[Sinopsis K-Drama] Time Slip Dr. Jin Episode 7

Sinopsis Time Slip Dr. Jin Episode 7

Di episode sebelumnya dikisahkan gisaeng bernama Gae Yang terkena penyakit Sipilis (salah satu penyakit menular karena seksual). Awalnya Jin Hyuk berusaha dengan keras agar bisa membuat obat antibiotik yaitu penisilin untuk menyembuhkan Gae Yang. Namun ia sadar bahwa apa yang dilakukannya itu bisa membuat sejarah berubah karena penisilin baru ditemukan oleh Fleming pada tahun 1926. Hal ini membuatnya dilema karena ia juga ingin membantu menyembuhkan penyakit yang diderita Gae Yang.

Di awal episode ini dibuka dengan pernyataan Gae Yang pada Ha Eung bahwa ada seorang petugas penerjemah yang memintanya untuk menghibur seseorang yang penting secara rahasia. Orang penting ini adalah orang kulit putih (barat) yang diduga kuat menularkan penyakit siphilis pada Gae Yang. (Zaman dahulu kan seks bebas belum begitu merajalela seperti sekarang apalagi di Korea pada zaman Joseon. Jadi diduga kuat orang barat itulah yang menularkan penyakit ini pada Gae Yang).

Berkat bantuan Joo Pal Yi and the gank Ha Eung berhasil menginterogasi penerjemah tersebut tentang siapa yang menyuruhnya berbuat seperti ini pada Gae Yang. Dan ternyata orang itu adalah Kim Dae Gun, putra sulung Menteri Kim Byung Hee. Ha Eung dan Pal Yi terkejut mendengarnya. Di tempat lain Dae Gun sedang membuka kotak yang berisi batangan-batangan emas dari orang barat tersebut. (Heran deh, masa hanya bersenang-senang dengan gisaeng saja orang barat itu rela ngasih imbalannya berpuluh-puluh batang emas).

Ha Eung sedang membujuk Jin Hyuk agar mau membuat obatnya. Jin Hyuk berkata obat itu tidak seharusnya dibuat karena dapat mengubah sejarah. “Sejarah? Memangnya apa itu sejarah? Bukankah sejarah itu apa yang telah dilakukan manusia? Jika kau memang tak suka kau boleh mengubahnya. Apa? Apa yang begitu kau takutkan?” Jin Hyuk bertambah bimbang. “Orang seperti aku saja mau membantu. Tapi kau yang punya keahlian sehebat itu tidak bersedia menolong? Apa sejarah yang kau bicarakan itu hanya menonton saja saat ada orang sakit?” Ha Eung sekali lagi memohon pada Jin Hyuk untuk menyembuhkan Gae Yang.
“Aku mohon padamu.”

Kyung Tak dan anak buahnya menemukan penerjemah itu diikat di sebuah pohon. Kyung Tak bertanya apa yang terjadi. “Orang-orang itu menanyai saya siapa pelakunya dan saya jawab Tuan Kim Dae Gun.” Kyung Tak terkejut. “Siapa kau bilang siapa yang kau sebut tadi?”tanya Kyung Tak penuh emosi. Penerjemah tadi hanya bisa menangis.

Pal Yi dan Ha Eung sedang berdiskusi. “Sesuai harga pasar saat ini, harga emas seukuran ini (seukuran kacang) sama dengan harga sekarung beras (sekitar 80 kg),”kata Pal Yi sambil menunjukkan sebuah kacang. Artinya sangatlah besar nilai batangan-batangan emas milik Dae Gun dari orang barat tersebut. Menurut Ha Eung, Dae Gun menginginkan harga emas anjlok karena ia membeli emas dari orang barat dengan harga 30% dari harga emas di Joseon. (wah..saya kurang paham ilmu ekonomi. Tapi di sini dapat disimpulkan bahwa Dae Gun bukan hanya menjual gisaeng untuk mendapatkan emas tapi ia juga membelinya). Pal Yi berkata berarti Dae Gun bisa menguasai ekonomi di negara ini. “Aku tak punya keinginan lain selain melihat emas itu,”kata Pal Yi.
“Jika dia kehilangan emas sebanyak itu apa yang akan ia rasakan?”kata Ha Eung.
“Kau gila!”kata Pal Yi yang tahu ke mana arah pembicaraan Ha Eung tersebut. (Sepertinya Ha Eung ingin mencuri emas itu). Pal Yi tidak mau terlibat masalah ini lebih jauh.

Jin Hyuk sedang menjenguk Gae Yang yang disembunyikan di gudang peralatan Hwal In Seo (klinik). Namun betapa kagetnya ia saat tidak melihat Gae Yang berada di gudang tersebut. Sementara itu Ha Eung masih memikirkan kata-kata Gae Yang dan bertekad untuk membalas dendam.

Jin Hyuk berusaha mencari Gae Yang di pasar dan di jalan-jalan. Ia lalu melihat Gae Yang sedang duduk di depan sebuah rumah dan disiram air oleh si empunya rumah tersebut. Ia diusir pergi. Jin Hyuk mengajaknya pulang. Namun ia enggan karena ia sudah mendengar pembicaraan Jin Hyuk dan Ha Eung bahwa sudah tidak ada harapan lagi baginya. Meskipun begitu ia sudah merasa bahagia karena masih ada yang peduli padanya. Ia merasa hidupnya sudah ditakdirkan untuk menjadi gisaeng. Ia hanya ingin menjadi selayaknya manusia meski itu cuma sehari. Apalagi jika ia mendapat cinta dari pria yang ia cintai. Jin Hyuk semakin merasa iba. Gae Yang beranjak pergi namun Jin Hyuk menahannya. “Aku akan membantumu mewujudkannya. Tak hanya sehari, sebulan, setahun..hiduplah semaumu. Aku akan menolongmu,”janji Jin Hyuk.

Jin Hyuk kembali ke Hwal In Seo dan meminta bantuan dari tabib-tabib lain untuk membuat obat. Mereka bersiap untuk membuat obat. Jin Hyuk meminta semuanya mematuhi perintahnya dan jangan sampai ada kesalahan. “Pertama-tama campurkan air dari cucian beras dengan air dari rebusan kentang sebagai medianya. Dan kita kembangbiakan jamur hijau ini di media tanam lalu kumpulkan jamur menjadi satu. Di tempat lain, masukkan cairan dari luka pasien ke dalam bejana fermentasi,”jelas Jin Hyuk.
“Jadi inikah yang dimaksud obatnya?”tanya Tabib Heo yang melihat Jin Hyuk sedang menyaring bahan. “Ini belum jadi obat jika bahan-bahan ini kita suling barulah itu yang akan menjadi obatnya.”
“Menyuling? Bagaimana caranya?”tanya Ik Joo heran.

Jin Hyuk dan Ik Joo lalu menuangkan hasil saringan tadi ke dalam sebuah bejana lalu dicampur dengan minyak. Tabib Heo heran mengapa dicampur dengan minyak setelah susah payah menyaringnya. “Karena kita hanya akan menyuling bahan-bahan penting yang kita perlukan untuk membuat obat. Air dan minyak tidak dapat bercampur. Komponen yang kita perlukan dapat hancur jika kita hanya menggunakan air. Kita hanya mengambil endapan airnya. Pisahkan endapan airnya. Campurkan airnya dengan bubuk arang yang sudah disterilkan. Dan tuangkan air yang sudah disaring dengan cuka atau air asam secara berurutan sehingga dapat membersihkan bubuk arangnya. Semakin banyak proses pembersihannya semakin efektif obat yang kau buat. Terakhir jika kau tambahkan air alkali kau akan mendapatkan larutan dengan kemurnian sangat tinggi,”jelas Jin Hyuk.

Tabib yang lain bertanya jika meminum air ini apa semua penyakit akan hilang. “Bukan begitu. Jika diminum obat ini akan dilarutkan oleh asam di perut. Jadi kita harus menyuntikkannya. Masalahnya adalah larutan ini bermasalah dalam kandungannya yang tak konsisten. Jadi untuk memilih larutan dengan kepekatan yang tertinggi kita harus melakukan uji coba sedikit demi sedikit. Kita memerlukan contoh bakteri dari pasien, teteskan sedikit di atas obat dan kita tutup. Lalu kita akan memberi tanda dengan urutan nomor. Jika bakterinya mati karena obat itu membuktikan bahwa obatnya bekerja.” Young Rae datang melihat mereka bekerja membuat obat. “Sudah selesai, kita tinggal menunggu,”jelas Jin Hyuk. Ia lalu melihat Young Rae yang baru datang. Tabib Heo bertanya disebut apakah obat ini. “Nama obat ini adalah…penisilin.”

Young Hwi sedang berjalan sendirian saat Ha Eung menghampirinya. “Sarjana Hong. Atau haruskah aku memanggilmu ketua Hong?” Perkataan Ha Eung ini membuat Young Hwi menghunuskan pisau ke lehernya. Ha Eung memintanya untuk tenang dan mendengarkan penjelasannya dulu. Namun Young Hwi merasa tidak ada yang perlu mereka bicarakan.
“Kalau begitu bagaimana jika kita bicarakan tentang batang-batang emas?”

Kyung Tak memacu kudanya dengan tergesa-gesa. Ia menghampiri Menteri Kim beserta Kim Dae Gun yang hendak pergi. Kyung Tak hendak melaporkan sesuatu yang penting. Menteri Kim lalu menyuruhnya untuk masuk ke dalam rumah.

Akhirnya Young Hwi dan Ha Eung bicara empat mata di sebuah ruangan. “Putra sulung Menteri Kim melakukan transaksi dengan orang barat dan peti berisi batangan emas itu pasti tersimpan di suatu tempat di rumah mereka? Apa aku harus mempercayaimu?”tanya Young Hwi ragu. Ha Eung bilang terserah ia mau percaya atau tidak. “Bagaimana? Ini adalah kesempatanmu untuk mempermalukan keluarga itu di depan penduduk kota. Bukankah itu yang selama ini kau inginkan?”tawar Ha Eung.

Ha Eung bilang mereka boleh mengambil semua emas itu, ia hanya ingin satu atau dua batang saja. Young Hwi berkata mengapa Ha Eung tidak melapor saja pada pengadilan tentang kejahatan mereka. (Perlu diketahui bahwa pada saat itu bertransaksi dengan orang barat adalah melanggar hukum). Ha Eung tertawa. Ia tentu saja tidak percaya pada pengadilan. (Joseon waktu itu seperti Indonesia saat ini, banyak kasus KKN dan penegakan hukum kurang bisa dijalankan dengan benar). Young Hwi lalu bertanya apa keuntungan yang Ha Eung dapatkan jika misi ini berhasil. “Seorang wanita yang tanpa daya dan tak berdosa. Wanita ini hanya ingin hidup selayaknya manusia. Orang-orang itu yang menendang wanita malang ini seperti alas kaki yang tak terpakai,”kata Ha Eung marah sambil menggebrak meja. “Aku akan membuat mereka menangis darah.”

“Anak tak tahu diri! Kau bertransaksi dengan orang barat dengan menjual gisaeng? Kau sudah gila?” Menteri Kim berteriak marah pada Dae Gun setelah mendengar laporan dari Kyung Tak. Dae Gun dengan takut berkata ayahnya tidak perlu khawatir sebab masalah ini tidak ketahuan lagipula jika mereka menjual emas-emas itu mereka akan untung besar.
“Anak tak tahu diuntung! Ada beberapa orang yang menanyai penerjemah itu dan sekarang ada orang-orang yang mengetahui namamu. Jual beli dengan orang barat itu dilarang negara. Jika semua orang tahu kau bertransaksi dengan orang barat untuk mendapat emas maka keluarga kita dalam bahaya besar. Kekuatan klan Ah Dong Kim yang bertahan selama 60 tahun dapat tumbang dalam sehari,”teriak Menteri Kim.
“Saya..memang pantas mati,”kata Dae Gun. Menteri Kim bertanya di mana ia menyimpan emas. Dae Gun melirik Kyung Tak sebentar lalu ia jawab ia menyimpannya di dalam ruangannya. (Takut kali kalau Kyung Tak yang ambil). Menteri Kim menyuruhnya memindahkannya ke tempat lain saat fajar nanti. Menteri Kim lalu bertanya pada Kyung Tak tentang keadaan penerjemah itu. Kyung Tak bilang ia telah mengurungnya di sel terpisah agar masalah ini tidak bocor keluar. “Kerja bagus,”puji Menteri Kim. Dae Gun kesal mendengarnya. Menteri Kim juga menyuruh Kyung Tak untuk mencari gisaeng itu agar dapat diketahui siapa yang sudah mendengar pengaduannya. (Wah..apa-apaan ini. Kyung Tak kan polisi masak tidak mengurus masalah ini ke pengadilan. Malah berusaha menyembunyikan masalah. Hanya karena ingin melindungi klan keluarga yang nggak pernah mengakuinya sebagai anak).

Komplotan Moo Myoung Gye mulai beraksi. Young Hwi menyuruh anak buahnya agar tidak melukai siapapun kali ini dan hanya mengambil emasnya saja. Mereka lalu masuk ke kediaman keluarga Kim. Kyung Tak yang sedang berjalan keluar merasa ada yang menyusup ke dalam rumah keluarganya.

Moo Myoung Gye masuk ke dalam ruangan dan mulai mencari-cari emas-emas itu. Young Hwi mencurigai ada sesuatu di balik tirai. Dan ternyata benar. Di baliknya ada sebuah brankas yang berisi peti yang menyimpan emas-emas itu.

Sementara itu, Jin Hyuk dan yang lainnya hendak melihat hasil uji coba pembuatan obat mereka. Obatnya berhasil jika bakterinya tidak berkembang dan berada di luar daerah di mana obatnya diteteskan. Ik Joo mulai membuka satu per satu tutup mangkuk fermentasi mereka. Dan satu per satu mangkuk-mangkuk itu menunjukkan hasil yang gagal. Semuanya sedih melihatnya. Tinggal satu mangkuk terakhir. Mereka semua cemas melihat hasilnya. Ik Joo hendak membuka mangkuk terakhir namun Jin Hyuk mencegahnya. Ia sendiri yang hendak membukanya. Jin Hyuk membuka tutupnya dan diam mematung.
“Ada apa tabib Jin? Apa mungkin…?”tanya Young Rae cemas.
“Pengaruh obatnya…telah terlihat,”kata Jin Hyuk. Semua senang dan terharu mendengar. Akhirnya mereka berhasil membuat obat. Enam puluh delapan tahun sebelum penemuan Fleming, di tahun 1860 masa dinasti Joseon, aku telah berhasil membuat penisilin. Batin Jin Hyuk, yang terharu melihat penemuannya sendiri. Jin Hyuk berkata mereka harus segera mengobati pasien. Dan menyuruh mereka membuat obat lagi, semakin banyak semakin bagus.

Komplotan Moo Myoung Gye hendak keluar dari kediaman keluarga Kim dengan membawa peti berisi batangan emas. Namun Kyung Tak menyergap mereka. Kyung Tak berhasil melukai salah satu di antara mereka dan membuat peti berisi emas tersebut terjatuh sehingga sebagian kecil isinya berhamburan di tanah. Kyung Tak dan Young Hwi berhadapan satu lawan satu. Young Hwi memberi isyarat pada anak buahnya untuk segera mengambil kembali emas-emas yang berjatuhan tadi ke dalam peti. Kyung Tak dan Young Hwi saling menyerang. Kyung Tak lalu menyerang salah satu anak buah Young Hwi. Young Hwi hendak menebaskan pedangnya pada Kyung Tak namun ia urung. Ia hanya mengenai pedang Kyung Tak. (Mungkin karena masih menganggap Kyung Tak sebagai sahabatnya). Kyung Tak dan Young Hwi masih saling bertarung sampai anak buah Young Hwi berhasil mengembalikan emas-emas tersebut ke dalam peti.

Kyung Tak lalu menempelkan pedangnya ke leher salah satu anak buah Young Hwi yang membawa peti.”Ada ribut-ribut apa ini?”tanya Menteri Kim yang baru saja keluar dari dalam rumah. Young Hwi lalu menggunakan kesempatan ini untuk menyandera Menteri Kim. Dae Gun yang ikut keluar terkejut melihat Young Hwi sudah menempelkan pedangnya ke leher ayahnya. Sedangkan Kyung Tak mengarahkan pistolnya ke arah Young Hwi. “Singkirkan pedangmu! Jika…jika kau sampai berani menyentuh sehelai rambutnya maka kau akan mati di tanganku!”ancam Kyung Tak yang cemas melihat nyawa ayahnya terancam.
“Lepaskan mereka!”perintah Young Hwi.
“Tidak! Jangan sampai mereka membawa emasnya!”perintah Menteri Kim.
“Tutup mulutmu jika tidak ingin mati!”ancam Young Hwi.
“Tunggu apa lagi! Bunuh mereka!”perintah Menteri Kim. Hal ini membuat Young Hwi menggores sedikit lehernya. Melihat sedikit darah dari leher ayahnya, Kyung Tak menjadi tidak tega. Ia akhirnya melepaskan anak buah Young Hwi. Anak buah Young Hwi semuanya berhasil kabur. Tinggal Young Hwi sendiri. Ia lalu mendorong tubuh Menteri Kim ke depan lalu kabur. Kyung Tak sempat melepaskan tembakannya namun meleset. Kyung Tak lalu mengejar para bandit Moo Myoung Gye. Namun tidak berhasil. Kyung Tak menjadi kesal.

Jin Hyuk dan Young Rae pergi ke gudang peralatan di mana terdapat Gae Yang di sana. Gae Yang tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh keringat. “Kita harus mengobatinya,”kata Jin Hyuk. Saat hendak menyuntikkan penisilin, Tabib Heo dan Ik Joo tiba-tiba masuk. Mereka terkejut melihat ada Gae Yang di sana.

Kembali ke kediaman Kim. Dae Gun marah karena Kyung Tak tidak berhasil menangkap para bandit. Kyung Tak balik marah dan menyalahkan Dae Gun yang menyebabkan semua ini terjadi. Menteri Kim datang dan marah melihat mereka bertengkar di saat seperti ini.
“Bajingan ini berani berkata…”
“Aku tak mau dengar! Anak tak tahu diuntung.” Menteri Kim memotong ucapan Dae Gun. Dae Gun semakin kesal. Kyung Tak meminta maaf karena tidak berhasil menangkap mereka. Ia berjanji akan menangkap gisaeng itu sehingga mengetahui pelaku perampokan ini.
“Ayah, lalu bagaimana emas-emasnya?”tanya Dae Gun. (Aduh..masih khawatirin emas). Menteri Kim bilang para perampok tidak bisa menggunakannya sebab ada tanda pengenal orang barat di atas emas itu. Ia memerintahkan agar semua penyepuh emas di kota itu dijaga ketat.

Tabib Heo memarahi Jin Hyuk karena menyembunyikan gisaeng Gae Yang darinya. Bagaimanapun juga ia yang bertanggungjawab di Hwal In Seo. Jin Hyuk meminta maaf karena ia tak punya pilihan lain.

Sementara itu, Kyung Tak dan anak buahnya mencari Gae Yang di gibang (rumah gisaeng). Choon Hong berkata bahkan jika mereka menjebol lantai mereka tidak akan menemukan Gae Yang. Kyung Tak bersikeras mencarinya sampai Gae Yang keluar. Choon Hong berkata Gae Yang hanya gisaeng rendahan dan sedang sakit keras mana mungkin ia bekerja sama dengan Moo Myoung Gye. “Kau benar-benar tidak tahu keberadaannya?” Choon Hong sambil menangis menjawab ia benar-benar tidak tahu dan jika Kyung Tak menemukan jasadnya maka ia minta untuk memberitahunya. Kyung Tak lalu menghentikan pencariannya di gibang.

Kyung Tak dan anak buahnya keluar dari gibang. Ha Eung yang hendak menuju gibang melihat mereka lalu bersembunyi. Rupanya Kyung Tak mengetahui trik yang digunakan Choon Hong dan tidak terpengaruh. Ia meminta anak buahnya untuk mengawasi gibang secara ketat dan jika ditemukan ada yang menyelundup diam-diam, segera lapor padanya. Ha Eung mendengar semua perkataan mereka dan merasa khawatir.

Ha Eung menjenguk Gae Yang di gudang peralatan. Gae Yang perlahan sembuh, luka-lukanya sudah mulai menghilang. Ha Eung senang melihatnya. Namun setelah itu Ha Eung mengabarkan berita buruk. Ia berkata bahwa polisi sedang mencari Gae Yang. Jin Hyuk dan Ha Eung lalu keluar dari gudang. “Emas? Jadi kau merampok mereka?”tanya Jin Hyuk terkejut. Jin Hyuk kesal campur marah karena perbuatan Ha Eung malah membahayakan Gae Yang.
“Apa Tabib Jin sedang pergi?” Tiba-tiba ada yang mencari Jin Hyuk. Jin Hyuk dan Ha Eung terkejut mendengarnya.

Jin Hyuk lalu pergi untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata yang datang adalah rombongan Tabib Agung Yoo. Ia datang karena mendengar Jin Hyuk berhasil membuat obat misterius. Tabib Agung lalu masuk ke dalam ruangan obat. “Dengan obat ini penyakitnya semakin berkembang atau semakin membusuk?”sindir Tabib Yoo.
“Obat ini mengurangi penyebaran penyakitnya semaksimal mungkin,”jelas Jin Hyuk. Tabib Yoo lalu mengambil sebuah mangkuk dan hendak membukanya. Jin Hyuk mencegahnya karena obat itu masih dalam masa pertumbuhan. Namun Tabib Yoo tidak menghiraukannya dan tetap membukanya. Tabib Yoo lalu bertanya apa obat ini sudah dicoba pada manusia. Jin Hyuk menjawab belum. Tabib Yoo tidak percaya, ia yakin ada obat pasti ada pasiennya. Dan ia menduga bahwa gisaeng yang sedang dicari-cari polisi bersembunyi di Hwal In Seo. Ia memerintahkan bawahannya untuk mencari gisaeng tersebut. Jin Hyuk dan tabib Heo panik.

Tabib Yoo dan bawahannya menuju ke gudang peralatan. Tabib Heo berusaha mencegah namun gagal. Tabib Yoo tetap masuk ke gudang. Dan…ternyata kosong. Tidak ada siapa-siapa di sana. Bukan hanya Tabib Yoo yang terkejut. Jin Hyuk juga. Tabib Heo menjadi lega. Tabib Yoo heran sebab ia mendapat informasi bahwa ada gisaeng yang bersembunyi di Hwal In Seo. (Hem..sepertinya ada mata-mata). Jin Hyuk dan Tabib Heo pamit karena sekarang waktunya pasien berdatangan.

Sementara itu, Young Rae, Ha Eung serta anak buah Pal Yi membawa Gae Yang ke suatu tempat. Young Rae bertanya bagaimana Ha Eung menyiapkan ini semua. Ha Eung berkata bahwa ia merasa Hwal In Seo berbahaya bagi Gae Yang sehingga ia berniat memindahkannya. Akan tetapi Ha Eung merasa heran bagaimana Tabib Yoo bisa mengetahui keberadaan Gae Yang. Sementara itu, anak buah Pal Yi memberitahu Jin Hyuk tempat persembunyian Gae Yang yang baru.

Young Rae hendak mengobati Gae Yang. Gye Hang bertanya apakah Young Rae juga seorang tabib. Young Rae menjawab ia hanya belajar dari Jin Hyuk. Gae Yang merasa kagum pada Young Rae yang seorang bangsawan bisa mempelajari ilmu pengobatan. Young Rae sejenak tertegun. Gae Yang merasa ia hanya merepotkan orang lain saja. Dengan bercanda Young Rae bilang jika Gae Yang berkata seperti itu lagi maka ia akan memberi suntikan yang menyakitkan. Keduanya lalu saling tersenyum.

Pal Yi berkata pada Ha Eung bahwa biasanya ia menentukan bayaran yang tinggi pada penjudi yang berjudi di tempatnya ini (tempat Gae Yang bersembunyi sekarang). Ia mengancam Ha Eung untuk memindahkan Gae Yang dalam waktu empat hari saja. Ha Eung sebenarnya juga berencana seperti itu. Ia juga merasa Gye Hang perlu pakaian dan juga uang selama perjalanan pulang ke kampung halamannya. Pal Yi tahu arah pembicaraan Ha Eung. Ia bilang mana mungkin ia meminjamkan uang pada gisaeng rendahan yang bahkan tidak ia kenal.
“Joo Pal Yi, katanya kau sudah puas kan hanya dengan melihat sekilas barang milik orang barat?”tanya Ha Eung sambil menunjukkan satu batangan emas. Pal Yi tentu saja langsung ngiler dan mengambil emas itu sambil melirik ke kiri dan ke kanan. Takut jika ada yang melihat perbuatan mereka. Ha Eung bilang untuk sementara emas itu tidak bisa digunakan sebab para penyepuh emas sedang diawasi dengan ketat. Setelah semua ini mereda barulah Pal Yi bisa menggunakannya. Ha Eung memperjelas apakah Pal Yi bisa menyiapkan perjalanan untuk Gae Yang. “Tentu saja! Tentu saja! Tentu saja!”kata Pal Yi bersemangat setelah mendapat batangan emas.

Choon Hong bersama salah satu gisaeng yaitu Yeon Shim pergi diam-diam dari gibang. Mereka tidak sadar bahwa ada polisi yang mengikuti mereka. Kyung Tak lalu bersiap-siap pergi. “Kita harus menangkap penjahat itu diam-diam. Kalian mengerti!”perintah Kyung Tak.

Choon Hong dan Yeon Shim mendandani Gae Yang. Luka-luka Gae Hang sudah mulai menghilang. Dia terlihat sangat cantik. Ia lalu bercermin dan ia terkejut mendapati wajahnya berangsur pulih. Mereka menangis karena terharu melihat kesembuhan Gae Yang. Namun kebahagiaan mereka hanya sesaat karena Kyung Tak dan anak buahnya tiba-tiba datang dan menangkap Gae Yang.

Ha Eung dan Joo Pal Yi cs datang dengan membawa kuda dan perbekalan perjalanan untuk Gae Yang. Namun betapa kagetnya mereka melihat para polisi menangkap Gae Yang. Pal Yi menahan Ha Eung yang tidak sabar dan terbakar amarah untuk tetap bersembunyi. “Sudah terlambat! Tahan dirimu!”pinta Pal Yi.

“Jangan bawa dia! Dia masih sakit!”kata Choon Hong.
“Apa kau ingin pergi dan dipukul bersamanya?”ancam Kyung Tak. Gae Yang bilang Choon Hong tidak tahu apa-apa dan tidak bersalah. “Menyembunyikan penjahat adalah kejahatan juga. Tapi aku tidak akan menginterogasimu karena aku yakin ini hanya persahabatan antar gisaeng saja. Jangan menghalangi jalan! Ayo pergi!”perintah Kyung Tak pada anak buahnya. Choon Hong hanya bisa menangis melihat kepergian Gae Yang.

Gae Yang sudah bisa dipastikan akan disiksa. Terlihat bajunya sudah berlumuran darah. Dae Gun bertanya siapa yang Gae Yang beritahu tentang peristiwanya bersama orang barat. Gae Yang mengaku ia tidak memberitahu siapa pun. “Jika kau tutup mulut, bagaimana bisa Moo Myoung Gye mengetahuinya?” Gae Yang bilang ia tidak tahu apa-apa. (Kali ini ia memang benar). Karena tetap tidak mau mengaku Gae Yang diancam akan ditempel besi yang panas.

Kim Beok Yi (salah satu antek Menteri Kim) membujuknya agar menyebutkan satu nama. Ia berjanji jika Gae Yang mau mengaku mereka akan berhenti menginterogasinya dan akan mengobatinya. Bahkan akan memberinya hadiah sehingga ia bisa pulang ke kota asalnya. “Penyebab saya mendapat penyakit yang mengerikan ini karena saya percaya pada janji yang diberikan bangsawan seperti Anda. Saya…tak tahu apa-apa,”jawab Gae Yang. Karena tidak tetap tidak mau mengaku kulit Gae Yang benar-benar ditempel besi yang panas. Kyung Tak merasa iba melihatnya. (Gimana sih? Orang dia yang nangkep.)

Gye Bak (anak buah Pal Yi) datang memberitahu Choon Hong, Ha Eung, Jin Hyuk dan Young Rae yang sedang berkumpul tentang keadaan Gae Yang. Gye Bak melaporkan bahwa Gae Hang langsung diinterograsi oleh Dae Gun bahkan prajurit biasa tidak boleh berada di dekat Gae Yang. Gye Bak juga melaporkan bahwa meskipun Gae Yang disiksa ia tetap tidak mau mengaku. Bahkan Gae Yang ditempel besi yang panas. Jin Hyuk berkata bisa-bisa penyakitnya akan semakin parah. “Kenapa ini bisa terjadi? Padahal obatnya sudah berhasil dibuat. Tidak peduli ia bersalah atau tidak, kita harus menyelamatkannya dahulu,”kata Young Rae.

Young Rae datang menemui Kyung Tak. Kyung Tak tahu maksud kedatangan Young Rae dan menyuruhnya pulang. Young Rae bilang ia tidak meminta membebaskan Gae Yang. Ia hanya meminta izin agar mereka bisa mengobatinya. “Kenapa kau berkata selayaknya seorang tabib? Apa karena sering mengunjungi Hwal In Seo sehinga kau ingin menjadi tabib?” Young Rae bilang ia tidak bermaksud seperti itu. Kyung Tak tetap menyuruhnya pulang. Young Rae lalu berlutut memohon. Ia bahkan berjanji tidak akan datang ke Hwal In Seo lagi asalkan Kyung Tak mengabulkan permohonannya. Kyung Tak lalu memegang tangan Young Rae dan menyuruhnya bangun. Ia meminta agar Jin Hyuk datang ke penjara setelah matahari terbenam. Ia berharap Young Rae menepati janjinya.

Kyung Tak dan Jin Hyuk dihalangi oleh prajurit saat mereka datang ke sel dimana Gae Yang berada. Kyung Tak bilang Jin Hyuk hanya sebentar untuk mengobati Gae Yang. Prajurit pun mengizinkan mereka masuk. Jin Hyuk masuk ke dalam sel, sedangkan Kyung Tak menunggunya di luar. Jin Hyuk terkejut melihat keadaan Gae Yang yang penuh darah. Ia lalu melihat Kyung Tak dengan sedikit geram. Kyung Tak memalingkan muka karena tahu arti dari tatapan Jin Hyuk padanya. Jin Hyuk lalu menyiapkan suntikan. Gae Yang berkata mengapa Jin Hyuk mau melakukan ini padanya yang seorang wanita hina. Jin Hyuk bilang ia sudah berjanji untuk menolongnya. Jin Hyuk memintanya untuk tidak perlu khawatir karena mereka sedang mencari cara untuk membebaskannya. Gae Yang hanya takut terjadi sesuatu pada Ha Eung karena dia. Kyung Tak ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan.

“Atas izin siapa kau membolehkannya masuk?”teriak Dae Gun pada seorang prajurit. Kyung Tak bilang Jin Hyuk hanya mengobatinya. Kyung Tak beralasan mereka belum mendapat informasi apa-apa, bagaimana jika Gae Yang keburu meninggal. Dae Gun tidak mau mendengar alasan Kyung Tak dan menamparnya. “Pelankan suara kalian!”perintah Menteri Kim yang tiba-tiba datang. Jin Hyuk terkejut sedangkan Gae Yang mulai panik. Menteri Kim memerintahkan prajurit membawa Jin Hyuk keluar dari sel. “Tunggu! Biarkan aku memberinya suntikan dahulu!”

Jin Hyuk lalu menghadap Menteri Kim. Jin Hyuk beralasan bahwa Gae Yang masih dalam perawatan. “Tabib Jin, aku mengakui kemampuanmu. Bahkan jika Tabib Agung menentang, jika kau mau aku bisa menempatkanmu di rumah sakit istana. Tapi kenapa kau menggunakan kemampuanmu yang luar biasa hanya untuk hal yang sepele seperti ini?” Jin Hyuk berkata ia sudah berjanji untuk menolongnya. “Kau menciptakan obat baru hanya untuk seorang gisaeng?” Jin Hyuk mengiyakan dan memohon untuk menolongnya. “Nyawa manusia juga ada tingkatannya. Daripada menyelamatkan 100 pengemis di To Mak akan lebih berharga bagi seorang tabib, jika menyelamatkan satu orang sepertiku, Kim Byung Hee.” (walah..walah..siapa elo?)
“Saya tak berpikir seperti itu. Baik itu bangsawan maupun gisaeng mereka semua hanya punya satu nyawa. Melindungi nyawa itu, adalah tugas saya.”
“Meski kau sudah menyelamatkan hidupku bukan berarti kau bisa membantah perintahku. Sebaiknya kau lebih berhati-hati,”ancam Menteri Kim yang mulai kehilangan kesabaran. Pelayan Menteri Kim datang dan melapor bahwa gisaeng itu menggigit lidahnya sendiri dan…

Sementara itu di gibang, Choon Hong berusaha mencegah Ha Eung yang hendak menyerahkan diri ke Pocheong (kantor polisi) dan mengakui perbuatannya agar Gae Yang bisa selamat. Namun Ha Eung tetap bersikeras. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan mayat Gae Yang. Ya. Gae Yang sudah meninggal. Semua menangis. Termasuk Jin Hyuk dan Ha Eung. Choon Hong pun menangis tersedu-sedu.

Esoknya diadakan upacara pemakaman untuk Gae Yang. (Btw, upacara pemakaman gisaeng tergolong unik nih, mereka semua berpakaian putih-putih dan ada beberapa spanduk. Entah tulisannya apa. Serta ada yang menyanyikan lagu tentang gisaeng). Semua mengantar kepergian Gae Yang. Jin Hyuk dan Young Rae dengan hati nelangsa. Komplotan Joo Pal Yi. Para tabib di Hwal In Seo. Tak ketinggalan Kyung Tak. Dan Ha Eung yang minum arak serta menumpahkan araknya ke tanah.

Membuat baju yang indah dari kain rami di Hansan

Mari kita pergi ke kuil naga biru di Han Seong dan bermain titian tali

Apa tanganku ini gagang pintu?

Pria ini meremasnya pria itu juga meremasnya

Apa bibirku ini gelas anggur?

Pria ini menjilatnya pria itu juga menjilatnya

Jin Hyuk sedang menghibur Choon Hong. Ia menuangkan arak di gelas Choon Hong. Choon Hong merasa tersanjung karena ada pria yang sudi menuangkan arak untuknya. Jin Hyuk menyuruhnya untuk minum perlahan-lahan namun Choon Hong ingin mabuk-mabukan. Sambil menangis Choon Hong berkata sebagai gisaeng mereka tetap menyajikan arak meski mereka sedang flu dan tetap menari meski mereka sedang berduka cita. “Saya menyedihkan bukan?” “Tidak seperti itu.”
“Lalu, apa menurut Anda saya cantik?” Jin Hyuk mengangguk
“Apa gunanya kecantikan walau 10 bahkan 100 pria berpikir seperti itu? Walau saya sedang sedih seperti ini tak ada seorang pun yang menghibur dan memeluk saya.”

Jin Hyuk lalu pamit pulang. “Bagaimanapun juga saya ini rendah, bahkan lebih rendah dari kasta terendah sekalipun,”kata Choon Hong menghentikan langkah Jin Hyuk.
“Jika ada dunia lain selain tempat ini saya ingin hidup sebagai wanita biasa bukan sebagai gisaeng.” Jin Hyuk terkejut mendengar ucapan Choon Hong. Ia teringat ucapan Mi Na padanya tentang dunia lain.
“Baru saja, apa maksud dari ucapanmu?”
“Mengapa? Apa aku mengatakan hal yang tidak masuk akal? Namun di dunia ini ada banyak peristiwa telah terjadi yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Ah..saya hanya ngelantur karena mabuk. Apa Anda ingin minum secangkir arak lagi?” Jin Hyuk menolak dan pamit pulang.

Kyung Tak menghadap Menteri Kim. Menteri Kim menuangkan arak untuk Kyung Tak. Awalnya Kyung Tak ragu menerimanya namun Menteri Kim memaksanya. Menteri Kim berkata entah masalah apa lagi yang akan ditimbulkan oleh Dae Gun. Ia meminta Kyung Tak untuk diam-diam membantu Dae Gun semampunya. Ia lalu menawarkan hadiah apa yang ingin diminta Kyung Tak karena berhasil menyelesaikan kasus besar ini. (Perasaan kasusnya belum selesai deh, komplotan Moo Myoung Gye juga belum terungkap) Awalnya Kyung Tak tidak meminta apa-apa namun akhirnya ia meminta agar pernikahannya bisa dipercepat. Menteri Kim tertegun mendengarnya.

Young Rae masih belum tidur saat Jin Hyuk baru pulang. Jin Hyuk berkata mengapa Young Rae belum tidur. Young Rae bilang ia tidak bisa tidur karena masih memikirkan Gae Yang. Ia merasa ini semua tidak adil. Ia juga menghibur Jin Hyuk untuk jangan berkecil hati sebab kematian Gae Yang tidak sia-sia. Obat yang sudah dibuat bisa bermanfaat lebih banyak untuk orang lain. Jin Hyuk lalu teringat perkataan Choon Hong.
“Aku pernah bilang padamu ada seseorang di dunia lain yang aku kenal berkata, dia akan hidup di dunia lain sebagai orang yang berbeda. Apa mungin kau dan aku…di dunia lain…Mungkin kita pernah bertemu sebagai orang yang berbeda. Apa kau pernah memikirkannya?” Young Rae terlihat tidak mengerti akan ucapan Jin Hyuk. Dan mereka hanya saling bertatapan.

Esoknya di depan Hwal In Seo, banyak orang yang saling dorong untuk bisa mendapatkan obat yang baru. Ik Joo berusaha menahan mereka agar mereka bersedia antre periksa dan diberi obat yang tepat. Tabib Heo menghampiri Jin Hyuk. “Kau sedang apa? Orang-orang saling dorong untuk mendapatkan obat peni..apalah itu. Dan kami butuh tenaga tambahan.” Jin Hyuk berkata sebentar lagi ia akan keluar. Tabib Heo mencium bau arak. Jin Hyuk berkata ia sedang membuat obat bius dengan merebus arak beras. Tabib Heo heran sekaligus senang mendengarnya.

Ha Eung menunggu Jin Hyuk di luar. Jin Hyuk datang dan bertanya kemana saja Ha Eung selama ini. Ha Eung berkata ia pergi menenangkan diri. Ha Eung lalu menyuruh Ik Joo memberinya air dingin. Ik Joo mengeluh namun ia tetap mengambilkannya air. Jin Hyuk bilang ia mengkhawatirkan Ha Eung. “Aku ini orang yang bisa bangkit setelah jatuh dari tebing yang tinggi,”kata Ha Eung. Tabib Heo datang dan berkata suasana akan ramai lagi dengan kedatangan Ha Eung. Ha Eung lalu memberitahu bahwa ada pasien yang membutuhkan pertolongan Jin Hyuk. Jin Hyuk memintanya untuk membawa pasien itu kemari. Ha Eung berkata tidak bisa sebab pasien itu adalah wanita bangsawan. Jadi Jin Hyuk yang harus datang sendiri ke rumahnya dan mengobatinya.

Kyung Tak menghadap Nyonya Hong dan Young Hwi dengan pakaian layaknya seorang bangsawan bukan seragam polisi. Ia memberitahu bahwa pernikahannya dengan Young Rae akan segera dilaksanakan. Young Hwi terhenyak. Young Rae yang baru saja menyajikan minuman terkejut. “Mengapa begitu tiba-tiba?” tanya Young Rae.
“Tiba-tiba bagaimana? Ini saja sudah sangat terlambat,”kata Nyonya Hong senang. Kyung Tak menyadari kecemasan dan kesedihan di wajah Young Rae.

Sementara itu, Jin Hyuk, Ha Eung dan tabib Heo ke rumah pasien yang disebut Ha Eung. Tabib Heo memeriksa denyut nadi lewat tali. (Zaman dulu tabib tidak diperkenankan memeriksa secara langsung wanita bangsawan yang sakit). Tabib Heo berkata keadaannya sangat baik. Seorang pelayan mempersilahkan hanya satu orang saja yang boleh masuk yaitu Jin Hyuk.

Jin Hyuk menemui wanita yang berada di balik tabir. “Jadi kau tabib yang telah menyelamatkan Menteri Kim?”tanya wanita tersebut. Jin Hyukmengiyakan. Ia berkata ia harus melihat bagian tubuh yang sakit secara langsung. Wanita tersebut menyuruhnya mendekat. Tabir dibuka. Jin Hyuk lalu mendekati wanita tersebut yang memakai syal di lehernya. Wanita tersebut lalu melepaskan syalnya dan terlihat benjolan besar di lehernya. Jin Hyuk sedikit terkejut.

Sementara itu di luar, Tabib Heo bertanya rumah siapakah ini? Rumahnya terlihat sangat luas. “Terlalu banyak tahu adalah penyakit dan tidak tahu apa-apa adalah obatnya,”jawab Ha Eung singkat. Tabib Heo manyun.

Jin Hyuk memeriksa leher wanita tersebut. “Bagian luar terasa lembut namun di tengah terasa keras. Dan bengkaknya terlihat dangkal. Untunglah ini bukan pembesaran kelenjar getah bening. Tapi hanya tumor di kelenjar ludah. Kita dapat membuangnya dengan pembedahan biasa.”
“Maksudmu? Kau akan menggunakan pisau untuk mengeluarkannya?” Jin Hyuk bilang tidak ada cara lain dan ada obat bius untuk menghilangkan rasa sakit selama pembedahan.
“Aku tidak mengkhawatirkan rasa sakitnya. Apa sebelumnya kau pernah melihat penyakit ini?” “Ya. Beberapa kali.”
“Bahkan di tubuh wanita yang terlihat sehingga ia tidak bisa keluar rumah?” Rupanya wanita tersebut hanya merasa malu dengan penyakitnya. Jin Hyuk bilang dengan pembedahan maka benjolan itu akan hilang. Wanita tersebut lalu meminta Jin Hyuk untuk secepatnya melakukan pembedahan.

Jin Hyuk pulang larut malam. Nyonya Hong telah menunggunya. Nyonya Hong ingin menyampaikan sesuatu. Ia bertanya apa Jin Hyuk bisa pindah. Sebab Young Rae akan segera menikah. “Ibu!” Youg Rae keluar menemui mereka. Ia terlihat tidak suka ibunya mengatakan hal itu pada Jin Hyuk.

Hem..bagaimana kelanjutannya? Apakah Jin Hyuk berhasil melakukan pembedahan? Ikuti terus ya sinopsisnya. Hanya di pelangidrama.

Thanks to doramax264, minds
Written & Image by Ganis @pelangidrama
Only Posted on pelangidrama.net
Don’t Repost at other SITE/FANPAGE FB!