Kini giliran Tak Goo, Tak Goo mencium satu persatu dari ke 4 adoanan, para karyawan terheran-heran. Tak Goo sangat lama mengambil keputusan. “Aku tidak yakin, sepertinya tidak ada yang baik” kata Tak Goo. Mendengar itu Ma Joon marah.”Jadi kau mengatakan bahwa aku salah?”. “Aku tidak mengatakan kau salah namun aku mengatakan tidak ada yang baik”, kata Tak Goo. Adonan pertama : memiliki rasa manis yang berbeda, dan yang lainnya hanya manis seperti gula harus, namun nomer tiga memang hampir mirip tapi baunya tidak seperti bau adoanan yang presdir buat tadi pagi yang mempunyai sedikit rasa asam. jadi aku tidak yakin kata Tak Goo. Il Jong tertawa dengan jawaban Tak Goo.
“Untuk kesimpulan yang pertama, jawaban Ma Joon benar”. Kata Il Jong. Terlihat tawa sinis Ma Joon bangga. Namun Tak Goo pun benar , semua terperanjat dengan kata-kata Il Jong. “Aroma ragi yang kau cium tadi pagi memang tidak ada di adonan ini. karena ragi yang saya gunakan adalah ragi beras, namun karena ragi beras mempunyai masa kadaluarsa jadi kita menggunakan ragi yang berbeda di pabrik, jadi aroma fermentasi berbeda.” Kata Il Jong menjelaskan. Para karyawan sangat takjub melihat kehebatan Tak Goo , karena Tak Goo bisa menilai perkembangan fermentasi dengan hanya memcium baunya. Skak macth untuk Ma Joon dan Seung Jae ckckkck.
Rombongan Il Jong mulai melihat-lihat pengepakan roti. Tak Goo menunjuk ada pengepakan roti dengan dus yang berbeda. Il Jong mengatakan bahwa 10 % dari produksi akan dikirim ke panti jompo dan panti asuhan secara gratis, karena inilah arti yang utama bagiku memproduksi roti di Cheongsan. Tak Goo terheran-heran. Il Jong menceritakan semasa kecilnya, ia telah melihat susahnya untuk mempertahankan hidup. Bahkan temannya mati karena kelaparan, itu bahkan lebih buruk mati karena peperangan. Menjadi seorang patritok tidak hanya dengan mengangkat senjata, namun mengentaskan kelaparan juga merupakan hal yang patriotic” kata Il Jong menjelaskan. “Bagaimana? Kau masih mau belajar membuat roti? Aku akan secara pribadi mengajarimu” seru Il Jong.
Tiba-tiba In Sook datang, “Kau tidak akan menempatkan Ma Joon setara dengan anak ini kan?dilihat oleh para karyawan dan berkeliling di pabrik” seru In Sook. “Kau tidak bisa menempatkan anakku setara dengan anak rendahan seperti ini dan menjadi bahan tertawaan bagi orang lain”ejek In Sook. “Apa kau kesini hanya untuk mengucapkan ini” kata Il Jong menahan marah. “Aku mungkin selama ini menerima semua keputusan mu, namun aku tidak bisa menerima anak ini” jawab In Sook. Il Jong membentak In Sook dihadapan karyawan, “Jika kau ingin mengajari anak ini membuat roti, aku tidak akan membiarkan Ma Joon menyentuh tepung roti” teriak In Sook. In Sook menyuruh Ma Joon pulang, sementara itu para karyawan terlihat tidak enak karena telah mendengar pertengkaran keluarga atasannya. Awalnya Ma Joon tidak mau namun akhirnya ia menurut atas perintah Il Jong.
Diluar pabrik Ma Joon marah-marah dengan ibunya “Mengapa kau lakukan ini pada ayah?semua orang menonton, ibu telah mempermalukan ayah? Kata Ma Joon marah. “Hanya dengan cara ini, ayahmu tidak menganggapmu enteng” seru In Sook. In Sook mendekat dan memegang bahu Ma Joon, “Kau adalah anakku, tak perlu bagimu untuk berdiri dengan anak rendahan seperti dia, dengan kata lain kau tidak perlu bersaing dengannya”. Ma Joon masuk mobil dengan kesal.
Manager Han Seung Jae datang “Kau tidak seharusnya melakukan itu” kata Seung Jae. In Sook malah balik marah “jika kau tak suka dengan caraku maka lakukan caramu dengan cepat, kau selalu ragu, aku tak punya pilihan lain untuk melakukannya sendiri”. Kemudian In Sook masuk masuk mobil dan pulang.
Dirumah keluarga Goo, In Sook lagi-lagi dimarahi mertuanya lagi. “Jadi kau ke pabrik hanya untuk membawa Ma Joon pulang? He,,benar-benar hebat, membuat perbuatan bodoh mengeluarkan anak itu di hadapan banyak orang” kata nenek. “mengapa kau selalu berpikir dangkal, bagaimana mungkin kau hanya mempertimbangkan perasaanmu sendiri?. “Sudah kukatakan ibu, lihatlah dengan seksama dan perlahan, ketika ibu menginginkan anak itu dirumah ini, peristiwa ini akan sering terjadi. Nenek berdiri kemudian meninggalkan In Sook, sementara itu Ja Kyung hanya cuek saja sambil membaca bukunya.
Setelah nenek pergi, In Sook tertawa sinis dan mulai mengulangi perkataan nenek, “berpikir dangkal?, mempertimbangkan perasaanku sendiri? Hick,,tiba-tiba Ja Kyung menjawab “mengenai ibu berpikir dangkal aku setuju dengan nenek”,(ckckkc scak match untuk In Sook). “Setiap kali ibu marah, ibu selalu melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkannya. Kapan kau menghentikan ini ibu? “Jika kau mengkhawatirkan ibu mengapa kau tidak terlahir sebagai anak itu? (maksudnya sebagai anak laki-laki). “Aku telah menyesal sejak saat itu” kata Ju Kyung lalu meninggalkan ibunya. “Kalau memang kamu menyesal,mengapa kau tidak mencari seorang pria kaya dan menikah dengannya” teriak In Sook. (kalau menurutku In Sook pingin Ju Kyung nikah ma orang kaya yang punya pengaruh, mungkin bisa perusahaan Il Jong jatuh ketangan suami Ju Kyung)
In Sook memanggil bibi Goong dan bertanya kapan Presdir pulang dari Cheongsan, bibi menjawab biasanya jam 3 sore. In Sook melihat jam, jam menunjukkan pukul 11.05. In Sook mulai berpikir seakan ada yang akan direncanakan.
Dalam perjalanan pulang, Tak Goo meminta maaf pada presdir karena membuat presdir dan Nyonya bertengkar, presdir malah tersenyum. Ia malah bertanya pada Tak Goo lapar. Tak Goo tak menyangka dengan pertanyaan presdir. “Jika kau punya tempat yang baik untuk makan mie kita bisa kesana” kata presdir. Tak Goo berpikir sejenak kemudian berkata “Aku tahu tempat yang baik untuk itu”.
Tiada terduga ternyata Tak Goo membawa presdir ke rumahnya. Mi Sun sangat senang bertemu Tak Goo namun terkejut melihat kedatangan presdir, “Ibu, presdir ingin makan mie yang paling enak, makanya aku bawa kesini” kata Tak Goo senang. Sementara itu Seung Jae terlihat sangat tidak senang.
Mi Sun segera pergi kedapur diikuti dengan ibu Man He, ibu Man He malah bertanya-tanya apakah itu benar-benar presdir, dia tidak percaya presdir bisa ke rumahnya. Namun Mi Sun malah sibuk mencari bahan-bahan yang akan digunakan untuk memasak mie. Mi Sun dan ibu Man He berbagi tugas, sementara Mi Sun kepasar untuk membeli bahan mie dan mentimun, ibu Man He merebus air.
Didalam rumah presdir menggambil foto Mi Sun dan Tak Goo, ia tersenyum. “Kapan kalian berfoto” Tanya presdir. “setahun yang lalu, ibu bekerja membersihkan tempat studio foto sebagai bayaran agar kami bisa foto, selama hidupku aku baru pertama kali berfoto” kata Tak Goo tersenyum.
Tiba-tiba dari luar terdengar suara teman Tak Goo, yang memanggil namanya. Presdir mempersilakan Tak Goo untuk keluar dan bermain dengan temannya.presdir merasa miris dengan kehidupan Mi Sun dan Tak Goo. Teman-teman Tak Goo protes padanya karena pindah sekolah tanpa bilang pada mereka. Man He mulai bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan konyol “Apakah wanita-wanita di Seoul cantik-cantik, katanya kulit mereka halus bagai es dan putih”. Tak Goo bingung menjawabnya. Teman Tak Goo lainnya menimpali “Jika benar memangnya kau tahu, kedengarnya lembut seperti tahu, bukan? Mereka semua tertawa. Tiba-tiba Tak Goo teringat Yu Kyung.
Ditoko anggur Yu Kyung memohon kepada pemilik toko untuk memberikannya utangan, namun pemilik toko menolak karena Yu Kyung sudah sering mengutang, ia menyuruh Yu Kyung membayar jika mau membawa minuman itu. Yu Kyung kabur membawa teko berisi minuman, pemilik toko mengejarnya. Yu Kyung tertangkap. “Paman biarkan aku membawanya, aku mohon” seru Yu Kyung, awalnya paman tersebut menolak, namun setelah melihat tangan Yu Kyung yang penuh luka akhirnya paman tersebut mengijinkannya, namun ini yang terakhir kali. Setelah berbalik betapa terkejutnya Yu Kyung melihat Tak Goo dihadapannya. Mereka saling memandang, Tak Goo teringat kata-kata temannya bahwa ibu Yu Kyung kabur dengan pria lain.
Tak Goo mengantar Yu Kyung pulang, Yu Kyung menanyakan kabar Tak Goo dan sekolahnya, ia pun bertanya tentang sikap ayahnya padanya (maklumlah Yu Kyung kan selalu dipukul ma ayahnya). Namun ditengah jalan Yu Kyung menyuruh Tak Goo pulang duluan karena ia takut Tak Goo ketahuan ayahnya. Sebelum Tak Goo pergi Yu Kyung meminta Tak Goo menari lagi (liat Ep sebelumnya). Mereka tertawa bersama. Setelah melakukannya 2 kali betapa terkejutnya Tak Goo melihat ayah Yu Kyung berlari ke arahnya.
Tak Goo berlari kencang agar tidak tertangkap, ayah Yu Kyung terus mengejar (dendam kesumat ma Tak Goo). Yu Kyung menghalangi ayahnya namun malah dipukul akhirnya Yu Kyung berlari kerumah Tak Goo untuk memberitahu Mi Sun, sementara itu Mi Sun sedang bersama presdir. Yu Kyung berteriak-teriak memanggil Mi Sun, Mi Sun keluar. Dengan nafas tak teratur Yu Kyung mengatakan untuk membantu Tak Goo, jika tidak Tak Goo akan terluka. Mendengar hal itu Mi Sun kaget. (mian gak tak kasih pic pas Tak Goo dikejar-kejar susah capt nya coz gerak jadi picnya gak bagus)
Tak Goo bersembunyi di balik tiang besar, namun sayangnya ia ketahuan, “Kau Tak Goo kan? Terakhir kali kau merusak bisnisku, sudah lama aku mencarimu dan sekarang aku bertemu denganmu”. Ayah Yu Kyung memegang kerah Tak Goo, “Sudah ku bilang kau padamu, bersembunyilah dengan baik, jangan sampai aku menemukanmu” Ayah Yu Kyung kemudian menjotos Tak Goo.
Mi Sun dan Yu Kyung mencari Tak Goo kesemua tempat. Presdir dan Manager Han Seung Jae juga mencarinya. (kepaksa tuh). Namun mereka belum menemukan Tak Goo.
Sementara itu Tak Goo sudah babak belur dipukul ayah Yu Kyung. “Apa kau memukul Yu Kyung seperti ini setiap hari?” Tanya Tak Goo. “Memangnya kau siapanya Yu Kyung, aku ini ayahnya” Tanya Ayah Yu Kyung balik. “walaupun Yu Kyung anakmu, kau tidak bisa melakukan ini padanya, dia itu putrimu, dia juga manusia, kau sudah dewasa tetapi setiap hari mabuk-mabukan dan membuat masalah, aku tidak takut dengan orang seperti anda” seru Tak Goo menantang. Ayah Yu Kyung hilang kesabaran “Kau tak punya ayah, kepribadianmu sangat buruk”. “Jangan salah, aku punya ayah” kata Tak Goo. “Hah,,dari mana kau dapat ayah? Ibumu berselingkuh dengan seseorang yang sudah berkeluarga dan melahirkan anda”. Tak Goo marah “Aku punya ayah, ibuku tidak seperti itu, jika kau tak tahu apa-apa maka jangan bicara apapun”seru Tak Goo.
Ayah Yu Kyung sudah tidak bisa menahan amarahnya, ia melayangkan tangannya ke arah wajah Tak Goo namun ditangkap presdir,,(horee,,,akhirnya datang). “Siapa kau?” tanya ayah Yu Kyung, “Aku ayah ini” jawab presdir tenang sambil menghempaskan tangan ayah Yu Kyung. “Kau pikir aku takut denganmu” kata ayah Yu Kyung. Ia kemudian melayangkan tangannya kewajah presdir namun presdir berhasil menghindar dan memukul balik. Mi Sun dan Yu Kyung tiba, Mi Sun terkejut melihat Tak Goo berdarah. “Jangan khawatir bu, aku tidak apa-apa, presdir telah menyelamatkan aku”. Presdir membantu Tak Goo berdiri, sementara itu Seung Jae baru saja datang dan melihat presdir membersihkan baju Tak Goo. (wkwkkw,,,syukur telat).
Sementara itu dirumah keluarga Goo, In Sook merasa gelisah karena Il Jong tak kunjung datang, ia melihat jam. Jam menunjukkan pukul 5 sore.
Mi Sun membantu presdir membersihkan luka ditangannya. “Apa yang harus kami lakukan, jika tangan anda yang berharga terluka”. “Aku tidak apa, ini goresan kecil dan akan sembuh dalam beberapa hari, namun Tak Goo harus istirahat lebih lama” seru presdir. “Tak Goo terlihat sangat berani, lebih kuat daripada yang terlihat, dia sepertimu”. Presdir berterima kasih pada Mi Sun atas semuanya bahkan Mi Sun telah hidup keras seperti ini dan telah berhasil mendidik Tak Goo dengan baik, presdir sangat menyesal, ia tidak dapat membayar semuanya. (maksudnya gak bayar dengan uang lo ya, dia merasa bersalah karena telah membuat Mi Sun sengsara). Mi Sun mengangguk dan hampir menangis, ia pamit untuk membuatkan makanan, namun presdir memegangi tangannya dan memeluk Mi Sun. presdir sangat bersalah pada Mi Sun, Mi Sun menangis dipelukan presdir. (wachhh, pingin nangis). Tak Goo mengintip dan tersenyum (ckckck dia pura-pura tidur kelihatannya). Sementara itu dari luar Yu Kyung pergi kerumah Tak Goo dan melihat bayangan Mi Sun dan Presdir berpelukan.
Ayah Yu Kyung dibawa ke kantor polisi, Seung Jae mengurus semuanya. “tidak seharusnya aku diborgol seperti ini, anak itu memang pantas dipukul” kata Ayah Yu Kyung pada polisi. “Apa kau tahu anak siapa yang kau pukul, dia adalah anak presdir Il Jong yang membuatkan roti khusus untuk presiden” kata polisi. “Memangnya kenapa, kalau akau memukul anak orang terkenal maka aku diperlakukan seperti ini” tantang ayah Kyu Kyung. “Bukan seperti itu, bahkan bila anak itu anak pengemis kau juga akan diperlakukan sama” kata polisi kemudian meninggalkannya. “Baiklah bila aku keluar aku akan menghancurkan mereka semua” kata ayah Yu Kyung, Manager Han mendengarnya dan berpikir sesuatu.
Presdir dan Manager Han akhirnya tiba dirumah, nenek sangat khawatir apalagi melihat Tak Goo tidak pulang bersama Il Jong, Il Jong mengatakan Tak Goo tidur dirumah ibunya karena terluka. Nenek melihat tangan Il Jong yang juga terluka.
In Sook marah besar mendengar Il Jong ke rumah Mi Sun. “Apa yang kau lakukan disana hah? Hanya berbicara?atau mengulang kembali peristiwa 12 tahun lalu?” Tanya In Sook marah. Presdir tidak menaggapinya dan pergi untuk istirahat. Namun In Sook menahannya “jangan melarikan diri, apa kau memikirkan untuk mempunyai keluarga ganda, dan kau akan mampir ke rumah wanita itu setiap kali kau pergi ke Cheongsan? Teriak In Sook. Il Jong sangat terkejut dengan ucapan In Sook, “Dalam hal ini kompensasi di perlukan”kata Il Jong. “Yeobo” teriak In Sook. “Hari ini dengan bodoh kau pergi ke pabrik dan mempermalukanku di hadapan staf”. Teriak Il Jong balik. Il Jong kemudian pergi meninggalkan In Sook. (cingu maksud Il Jong dengan kompensasi itu, In Sook da Mi Sun sama-sama melahirkan anak Il Jong jadi seharusnya Mi Sun mendapatkan hal yang sama dengan In Sook. Aku sedikit memotong pembicaraan mereka. Aku ambil intinya aja, translatenya agak susah rada gak ngerti. Keliatannya Il Jong udah gak mengharapkan In Sook, aku heran kok gak dicerai aja itu orang).
Malam itu hujan turun deras, Ma Jon terbangun dan keluar kamar, namun di terhenti karena ada suara pintu yang terbuka. Ma Joon curiga kemudian melihat apa yang terjadi, nenek pun demikian ia terbangun setelah mendengar ada hal yang tidak beres.
Nenek memeriksa keadaan, ia menuju lantai atas dan tanpa sengaja melihat In Sook dan Seung Jae pergi ke samping rumah yang biasanya digunakan Il Jongbuat roti. Nenek curiga dan mengikuti mereka. Dari atas Ma Joon melihat nenek turun tangga.
“Berbicara denganmu ditempat ini sangat berbahaya, jika ada sesuatu untuk dibicarakan, kita pergi ke Cheongpyeong”. Kata Seung Jae (Cheongpyeong adalah tempat perselingkuhan mereka berdua). “Apakah kau suka melihat aku seperti ini? sebenarnya apa yang kau tunggu? Tanya In Sook. “Kau bahkan juga pergi ke rumah wanita itu dan hanya sebagai penonton, bahkan ketika Tak Goo nanti akan menggantikan Ma Joon untuk menjadi pewaris, Apakah kau masih akan menjadi penonton hah? Seru In Sook kesal. “Bukan kah kau sudah janji tidak akan membiarkan aku seperti ini lagi”. “Il Jong pergi dengan wanita itu apa kau sangat terluka?menjadi orang yang tidak dipedulikan, mengapa kau masih mencintainya, tidak cukupkan hanya dengan menjadi istrinya, apa lagi yang kau inginkan, uangnya, hatinya, apalagi? Tanya Seung Jae. “Apa artiku untukmu? Tanya Seung Jae. (ckcksk, In Sook mulai sadar kalau dia ngomongnya salah, Seung Jae udah ngerasa dia diperalat ma In Sook tapi kalau menurutku dia udah terlanjur basah bahkan udah punya anak dari In Sook, Seung Jae merasa diduakan tapi mau gimana lagi di udah cinta mati ma In sook)
Seung Jae meninggalkan In Sook, In Sook mengejarnya, namun betapa terkejutnya mereka mendapati nenek tengah berdiri di depan pintu. (wcckkk ekspresi mereka berdua benar-benar Shock). “Dasar Kau wanita kotor, bisa-bisanya kau merencanakan ini semua didalama rumahku” seru nenek marah besar. Ma Joon anak siapa? Siapa? Teriak nenek (tapi nenek dah tahu kok). “Seung Jae, kau….bagian apa yang tidak puas kau dapatkan dari keluargaku, ketika orang tuamu meninggal aku yang telah membesarkanmu dan menyekolahkanmu, bagaimana kau bisa membalasnya dengan kejahatan, kau bahkan dengan Il Jong sebagai saudara, mengapa kau mengkhinati kami” teriak nenek. (duh aku disini takut nenek pingsan). Kalian berdua, tidak akan kubiarkan lolos teriak nenek.
Sementara itu ternyata di luar jendela Ma Joon mendengarkan semua pembicaraan mereka. Dia sangat Shock mendengar kebenaran itu, mengetahui kebenaran dia bukan anak Il Jong namun anak Seung Jae.
To Be Continue ..
Created by : Apni KyuhyuNickhunie
hahahhaa sekarang pakai naman Apni KyuhyuNickhunie hehehehe, itu nanti nenek meninggal ya? makin seru aja, yang jadi seung jae mirip paman tiri hodong yang mau bunuh hodong hahahahha
SukaSuka
gregetan aduh geregtannnnnnnn hahahaha
Lanjut yaaaaaaaaa
SukaSuka
hehehe ia ari naman baru,,,
nenek meninggal ari, kasihan pokoknya, dibiarin pingsan ujan2an lagi,ga ditulungi lagi. tapi meninggalnya dirumah sakit setelah dirawat. nenek belum sempat ngomong klo Ma Joon bukan anaknya.
SukaSuka
ituuh apni namanyaa ngajaak PERAAANG..!!
pas episode inih evie mikir ko kaya sinetron pas penjahatnya mw ketauan eh yg megang rahasianya malah meninggal.. huks.. hukss.
Tapiiiii masaaa iiaah mw ketauan dari awaal gga seruuu donk..
Apniii… Ayaaa.. Hwaitiiing..
SukaSuka
Waaaahhh apni udah post, baker 5 baru dibuat ya… gregetan banget aku ama Nyonya Seo+ Manager han,pengen aya getok-getok biar kapok. oia, ini cuma pndangan aya aj ato yang laen juga sepakat, yang jadi Ma Jun kecil ko mirip ma yang jadi Mae di Get Married S*T* ya? diliat-liat mirip juga lho, meskipun mereka co ce, hehehe…
SukaSuka
film apa tu aya aku kok gak tau
SukaSuka
seru banget..liat akhirnya di indosiar penasaran terus baca sinopsisnya..kenapa liat tak goo ko aku ingetnya Appa Namgil terus ya…
SukaSuka