Semua Akan Baik-Baik Saja
Persidangan dilanjutkan dengan menghadirkan saksi Shin Byung Chun. Byung Chun terlihat tenang namun ketenangannya terusik saat Tuan Park (Ayah Jong Seok) mengajukan pertanyaan yang membuatnya terpojok.
“Lima tahun yang lalu anda bekerja di Bar dan menyerang seorang pelanggan VIP sehingga pelanggan tersebut harus mendapat 15 luka jahitan, benarkah?” tanya Tuan Park
“mengapa pertanyaan ini ditanyakan sekarang?” tanya Byung Chun
“untuk mengkonfirmasi kesaksian sebelum ditanyakan, jawab ya atau tidak” ucap Tuan Park dan sekarang berdiri di hadapan Byung Chun
“aku memukulnya untuk membela diri karena dia menyerang salah satu pekerja di Bar” jawab Byung Chun tegas
“lalu mengapa anda ditahan selama seminggu?” tanya Tuan Park lagi
“pengacara seperti anda yang membuatku menjadi seperti itu” jawab Byung Chun dan menatap Tuan Park dengan kesal
Tuan Park kembali bertanya dengan pertanyaan lain “saksi, apa anda memiliki bukti jika Park Jong Seok menyerang Choi Duk Gi?”
Byung Chun terdiam sesaat dan mulai resah. Dia yakin jika Tuan Park pasti mengajukan pertanyaan itu “aku merekamnya tapi semuanya telah dihapus”
“aku tanya apakah ada bukti?” tanya Tuan Park dengan suara lantang namun Byung Chun tetap terdiam. Jong Seok tersenyum senang sementara Eun Khi Hwan terdiam dan memandangi Jong Seok yang duduk tepat disampingnya. Semua yang berada di ruang persidangan terlihat cemas tak terkecuali dengan Ibu Jin Goo yang berada di rumah.
“Ibu, apa kamu mengkhawatirkan Ayah?” tanya Se Yun
“kalau sampai terungkap nama anggota dewan yang terlibat akan membahayakan posisi rumah sakit kita, apakah lebih baik aku hentikan”
“tadinya aku tak pernah memperdulikan Ayah tapi setelah melihatnya membuat keputusan seperti ini dan harus menanggung beban besar, aku sekarang tahu jika Ayah adalah orang hebat dan terhormat. Selama ini Ayah selalu menyandang status sebagai pemilik RS, sekarang Ayah ingin hidup sebagai seorang Ayah bagi diriku, bagi Jae Hee Unnie, bagi kakak ipar dan bagi Jin Goo Oppa. Kita harus memulai kehidupan baru lagi dan ibu harus mendukung Ayah” ucap Se Yun berusaha menenangkan Ibunya. Se Yun sudah berubah menjadi lebih dewasa, baginya semua masalah yang terjadi belakangan ini seperti sebuah cambukan baginya dan sebuah pembelajaran yang sangat berharga.
Kembali ke persidangan
Giliran Ayah Jin Goo yang menjadi saksi dan Tuan Lee mulai mengajukan pertanyaan
“saksi mengatakan jika pengacara Park pernah melakukan tabrak lari sebelumnya, benarkah?”
Tuan Park dengan cepat berdiri dan melakukan interupsi “pertanyaan ini tak ada hubungannya dengan kasus ini”
“silahkan jawab pertanyaannya saksi” ucap Hakim tanpa memperdulikan Tuan Park
“aku memiliki seorang putri dari istri pertamaku,karena mantan istriku menolak menceraikanku akhirnya kami hidup terpisah dan menikah dengan istriku sekarang hingga memiliki seorang putra dan seorang putri (Ae Ryung menggenggam erat tangan Jae Hee berusaha menguatkannya sementara di rumah, Ibu Jin Goo tanpa sengaja menemukan sebuah amplop saat membuka album foto dan menangis ketika melihat foto Jae Hee). Istriku tidak menyukai puteri dari mantan istriku karena putriku telah menjadi dokter RS Manin agar bersamaku. Istriku lalu datang ke Pengacara Park dan mengancam bila nama putriku tidak dihapus dari daftar keluarga maka kantor Pengacara Park tidak akan dipakai lagi. Pengacara Park menyewa orang bayaran untuk melakukan kecelakaan palsu dan dibawa ke UGD RS Manin, jika tak segera dioperasi maka keadaannya akan menjadi fatal. Putriku yang memiliki lisensi dokter yang hanya berlaku di Amerika waktu itu ada dilokasi UGD,ia lalu melakukan operasi darurat. Sesuai janji dokter, harus segera menolong siapa saja. Aku juga berpendapat sama (Jae Hee menangis dan ingatannya kembali melayang ke masa disaat Jae Hee memutuskan untuk berhenti menjadi dokter). Tentu saja keadaan ini rekayasa Pengacara Park dan lalu melaporkan malpraktek di luar hukum yang dilakukan oleh putriku. Hal ini menyebabkan putriku kehilangan hak kerja sebagai dokter”
“apa yang dilakukan pengacara Park setelah itu?” tambah Tuan Lee
“hal ini baru kuketahui akhir-akhir ini, ia menjamin tak akan menyebar rumor tentang putriku asalkan aku bisa membuatkan dokumen untuknya” jawab Ayah Jin Goo
“dokumen apa itu?” tanya Jaksa
Tuan Park kembali melakukan interupsi dan sekali lagi Hakim tak memperdulikannya
“dokumen atas nama pejabat Yang Chang Soo yaitu catatan medis dari korban pelecehan seksual oleh anggota DPR Yang dan kasus tabrak lari. Karena kasus tersebut dikhawatirkan karir politiknya akan hancur dan dia juga meminta pemalsuan dokumen atas nama adik pejabat Yang”
“bagaimana anda meresponnya?”
“Tentu saja aku tolak, jika aku melakukannya dan diketahui oleh institusi kesehatan lain bukan saja kami akan dicap merah Departemen Kesehatan, tapi juga hilangnya kepercayaan masyarakat kepada RS manin”
“lalu apa reaksi pengacara Park?”
“dia mengatakan jika permintaannya hanya sekali ini saja dan aku tidak boleh membocorkan rahasia ini. Apabila aku tak mengikuti kemauannya ia mengatakan akan bunuh diri di halaman RS Manin. Ia memintaku menolongnya”
“saksi, anda adalah dokter terhormat di Korea dan sebagai ahli bedah otak, apa pendapatmu penyebab kematian Choi Duk Gi” tanya Tuan Lee
“ia mengalami geger otak tapi di laporan medis tertulis jika dia mengalami luka dalam di daerah abdomen (perut) yang muncul beberapa hari kemudian dan semakin lama semakin jelas terlihat di permukaan. Para ahli menyatakan luka dalam seperti itu disebabkan oleh tongkat golf atau tongkat baseball, dimana serangan di tempat itu dapat menyebabkan kematian (Eun Khi Hwan mengingat kejadian di malam dimana dirinya datang menyelamatkan Chae Ryung dan hal yang sama pun terjadi pada Jong Seok ketika mengingat pertemuannya dengan Duk Gi). Luka ini tidak mungkin dapat terjadi akibat pukulan tangan kosong biasa. Aku menjamin atas pengalamanku di dunia kedokteran selama 45 tahun dan reputasi rumah sakitku” jelas Ayah Jin Goo.
Tuan Lee kembali bertanya “saksi, anda pernah mendengar jika anak Pengacara Park memiliki masalah mental, benarkah?”
“ya” jawab Ayah Jin Goo (Pengacara Park semakin gusar) “Pengacara Park memohon kepadaku untuk melakukan perawatan mental anaknya dan pada hari yang sama Choi Duk Gi ditemukan meninggal dan Eun Khi Hwan pingsan”
Semua saksi sudah memberi kesaksian dan tiba saatnya Hakim mengambil keputusan dalam sidang perkara kali ini.
“Pengumuman hasil perkara menyatakan : Tertuduh Eun Khi Hwan dinyatakan tidak bersalah. Berdasarkan fakta bahwa kejadian tersebut merupakan tindakan pembelaan diri yang diperkenankan (semua yang mendengar menjadi senang namun kembali sedih ketika mendengar ucapan selanjutnya dari Hakim) sedangkan perkara untuk tuduhan pembunuhan Choi Duk Gi terhadap Park Jong Seok tidak dapat diterima karena bukti belum cukup kuat. Perkara tabrak lari Park Jong Seok telah melanggar system perundangan yang berlaku dan dinyatakan : bersalah. Maka menurut kesalahan yang bersangkutan terdakwa Park Jong Seok akan dikenakan hukuman 1 tahun penjara dan jika dalam waktu tidak terbatas ditemukan bukti baru yang dapat membebaskan atau menghukum terdakwa maka bukti tersebut dapat diajukan kembali untuk perkara ini dan akan disidangkan ulang”
Jong Seok tidak menerima keputusan hakim dan mulai marah. Hakim memerintahkan dua orang anggota polisi untuk segera membawa Jong Seok pergi
“kalian pikir aku yang melakukan semuanya? Kalian harus tahu jika SIM palsu itu atas suruhan Ayahku bukan aku yang melakukannya. Mengapa Ayahku tidak dihukum? Mengapa pejabat terkait tidak dihukum? Aku melakukannya atas suruhan Ayahku. Chae Ryung aku tidak bersalah, bukan aku yang melakukan ini,… Ini tidak adil!” teriak Jong Seok pada hakim, Ayahnya dan terakhir pada Chae Ryung. Chae Ryung memalingkan muka dan tidak menyangka jika seorang Jong Seok yang dianggapnya teman tega melakukan semuanya pada dirinya dan keluarganya.
Sidang selesai namun tidak bagi Tuan Lee. Tuan Lee mengatakan kepada Tuan Park jika dia akan memastikan dirinya dan Tuan Park akan bertemu lagi dalam sidang yang sama.
Eun Khi Hwan tersenyum tipis begitupun dengan keluarganya dan besannya tapi lain halnya dengan Hyuk Gi. Hyuk Gi menangis karena kebenaran atas kasus kematian saudaranya belum terungkap dan pembunuh sebenarnya hanya dihukum 1 tahun penjara.
Eun Khi Hwan memanggil Hyuk Gi dan menatapnya dengan tatapan sedih. Dengan langkah tergopoh-gopoh, Eun Khi Hwan berusaha berjalan ke arah Hyuk Gi tanpa memperdulikan kondisi tubuhnya yang belum stabil hingga akhirnya terjatuh. Eun Khi Hwan kembali berdiri dibantu yang lainnya dan sekarang dihadapannya sudah berdiri Hyuk Gi yang menatapnya dengan tatapan sedih.
Eun Khi Hwan menggenggam erat tangan Hyuk Gi dan menatap Hyuk Gi dengan tatapan seorang Ayah pada anaknya sama seperti yang pernah dilakukannya pada Duk Gi sewaktu di kantor polisi (asli, nangis liat adegan ini T_T, DewiRf)
Di tempat lain, seorang gadis terlihat marah dan emosi ketika mendengar suara Sun Do ditelepon yang mengatakan jika Jong Seok dinyatakan tidak bersalah untuk kasus pembunuhan Choi Duk Gi. Sun Ae kesal, jika saja seminar yang diikutinya sekarang tidak penting untuk kelangsungan kuliahnya dia pasti akan datang ke persidangan untuk membela Hyuk Gi (suaminya, hehehehe) dan Wook Gi (adik iparnya).
Wook Gi sedang membantu Hyuk Gi bersiap-siap. Hyuk Gi akan melakukan test dan ingin menjadi seorang jaksa atau pengacara terkenal. Hyuk Gi terlihat sedih dan menatap dongsaengnya.
Hyuk Gi juga ingin agar Wook Gi kembali melanjutkan kuliahnya dan menjadi seorang insinyur tekhnik mesin sesuai impiannya. Wook Gi tersenyum dan mengatakan jika dia akan melakukannya sesuai impian Duk Gi.
Hyuk Gi merentangkan tangannya dan tersenyum pada Wook Gi. Wook Gi maju perlahan dan memeluk Hyungnya. Semua masalah yang terjadi pada mereka akhirnya selesai meskipun teka teki dan bukti untuk memberatkan Jong Seok belum ditemukan.
“semua akan baik-baik saja dan masa depan sudah menanti kita. Kamu akan berhasil karena kamu adalah orang yang rajin belajar” ucap Hyuk Gi
“Aja! Aja!” ucap Wook Gi dalam pelukan Hyuk Gi (senyuman Donghae Oppa manis banget… hehehehe)
Dikediaman keluarga Eun
Man Soo dan yang lainnya terlihat sedih sekaligus senang. Sedih karena memikirkan Hyuk Gi dan Wook Gi yang saat ini mungkin sedang bersedih memikirkan Jong Seok yang sudah membunuh saudara mereka dan terbebas dari jerat hukum dan karena keluarga Eun tak bisa mendapatkan rumah mereka kembali akibat ulah Jong Seok. Senang??? Karena Eun Khi Hwan terbukti tak bersalah.
Jin Go tiba-tiba muncul dengan beberapa kantong plastik yang berisi makanan. Jin Goo menyuruh Ibu mertuanya, Sook Hee untuk makan terlebih dahulu.
Ho Ryung dengan tangan masih dibebat mengatakan kepada Chae Ryung jika Chae Ryung harus terus bekerja demi membiayai kehidupan mereka dan pengobatan Ayah mereka selanjutnya dan Ho Ryung berjanji untuk menggantikan posisi Chae Ryung jika tangannya sudah sembuh.
Sook Hee tiba-tiba menangis dan membuat Man Soo kembali berbicara dengan mengatakan jika Sook Hee tidak perlu menangis karena dirinya, Chae Ryung dan Ho Ryung akan berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan uang. Jin Goo ikut menambahkan jika dirinya juga akan membantu.
Semuanya ikut tertawa mendengar ucapan Man Soo dan Jin Goo tak terkecuali Sook Hee. Kehidupan dan lembaran baru akan dimulai, kesalahan dimasa lalu akan menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuknya.
Chae Ryung menyuapi Sook Hee, hal yang sama pun dilakukan Jin Goo pada istrinya, Ae Ryung. Semua akan baik-baik saja, mungkin kalimat itu yang berlaku untuk keluarga Eun, Hyuk Gi dan Wook Gi serta keluarga Jung^^.
Sementara itu di rumah sakit Manin tepatnya di sebuah kamar, seorang gadis tengah menunggui dan menjaga Eun Khi Hwan yang tertidur. Ayah Jin Goo masuk dan mengatakan kepadanya untuk segera pulang namun gadis tersebut menolak dan mengatakan akan pulang ketika iparnya sudah datang.
“Ayah, terima kasih. Masih seperti yang dulu, aku menyayangimu” ucap Jae Hee
Ayah Jin Goo tersenyum dan melangkah memeluk Jae Hee “maafkan Ayah”. Seseorang pun ikut tersenyum melihat kebersamaan mereka, dia adalah Eun Khi Hwan.
Keesokan harinya
Baru saja Chae Ryung berjalan masuk ke dalam coffeshop, seniornya langsung menariknya keluar. Senior Chae Ryung langsung memberondong Chae Ryung dengan pertanyaan “aku nyaris mati penasaran, kalau aku meneleponmu aku takut sikapku berlebihan”. Chae Ryung berusaha tersenyum dan mengatakan jika Ayahnya terbukti tak bersalah tetapi pembunuh sebenarnya tidak dihukum, yang menjadi hal penting sekarang adalah rasa ketakutan yang tiba-tiba melanda Chae Ryung.
Belum lagi rasa takutnya hilang, Chae Ryung kembali dikejutkan dengan sebuah tawaran dari Bosnya yang menawarkannya untuk mengembangkan karir ke China. Di mata Bos Chae Ryung, Chae Ryung tipikal gadis yang rajin dan sangat memenuhi syarat, tapi keputusan akhir ada pada diri Chae Ryung mau menerimanya atau tidak.
Chae Ryung terlihat berpikir keras, pikirannya kalut. Ayahnya masih sakit dan tidak mungkin baginya untuk meninggalkannya. Bos Chae Ryung dapat melihatnya dan mengatakan jika akan memberi waktu selama 1 minggu bagi Chae Ryung untuk memikirkannya.
Ho Ryung melihat seorang gadis tengah menempelkan pengumuman untuk mencari seorang pekerja paruh waktu di depan sebuah toserba. Dengan cekatan Ho Ryung menarik pengumuman tersebut dan mengatakan jika dia akan mendaftar dan bekerja di toserba tersebut. Sang gadis hanya tersenyum.
Ho Ryung terlihat lesu saat membaca kertas berisi soal untuk tes bekerja di toserba.
“aku tak dapat menjelaskan bagaimana cara mengatasi masalah, aku kesini membawa semangat dan harapan agar bisa bekerja dengan baik. Aku mencari pekerjaan ini dengan satu tangan, jadi aku mencarimu. Dalam otakku dipenuhi rasa percaya diri dan yakin menuju masa depan dengan ke dua kakiku” ucap Ho Ryung mantap
Gadis terlihat mengangguk dan mengatakan “diterima” namun Ho Ryung menganggapnya lelucon dan meminta gadis untuk memanggil segera pemilik toko.
“aku pemilik toko ini, toko ini hasil tabungan orang tuaku dan aku jadi aku termasuk pemilik toko ini juga dan tugas memilih karyawan adalah tugasku”
“kalau begitu, apa aku bisa bekerja disini?” tanya Ho Ryung
“aku… tak bisa bekerja sendiri disini di malam hari jadi kami memerlukan orang yang bisa bekerja di malam hari,… karena itu kamu harus berikan yang terbaik dan anggap toko ini adalah tokomu dan bekerja keraslah”
“terima kasih, aku akan bekerja keras”
“aku Keum Joo Hye” ucap Joo Hye memperkenalkan diri. (Joo Hye adalah gadis yang sudah menolong Ho Ryung ketika Ho Ryung jatuh dari motor).
“aku Eun Ho Ryung” jawab Ho Ryung dan menyambut uluran tangan Joo Hye
Joo Hye tiba-tiba bertanya pada Ho Ryung bagaimana pendapat Ho Ryung jika sesama rekan kerja menjalin hubungan. Ho Ryung hanya tertawa dan terus tertawa hingga membuat Joo Hye kesal dan meninggalkannya.
Ibu Yong Mi mengajak Yong Mi, Byung Chun, asisten Yong Mi dan mantan pacar Jong Seok, Yuri minum bersama. Kekesalan mereka masih terlihat jelas karena kasus pembunuhan Choi Duk Gi tidak terungkap, terutama Byung Chun.
Yuri mengatakan jika semuanya belum berakhir, Ibu Yong Mi juga berpikiran yang sama…. Hyuk Gi dan Wook Gi akan terus berjuang hingga akhir dan tentu saja Eun Khi Hwan akan memberi mereka dukungan hingga akhir. Yang perlu mereka sekarang lakukan adalah tetap mendukung Hyuk Gi dan Wook Gi. Byung Chun bahkan berjanji pada dirinya sendiri dan pada sahabatnya, Duk Gi jika dia akan mengungkap kebenaran sebenarnya.
Di bar terlihat Hyuk Gi tengah berdiri sendirian dan memandangi perlengkapan manggung yang biasa digunakannya bersama teman-temannya. Chae Ryung tiba-tiba datang
“oh kamu ada disini, kemana semua orang?” tanya Chae Ryung
“boss memberikan kita libur” jawab Hyuk Gi
“oh ya, Yong Mi menyuruhku datang kemari” ucap Chae Ryung.
Hyuk Gi mempersilahkan Chae Ryung duduk dan mulai berbicara sebuah kalimat yang membuat Chae Ryung dan dirinya tiba-tiba merasakan sebuah tembok penghalang besar di depan mereka yang seolah-olah akan memisahkan mereka “besok, aku akan mengikuti program belajar”
“oh… kalau begitu ini hari terakhirmu. Aku juga dapat pekerjaan”
“dimana?” tanya Hyuk Gi
“aku diangkat di coffeshop menjadi karyawan istimewa”
“oh benarkah, kapan mulai kerja?” tanya Hyuk Gi dan membuat Chae Ryung seketika berdiri
“minggu depan, apa menurutmu aku bisa melakukannya dengan baik?”
“tentu saja, aku percaya kamu pasti bisa” jawab Hyuk Gi dengan anggukan
“bagaimana kamu mengetahuinya? Kamu hanya menghiburku kan?” ucap Chae Ryung dan terdiam “tapi aku akan bekerja di China selama 2 tahun dan kita tidak bisa bertemu” tambah Chae Ryung dan Hyuk Gi seketika tersontak kaget “aku pergi dulu, belajarlah dengan baik dan harus lulus dengan nilai yang baik, aku mendoakanmu” ucap Chae Ryung dan menjulurkan tangan untuk bersalaman dan Hyuk Gi menyambutnya.”seandainya Jong Seok dihukum dengan setimpal apakah menurutmu keadaan kita akan sama seperti ini. Duk Gi menjadi seperti itu, kita sudah melakukan yang terbaik kan?kuharap kita tidak bertemu dalam keadaan seperti ini, aku berharap kita bisa bertemu dalam keadaan yang jauh lebih baik” ucap Chae Ryung dan melepaskan tangannya dari genggaman Hyuk Gi “aku akan pergi, aku tidak akan mengganggu konsentrasimu. Jadi selama aku berada di China aku tidak akan menghubungimu, jika ada yang ingin kamu ingin sampaikan katakan saja sekarang. Jika kamu tak bisa mengatakannya secara langsung sampaikan lewat sebuah lagu, aku ingin mendengarnya untuk terakhir kali,aku pergi sekarang, jaga dirimu baik-baik Choi Hyuk Gi,si pembunuh kecoa” ucap Chae Ryung dan menatap Hyuk Gi dengan tatapan sedih.
Hyuk Gi membiarkan Chae Ryung pergi. Chae Ryung pun sama sekali tak berbalik. Sebuah suara menghentikan langkah Chae Ryung, suara merdu Hyuk Gi yang mengungkapkan perasaan sebenarnya kepada Chae Ryung
“aku hanya bisa katakan, dari pertama aku sudah jatuh cinta padamu, hingga sekarang aku masih mencintaimu”
Chae Ryung kembali berjalan dan benar-benar pergi. Kenangan yang pernah mereka lalui bersama kembali terngiang di kepala mereka masing-masing. Kenangan indah itu apakah bisa kembali lagi???
Hyuk Gi : “ada yang ingin dikatakan tapi disembunyikan menunggu sampai kita bisa tersenyum bersama”
Chae Ryung : “setelah 2 tahun harus bertemu lagi, semoga kita bisa memulai dari awal lagi”.
Chae Ryung melangkahkan kakinya menuju rumah sakit tempat Ayahnya dirawat. Di samping Ayahnya yang sedang tertidur, Chae Ryung merebahkan kepalanya dan terus berkata “tidak apa-apa, tidak apa-apa putri Ayah (It’s Okay, It’s Okay Daddy’s Girl)
=4 tahun kemudian=
Di sebuah rumah makan para pengunjung terlihat berjubel. Si pemilik rumah makan pun telihat kewalahan melayani banyaknya pesanan. Man Soo, Sook Hee dan Eun Khi Hwan memutuskan membuka rumah makan dengan pegawai yaitu diri mereka sendiri dan tambahan beberapa orang.
Sepasang pria dan wanita masuk ke dalam rumah makan dan membuat Sook hee terlihat senang dan segera menyambutnya. Jin Goo bergegas ke dapur membantu Ayah mertuanya sedangkan Ae Ryung menyapa Ibunya.
Ae Ryung terlihat heran karena Ayahnya terlihat sangat berbeda hari ini, senyum terus terkembang di wajah Ayahnya begitupun dengan Ibunya. Sook Hee mengatakan siapa yang tak akan senang jika putri yang selalu dinanti-nanti akhirnya pulang hari ini dan hari ini bertepatan dengan hari ulang tahunnya dan hutang-hutang mereka di Bank akhirnya bisa dilunasi. Man Soo ikut bergabung dengan Sook Hee dan Ae Ryung. Mereka tertawa gembira.
Di tempat lain, anak lelaki keluarga Eun Khi Hwan, Eun Ho Ryung tengah serius memperhatikan seorang anak kecil yang tengah menjelaskan sebuah Negara dan tata letaknya menggunakan bahasa inggris. Ya, Ho Ryung sekarang menjadi guru les privat bahasa asing dan akhirnya menemukan belahan jiwanya yaitu Joo Hye.
Sebuah pesawat mendarat dengan sempurna. Di dalam bandara, Eun Khi Hwan tengah serius membaca newspaper dan tak menyadari kehadiran seseorang yang sudah lama dirindukannya.
“Ayah, kamu keterlaluan sekali…. Anakmu tidak pulang selama 4 tahun dan Ayah malah sibuk membaca Koran” keluh Chae Ryung
“bukannya aku sudah melihatmu kemarin melalui internet phone” ucap Eun Khi Hwan
“itu tidak sama dengan melihatku secara langsung, ada berita apa di Koran sehingga kamu mengacuhkanku?” tanya Chae Ryung dan membaca tulisan yang tertera di halaman depan Koran
“itu Wook Gi” ucap Chae Ryung senang
“Hyuk Gi dan Wook Gi katanya mereka akan memberiku kejutan di ulang tahunku yang ke 60” ucap Eun Khi Hwan dan membuat Chae Ryung berpikir “ayo kita pergi” ajak Eun Khi Hwan pada putrinya.
Seorang pemuda tampan tengah berlari tergesa-gesa menuju kantor kejaksaan. Seorang pemuda tiba-tiba memanggilnya
“Jaksa Hyuk Gi” panggil Hakim Sun Do “kamu mau mendengar apa yang ingin kuceritakan?”
“Hakim tidak boleh memberitahukan materi rahasia kepada Jaksa” ucap Hyuk Gi
“Pengacara park membangun kembali firma hukumnya, lisensi pengacaranya telah dikembalikan”
“benarkah?”
“rumornya, pejabat yang sudah memblokir lisensinya tapi sekarang sudah aktif kembali”
“aku punya sesuatu yang ingin kukatakan juga. Ayah mengirim barang-barang ibu”
“tas itu juga?” tanya Sun Do
“ya”
“baguslah, Jaksa ayo daftarkan tuntutanmu dan aku akan mengurus semua ini” ucap Sun Do
Suara seorang yeoja mengagetkan keduanya. Sun Ae datang dan memeluk lengan Sun Do dan Hyuk Gi dan mengatakan jika dirinya akhirnya lulus ujian setelah 3 kali mencoba dan akhirnya bisa mendampingi suaminya, Hyuk Gi (hehehehe).
Hyuk Gi berpamitan dan mengatakan jika sudah saatnya dirinya bekerja, Sun Do pun mengikuti Hyuk Gi dan meninggalkan Sun Ae yang terus berteriak memanggil “Suamiku, Kakak”
Sementara itu Saudara Hyuk Gi, Wook Gi sedang menerima wawancara atas keberhasilan penelitiannya. Wook Gi merasa terganggu karena photographer terus saja memotretnya. Hal yang sama pun terjadi pada seorang gadis berkacamata yang berdiri tepat disamping Wook Gi ketika seorang wanita yang bertugas mewawancarai Wook Gi memberikan kartu nama untuk yang ke dua kalinya dan dengan terang-terangan mengajak Wook Gi berkencan.
“chagia, wawancaranya sudah selesai kan?” tanya Yong Mi dan merangkul Wook Gi
Wook Gi mengiyakan “pacarku mengatakan sudah selesai, kalau begitu wawancaranya disudahi saja, kau boleh pergi” tambah Yong Mi ketus
“awas kalau kamu senyum dengan wanita lain lagi, akan kubawakan madu dan kulumuri di seluruh tubuhmu, kalau perlu akan kubawakan sarang dan lebahnya” ucap Yong Mi kesal
“lepaskan” keluh Wook Gi dan menarik diri dari Yong Mi
“jangan bergerak dan kamu tak boleh pergi” ancam Yong Mi dan mengacungkan tangannya berbentuk seperti pistol
“sampai kapan kamu mau bercanda seperti ini?” tanya Wook Gi
“sampai kamu menyukaiku”
“kamu itu paling pintar mengikat seseorang”
“menurutmu kita berdua cocok? Kamu periset terbaik di dunia dan aku pendamping terbaik di dunia. Bisa diam tidak? Kamu itu cute. Ayo pergi”
“ada wawancara lagi?” tanya Wook Gi
“ya, ayo” ajak Yong Mi (akhirnya mereka berdua berpacaran^^)
Pengacara Park, Ayah Jong Seok tengah sibuk mengatur karangan bunga atas dibuka kembalinya kantor firma hukumnya. Jong Seok tiba-tiba masuk dan meminta Ayahnya untuk mencarikannya pekerjaan. Pengacar Park berjanji akan mencarikan Jong Seok pekerjaan asal Jong Seok tak minum lagi dan bermain kartu. Seseorang tiba-tiba masuk dan membawa surat penangkapan untuk Jong Seok, kasus kematian atas Choi Duk Gi kembali dibuka.
Jae Hee terlihat menunggu seseorang dan sesekali melirik jam tangannya. Orang yang ditunggu akhirnya tiba, mereka adalah Ae Ryung, Se Yun dan Jin Goo. Ae Ryung sengaja mengajak Ae Ryung dan Se Yun untuk menemaninya berbelanja. Kerja kerasnya sebagai dokter di rumah sakit Manin membuat Ayah dan Ibunya memberinya uang lebih dan untuk merayakannya Jae Hee ingin mentraktir Se Yun dan Ae Ryung. Jin Goo yang sedari tadi ikut mengatakan jika dia juga ingin dibelikan sesuatu oleh Jae Hee namun Jae Hee dan yang lainnya hanya tertawa dan berjalan meninggalkan Jin Goo.
Jin Goo tersenyum dan mengambil jalan lain. Beberapa menit kemudian, Jin Goo sudah berada di stand yang menjual perhiasan dan memanggil Ae Ryung. Jin Goo menyematkan sebuah cincin di jari manis Ae Ryung sebagai hadiah ulang tahun pernikahan mereka yang ke 4. Jin Goo mengatakan jika dia hanya bisa memberi Ae Ryung cincin dan berjanji akan memberikan hal yang lebih baik di ulang tahun pernikahan mereka tahun depan. Jae Hee dan Se Yun tertawa melihatnya dan meledek Jin Goo. Mereka berdua meminta Jin Goo membayar perhiasan yang mereka berdua sukai.
Jae Hee, Se Yun, Jin Goo dan Ae Ryung kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju sebuah restoran. Tuan dan Nyonya Jung sudah berada di tempat tersebut tak terkecuali dokter Kang yang sudah terlebih dahulu mengambil makanan.
Ulang tahun pernikahan Ae Ryung dan Jin Goo yang ke empat digelar secara sederhana. Ayah dan Ibu Jin Goo memberikan sebuah amplop berupa hadiah yaitu perayaan pernikahan Jin Goo dan Ae Ryung yang sebenarnya (Ayah dan Ibu Jin Goo pernah berjanji akan menggelar penikahan kembali jika Ayah Ae Ryung sudah sembuh dan sekaranglah waktu yang tepat. Jin Goo dan Ae Ryung tersenyum senang. Senyuman mereka semakin terkembang ketika dua sahabat Jin Goo, Marco dan Ricardo juga datang.
Chae Ryung berada di coffee shop tempatnya bekerja dulu. Bos Chae Ryung mengatakan jika dia senang melihat Chae Ryung yang sekarang yang sudah berhasil.
Bora tiba-tiba muncul dan membuat Chae Ryung terkejut. Perut Bora sudah membesar, Bora akhirnya menemukan pria yang dicarinya selama ini yang jauh lebih baik dari Jong Seok, yang jauh lebih menyayangi dan memperhatikannya.
Di kantor kejaksaan
Jong Seok dan Ayahnya tengah memandangi sebuah papan nama yang tertera tulisan “Jaksa Choi Hyuk Gi”. Beberapa detik kemudian, Hyuk Gi masuk dengan membawa barang bukti berupa tas coklat yang pernah diberikan Jong Seok pada Duk Gi, saudaranya, Hp Byung Chun yang berhasil diperbaiki oleh Wook Gi yang didalamnya terdapat foto dan video tindakan kejahatan Jong Seok dan struk pembelian tas. Jong Seok tetap tak perduli dengan apa yang dikatakan Hyuk Gi dan mulai marah tapi lain halnya dengan Ayahnya yang meminta maaf atas kesalahan yang sudah diperbuat Jong Seok dan mengatakan jika dia akan mengganti rugi 3x lipat.
Tuan Park bahkan berlutut dihadapan Hyuk Gi dan menarik Jong Seok untuk berlutut namun Jong Seok tetap tak bergeming. Hyuk Gi hanya membiarkan mereka berdua dan lebih memilih melihat foto Duk Gi yang membuatnya sedih hingga mereka berdua memutuskan pergi.
Alunan lagu Just Like Now terdengar (ah, lebay)….. Chae Ryung terlihat berjalan di tengah kota dan merapatkan tangannya untuk mengurangi rasa dingin. Dari arah berlawanan terlihat Hyuk Gi yang juga berjalan dan akhirnya berpapasan dengan Chae Ryung.
Senyum malu diperlihatkan mereka berdua.
“kamu semakin tampan sejak terakhir kali kita bertemu” ucap Chae Ryung dan Hyuk Gi hanya tertawa “sudah 4 tahun kita tidak bertemu dan kamu tidak memberiku salam?” tambah Chae Ryung.
Hyuk Gi terdiam dan menatap Chae Ryung. Sesaat kemudian, Hyuk Gi menarik Chae Ryung ke dalam pelukannya “kupikir aku bisa jadi gila karena sangat kangen kepadamu” ucap Hyuk Gi
“aku juga”
Hari ulang tahun ke 60 Eun Khi Hwan
Jin Goo, Ho Ryung dan Man Soo tengah sibuk mengatur makanan di meja sementara Ae Ryung dan Chae Ryung tengah membantu Eun Khi Hwan mengenakan hanbok.
“oh, Ayahku sangat tampan” puji Ae Ryung
“ini bukan seperti hari ulang tahun Ayah ke 60 tetapi seperti pengantin baru” tambah Chae Ryung
Di luar kamar terdengar suara Hyuk Gi, Wook Gi, Sun Do, Yun Do, Dong Bo dan Yong Mi yang baru saja datang. Suasana semakin meriah dan dimana-mana terdengar canda tawa.
Di dalam kamar, kedua putri Eun Khi Hwan memberi penghormatan untuk Ayahnya
“Ayah, selamat ulang tahun ke 60” ucap Ae Ryung “aku sangat bersyukur kamu menjadi Ayahku”
“Ayah, tak ada lagi yang kuharapkan selain Ayah hidup sampai 100 tahun” tambah Chae Ryung
Ae Ryung dan Chae Ryung mendekat ke arah Eun Khi Hwan dan mencium pipi Eun Khi Hwan dengan rasa sayang.
Semua baik-baik saja….
It’s Okay Daddy’s Girl^^
NB : Alhamdulillah akhirnya project Sinopsis It’s Okay Daddy’s Girl selesai…. Sinopsis yang awalnya kubuat bersama Ooppie kemudian melangkah sendiri dan pada akhirnya mendapat bantuan dari Ami.
Kamsahamnida buat Bu Pim, Bu Scheduler, Asri, Kak Saa, Teh Na, Teh Ai, Aida Unnie dan author lainnya….
Kamsahamnida buat para reader yang masih setia menunggu sinopsis ini. Ooppie titip salam dan minta doa dari semuanya agar Ooppie bisa melewati sakit yang saat ini dideritanya (Hwaiting dongsaeng, kalau saja jarak kita dekat… Unnie pasti akan menengok Ooppie).
Kamsahamnida buat Super Junior yang selalu mendukung dengan suara indah mereka ketika dewi tiba-tiba merasa down dan malas untuk ngelanjutin membuat sinopsis ini akibat ulah para copasper dan tugas kampus yang menumpuk (special for Yesung Oppa dan Bu Pim (gumawo Bu Pim untuk nasihatnya)….lebay, abaikan^^)Sedih rasanya karena tak bisa melihat keluarga Eun, Jung dan Choi lagi. Membuat Sinopsis Drama It’s Okay Daddy’s Girl membuat dewi belajar banyak tentang pentingnya arti keluarga dan pentingnya arti persahabatan.
Sampai jumpa di Sinopsis Poseidon bareng dewi dan Un Aida dan Sinopsis-sinopsis lainnya^^
Written & Image by : DewiRf@Pelangidrama.net