[Sinopsis K-Drama] Time Slip Dr. Jin Episode 15

 

=Sinopsis Time Slip Dr. Jin Episode 15=

Choon Hong tergesa-gesa menghampiri Young Rae, panik karena mengetahui Young Rae tidak di acara pernikahannya. Terlihat air mata Young Rae telah tumpah, “Ada apa denganku?”. Choon Hong hanya meminta agar Jin Hyuk tidak mengatahui keadaan Young Rae.

Sedangkan, Kyung Tak berjalan terhuyung lemas, Jin Hyuk mencari Young Rae ke sana kemari. Kyung Tak syok mengetahui Young Rae sakit, setengah mengancam Kyung Tak meminta Jin Hyuk menemukannya.

Untuk menenangkannya, Choon Hong membawa Young Rae ke tempatnya, tetap saja Young Rae tak tenang, gemetar saat mencoba meminum teh yang dihidangkan. Tangis Young Rae kembali pecah, dirinya mangaku bermimpi melihat gadis yang mirip dengan dirinya berdarah-darah. “Aku tetap saja tidak bisa meninggalkan tabib Jin.”
“Lantas kau mau apa? Agassi berasal dari dunia ini, dan dia berasal dari dunia yang berbeda. Kau berfikir bisa bersatu dengannya?”. Choon Hong meminta agar Young Rae lebih baik tidak mengetahui kebenarannya, karena akan terasa menyakitkan bagi keduanya karena tidak bisa bersama. Apakah Young Rae berharap Jin Hyuk menyerah akan hidupnya di dunia lain dengan tidak kembali?

Young Rae menggeleng kuat, dirinya benar-benar tidak tahu dan tidak bisa berfikir. “Bagaimanapun perasaan itu harus Agassi bisa kendalikan.” Young Rae tidak mengerti kenapa mereka bisa mengalami keadaan yang demikian. Dirinya bangkit, sudah saatnya kembali.
Choon Hong menegaskan kembali agar jangan sampai Jin Hyuk tahu akan Young Rae sebenarnya.

Jin Hyuk seperti orang gila mencari Young Rae ke segala tempat, dengan back sound yang mendayu-dayu, Kyung Tak mengeluarkan cincin giok yang sepatutnya untuk Young Rae. Menatap nanar akan benda tersebut. Di pasar Young Rae melihat Jin Hyuk sibuk mencarinya, namun ia memilih bersembunyi menghindari Jin Hyuk.

Sementara itu Kyung Tak menyuruh anak buah kepercayaannya mencari Young Rae sampai ketemu. Walau sampai ke setiap sudut kota.

Young Rae memutuskan untuk sementara bersembunyi di sebuah salah rumah Gereja. Ia pun meminta izin pada pendeta yang ada di sana.

Kyung Tak berusaha membujuk ayahnya yang ingin menangkap Young Rae dan ibunya. Keduanya akan dijadikan budak. Mendengar hal itu Kyung Tak segera menjelaskan kalau ia juga baru tahu kalau Young Rae sakit jadi tak bisa melangsungkan pernikahan. Tapi Menteri Kim tak setuju, ia tak ingin memiliki menantu yang berpenyakitan. Kyung Tak mengatakan kalau Young Rae bisa sembuh melalui operasi jadi ia meminta tolong Young Rae diberi kelonggaran waktu.
“Aku bahkan mengusir Dae Gyun, putra sulungku,karena dia hampir menghancurkan nama keluarga kita. Dan juga, jangan lupa bahwa kesabaranku hampir habis.” Kemarahan Menteri Kim reda saat kroni2nya tiba di rumahnya.

Kedua kroninya melaporkan pada Menteri Kim kalau P. Heung Seon sedang menangani masalah buku silsilah keluarga kerajaan. Tabib Yoo mengungkapkan kemungkinan P. Heung Seon ingin menangani secara langsung penerbitan buku silsilah kerabat kerajaan. Menteri Kim bertanya bukankah buku silsilah itu diterbitkan oleh kantor pemerintahan?. Tabib Yoo membenarkan dan berpikir kalau P. Heung Seon memiliki maksud terselubung. Beok Yi menambahkan P. Heung Seon berlagak seperti itu karena anaknya akan diadopsi Ibu Suri. Menteri Kim menjadi tak tenang, “dia sudah kubiarkan hidup terlalu lama, mestinya sudah kuhabisi dia dari dulu.” Tabib Yoo mengingatkan kemungkinan seseorang akan mendengarnya.
“Bahkan seekor ular pun bila dibiarkan hidup terlalu lama akan menjadi seekor naga. Apakah dia benar-benar ingin menjadi seekor naga?”pikir Menteri Kim tak menggubris teguran tabib Yoo, seperti biasa Beok Yi melongo tak mengerti maksud perkataan Menteri Kim haha.

Pejabat Lee dan P. Heung Seon mengumpulkan para Kerabat Kerajaan untuk didata. Semuanya tercatat dalam  Seon Won Rok (buku silsilah Kerabat Kerajaan). P. Heung Seon menjelaskan apa itu Seon Won Rok. Seon Won Rok adalah bukti pertalian darah mereka sebagai Kerabat Kerajaan yang juga berarti bahwa nama calon penerus tahta berikutnya tertulis di buku itu. “Oleh karena itu, kita harus bangga dengan pertalian darah Kerabat Kerajaan kita sendiri. Dan memperbaiki keadaan Kerabat Kerajaan yang saat ini sedang terpuruk. Akhirnya, sekaranglah saatnya kita menunjukkan kekuatan sebagai Kerabat Kerajaan.”jelas P. Heung Seon yang diangguki para kerabat Keluarga Kerajaan yang hadir.
Pejabat Lee menambahkan Seon Won Rok akan menjadi sumber kekuatan besar mereka. Oleh sebab itulah kita berkumpul di sini sekarang.
“Mari kita serang Penasehat Kerajaan, Kim Byung Hee.”celetuk P. Heung Seon. Semua yang mendengarnya terkejut tak terkecuali pejabat Lee.
“Siapa itu Kim Byung Hee?  Dialah orang yang telah membuat negara ini dipenuhi koruptor dan penghianat. Terlebih lagi, dialah dalang utama yang telah mencoba menghisap benih dari Kerabat Kerajaan kita.”ungkap P. Heung Seon bersemangat. Pejabat Lee mengingatkan kalau yang mereka bicarakan bukanlah orang sembarangan tapi Penasehat Kerajaan. Kekuatan mereka masih terbatas, tapi P. Heung Seon tak berubah pikiran ia ngotot akan berperang dengan Penasehat Kerajaan dengan bantuan Raja dan Ibu Suri.
“Inilah saatnya kita sebagai Kerabat Kerajaan harus menyatukan kekuatan dan mengusir klan kotor itu!”ucap P. Heung Seon penuh tekad.

Dalam perjalanan pulang, seseorang mengikuti Lee Ha Eung. Sadar diikuti Ha Eung, mencoba mengecohnya. Namun sayang, orang yang mengikutinya dengan mudah menemukan Ha Eung. Penguntit yang tak lain Young Hwi  segera menodongkan pisau ke leher Ha Eung. Young Hwi mengatakan seharusnya Ha Eung tak bertindak sembrono jika Ha Eung takut dibunuh.
“Apa yang akan Anda lakukan bila saya adalah pembunuh yang dikirim oleh Penasehat Kerajaan?”tanya Young Hwi lalu melepaskan pisaunya dan menunjukkan wajahnya. Ha Eung terkejut melihat Young Hwi.

Keduanya pun mengobrol di Gibang milik Choon Hong. Ha Eung memberitahukan kalau mayat Young Hwi tak ditemukan. Young Hwi menjelaskan kenapa ia bisa bisa selamat. Setelah mengungkapkan keluh kesah dan uneg2nya Young Hwi menawarkan dirinya digunakan Ha Eung. “Jika keinginanku bagi negara ini berbeda dari keinginanmu, apa yang akan kau lakukan?”tanya Ha Eung.
“Ketika saya terjatuh dari tebing waktu itu, Joseon yang saya impikan telah lenyap di dasar sungai. Sejak saat ini, tujuan Anda adalah jalan saya juga.”jawab Young Hwi. Ha Eung pun mengucapkan terima kasih.
“Tapi, tidakkah kau ingin memberitahu keluargamu bahwa kau baik-baik saja?”tanya Ha Eung. Jika keluarganya tahu Young Hwi masih hidup pasti Young Rae akan bahagia, tapi Young Hwi menolak.
“Tidak boleh ada yang tahu. Hanya inilah satu-satunya jalan untuk melindungi Young Rae dan Ibu.”ucap Young Hwi.

Young Rae tak bisa tidur, ia memeriksa gejala penyakitnya. Ia terperangah kaget penyakitnya mulai mengeluarkan cairan kental

Penasehat Kerajaan menghadap Raja. Raja pun segera membacakan laporan2 mengenai permintaann pengunduran diri Penasehat Kerajaan beserta alasannya. Permohonan itu terus berdatangan setiap hari, melihatnya saja membuat Raja sakit kepala. Penasehat Kerajaan membela diri dengan mengatakan, “Paduka. Mereka adalah orang-orang yang berusaha untuk memfitnah hamba.” Dan meminta Raja tak mendengarkan cerita orang2 menggelikan itu.
“Apa maksudmu orang-orang menggelikan? Kebanyakan mereka adalah Kerabat Kerajaan! Kerabat Kerajaan!”seru Raja kesal. Tetiba Beok Yi masuk melaporkan kalau di depan istana berkumpul Kerabat Kerajaan. Penasehat Kerajaan terkejut mendengarnya.

Di depan istana telah berkumpul banyak Kerabat Kerajaan, mereka meminta Penasehat Kerajaan turun dari jabatannya. P.  Heung Seon dan dua pendukungnya berdiri tak jauh dari sana. Pal Yi bertanya apa dengan itu Penasehat Kerajaan akan mundur.
“Tentu saja tidak.”jawab P. Heung Seon santai, Pal Yi tak mengerti. Ia bertanya jadi untuk apa P. Heung Seon menyuruh mereka melakukan hal tak berguna seperti itu.
“Apakah kau suka bermain catur?”tanya P. Heung Seon. “Agar menang dalam permainan catur,buatlah perubahan mendadak. Setelah menentukan posisi bidakku,lalu lanjutkan dengan strategi yang hebat. Gunakan unsur kejutan untuk mengalahkan musuh.”jelasnya. P. Heung Seon pun menyuruh Pal Yi melaporkan siapa saja yang telah menyuap Penasehat Kerajaan. “Itu adalah keahlian saya. Jika saya menawarkan minuman kepada para bangsawan yang berjudi di tempat saya, dan menepuk mereka dengan lembut, sedikit demi sedikit, mereka akan membeberkan segalanya.”terang Pal Yi.
Young Hwi menyela menurutnya lebih baik mereka memiliki seorang mata2.
“Mata-mata?”pikir P. Heung Seon. “Kebetulan, ada seseorang yang muncul di pikiranku.” Pal Yi pun pamit pergi, sementara dengan penuh senyuman P. Heung Seon masuk ke istana.

Young Hwi pun beranjak pergi, namun langkahnya terhenti saat ia berbalik melihat Kyung Tak. Kyung Tak menanyakan perkembangan pencarian Young Rae pada anak buahnya. Anak buahnya melaporkan kalau mereka belum menemukannya padahal ia telah mengirim banyak orang untuk mencarinya. Kyung Tak pun menyuruhnya kembali mencari, anak buahnya mengerti ia pamit undur diri. Young Hwi melanjutkan langkahnya seraya menyembunyikan wajahnya, ia dan Kyung Tak saling melewati. Kyung Tak tak ngeh karena ia banyak pikiran berkecamuk di kepalanya jadi jalannya lurus-lurus saja hehehe.

P. Heung Seon menemui Menteri Keuangan yang tak lain Beok Yi. Beok Yi enggan bertemu dengan P. Heung Seon, setelah membantu P. Heung Seon memasukkan Jin Hyuk ke Rumah Sakit Kerajaan maka ia tak ada kaitan apa2 lagi dengan P. Heung Seon. P. Heung Seon mengingatkan tanda tangan Beok Yi. Beok Yi mengatakan kalau ia sudah mengambil dan menghancurkannya jadi P. Heung Seon tidak bisa menakut-nakutinya dengan itu lagi. Beok  Yi hendak pergi namun kata2 P. Heung Seon menghentikan langkahnya.
“Menurutmu berapa lama lagi Penasehat Kerajaan bisa bertahan? Ada pepatah mengatakan, baik kekuatan maupun kembang merah, tidak akan ada yang dapat bertahan lama. Tidakkah sebaiknya kau mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk?”saran P. Heung Seon, Beok Yi nampak berpikir.  “Aku telah melihat begitu banyak orang yang menggenggam tali yang salah dan kehilangan nyawanya, Menteri Keuangan.”lanjutnya lalu beranjak pergi sembari tertawa khas Ha Eung.

Jin Hyuk menemui Choon Hong. Choon Hong menyapa Jin Hyuk, namun Jin Hyuk menatapnya tajam. Choon Hong paham Jin Hyuk pasti membencinya. “Kau tahu?”tanya Jin Hyuk acuh.
“Anda pasti berpikir, karena sayalah Agassi menghilang. Karena saya mengatakan suatu omong kosong padanya, sehingga dia menghindari Anda.”
“Bukankah memang begitu?”tanya Jin Hyuk . “Dia terkena kanker! Jika kita membiarkannya dan kankernya semakin membesar, maka aku juga tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi.”
Choon Hong bertanya bagaimana jika itu memang takdir Young Rae. Jin Hyuk tak mengerti maksud Choon Hong. “Sekali lagi, apakah Anda akan menyelamatkan seseorang yang tidak seharusnya diselamatkan? Bisa jadi, orang lain yang seharusnya hiduplah yang akan mati!”jelas Choon Hong. Jin Hyuk yang kesal beranjak pergi, namun Choon Hong menahan tangannya.

“Tuan!  Bagaimana mungkin Anda tidak memahami betapa pentingnya apa yang sedang saya lakukan?”tanya Choon Hong, semua dilakukan Choon  Hong untuk Jin Hyuk agar Jin Hyuk bisa kembali ke dunianya. “Sekarang, segalanya sedikit demi sedikit telah kembali ke tempat yang selayaknya. Waktu Anda untuk kembali ke masa depan pun sudah semakin dekat.”papar Choon Hong, lalu meminta Jin Hyuk tak mencari Young Rae lagi.
“Tidak. Takdir dan kepulanganku memang hal yang baik, namun…pertama-tama, aku harus menemukan Agassi. Setelah itu, aku akan mengoperasinya.”ucap Jin Hyuk penuh tekad lalu melepaskan tangannya dan bergegas pergi.  Choon Hong hanya bisa menahan tangisnya.

Dalam perjalanan pulang, Jin Hyuk bertemu Bu Nim pelayan keluarga Hong yang tampak menunggunya. Jin Hyuk menanyakan apa ada kabar mengenai Young Rae. Bukan itu yang ingin dikatakan Bu Nim, Bu Nim berpikir ia tahu di mana Young Rae berada.

Para petugas kepolisian mencari pendeta di rumah2 penduduk miskin, dan kebetulan rumah yang mereka periksa merupakan tempat Young Rae bersembunyi. Pendeta dan Young Rae berusaha bersembunyi saat mereka menggeledah. Seorang kakek dan cucunya berusaha  menghalau namun keduanya malah didorong hingga jatuh. Setelah memastikan orang yang mereka cari tak ada, mereka pun pergi. Naas bagi anak kecil tadi yang bernama Bu Young kepala terbentur batu dan berdarah. Young Rae yang sudah keluar dari persembunyiannya menyarankan mereka memanggil tabib. Namun sang kakek mengatakan itu hanya percuma saja, mereka pasti tidak akan datang. Young Rae pun meminta diambilkan jarum dan benang dan segelas soju.

Young Rae akan memberikan pertolongan pertama pada Bu Young, ia teringat ajaran Jin Hyuk cara menangani luka ringan. Dimulai dari membersihkan lukanya kemudian menghentikan pendarahannya dengan menggunakan air  teh.  Dalam air teh terkandung Karotin yang bisa membantu menghentikan pendarahan. Setelah memanaskan jarum dengan api sebagai pengganti sterilisasi Young Rae bersiap menjahit luka Bu Young. Sembari mengingat ajaran Jin Hyuk juga, Young Rae menjahit luka di kening Bu Young. Kakek Bu Young mengucapkan terimakasih begitu Young Rae selesai menjahit luka cucunya.
Pendeta bertanya apa Young Rae seorang tabib. Young Rae menjawab bukan, ia hanya belajar dari seseorang.

Young Rae termenung di luar rumah, ia teringat kata2 Jin Hyuk kalau ia harus datang ke balai kesehatan karena itu adalah impiannya. Tetiba datang Jin Hyuk dengan Bu Young dan teman Bu Young mengagetkan Young Rae. Jin Hyuk memuji kinerja Young Rae yang mengobati Bu Young. Jin Hyuk pun menyuruh Bu Young bermain di luar.
“Bagaimana perasaanmu setelah mengobati pasien pertamamu?”tanya Jin Hyuk. Semua itu tak bisa dilukiskan senang, bersemangat dan bersyukur. ”Sekarang, giliranmu lah untuk disembuhkan.” Young Rae tentu saja menolak, ia malah menyuruh Jin Hyuk kembali.
“Aku tahu ini karena aku. Itu sebabnya kau  tidak bisa, aku tidak bisa membiarkanmu mati!”kata Jin Hyuk lalu berniat mengambil barang2 Young Rae. Young Rae menahannya, ia mengatakan bagaimana jika itu memang takdirnya. “Kalau begitu, Agassi bertemu seorang tabib sepertiku juga bisa jadi adalah takdir.”sahut Jin Hyuk, Young Rae menegaskan kalau Jin Hyuk harus kembali ke dunianya.
Jin Hyuk mengatakan ia tahu itu, namun saat ini ia sedang bersama dengan Young Rae yang sedang sekarat. Jin Hyuk menegaskan ia tak akan pergi sampai ia menyelamatkan Young Rae. Tak jauh dari mereka orang suruhan Choon Hong mendengar semua itu dan segera melaporkannya pada Choon Hong.

Di depan istana, para Kerabat Kerajaan masih berlutut memohon pada Raja agar  menyuruh Penasehat Kerajaan mengundurkan diri.

Penasehat Kerajaan dan kronco2nya kembali berkumpul. Beok Yi menyarankan mereka segera bertindak karena demo dari Kerabat Kerajaan sudah berlangsung 2 hari. Hal itu didukung tabib Yoo, Beok Yi menambahkan itu pasti tipu muslihat dari P. Heung Seon yang ingin menyingkirkan anggota  klan  An Dong Kim dari istana.
“Apakah Anda hanya akan duduk di sini dan menonton?”tanya tabib Yoo.
“Tentu saja tidak.”jawab Menteri Kim, Beok Yi bertanya lalu apa yang akan dilakukan Menteri Kim.  “Kau bilang tadi sudah dua hari? Sekaranglah saatnya mereka akan mulai kehilangan tenaga.” Menteri Kim pun menyuruh mengirimkan pasukan.

Pal Yi segera melaporkannya pada Ha Eung. “Penasehat Kerajaan memang bukan orang yang hanya akan duduk diam dan menonton. Tapi tetap saja, saya tidak mengira dia akan mengerahkan  pasukan.”lapor Pal Yi. Young Hwi menyahut kalau itu berjalan sesuai dengan rencana Menteri Kim membuat pengunjuk rasa ketakutan dan melarikan diri. Mendengar itu Pal Yi berkata kalau bangsawan pun  tak  akan bisa melakukan apa2.
“Bagaimanapun juga, kekuatan militer berada di bawah kekuasaannya. Apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan kekuatan militer?”pikir Ha Eung.
“Jadi, apakah Anda akan berhenti di sini?”tanya Pal Yi.
“Kalau begitu, Anda tidak memiliki pilihan lain selain menambahkan lebih banyak kayu bakar.”ujar Young Hwi memberi saran. Ha Eung tak mengerti maksud Young Hwi. Young Hwi pun memandang ke arah Pal Yi yang juga bingung.

Kyung Tak dan beberapa pasukan menemui para pengunjuk rasa di depan istana. Kyung Tak mengumumkan jika para pengunjuk rasa bubar secara sukarela tak akan ada yang terluka namun jika tidak mereka akan membubarkannya secara paksa. Kyung Tak segera menyuruh mereka bubar namun tiba2 datang Pal Yi dkk yang sedang menyamar sebagai bangsawan lewat. Ternyata kayu bakarnya ini to hahaha.
“Brengsek kalian! Penasehat Kerajaan adalah orang yang paling benar dan setia sepanjang sejarah! Beraninya kalian menggunakan akal licik seperti ini!”seru Pal Yi. Para pengunjuk rasa tak terima dengan ucapan Pal Yi.
“Jika kalian iri dengan klan An Dong Kim kami, maka seharusnya kalian bekerja lebih giat lagi!”lanjut Pal Yi.  Lalu Pal Yi memaki2 para Kerabat Kerajaan, Kerabat Kerajaan pun tak terima dan akhirnya terjadilah saling dorong dan pukul antara rombongan Pal Yi dan pengunjuk rasa. Kyung Tak bingung melihat kekacauan yang terjadi di depannya.

Menteri Kim yang mendengar laporan tersebut marah. Bagaimana bisa suasananya makin runyam. Tabib Yoo yang masuk belakangan melaporkan kalau situasi tambah parah. Tabib Yoo melaporkan kalau setelah mendengar kerusuhan yang terjadi antara para Kerabat Kerajaan dan bangsawan klan An Dong yang menyamar seluruh kerabat Kerajaan mendatangi istana,jumlah orang yang datang semakin lama makin banyak sampai para cendekia akan bergabung dengan para pengunjuk rasa. Menteri Kim pun diminta menghadap Raja.

Menteri Kim menemui Raja yang nampak pusing 7 keliling.
“Apakah kau sedang mencoba untuk membunuhku? Kepalaku rasanya seperti akan meledak!”ujar Raja.
“Paduka, Anda seharusnya tidak membiarkan mereka seperti ini. Kita harus menangkap mereka semua dan menghukum mereka sesuai hukum yang berlaku!”jawab Menteri Kim memberi saran. Raja menolak bagaimana mereka akan menangkap banyak orang, apakah penjara akan cukup menampungnya?.
“Paduka…Daripada menghabiskan tenaga untuk membubarkan ratusan orang, akan lebih mudah untuk menyingkirkan satu orang.”sela Ibu Suri menyarankan. Raja bertanya siapa itu, ia pun menebak Penasehat Kerajaan. Tapi tak mungkin Raja memecatnya kecuali Menteri Kim mengundurkan diri secara sukarela.
“Penasehat Kerajaan mungkin juga telah mempunyai pemikiran sendiri.”sindir Ibu Suri.

Menteri Kim melampiaskan kekesalannya pada Kyung Tak. Kyung tak meminta maaf, karena kejadiannya tiba2 ia pun tak bisa menghentikannya. Menteri Kim mengambil pedang hendak menebaskannya pada Kyung Tak. Namun dengan sigap Tabib Yoo dan Beok Yi menahannya.
Tabib Yoo berusaha menenangkan Menteri Kim yang sedang emosi. Tabib Yoo menyarankan agar Menteri Kim menyimpan tenaganya untuk kemungkinan yang terburuk.
Menteri Kim segera menyuruh Kyung Tak mengumpulkan pengawal pribadi mereka untuk melindungi rumah ayahnya. Kyung Tak pun menerima perintah ayahnya itu.

Jin Hyuk mempersiapkan alat operasi untuk Young Rae dibantu tabib Heo. Tabib Heo lega Yong Rae mau menjalani operasi, karena suasana agak canggung tabib Heo pun pamit keluar ruangan. Young Rae menghentikan langkah Jin Hyuk yang juga hendak keluar. Young Rae bertanya apakah Jin Hyuk tak akan menyesalinya, Young Rae berpikir jika Jin Hyuk menyelamatkannya kemungkinan Jin Hyuk kembali ke dunianya kecil. Jin Hyuk mengatakan kalau ia akan lebih menyesal jika tak bisa menyelamatkan hidup Young Rae. Young Rae hendak mengatakan mengenai mimpinya namun ia teringat pesan Choon Hong, agar Jin Hyuk tak tahu mengenai mimpinya. Young Rae urung mengatakannya, Jin Hyuk pamit undur diri dan berpesan agar Young Rae memberitahunya jika ia telah siap. Young Rae mengucapkan terima kasih karena Jin Hyuk telah menemukannya.

Di luar Jin Hyuk teringat kata2 Choon Hong apakah dirinya akan menyelamatkan seseorang yang seharusnya tidak diselamatkan. Sementara di dalam Young Rae mempersiapkan dirinya untuk operasi.

Choon Hong datang menemui Kyung Tak, saat Kyung Tak selesai memberi komando pada anak buahnya untuk mengumpulkan seluruh pengawal pribadi dan menjaga sekeliling rumah ayahnya.  Choon Hong menanyakan perasaan Kyung Tak yang kehilangan pengantin wanitanya tepat sebelum hari pernikahan. “Mengapa? Apakah kau datang untuk memberitahu di mana dia dengan kemampuan meramalmu yang luar biasa itu?”tanya Kyung Tak. Lalu menambahkan kalau ia tak punya waktu untuk mendengarkan ramalan, Kyung Tak pun melanjutkan langkahnya. Namun kata2 Choon Hong menghentikannya.
“Jika Anda berkata begitu, itu sama seperti membocorkan kehendak Surga, kalau begitu saya pamit.”ucap Choon Hong lalu melangkah pergi namun ditahan Kyung Tak. Kyung Tak segera mencecar dengan pertanyaan apakah Choon Hong tahu di mana Young Rae.
Bukannya menjawab Choon Hong malah berkata,“Tidak boleh, mereka tidak boleh bersatu.”
“Aku tanya di mana dia!”seru Kyung Tak.

Jin Hyuk dibantu tabib Heo bersiap akan mengoperasi Young Rae. Jin Hyuk teringat saat akan melakukan operasi pada Mi Na di abad 21. Jin Hyuk memberitahu tabib Heo apa yang akan dilakukannya. Sementara walau dalam pengaruh obat bius, Young Rae teringat kecelakaan yang menimpa Mi Na. Young Rae mencoba meraih sesuatu, tabib Heo yang melihatnya mengatakan kemungkinan obat biusnya yang belum kuat. Jin Hyuk pun pergi untuk mengambil obat bius lagi. Young Rae mencoba mengatakan kalau sekali lagi mereka akan bertemu lagi, kata2 yang sama sebelum Mi Na pingsan karena kecelakaan.
Tabib Heo yang berada di samping Young Rae, tak mengerti apa yang diucapkan Young Rae.

Kyung Tak segera ke Hwal Il Seo, ia bertemu Jin Hyuk yang mengambil obat bius. Kyung Tak hendak langsung menemui Young Rae, namun Jin Hyuk menahannya dan mengatakan kalau Young Rae dalam pengaruh obat bius. Karena mereka akan memulai operasinya, Jin Hyuk meminta  Kyung Tak menunggu sebentar.
“Apakah kau yakin itu adalah kanker payudara?”tanya Kyung Tak, Jin Hyuk mengiyakan.
“Operasi ini, apakah akan menyembuhkannya?”tanya Kyung Tak lagi.
“Hanya jika belum menyebar terlalu banyak.” Jin Hyuk pamit namun ditahan Kyung Tak.
“Aku mohon kepadamu. Kau harus menyelamatkannya.”pinta Kyung Tak.
“Aku akan menyelamatkannya! Kali ini, aku pasti akan menyelamatkannya.”ucap Jin Hyuk, Kyung Tak terenyuh mendengarnya.

Tabib Heo memberitahu Jin Hyuk kalau tadi Young Rae mengatakan sesuatu namun ia lupa apa yang dikatakannya. Tabib Heo mencoba mengingatnya,  Jin Hyuk pun memberitahukan kalau hal itu kadang terjadi jika pasien yang terbangun di bawah pengaruh obat bius. Jin Hyuk kembali membius Young Rae. Operasinya pun dimulai.
“Tumornya berada bagian atas otot dada dan kira-kira ukurannya 2,5 cm X 2,5 cm. Karena tumor berada di bawah kulit, maka aku harus menyingkirkannya bersama dengan kulitnya, dengan betuk irisan daun bambu.” Bayangan saat Jin Hyuk mengoperasi Mi Na berkelebat.
 “Mulai pemotongan tumor. Tanpa meninggalkan sisa sel tumor,  angkat juga sedikit jaringan sel disekitar tumor”. Tumor berhasil dikeluarkan, jadi mereka tinggal menjahitnya. Tetiba Jin Hyuk mulai merasakan sakit kepala sama seperti saat ia melakukan operasi Mi Na. Tabib Heo menanyakan keadaan Jin Hyuk. Jin Hyuk berusaha menahan sakit kepalanya. Konsentrasi Jin Hyuk hilang, kepalanya terasa sakit.

Darah segar mengucur keluar dari bekas luka yang diambil tumornya. Tabib Heo panik berusaha menahan darah agar tak keluar dengan menutup lukanya. Ia memanggil-manggil Jin Hyuk yang oleng. Jin Hyuk teringat saat mengoperasi Mi Na mengalami hal yang sama, sekuat tenaga melawan rasa sakitnya Jin Hyuk minta penjepit untuk menjepit pembuluh darahnya. Jin Hyuk juga kembali teringat kata2 Choon Hong. Tabib Heo segera memberi Jin Hyuk forceps (alat medis berbentuk gunting penjepit). Namun tangan Jin Hyuk tak bisa digerakan seperti kram. Jin Hyuk pun meminta tabib Heo memegangi tangannya, jadi tangan Jin Hyuk digerakkan dibantu tabib Heo.
“Karena bidang pemotongannya kecil, dan dibanjiri darah, aku tidak bisa melihat di mana tepatnya pendarahannya berasal. Bila aku tidak segera menemukan dan mengikatnya,  ini akan membahayakan nyawanya” Melihat kondisi Jin Hyuk, tabib Heo pun memutuskan dirinya yang akan melakukannya. Jin Hyuk kembali meminta forceps namun tabib Heo menolaknya. “Tak bisakah kau mempercayaiku?”tanya tabib Heo. “Keterampilanku memang tidak sebagus keterampilan medismu yang luar biasa, tapi aku juga seorang tabib! Di mataku sekarang, baik kau maupun Young Rae, kalian berdua adalah pasienku. Jika kau mempercayaiku sebagai tabib, biarkan aku menjagamu dan Young Rae.”ceroros tabib Heo. Tabib Heo menambahkan itulah keterampilan medis yang ia pelajari dari Jin Hyuk dan meminta Jin Hyuk percaya padanya kali ini. Jin Hyuk pun mengerti, ia pun memandu tabib Heo apa saja yang harus ia lakukan. Dengan susah payah akhirnya tabib Heo berhasil menjepit pembuluh darah yang telah robek. Keduanya pun lega.

Pal Yi melaporkan kondisi kediaman Penasehat Kerajaan pada Ha Eung. Pal Yi bertanya pada Young Hwi bagaimana bisa Young Hwi memiliki rencana sebaik itu. Namun disela Ha Eung, ia mengatakan itu semua juga berkat mata2 mereka juga sangat membantu.
“Sekarang, kita tinggal menggunakan kartu terakhir kita?”ujar Young Hwi. Ha Eung membenarkan ia pun menanyakan apa Pal Yi membawa apa yang dimintanya. Pal Yi pun memberikan catatan berapa dan kapan mereka menyogok Penasehat Kerajaan.
“Dengan bukti ini, bahkan jika dia adalah Penasehat Kerajaan, lehernya tidak akan aman, kan?”tanya Pal Yi.
“Semakin kau mendekati kotoran,maka akan semakin tercium baunya. Baunya memenuhi dunia.”jawab Ha Eung. Young Hwi menyahut kalau Ha Eung lah sekarang yang memegang pedangnya. “Kalau begitu…Giliranku untuk mengakhiri permainan ini.”ucap Ha Eung.

Tabib Yoo menemui Menteri Kim yang pusing dengan masalah yang dihadapinya. Tabib Yoo menyarankan mereka melibatkan Jin Hyuk untuk menghadapi P. Heung Seon.

Young Rae mulai sadar, Jin Hyuk yang menungguinya segera menanyakan keadaan Young Rae. “Aku…masih hidup.”ucap Young Rae. Jin Hyuk lega mendengarnya.
“Orang itu… (Mi Na) tidak terselamatkan. Aku tidak sempat melihat dia sadar.”ujar Jin Hyuk memberitahukan. “Jika kali ini terulang lagi…Apa yang akan kulakukan jika kau juga tidak sadar?” Jin Hyuk menambahkan kalau ia juga sangat khawatir.
Young Rae mengatakan kalau itu bukan salahnya dan meminta Jin Hyuk jangan sering menyalahkan diri sendiri. “Dia juga…Mungkin mengharapkan hal yang sama.”
“Kau berkata bahwa pasti ada alasan mengapa aku datang ke sini. Aku punya pikiran ini sepanjang operasi. Mengapa aku datang ke sini? Mengapa aku bertemu dengan orang yang mirip dengannya.” Alih2 menyelamatkan Mi Na, Jin Hyuk malah dikirim untuk menyelamatkan Young Rae. Jin Hyuk pamit pergi untuk memberitahukan kondisi Young Rae pada keluarganya dan menyuruh Young Rae istirahat.

Ny. Hong ditangkap, karena Young Hwi adalah pengkhianat. Jin Hyuk yang melihatnya segera menanyakan apa yang terjadi. Kepala polisi mengatakan kalau itu perintah Penasehat Kerajaan untuk menangkap keluarga pengkhianat. Ny. Hong tak  mengerti, polisi segera menyeret Ny. Hong, ulah Menteri Kim dan tabib Yoo ni.

Jin Hyuk segera menemui P. Heung Seon, sesuai perkiraan tabib Yoo.
Jin Hyuk meminta bantuan P. Heung Seon untuk menyelamatkan  Young Rae dan ibunya yang  akan ditahan. Young Hwi  yang berdiri tak jauh dari keduanya syok.
“Tampaknya mereka telah mengetahui bahwa Sarjana Hong adalah pemimpin pemberontakan tersebut. Penasehat Kerajaan akan membuat mereka menjadi budak.” Jin Hyuk kembali meminta bantuan P. Heung Seon.

Young Rae keluar ruangan bertemu Kyung Tak, Kyung Tak senang Young Rae  baik-baik saja.
“Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan agar bisa diampuni.”ucap Young Rae merasa bersalah.
“Aku tidak akan memaafkanmu jika kau tidak sehat.”  Young  Rae terharu mendengarnya.
“Namun, karena aku melihat kau telah sembuh,maka aku akan memaafkanmu.”lanjut Kyung Tak lalu mengajak Young Rae menemui ayahnya untuk meminta maaf. Young Rae nampak enggan, Kyung Tak pun meyakinkan ia akan menenangkan ayahnya. Tapi Young Rae menegaskan kalau itu takdirnya  tak menikah dengan Kyung Tak jadi ia akan menjalaninya.
“Tetapi, bahkan jika Anda ditakdirkan untuk menikah dengan saya…Saya tidak bisa melakukannya.” Kyung Tak menyuruh Young Rae berhenti mengatakan hal2 seperti itu.
“Aku tidak meminta cintamu. Tidak ada yang akan berubah. Pernikahan akan dilanjutkan seperti yang direncanakan.” Kyung Tak pun menyuruh pengawal membawa Young Rae.

Young Rae mencoba memberontak, kalau ia tak mau pergi. “Apakah Anda benar-benar tidak mengerti perasaan saya?”tanya Young Rae yang otomatis menghentikan langkah Kyung Tak. “Anda sudah tahu. Ada orang lain di hati saya.” Kyung tak menyerukan agar Young Rae melakukan semaunya. Tetiba Jin Hyuk datang, dan mengatakan Young Rae masih sakit kemana Kyung Tak akan membawanya. Kyung Tak yang emosi mengeluarkan pedangnya dan hendak mengarahkannya ke Jin Hyuk namun Young Rae menghalanginya. Kyung Tak menyuruh Young Rae minggir, tapi Young Rae menolak.
“Silahkan bunuh saya, jangan dia. Saya-lah yang telah berdosa. Saya pantas untuk mati. Jadi…Bunuh saya saja sebagai gantinya.”kata Young Rae seraya berderai air mata.
“Jika itu keinginanmu,aku akan mengabulkannya.”jawab Kyung Tak, Jin Hyuk pun menahan pedang Kyung Tak. “Ada seseorang yang ingin kuselamatkan, dan dia ingin bertahan hidup. Itu sebabnya aku berjanji. Tidak peduli apapun, aku akan menyelamatkan.”ucap Jin Hyuk, tentu saja makin membuat Kyung Tak berang dan Young Rae berkaca-kaca. Jin Hyuk mempersilahkan Kyung Tak membunuh Young Rae, karena ia pasti akan menyelamatkannya lagi. Young Raelah alasan Jin Hyuk berada di Joseon dan Kyung Tak ingin agar Young Rae diselamatkan. Kyung Tak tertawa menahan tangis.
“Gila….Kalian berdua, aku juga, semuanya sudah tidak waras! Kita semua sudah gila.”seru Kyung Tak. “Aku telah menunggumu…Aku pikir kau pasti akan datang padaku. Penantian yang sia-sia ini. Mari kita akhiri saja. Selamanya.”lanjut Kyung Tak lalu pergi dengan langkah gontai diikuti anak buahnya.

Young Hwi yang tahu keluarganya akan dijadikan budak berbicara berdua dengan P. Heung Seon. Young Hwi bertanya apa keluarganya bisa diselamatkan. P. Heung Seon menjawab untuk menyelamatkan keluarga Young Hwi, mereka harus melepaskan Penasehat Kerajaan.
Young Hwi berlutut di hadapan P. Heung Seon dan memohon. “Tuan, saya akan memberikan hidup saya. Tolong selamatkan keluarga saya.”ucap Young Hwi.

Sepertinya Penasehat Kerajaan sudah tahu P. Heung Seon akan menemuinya dan itu benar saja. Menteri Kim berbasa-basi ada gerangan apa P. Heung Seon datang.
“Karena kita sudah tahu dengan jelas kartu masing-masing, saya akan berterus terang.”jawab P. Heung Seon to the point. Menteri Kim bertanya apa ada sesuatu yang ingin disampaikan P. Heung Seon. P. Heung Seon memberikan catatan orang yang menyogok Penasehat Kerajaan pada Menteri Kim.
“Arak dapat menjadi obat…Tapi jika Anda meminum terlalu banyak, itu akan menghancurkan diri sendiri. Anda sudah minum terlalu banyak. Itulah mengapa Anda semakin hancur.”sindir P. Heung Seon. Menteri Kim mengingatkan P. Heung Seon.
“Dengan dokumen itu,saya berencana untuk mengunjungi Paduka Raja dan Ibu Suri. Jika saya juga memberitahu para cendekia tentang itu, maka esok hari posisi Penasehat Kerajaan akan menjadi kosong.”ancam P. Heung Seon. Tapi Menteri Kim mengembalikan cacatan itu, bukan itu yang diinginkannya.
“Tuan Besar. Saya akan meminta Kerabat Kerajaan di depan istana untuk pulang. Saya akan melindungi posisi Anda. Selain itu, untuk putra sulung Anda juga, saya akan mengajukan permohonan pembebasannya.” Menteri Kim bertanya apa yang bisa ia berikan sebagai balasannya, P. Heung Seon menyindir bukankah Menteri Kim sudah tahu maksud kedatangannya.
“Saya akan membebaskan istri dari mantan menteri Hong. Bahkan di masa depan, aku akan memastikan dia tidak akan pernah dijadikan budak.” P. Heung Seon pun membakar catatan  orang2 yang menyogok Penasehat Kerajaan.

Kyung Tak berjalan dengan gontai di kegelapan malam, ia mengambil cincin dari batu giok yang diperuntukkan untuk Young Rae. Ia menatapnya nanar lalu membuangnya.

Menteri Kim dan Tabib Yoo gembira dengan keberhasilan mereka. Nampaknya Menteri Kim memiliki sesuatu yang akan dilakukan pada P. Heung Seon. Apa yang dilakukan P. Heung Seon merupakan penghinaan baginya.

Ny. Hong ditemani Bu Nim menunggu Young Rae dengan cemas. Young Rae datang ditemani Jin Hyuk. Ny. Hong segera berlari menemui Young Rae dan menanyakan keadaan Young Rae.
Young Rae mengatakan ia sudah sehat karena Jin Hyuk sudah mengoperasinya.
“Sungguhkan dia telah sembuh?”tanya Ny. Hong pada Jin Hyuk. Jin Hyuk mengiyakan namun Young Rae masih perlu waktu untuk kembali pulih. Young Rae meminta maaf mengenai kakaknya, ibunya pasti sudah tahu mengenai Young Hwi yang dikira sudah mati.
“Aku bangga. Aku selalu menyangka dia orang yang lemah.”ucap Ny. Hong. Lalu  bertanya apa Young Rae melihat wajahnya saat kakaknya meninggal. Young Rae mengangguk, ibunya mengatakan ia senang Young Rae berada di sisi kakaknya di saat kematiannya. Ibu dan anak pun berpelukan, dari jauh Young Hwi berkaca-kaca memperhatikan berkumpulnya kedua anggota keluarganya ini.

Kyung Tak hendak menemui ayahnya, namun penjaga melarangnya masuk. Karena Menteri Kim sudah menyuruh memecat Kyung Tak dari jabatannya sebagai kepala pengawal istana. Kyung Tak tak tinggal diam, ia pun mengeluarkan pistolnya  dan menerobos masuk. Kyung Tak segera menemui ayahnya, dan menanyakan kesalahan apa yang telah diperbuatnya.
“Aku telah memperingatimu…bahwa kesabaranku sudah menipis. Kau telah mencemari namaku dan keluarga kita dengan masalah pernikahanmu. Kau menjadi tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaanmu karena masalah wanita.”kata Menteri Kim, jadi ia sudah tak bisa melindungi Kyung Tak lagi. “Aku terlalu bersimpati padamu. Aku terlalu mengharapkanmu. “lanjut Menteri Kim, lalu menyuruh Kyung Tak keluar.
Kyung Tak pun menanyakan apa yang harus ia lakukan untuk pengampunannya.

Young Hwi mengajak Pal Yi dan anak buahnya bergegas menemani P. Heung Seon karena ia merasa ada yang tak beres akan terjadi. Dan benar saja, Kyung Tak yang memakai cadar telah menunggu dengan pistol ditangannya. Nampaknya Menteri Kim menyuruh Kyung Tak membunuh P. Heung  Seon untuk menebus kesalahannya. Kyung Tak bersiap menembakkan pistolnya namun diurungkannya karena Jin Hyuk tetiba datang. Jin Hyuk  datang untuk memberitahukan kalau ibu Young Rae kembali dengan selamat. Jin Hyuk mengucapkan terima kasih. “Mengapa kau berterima kasih? Kau konyol.”ledek P. Heung Seon.
“Tapi…Bagaimana Anda bisa mengubah pikiran Penasehat Kerajaan?”tanya Jin Hyuk.
“Aku memberinya Benteng dan Menteri ku, dan menutup pintuku. (permainan catur) ” Jin Hyuk tak mengerti ucapan P. Heung Seon, keduanya pun berjalan bersama. Kyung Tak kembali  bersiap menembakkan pistolnya, ia akan mengarahkan pistolnya pada Jin Hyuk dan teringat kata2 Young Rae yang melindungi Jin Hyuk. Tapi akhirnya Kyung Tak menembak P. Heung Seon, Jin Hyuk segera menangkap P. Heung Seon yang terjatuh oleng. Jin Hyuk memanggil-manggil P. Heung Seon.

==Bersambung==

Thanks to IDWS & MINDS

Written by Asri & Ari (FB | Blog)
Image by  Ari ( Twitter | Blog )

Posted only on pelangidrama.net

DO NOT REPOST TO OTHER SITE/FP !!!

Please be patient!!! don’t ask next episode! OK!