[Sinopsis K-Drama] Time Slip Dr. Jin Episode 2

Sinopsis Time Slip Dr. Jin Episode 2

Di sebuah pendopo, sekelompok pria pejabat (Kim Byung Hee cs) sedang menikmati tarian dari seorang gisaeng ternama, Choon Hong. Semua menikmati dan sangat puas dengan tarian itu. Ada salah seorang pejabat yang menggosipkan tentang Kim Hyo Won yang membawa kodok emas dari kepergiannya ke Cina tahun lalu. Pejabat yang lain bertanya apakah ia benar-benar melihat kodok emas itu. Pejabat tadi bilang ia hanya mendengar gosipnya. Mereka menganggap Kim Hyo Won sangat materialistis. Sedangkan di tempat lain Kim Kyung Tak sedang mengejar sekelompok bandit.

“Lihat, Tuan pemimpin partai sayap kiri datang!”teriak Lee Ha Eung dari kejauhan. Nampaknya Byung Hee cs tidak suka kedatangan Ha Eung. “Tuan yang sangat sibuk dan bertanggung jawab mengurus urusan pemerintahan. Nikmati malam ini. Lihat, saya menyambut Anda hanya dengan menggunakan kaus kaki,”kata Ha Eung sambil tertawa. Ia lalu berlutut layaknya memberi penghormatan pada pejabat. Gisaeng Choon Hong tersenyum melihat tingkahnya.

“Pangeran Heung Sun bagaimana kabarmu?”kata Byung Hee basa basi. “Anda menanyakan hal yang tidak berguna pada anggota keluarga kerajaan. Aku jadi kewalahan,”jawab Ha Eung sambil menikmati makanan.

“Sepertinya ada anjing yang merengek di suatu tempat,”sindir salah seorang pejabat, tabib kerajaan Yoo. “Kurasa itu bukan anjing biasa. Krisan. Bunga Krisan,”kata pejabat yang bergosip tadi lalu tertawa. Byung Hee tersenyum mendengar sindiran anak buahnya. Namun senyumnya lenyap saat Ha Eung menjawab “Krisan!” sambil tertawa juga. Nampaknya sindiran pada dirinya dimentahkan.

Pejabat yang bergosip tadi punya ide untuk mengerjai Ha Eung. Ia berkata bahwa ia sudah menyiapkan meja pesta untuk Ha Eung. Ia lalu melempar beberapa makanan kecil ke sebuah kolam yang kotor. Berharap Ha Eung malu karena yang dimaksud meja pesta untuknya adalah sebuah kolam yang kotor.

Di tempat lain, Jin Hyuk tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang terluka kepalanya. Jin Hyuk terkejut melihat pria tadi berlumuran darah di kepalanya.

Kembali ke pendopo. Tanpa dinyana Ha Eung masuk ke dalam kolam tersebut, mengambil makanan yang tadi dilempar dan memakannya. “Lihat! Anda melempar makanan ringan ke sini!”kata Ha Eung lalu tertawa penuh kemenangan. Byung Hee cs tentu saja kaget dan tidak menyangka gagal mengerjai Ha Eung. Byung Hee cs lalu bersiap meninggalkan pendopo. “Sepertinya anjing itu senang jatuh ke dalam kolam,”gerutu Byung Hee sambil memakai sepatunya. Namun karena saking kesalnya, kakinya tidak juga masuk ke sepatu. Ia malah terpeleset dan kepalanya terantuk tiang pendopo. (Wkwkw…) “Hari ini sepertinya aku bangun dari sisi tempat tidur yang salah,”gerutu Byung Hee yang bertambah kesal.

Jin Hyuk menggendong pria yang ditabraknya tadi. “Lukanya cukup dalam. Meskipun begitu, melihat dia masih sadar..kemungkinan dia mengalami hematoma subdural akut sangat tinggi. Waktu..tidak ada waktu.” batin Jin Hyuk. (Selanjutnya yang bercetak miring adalah ucapan Jin Hyuk dalam hati).

Jin Hyuk sampai di rumah orang yang tadi ditabraknya. Pemilik rumah terkejut melihat apa yang terjadi. “Young Hwi! Bangun!” teriak pemilik rumah yang sepertinya ibu dari Young Hwi, yang digendong Jin Hyuk.

“Orabeoni (Kakak)!” teriak Young Rae. Rupanya Young Hwi yang dibawa Jin Hyuk adalah kakak dari Young Rae. Jin Hyuk terkejut melihat Young Rae yang berwajah sama dengan Mi Na, kekasihnya di zaman modern. Young Rae bertanya padanya siapa dia, apakah ia kenal kakaknya. Setelah Jin Hyuk berhasil menguasai keterkejutannya, ia menjawab ia hanya kebetulan bertemu dengan kakaknya saat ia berjalan sendirian.

Ibu Young Hwi jatuh pingsan melihat kondisi putranya. Young Rae lalu menyuruh pelayan membawa masuk ibunya ke dalam rumah dan memanggil tabib. Sedangkan ia mengantar Jin Hyuk ke kamar kakaknya agar kakaknya bisa dibaringkan di kamarnya. Setelah kakaknya terbaring, ia merobek selimut kakaknya untuk membersihkan darah di kepala kakaknya. Pelayannya datang membawa pasta kacang fermentasi. Young Rae hendak melumuri luka kakaknya dengan pasta kacang fermentasi namun dicegah oleh Jin Hyuk. Jin Hyuk menjelaskan bahwa kakaknya sudah kehilangan banyak darah serta ada gumpalan darah di kepalanya dan itu tidak akan teratasi hanya dengan melumuri pasta kacang fermentasi.

Young Rae bertanya apakah Jin Hyuk seorang tabib. Jin Hyuk membenarkan. Young Rae bertanya lagi apakah ada cara untuk menyelamatkan kakaknya. “Kalau aku melakukan operasi, mungkin saja ada kesempatan.” “Ope..rasi..?”tanya Young Rae yang tentu saja tidak mengenal istilah tersebut di zaman Joseon. “Tidak. Lupakan,”kata Jin Hyuk lalu keluar kamar. Kau pasti gila Jin Hyuk. Melakukan bedah saraf di sini? Ini adalah era Joseon. Dan gadis ini..

“Tunggu! Tadi kau bilang kau tahu cara menyelamatkan kakakku. Bagaimana bisa kau mengabaikan kondisi ini. Apakah kau pantas disebut tabib?”cecar Young Rae. Jin Hyuk bilang ada sebuah cara tapi itu tidak bisa dilakukan di sini. “Apa sebenarnya caranya?” “Itu…” Perforator. Craniotome. Kita akan menggunakan tabung hisap lalu beralih ke mikrotom bipolar. Jin Hyuk mengingat saat dia melakukan operasi. Jin Hyuk meminta Young Rae menyerah.

Jin Hyuk hendak pergi namun dicegah oleh Young Rae. Ia berlutut sambil menangis memohon Jin Hyuk untuk menyelamatkan kakaknya. “Kalau garis keturunan keluarga berakhir seperti ini, aku dan ibuku harus bunuh diri untuk membersihkan ketiadaan rasa hormat itu. Kalau kau bisa menyelamatkan kakakku, menerima hukuman sepuluh kalipun aku dengan senang hati menerimanya. Jadi..tolong!”

Jin Hyuk ingat ucapan Mi Na bahwa ia hanyalah seorang dokter yang tugasnya berusaha yang terbaik untuk pasiennya. Jin Hyuk menutup mata sekejap. “Tidak ada waktu lagi. Kita harus cepat kalau mau melakukan operasi. Satu jam, tidak..30 menit lagi sisa waktunya. Pertama aku butuh tempat operasi.”

Jin Hyuk lalu ke gudang peralatan. Ia lalu mengambil pisau, bor, palu dll. Bahkan pada masa suku Inca bukti dari bedah saraf sudah ditemukan. Selain itu, lubang yang ditemukan di kemudian hari, diduga bahwa itu milik pasien yang hidup setelah operasi. Bahkan dengan alat-alat sederhana aku harus mencobanya. (Terlihat adegan sebuah tengkorak yang berlubang). Jin Hyuk menyuruh Young Rae merebus alat-alat yang ia kumpulkan. (Untuk sterilisasi, biar kuman-kuman dan bakteri hilang sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi pasca operasi). Young Rae tentu saja bingung apalagi Jin Hyuk juga meminta Young Rae menyediakan baju bersih dan alkohol.

Di tempat lain, Kyung Tak sedang membersihkan pistolnya. Ia teringat saat mengejar sekelompok bandit tadi. Ada satu orang yang lolos dari tembakannya karena temannya satu kelompok melindunginya. Orang itu kemudian lari dan dikejar oleh salah satu anak buah Kyung Tak.

Kembali ke rumah keluarga Hong, Young Rae sedang merebus alat-alat untuk operasi. Ibunya menghampirinya dan bertanya apa yang ia lakukan dan bagaimana kakaknya. Young Rae meminta ibunya istirahat. Ia bilang orang yang membawa kakaknya itu adalah seorang tabib dan tahu cara menyelamatkan kakaknya. “Aku tidak pernah mendengar ada tabib yang menyelamatkan orang dengan palu,”kata ibunya setelah melihat putrinya memasukkan palu dan alat lainnya ke dalam air mendidih. Pelayan datang dan menyerahkan alkohol. “Alkohol juga? Kau yakin ia seorang tabib?”tanya ibunya bertambah heran dan khawatir. Pelayannya merasa ia pernah melihat Jin Hyuk namun ia ragu-ragu dan lupa di mana ia pernah melihatnya.

Jin Hyuk menyiapkan penlightnya. Ia menggantung penlightnya tepat di bawah wajah Young Hwi. Ia lalu mencuci tangan dan memakai slayer/penutup wajah. Ia lalu menyiapkan alat-alat di atas sebuah kain hijau. (Normalnya kalau di rumah sakit, kainnya juga steril). Ia juga mengeluarkan alat-alat dari dalam tasnya, seperti jarum, pisau, suntik, sarung tangan bedah dan ternyata ada juga obat bius. Pertama ia membersihkan darah di wajah Young Hwi.

Flashback. Anak buah Kyung Tak berhasil mengejar orang tersebut namun ia terkena sabetan pedangnya. Anak buah Kyung Tak yang lain datang menyerang. Ia berhasil menyabet kepala orang tersebut dengan pedangnya sehingga mengalir darah dari kepala orang tersebut dan penutup wajahnya lepas. Karena identitasnya sudah diketahui, orang tersebut mencoba membunuh anak buah Kyung Tak.

Kembali ke rumah keluarga Hong. Young Rae masuk saat Jin Hyuk hendak menyuntikkan obat bius ke kepala Young Hwi. Young Rae agak terkejut karena selama ini belum pernah dia melihat seorang tabib menyuntik. Jin Hyuk memintanya keluar namun Young Rae enggan. Ia ingin berada di sisi kakaknya. “Kau bisa gila kalau kau melihatnya. Jadi tunggu di luar!”pinta Jin Hyuk. Young Rae meminta alasan yang jelas mengapa ia harus keluar. “Operasi harus dilakukan dalam keadaan sebersih mungkin,”jelas Jin Hyuk.
“Jadi maksudmu aku kotor?” kata Young Rae.
“Bukan itu maksudku…Susah menjelaskannya. Kalau kau ingin kakakmu selamat, turuti perintahku!” Young Rae jadi ragu-ragu dan bertanya apa Jin Hyuk benar-benar bisa menyelamatkan kakaknya. Jin Hyuk tidak bisa memastikannya karena ini termasuk operasi yang berbahaya namun tidak ada cara lain. “Tolong rawat ia!”pinta Young Rae akhirnya.

Sekarang ini aku akan melakukan operasi pertama kali di Joseon. Dinasti Joseon di mana mereka tidak akan melakukan bedah saraf sampai sekitar seratus tahun lagi. Tanpa alat apapun, hanya dengan ilmu-ilmu dasar aku akan melakukan operasi. Jin Hyuk merobek kulit dan mulai mengebor.

Sementara itu semua menunggu di luar dengan cemas. Pelayan yang bertugas memanggil tabib datang dan mengatakan semua tabib dan perawat tidak ada yang bisa datang ke sini karena ada sekelompok pencuri yang masuk ke rumah pejabat tinggi beberapa waktu yang lalu sehingga mereka harus merawat penjaga dan pelayan yang terluka akibat insiden tersebut. Pelayan yang satunya tiba-tiba terkejut karena sekarang ia ingat di mana pernah melihat wajah Jin Hyuk. Wajah Jin Hyuk sama dengan poster orang yang sedang dicari petugas keamanan. Ia yakin karena ia terus melihatnya, sebab wajahnya tampan. (Wkwk..) Semua yang mendengarnya bertambah khawatir.

Young Rae masuk lagi saat Jin Hyuk hendak memalu tulang tengkorak Young Hwi. Young Rae terkejut. “Hentikan! Apa yang kau lakukan?”
“Tetap tunggulah di luar!”
“Hentikan!”
“Ada gumpalan darah di kepalanya jika tidak dikeluarkan ia akan mati!”teriak Jin Hyuk. Ibunya masuk dan sangat terkejut melihat kepala putranya berlubang. Ia pingsan lagi. Semua pelayannya juga masuk. “KELUAR!” teriak Jin Hyuk karena merasa terganggu. Young Rae lalu membawa ibunya keluar dan membaringkannya di tempat tidur. Ia lalu menyuruh pelayan untuk memberitahu petugas keamanan kalau ada pembunuh di rumahnya. Sedangkan Jin Hyuk akhirnya berhasil melubangi tulang tengkorak.

Young Rae masuk lagi. “Di sini gumpalan darahnya,”jelas Jin Hyuk.
“Kau benar-benar!”teriak Young Rae yang masih belum paham. Ia lalu mengeluarkan pisau kecil dan mengarahkannya ke Jin Hyuk. Young Rae berhasil melukai lengan kiri Jin Hyuk.
“Apa kau gila?”teriak Jin Hyuk sambil mencengkeram lengan Young Rae. “Lepaskan aku! Kau yang gila! Katanya kau akan menyelamatkan kakakku tapi kau malah melubangi kepalanya.” “Sudah kubilang hanya ini caranya mengeluarkan gumpalan darahnya dari kepalanya.”

Karena saling mendorong mereka malah terjatuh. Posisi Young Rae berada di atas Jin Hyuk. Hal ini membuat Jin Hyuk mengingat kenangannya bersama Mi Na, yaitu saat mereka juga terjatuh. “Dengarkan baik-baik! Aku akan melakukan hal terbaik yang aku bisa. Tapi kalau kau terus menggangguku maka aku tidak bisa menyelamatkan kakakmu. Kakakmu selamat atau tidak kau yang memutuskan.” Karena Young Rae tetap tidak percaya. Jin Hyuk memaksanya melihat kepala kakaknya. Awalnya Young Rae tidak tega melihat kepala kakaknya yang sudah berlubang namun akhirnya ia melihatnya juga. “Lihat! Ada darah di sana. Itu namanya gumpalan darah. Kalau tidak kukeluarkan tekanannya akan meningkat dan kakakmu akan mati. Kau mengerti? Jadi tolong percayalah dengan apa yang kukatakan!”

Jin Hyuk hendak melanjutkan operasi namun penlightnya mati. Ia jadi lemas dan hampir putus asa. Young Rae melihat sekeliling. Ia lalu mengambil sebuah lampu minyak dan menerangi kepala kakaknya. Sehingga Jin Hyuk bisa melanjutkan operasi.

Sementara itu Kyung Tak masih mengejar bandit. Anak buahnya menemukan sebuah baju yang dipakai bandit tergeletak di tanah. Kyung Tak sadar bandit itu sudah berganti baju. Kyung Tak mengingat kembali saat salah satu anak buahnya yang sudah berhasil mengetahui identitas bandit itu akan menemui ajalnya. Namun belum sempat ia mengatakan identitas sebenarnya bandit itu, ia keburu meninggal. Lamunan Kyung Tak terputus saat ada yang melaporkan bahwa ada peristiwa mengerikan di rumah keluarga Hong. Kyung Tak terkejut.

Jin Hyuk sedang menjahit kulit kepala Young Hwi. Saat matahari sudah terbit, operasinya sudah selesai. Young Rae bertanya bagaimana dengan tengkorak kakaknya yang masih berlubang. Jin Hyuk bilang untuk kegiatan sehari-hari tidak masalah dan kakaknya akan bangun beberapa hari lagi. Jin Hyuk meminta Young Rae untuk rajin membersihkan kamarnya dan mengganti kain yang digunakan sebagai perban untuk mencegah infeksi.

Young Rae meminta maaf karena melukai lengan Jin Hyuk. Jin Hyuk bilang tidak apa-apa karena hanya luka kecil. “Apakah kau selalu tidak mempertimbangkan segala sesuatu? Nampaknya kepribadianmu ini tidak bercanda,”kata Jin Hyuk.
“Ber..canda?”tanya Young Rae tidak mengerti.
“Aku tidak bermaksud buruk. Hanya saja kau mengingatkanku pada seseorang,”kata Jin Hyuk. Ibu Young Rae datang dan lega melihat anaknya masih hidup.

Jin Hyuk keluar ke halaman. Di sana dia sudah dihadang oleh petugas keamanan (zaman dulu disebut Bojeong) pimpinan Kyung Tak. Langsung saja petugas Bojeong menangkap dan mengikatnya. Jin Hyuk ingin menjelaskan namun Kyung Tak tidak menghiraukannya. Young Rae hendak menjelaskan bahwa ia salah mengerti. “Tidak. Mengirim seseorang untuk melaporkan penjahat ini pada pihak yang berwenang adalah langkah yang tepat. Untung ia tidak membahayakanmu,”kata Kyung Tak. Jin Hyuk mengerti sekarang ternyata Young Rae yang melaporkannya. Kyung Tak beserta pasukan Bojeong membawa Jin Hyuk pergi. Jin Hyuk terus memandang Young Rae berharap Young Rae dapat membebaskannya. Young Rae jadi bingung apa yang harus ia lakukan untuk meluruskan kesalahpahaman ini.

Di pasar, saat Jin Hyuk digiring oleh Bojeong, Ha Eung melihatnya. “100 Nyang akhirnya tertangkap. Yah..sia-sia saja,”gerutu Ha Eung. Merasa usahanya menyelamatkan Jin Hyuk sia-sia belaka.

Sampai di kantor Pochang (kantor polisi), Jin Hyuk diinterogasi untuk mengakui kejahatannya. Tentu saja Jin Hyuk tidak mengaku sebab ia memang tidak melakukan kesalahan apapun. Satu-satunya kesalahannya adalah terjebak pada masa Joseon ini. Kyung Tak masih tidak percaya dan menganggap dia adalah salah satu anggota gerombolan bandit yang menjarah rumah-rumah para pejabat. Karena Jin Hyuk tetap tidak mengaku, Kyung Tak bertanya siapa dia dan darimana asalnya. Jin Hyuk diam saja. Tidak mungkin ia berkata ia berasal dari zaman abad 21. Mereka pasti menganggapnya gila. Kyung Tak lalu menyuruh anak buahnya menyiapkan Heungteul (tempat penyiksaan yang digunakan untuk interograsi). Kyung Tak juga menyuruh untuk menyiksa Jin Hyuk. Jin Hyuk seketika panik.

Sementara itu, Ha Eung sibuk melukis anggrek pada hanbok (pakaian adat Korea) para gisaeng untuk mendapatkan uang. Namun kesibukannya terhenti karena Choon Hong datang menyuruh para gisaeng itu pergi. “Sebatang anggrek yang memiliki pengakuan dari dunia, hanya mekar di bawah rok gisaeng,”sindir Choon Hong. Ha Eung berkata ia butuh uang dan kemampuannya hanya melukis anggrek. Choon Hong menuduhnya berjudi lagi. “Kalau aku berjudi lagi, maka aku adalah putra seorang pelacur,”elak Ha Eung. Ia beralasan butuh uang untuk membayar guru putranya Myung Gook. Choon Hong bertanya apa dia berkata jujur. Ha Eung bilang mana mungkin ia berbohong tentang putranya agar ia mendapat uang. Akhirnya Choon Hong memberinya uang karena tidak tega terhadap Ha Eung.

Young Rae sedang membereskan barang-barang milik Jin Hyuk. Ia melihat bordiran yang bertuliskan nama Jin Hyuk pada jas dokter milik Jin Hyuk. “Hyuk Jin?” (Pada zaman itu, orang membaca dari kanan ke kiri). Lalu ia menemukan sebuah kotak perhiasan berisi cincin. Cincin itu sebenarnya hendak Jin Hyuk berikan pada Mi Na. Pelayannya datang. Young Rae cepat-cepat membereskan jas dan kotak perhiasan tersebut. Pelayannya bilang petugas Bojeong menginginkan barang-barang Jin Hyuk agar mereka mengetahui identitasnya. Young Rae menyerahkan tas Jin Hyuk.

Barang-barang Jin Hyuk diletakkan di sebuah meja di depan Jin Hyuk yang diikat. “Ini adalah jarum dengan pegangan,”kata Kyung Tak sambil mengambil suntik. “Ini adalah senjata yang bisa dipakai untuk menusuk seseorang,”kata Kyung Tak sambil mengambil pisau kecil. Jin Hyuk menjelaskan bahwa ia adalah seorang dokter dan barang-barang itu untuk mengobati pasien. Kyung Tak tidak percaya begitu saja. Ia bertanya sekali lagi siapa nama dan dari mana Jin Hyuk berasal. “Meskipun kukatakan padamu kau tidak akan percaya,”kata Jin Hyuk.
“Percaya atau tidak itu adalah keputusanku. Tidak bisakah kau lakukan apa yang diperintahkan?”teriak Kyung Tak. Kyung Tak memutuskan untuk menyiksa Jin Hyuk. “Panjangnya 3 Ja 5 chi (± 107 cm). Dalam tiap serangan lidahnya akan melonggar (maksudnya lama-lama Jin Hyuk ngaku juga) dan kita akan bisa mengetahui apa yang terjadi setelah pukulan ke-3. Lakukan!”perintah Kyung Tak pada anak buahnya.

Petugas yang lain melaporkan bahwa Young Rae datang menghadap. Kyung Tak sedikit terkejut. Ia bertanya pada Young Rae apa kondisi kakaknya memburuk. Young Rae menggeleng. Kyung Tak bertanya lalu mengapa ia datang ke sini. “Apa yang tabib itu katakan? Apa dia mengaku kalau dia itu bandit?”tanya Young Rae. Kyung Tak heran mengapa Young Rae menanyakan Jin Hyuk yang notabene dianggapnya penjahat. (Atau lebih tepatnya cemburu?). “Ada banyak tentangnya yang mungkin tidak masuk akal. Namun menyebutnya pencuri rasanya salah bagiku,”kata Young Rae.
“Jika seorang pria ingin tahu segalanya, hidupnya akan sulit. Apa kau ingin aku menjadi suami yang tidak beruntung?”tanya Kyung Tak. Young Rae jadi tidak enak. “Gadisku, apa kau tahu betapa khawatirnya aku setelah mendengar ada pencuri di rumahmu? Saat aku menuju rumahmu, hanya kau yang kupikirkan.”
“Maafkan aku,”kata Young Rae. Kyung Tak lalu meminta Young Rae pulang. Sebelum pulang, Young Rae berkata Jin Hyuk telah menolong kakaknya. Ia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kemampuan medis Jin Hyuk yang menakjubkan. Ia yakin Jin Hyuk bukan perampok. Kyung Tak semakin merasa cemburu.

Kyung Tak kembali menginterogasi Jin Hyuk. Ia bertanya apa motif Jin Hyuk merawat Young Hwi semalaman. “Apa seorang dokter punya alasan lain kecuali untuk menyelamatkan nyawa orang?”kata Jin Hyuk. Kyung Tak lalu membalikkan telapak tangan Jin Hyuk lalu mengamatinya dengan seksama. Jin Hyuk merasa kesakitan. “Kau adalah pria yang beruntung. Young Hwi teman baikku sedari kecil. Karena kau menyelamatkan nyawanya, aku akan menghukummu lain waktu. Jika Young Hwi tidak bangun, pernyataan bahwa kau seorang tabib akan dianggap bohong. Dan kau tidak bisa menghindari hukumanmu. Bawa dia dan kunci dia.” Jin Hyuk lalu dijebloskan ke dalam penjara.

Ha Eung sedang berjudi. Kali ini ia memenangkan perjudian. Namun nasibnya sungguh malang, polisi Bojeong datang meringkusnya bersama para penjudi lainnya. “Aku ini bangsawan. Apa ada hukum yang membolehkan kau menangkap bangsawan?”bela Ha Eung. Namun polisi tidak percaya. Ia menjebloskan Ha Eung ke dalam sel yang sama dengan Jin Hyuk. Ha Eung masih saja berteriak-teriak bahwa ia ini bangsawan dan mengancam polisi yang menangkapnya. Sedangkan teman seperjudiannya(anak buah Pal Yi) menghitung utangnya menjadi 50 Nyang karena apa yang ia lakukan hari ini. Ha Eung bertambah kesal dan marah. Ia belum menyadari bahwa Jin Hyuk satu sel dengannya.

“Oh..bukannya ini 100 Nyang? Hahaha….”teriak Ha Eung senang. “Kalau kau tertangkap seperti ini harusnya kau membiarkan aku yang membawamu ke sini. Kau ini pelit sekali dengan penyelamat hidupmu.” Jin Hyuk memintanya untuk tidak mengganggunya. Sifat mata duitan Ha Eung kembali muncul. Ia membujuk Jin Hyuk untuk memberinya uang sebab ia kenal salah satu polisi sehingga hukuman bagi Jin Hyuk tidaklah keras. Jin Hyuk tidak tertarik.

Ha Eung kembali berteriak marah pada polisi.”Beraninya mengunciku! Dasar sialan! Apa kau tidak tahu siapa aku? Aku ini kerabatnya Raja, Lee Ha Eung. Lee Ha Eung! Kalian pikir kalian akan selamat setelah memenjarakan kerabat raja?”teriak Ha Eung. Jin Hyuk terkejut mendengar nama Lee Ha Eung. Ia bertanya siapa nama Ha Eung. “Namaku Lee Ha Eung.” “Kalau begitu..apakah kau Grand Price Regent Heung Sun?”
“Sstt.. Grand Price Regent? Itu adalah istilah untuk memanggil ayah dari seorang raja yang masih hidup. Mengapa kau mengatakan ucapan yang berbahaya yang bisa membuatku berada dalam sebuah pengkhianatan besar? Panggil saja aku Pangeran Heung Sun.” Grand Price Regent Heung Sun. Pria ini adalah Grand Price Regent Heung Sun ayah dari King Go Jong?

Sementara itu, Young Rae sedang merawat kakaknya. Ia masih resah memikirkan Jin Hyuk.

Kembali ke penjara. “Melubangi tengkorak seseorang untuk menyelamatkan hidupnya? Ho..ho..Aku tidak pernah mendengar pengobatan seperti itu. Tapi kalau kau menyelamatkan hidup seseorang dengan melubangi lehernya dan meniup angin ke dalamnya aku pernah melihatnya.” Jin Hyuk berkata jika Young Hwi bangun, ia bisa membersihkan namanya. Ha Eung berjanji akan menyampaikan pesan Jin Hyuk pada keluarga Hong jika ia sudah keluar dari penjara. Jin Hyuk berterima kasih. Tapi Ha Eung makin penasaran siapa sebenarnya Jin Hyuk. Jin Hyuk ragu-ragu apakah ia harus menceritakan dirinya yang sebenarnya atau tidak. Namun akhirnya ia mengarang cerita bahwa ia tidak ingat apa-apa lagi setelah berada di hutan saat itu. Ha Eung bertanya apakah kepala Jin Hyuk terluka. “Sepertinya begitu,”jawab Jin Hyuk sekenanya.

Byung Hee memanggil Kyung Tak. Ia bertanya apa Kyung Tak yang menyebarkan gosip katak emas di rumah Menteri Pendidikan untuk memancing para bandit. Kyung Tak melaporkan ia sudah membunuh dua orang dan menangkap satu orang dan yang lolos pun akan ia buru. Byung Hee senang mendengarnya. Byung Hee memerintahkan untuk menjalankan eksekusi. Namun Kyung Tak terlihat murung dan Byung Hee bertanya heran mengapa. Kyung Tak bilang orang yang ia tangkap sepertinya bukan kelompok bandit Moo Myoung Gye karena banyak hal yang aneh. Kyung Tak melihat tangannya dan ia yakin itu bukan tangan prajurit. Selain itu, dia mengambil resiko merawat putra Tuan Hong. Kyung Tak merasa dia memang seorang tabib. Byung Hee menjadi marah mendengarnya. Byung Hee merasa Kyung Tak mendapat pengaruh ajaran kristen yang dibawa oleh orang barat. “Kau bilang baju orang itu seperti baju orang barat. Entah dia beragama kristen dan dihantui hantu barat atau dia anggota bandit Moo Myoung Gye, tetap penggal kepalanya di hadapan khalayak agar menjadi contoh.” Kyung Tak menyanggupinya dengan perasaan masygul.

Ha Eung akhirnya dibebaskan dari penjara. Teman seperjudiannya meminta tolong padanya untuk memberitahu bosnya (Pal Yi) agar bisa membebaskan mereka. Tentu saja Ha Eung tidak bersedia melakukannya jika tidak diberi imbalan. Akhirnya hutangnya yang 50 Nyang kembali seperti semula yaitu hanya 30 Nyang. Sebelum pergi, Ha Eung memandang Jin Hyuk. Ia berjanji akan menyelamatkan Jin Hyuk. “Lee Ha Eung, demi bisa hidup di tengah era klan Ahn Dong Kim dia hidup seperti seorang pengemis. Bisakah orang ini menyelamatkanku?” batin Jin Hyuk resah.

Sepanjang perjalanan Ha Eung menggerutu bahwa 50 Nyang terlalu sedikit untuk menyelamatkan seseorang harusnya ia minta 100 Nyang. Ia melewati rumah keluarga Hong. Ha Eung tampak ragu-ragu tapi akhirnya ia menemui Nyonya Hong (Ibu Young Rae). “Membiayai orang dalam penjara?”tanya Nyonya Hong. Ha Eung lalu menceritakan secara berlebihan bahwa hidup di penjara itu tidak enak. Ha Eung minta 10 Nyang lalu menawar 5 Nyang. Nyonya Hong enggan memenuhi permintaan Ha Eung karena ia tidak punya uang sebanyak itu. Namun Young Rae merasa harus membantu Jin Hyuk. Ia hendak memberikan uang hasil pekerjaannya sebagai penjahit pada Ha Eung. Saat pintu kamar dibuka oleh Young Rae, Ha Eung melihat sekilas kepala Young Hwi yang diperban. Ia bertanya pada Nyonya Hong apa benar Jin Hyuk melubangi tengkoraknya. Nyonya Hong membenarkan dan merasa ngeri mengingatnya.

Dalam penjara, Jin Hyuk diberi semangkuk air yang kurang bersih. Jin Hyuk menyeruputnya dan memuntahkan lagi airnya. Teman-teman satu selnya berebut mangkuk airnya. (ckck..sulitnya hidup di penjara). Apa yang akan terjadi padaku sekarang? Aku merindukanmu Mi Na.

Di tempat lain, Young Rae juga sedang melamun sambil memandang cincin milik Jin Hyuk. Kyung Tak datang mengunjunginya. Nyonya Hong bertanya mengapa Kyung Tak datang tengah malam begini. Kyung Tak bilang ia hanya kebetulan lewat dan ingin tahu keadaan Young Hwi. Ia juga membawa beberapa karung makanan untuk keluarga Hong. Nyonya Hong sangat senang. “Apa yang akan kau lakukan jika orang tuamu tahu perbuatanmu?”kata Nyonya Hong khawatir (tapi tentu saja sekaligus senang).

Kyung Tak menjenguk Young Hwi. Young Rae datang membawa minuman. Kyung Tak meminta maaf, ia rasa jika ia menangkap para bandit itu lebih cepat maka Young Hwi tidak akan seperti ini. (Padahal Young Hwi sendiri banditnya). Kyung Tak hendak memegang tangan Young Rae namun Young Rae segera menghindar. Akhirnya Kyung Tak hanya mengambil minumannya dan meminumnya. Kyung Tak hendak keluar kamar. “Tuan apa yang akan terjadi pada tabib itu, bagaimanapun juga dia penyelamat kakakku jadi…”
“Cukup!”kata Kyung Tak menahan emosi. “Ini adalah perintah yang sudah ditetapkan hukum. Mengikuti perintah adalah tugasku. Jangan melakukan apapun yang akan membuatmu terlibat dalam kesalahpahaman yang lebih lanjut. Kau mengerti? Besok setelah matahari terbit pria itu akan dipenggal.” Young Rae terkejut mendengarnya. Young Rae lalu mengejar Kyung Tak yang sudah keluar. Namun Kyung Tak mengacuhkannya.

Esoknya Jin Hyuk diberi makanan mewah oleh penjaga. Penjaga juga menyuruh tahanan yang lain untuk pindah sel. Sebelum penjaga pergi, Jin Hyuk bertanya apa dia diizinkan untuk memakan semua makanan itu. Penjaga menyuruhnya makan lalu tidur karena ia butuh kekuatan untuk sampai pada perjalanan terakhirnya. Jin Hyuk bertanya apa maksud ucapannya. Namun penjaga itu pergi dan tidak menggubrisnya.

Seorang tabib kerajaan sedang lewat. “Hai tabib Yoo!”sapa Ha Eung. “Sebenarnya saya ingin tahu. Ada seorang tabib yang sedang dipenjara. Kemampuan medisnya sangat menakjubkan. Jika dia dihukum mati maka keterampilannya akan sia-sia.”
“Apa kau berbicara tentang pria yang melubangi kepala seseorang?”tanya tabib Yoo.
“Iya. Jadi Anda mengetahuinya?” Tabib Yoo tersenyum lalu beranjak pergi. “Ah ya. Agak terlambat menyelamatkannya. Ku dengar ia akan dipenggal pagi ini.” Ha Eung terkejut.

Ha Eung pergi ke penjara. Di sana ia melihat Young Rae berusaha masuk untuk bertemu dengan Jin Hyuk namun penjaga tidak mengizinkannya. Ha Eung lalu membantu Young Rae agar bisa menemui Jin Hyuk.

Kalau ini mimpi bisakah aku bangun saat aku mati? Bisakah?

Young Rae menemui Jin Hyuk dalam penjara. Young Rae menyatakan penyesalannya karena telah melaporkan Jin Hyuk pada polisi Bojeong. Jin Hyuk malah bertanya keadaan Young Hwi. Young Rae bilang kakaknya belum bangun. Jin Hyuk bertanya apakah Young Rae rajin mengganti perbannya. “Yang kau sebut desinfektan itu aku memakaikannya tiap pagi dan petang.” Jin Hyuk bilang itu bagus dan kakaknya akan segera bangun. Young Rae berkata bahwa Ha Eung bercerita Jin Hyuk tidak mengingat namanya. “Hyuk Jin. Ada sebuah bordir di pakaianmu dan tertulis begitu.” Jin Hyuk terdiam sebentar. “Jin Hyuk. Kalau dipikir lagi aku juga belum tahu namamu.”
“Young Rae. Hong Young Rae.” Young Rae lalu menyerahkan cincin yang ia temukan pada Jin Hyuk. awalnya ia mengira itu barang curian. Jin Hyuk jadi teringat saat Mi Na bercerita padanya tentang dunia paralel. Yaitu ada dunia lain di mana ada seseorang yang mirip dengannya. “Aku tidak mengerti maksudmu. Tapi aku lebih menyukai dunia ini karena bisa menghabiskan waktu bersamamu,”kata Jin Hyuk kala itu. Lamunan Jin Hyuk terputus. Ia lalu meminta Young Rae menyimpan cincinnya. “Bagaimanapun juga pemilik cincin ini berkata bahwa ada banyak dunia. Jadi mungkin saja ada seseorang dengan wajah yang sama di suatu tempat. Kupercayakan ini padamu.”

Genderang telah ditabuh. Tanda eksekusi terhadap Jin Hyuk telah tiba. Jin Hyuk diarak melewati pasar. Ha Eung melihat dari pinggir jalan. Jin Hyuk melihatnya. Sepertinya ia berharap Ha Eung menyelamatkannya sekali lagi.

“Apa putra seorang pelacur ada di sini?”sindir Choon Hong yang sudah berada di samping Ha Eung. Gisaeng di belakangnya tertawa. “Kau sendiri yang bilang jika berjudi lagi maka kau disebut putra seorang pelacur.”
“Ehm…apakah kau datang untuk melihatnya juga?”tanya Ha Eung mengalihkan perhatian. “Seluruh kota membicarakannya. Jadi aku datang ingin melihatnya. Sudah lama tidak ada hukuman penggal jadi semua orang bersemangat ingin melihatnya.”
“Ini semua omong kosong. Ini bukan pengkhianatan besar jadi memenggalnya di depan khalayak ramai benar-benar omong kosong.”
“Meskipun itu perintah dari Menteri Kehakiman namun sepertinya keputusan yang sebenarnya datang dari Menteri Sayap Kiri,”kata Choon Hong menanggapi.
“Huh..niat jeleknya terlalu jelas bagiku. Tak peduli tabib itu bersalah atau tidak dia hanya ingin menjadikan ini sebagai contoh,”kata Ha Eung geram.

Young Rae juga turun ke jalan untuk melihat. Kyung Tak memandangnya namun ia memalingkan muka. Young Rae lalu melihat Jin Hyuk. Demikian pula Jin Hyuk. Mereka saling memandang. Pelayan Young Rae datang untuk memberitahu bahwa kakaknya sudah sadar.

Young Rae pulang ke rumah. Ia bertanya pada kakaknya apakah ia baik-baik saja. Kakaknya bilang ia masih agak pusing. “Tuhan telah membantu kita. Garis keturunan kita tidak berakhir di sini,”kata Nyonya Hong sambil menangis. Young Hwi meminta ibunya agar tidak menangis karena jika ia melihat ibunya menangis ia merasa tercekik. Ibunya lalu menyuruhnya untuk beristirahat. “Orabeoni. Bukan waktunya untuk ini,”kata Young Rae yang tiba-tiba bersemangat.

Jin Hyuk masih terikat siap untuk dipenggal. Banyak rakyat jelata yang melihatnya. “Penjahat ini kejam. Melanggar hukum. Membunuh pelayan dan prajurit raja. Lihatlah baik-baik! Dan sampaikan pada seluruh negara dan dunia!”teriak Kyung Tak lantang. Algojo siap dengan pedangnya yang besar. Tidak..tidak aku tidak bisa mati seperti ini. Jin Hyuk tiba-tiba berdiri saat sang algojo hendak menunaikan tugasnya.

“Aku bukan pembunuh. Bukan pembunuh atau pencuri. Aku tidak melakukan apa-apa.”

“Seorang penjahat harus bertemu dengan pedangnya dengan patuh,”kata Kyung Tak.

“Jangan mempermainkanku. Kenapa aku harus mati? Aku hanya dokter. Lalu kenapa? Satu-satunya dosa yang kuperbuat adalah menyelamatkan nyawa seseorang. Lalu KENAPA?”

“Kalau kau benar-benar tidak bersalah. Maka katakan siapa namamu dan di mana tempat tinggalmu!”tantang Kyung Tak.

“Aku..aku..tidak berasal dari sini. Aku berasal dari tempat yang sangat jauh.”

“Berhenti!” Tiba-tiba seseorang berteriak. Rupanya ia adalah Young Hwi. Ia datang bersama Young Rae.

“Orang ini bukan pencuri. Dia adalah orang yang membantuku saat aku terkena pedang oleh pencuri itu. Dia adalah tabib Dia bukan tabib biasa. Dia melubangi kepalaku untuk mengeluarkan gumpalan darah sehingga aku bisa lolos dari maut,”kata Young Hwi sambil membuka perbannya dan menunjukkan bekas jahitan di dahinya.

“Ya ampun lihat itu! Dia menyelamatkan seseorang dengan melubangi kepalanya. Wow mengejutkan, mengejutkan!”teriak Ha Eung memprovokasi rakyat yang melihat. Rakyat yang melihat jadi kasak kusuk.

“Diam! Itu hanya tipu muslihat. Tolong katakan pada kami, tabib kerajaan!”kata Byung Hee.

“Menteri Sayap Kiri benar. Meskipun pasien selamat itu karena keajaiban. Jika dia bilang itu murni kemampuan medis yang luar biasa itu pasti hanya tipu muslihat atau permainan hantu orang barat,”kata tabib Yoo.

“Pada akhirnya apa yang ia sebut ilmu kedokteran itu hanya angan-angan. Oleh karena itu dosanya sudah cukup untuk menerima hukuman mati,”tegas Byung Hee.

“Kita gagal. Apa yang harus kita lakukan Young Rae?”bisik Hwi.

“Apalagi yang kau tunggu? Segera penggal penjahat itu!”perintah Byung Hee. Kyung Tak melihat raut wajah Young Rae yang cemas. Ia jadi bimbang. “Kau dengar? Cepat penggal dia!”kata Byung Hee. Namun tiba-tiba ia terjatuh pingsan. Membuat semua orang terkejut, terutama Jin Hyuk

Apakah Jin Hyuk tahu penyakit yang diderita Byung Hee dan apakah ia juga akan merawatnya? Yang lebih penting lagi apakah ia akan bebas dari hukuman mati? Nantikan episode selanjutnya! Tetap di Pelangi Drama.

Note :

Ini proyek pertama bareng senior. agak2 gugup. hehe…Akhirnya kesampaian juga buat sinop saeguk + medical. Udah lama pengen nulis sinop saeguk n medical eh..malah ada dalam 1 drama. Jadi paket hemat deh.hee..Walaupun ini sebenarnya fantasi bukan beneran saeguk.

Thanks to doramax264, islandsubs

Written & image Ganis @pelangidrama

Only posted on pelangidrama.net

Don’t repost to other site/FANPAGE FB!