis dipelukan Jae Ha.
“Jika Anda benar-benar menyesal tunjukkan dalam tindakan. John Mayer dari Club M berada di negara Anda, seperti yang mungkin telah Anda ketahui. Tolong bantu kami untuk menangkapnya.”pinta Jae Ha. Inspektur polisi merasa tak enak ingin menolak. Jae Ha pun memberikan pilihan jika ia kesulitan melakukannya, maka paling tidak memberikan persetujuan agar tentara Korea masuk ke Cina. Kim Nam Il juga menekankan kalau sebentar lagi akan ada pelatihan militer gabungan antara Korea Utara dan Cina. Jika mereka tak bekerja sama sekarang ia akan menolak bergabung dengan Cina dan pasti akan memilih bekerja sama dengan Rusia.
“Berpura-pura bahwa kau jadi mata-mata, dan memberitahu dia dimana kami berada.”kata Bong Goo lalu mendekat ke arah Shi Kyung. Ia menegaskan kalau Shi Kyung harus melakukannya karena ia benar2 tak ingin menghancurkan Shi Kyung. Bong Goo menanyakan penyiksaan yang sudah dilalui Shi Kyung, Eun Shi Kyung teringat dirinya disiksa Bon Bon.
“Itu hanya bagaikan mainan. Jika aku memberikan mereka perintah… Itu akan jadi sangat keji. Saking kejinya kau akan memohon untuk mati. Kau akan jadi gila.” Bong Goo mengajak Shi Kyung melakukannya bersama-sama. Bong Goo juga memberi batas waktu pada Shi Kyung untuk memutuskannya dengan sedikit ancaman. “Kenapa kau harus memaksaku melakukan ini?”teriak Bong Goo gusar lalu bergegas meninggalkan Shi Kyung dibawah pengawasan Bon Bon dan anak buahnya. Shi Kyung menelan ludah melihat perlengkapan penyiksaan yang sudah disiapkan Bon Bon.
“Apa ini tidak seperti domba berjalan masuk ke sarang harimau? Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?”tanya Hang Ah khawatir.
“Aku……seumur hidup akan menyalahkan diriku.”jawab Jae Ha. Lalu memberitahu Hang Ah kalau besok pagi prajurit mereka akan tiba jadi mereka hanya bisa menunggu.
“Kita harus percaya……pada Eun Shi Kyung.”ucap Jae Ha menangkan Hang Ah.
“Apa kondisimu memungkinkan untuk menelepon?”tanya Jae Ha lagi.
“Aku sudah memenangkan dia. Aku telah membuat Kim Bong Goo percaya padaku.”jawab Shi Kyung. Di saat Eun Shi Kyung menelepon, Bong Goo dan anak buahnya berdiri tak jauh dari Shi Kyung. Jae Ha memuji kerja Shi Kyung dan menanyakan apakah Shi Kyung sudah menemukan tempat persembunyian Bong Goo. Shi Kyung mengiyakan dan menyebutkan posisinya. “Garis lintang 38. 57. 25. 89. Garis bujur 118. 33. 04. 54.” Jae Ha memberitahukan kalau mereka mendapat bantuan kerjasama dari Cina, jadi mereka akan segera mengirimkan tentara dan Pengawal Kerajaan ke sana. Shi Kyung bertanya apa Jae Ha akan datang sendiri. Jae Ha menjawab kalau ia sudah bertemu Hang Ah, dan karena Hang Ah sedikit terluka maka ia pikir untuk kembali bersama Hang Ah ke Korea. Shi Kyung menyarankan Jae Ha menyaksikan penangkapan Bong Goo, bukankah itu alasan Jae Ha bekerja begitu keras.
“Jika Anda berada di Beijing,…jaraknya dekat dari sini. Itu hanya akan membutuhkan waktu tiga jam. Aku akan pergi untuk menemui Anda.”terang Shi Kyung. Jae Ha mengerti, ia segera menanyakan kemana ia harus pergi. Shi Kyung memberitahukan ke arah mana Jae Ha harus pergi dan menemuinya. Bong Goo memuji kinerja Shi Kyung.
Di mobil lain Hang Ah yang tak tenang mengatakan pada ayahnya kalau ia akan kembali.
Bagaimanapun ia masih mengkhawatirkan Raja.
uwooo… gomawo author 😀
fighting!!!^^
SukaSuka