[Review J-Movie] Hanamizuki ~May your love bloom a hundred years~

Hanamizuki: Reality of Long Distance Romance
Hanamizuki bercerita tentang Sae (Yui Aragaki) seorang siswi SMU yang sedang berjuang demi memasuki perguruan tinggi rela menaiki kereta untuk mencapai tempat lesnya, tanpa disengaja ia bertemu Kouhei (Ikuta Toma), pemuda ceria dan baik hati yang memutuskan berhenti sekolah demi membantu ayahnya memancing. Pertemuan mereka yang tak enak memberikan penilaian buruk di mata Sae, namun hari demi hari, mereka pun akhirnya bisa saling memahami dan menjalin asmara. Sae akhirnya lulus tes masuk universitas dan memutuskan untuk pindah ke Hokkaido Jepang untuk melanjutkan studinya.
Meskipun kamu mencintai seseorang dengan sangat, kamu tidak bisa menahan seseorang di sisimu dan membiarkan mimpinya hancur. Kouhei sebenarnya tak ingin berpisah dengan Sae, namun ia juga tak ingin Sae menguburkan mimpinya, iapun melepas kepergian Sae dengan senyuman dan berkomitmen untuk menjalin LDR.
Kita bisa menjadi ordinary girl di desa, tetapi di kota? Sae merasakan perbedaan besar antara tinggal di desa dan di kota, mau tak mau demi beradaptasi dengan lingkungan, sedikit demi sedikit Sae berubah. Ia mulai memperhatikan penampilannya, karakter dan pola fikirnya pun ikut terpengaruh. Ia mulai menemukan komunitas barunya beserta ambisinya.
Tidak peduli seberapa besar seorang pria mencintai kekasihnya, di sana akan ada konflik batin mempertanyakan kesetiaan kekasihnya, kesetaraan diri, dan kebutuhan perhatian. Sae yang sibuk kuliah dan beradaptasi dengan teman-teman barunya tak sempat menghubungi Kouhei. Di sisi lain Kouhei mengalami permasalahan rumit di kehidupannya dimana ia membutuhkan support dari seseorang yang ia cintai. Ia merasa semakin jauh dari Sae dan menilai dunia dia dan Sae berbeda jauh. Kesedihan, ketidakpercayaan diri, dan kerinduan menjadi satu membuatnya menyerah dan menerima uraian kasih sayang dari teman akrabnya.
Wanita itu sekali ia mencintai seorang pria, ia akan selalu mencintainya. Sae sebesar apapun perubahannya, di dalam hatinya ia masih Sae yang dulu. Meskipun ia terlihat mengabaikan Kouhei, ia tetap mencintai pria itu, ia belajar siang malam agar cepat menyelesaikan pendidikannya agar cepat kembali ke desanya, ia pun mengabaikan perhatian pria lain. Namun ia kecewa, karena pria yang dicintainya telah menghianatinya. Ia pun menyerah dengan hubungan LDRnya.
Dan ketika waktu kembali mempertemukan mereka, apakah cinta lama pun membuat mereka bersama? apakah ada yang namanya kesempatan kedua?
Review
Sebuah Romance yang EPIC. Storyline nya memang simple dan ‘pasaran’, tapi apa yang disampaikan dalam movie ini seperti menceritakan realita. Kita bisa dengan mudah jatuh cinta pada seseorang tapi kita punya pilihan untuk membawanya ke sebuah hubungan dengan memikirkan beberapa pertimbangan dan konsekuensinya. Memang pada saat kita sedang di mabuk cinta, semua terasa bisa dikalahkan selama dihadapi berdua. Tetapi kenyataannya banyak hal-hal diluar batas kemampuan kita. 
Kouhei yang tahu benar Sae berada di atas levelnya, ia mencintai wanita itu dan mendukung impiannya. Sehari-beberapa waktu ia mungkin bisa mengalahkan rasa tidak percaya dirinya, namun suatu saat, ketika Sae semakin jauh melangkah, di sanalah jurang pemisah terasa, apakah ia mampu bertahan dengan level di bawah seorang wanita. Biasanya banyak pria yang menolak kondisi ini, karena bagaimana pun pria lebih senang bila dia berada di level lebih tinggi dari wanita.
Kouhei memang pria baik hati, ia mencintai Sae sepenuh jiwanya, tapi sampai kapan ia akan mengalah, memaklumi? Saat ayahnya meninggal, ia butuh seseorang yang menghiburnya, ia butuh penguat, namun orang yang diharapkan tak disisinya, jangan salahkan dia bila akhirnya dia kalah. Dia telah bertahan untuk memaklumi semuanya dan mengalah dengan keadaan, tapi saat di mana ia sedang rapuh, maka kehadiran orang disisinya lebih diharapkan.

Satu hal yang saya sukai adalah meskipun hubungannya dengan Kouhei telah berakhir, namun Sae tetap konsentrasi pada studinya tanpa memikirkan pengganti Kouhei. Ia memang wanita yang tegar dan study oriented. Walaupun ia sakit hati dengan pengkhianatan Kouhei namun ia tak bisa membenci Kouhei, karena bagaimana pun ada setitik penyesalan dalam dirinya. Pun disaat dia kembali ke kampung halamannya, ia masih mengharapkan cinta Kouhei yang dulu.
Dari movie ini, kita belajar untuk melihat realita hubungan LDR, meskipun dalam movie ini happy ending, tapi how about realita? bahwa mendukung impian seseorang itu sangat berat sekalipun kita mencintainya, karena artinya kita mengalahkan ego sendiri.

Tapi ada sebuah pelajaran yang ga kalah EPIC dari movie ini, sesulit apapun kehidupan dan masalah yang kita hadapi, “life must go on, we must move on.  We have only one life to live, we must live it well”.
Peran Kouhei sangat tepat diberikan pada Ikuta Toma karena doi memang pantas untuk memerankan karakter melow seperti ini mengingat sebelumnya ia bermain apik di Honey and Clover atau baru-baru ini dalam Bokura ga Ita, meskipun dalam ingatan saya karakter Nakatsu masih nomor 1. 
Yui Aragaki sebagai Sae, itu juga pilihan tepat, penggambaran wanita lembut namun berkarakter keras terlihat sekali. Untuk urusan karakter melow, ia juga ratu nya, kita bisa lihat perannya di Koizora, Code Blue, yah meskipun di Ranma 1/2 dan Zenkai Girl ia galak banget.
Karakter lainnya pun sangat diperankan dengan baik, terutama ada Mukai Osamu di sini haahahaaa.

Kekurangan dari drama ini hanyalah ENDING yang kurang greget (bagi saya lho)… tapi mengingat begitu bagusnya side story dalam movie ini, saya menilai bahwa penontonlah yang disuruh memilih sendiri ingin ENDING seperti apa, karena cara seseorang menghadapi problema berbeda. Sutradara hanya menyajikan, “ini loh permasalahan yang sering dihadapi, dengan contoh Sae dan Kouhei, selanjutnya terserah anda ingin berakhir seperti apa tergantung jalan yang anda pilih”.

Okay cukup sekian review dari saya, see u in next post… jangan lupa dikomentari ya…

Written by Saa ( Blog )
Image from google, tumblr, many source
Detail info from Wikipedia
DO NOT REPOST TO OTHER SITE/FP

4 pemikiran pada “[Review J-Movie] Hanamizuki ~May your love bloom a hundred years~

  1. salah satu movie berdurasi panjang yg selesai sekali, kekeke …
    perjalan kisah mereka benar-benar panjang dan berliku
    tapi pada akhirnya, yg menyatukan mereka adalah sikap saling mau memahami satu sama lain
    #kelana sok ngaco nih

    Suka

  2. aku nangis bombay pas pertama nonton ini *pengakuan*

    i know how hard LDR is, and i know how hard for not getting a happy ending, muahahaha XD

    suka sama movie ini, yang menceritakan bahwa kita memang harus tetep hidup, ndak peduli seberapa besar kita broken inside out,
    soalnya dunia ndak punya waktu buat orang yang ndak mau move on :p

    Suka

Tinggalkan komentar