[Sinopsis K-Drama] History of Salaryman Episode 5

Ahjusi apapun gayamu kau tetap ahujishi no. 1 hahaha
[Salaryman Episode 5]

Ini lanjutan dari flashback episode pertama. Atas perintah Han Shin, Yoo Bang datang ke rumah Ho Hae.Yoo Bang dijebak!!!!! Saat Yoo Bang datang Ho Hae telah meninggal dan ia bertemu Yeo Chi yang sedang bersembunyi. Yoo Bang menenangkan Yeo Chi yang panik.
“Tenanglah. Tenangkan dirimu!”seru Yoo Bang.
“Kau… kau yang membunuhnya ?”tanya Yeo Chi terbata-bata.
“Apa ?”, Yoo Bang tak mengerti. Yeo Chi bertanya kembali apakah Yoo Bang yang membunuh pamannya.
“Jadi bukan kau ?”Yoo Bang balas bertanya.

Yeo Chi menggeleng, lalu keduanya dikagetkan dengan suara orang yang mengetuk pintu. Yeo Chi nampak ketakutan, lalu keduanya memberanikan diri mendekat ke arah pintu dan Yoo Bang bertanya siapa yang mengetuk pintu. Ternyata yang mengetuk pintu itu dari kantor kepolisian, karena ada laporan perampokan di rumah tersebut. Yeo Chi menggeleng memberi isyarat pada Yoo Bang.

Keesokan paginya polisi telah menemukan mayat Ho Hae, mereka membawanya dengan ambulan. Dan beberapa penyelidik memeriksa rumah Ho Hae untuk mencari sidik jari pelaku dan bukti-bukti yang tertinggal.

Yoo Bang dan Yeo Chi diinterogasi di kantor polisi. Yeo Chi kesal dengan pertanyaan penyidik yang berulang-ulang.“Kau pikir aku burung beo ?”maki Yeo Chi.
“Kau akan rugi kalau terus bersikap begini.”
“Apa ? Kau pikir aku ini kriminal ?”, Yeo Chi tak terima. Penyelidik menjawab bahwa Yeo Chi hanya sebagai saksi bukan tersangka.Namun Yeo Chi sedang tak mood, jadi penyelidik disuruh berbicara dengan pengacara Yeo Chi.
“Haduh, perempuan ini !”keluh penyelidik.
“Perempuan ini? Memangnya aku perempuanmu ?”sahut Yeo Chi tak terima.
“Hey, Nona Baek Yeo Chi!””
“Kau pikir kau ini siapa ? Panggil atasanmu ke sini”teriak Yeo Chi.
Salah seorang polisi menyuruh Yeo Chi jangan berisik. Yeo Chi yang tak terima langsung menghampiri polisi tersebut, menghajar dan memakinya. Penyelidik tadi mencoba melerai Yeo Chi.

Yoo Bang tertawa melihat ulah Yeo Chi.
“Sudah kuduga akan begini jadinya”ujar Yoo Bang.
“Kenapa kau kesana malam itu ?”tanya penyelidik pada Yoo Bang.
“Ah, ceritanya cukup rumit. Kuceritakan tidak, ya ?”jawab Yoo Bang bimbang. Penyelidik bertanya Yoo Bang kenapa bersikap seperti itu, penyelidik juga menakut-nakuti Yoo Bang tuduhan bisa diarahkan ke Yoo Bang.
“Sebenarnya, NIS ada dibelakangku.”jawab Yoo Bang pelan.
“NIS? National Intelligence Service?”tanya penyelidik tak percaya.
“Shush, Aku sekarang sedang dalam tugas rahasia.”, Yoo Bang memberi isyarat agar jangan keras-keras membicarakan hal itu.
“Yang benar adalah…”,jelas Yoo Bang namun terhenti. “Tidak, demi keamanan nasional, tidak akan kukatakan.” Doh tepok jidat dah Yoo Bang bener-bener ketipung wwkwkwk.
Penyelidik bertanya apakah Yoo Bang seorang agen NIS?
“Agen atau bukan…bukan itu masalahnya. Aku kesana-kemari melakukan penyelidikan. Kalau penyelidikan berhenti karena ini, kita akan berada dalam masalah.”jelas Yoo Bang panjang lebar ckckck.
“Apa yang kau bicarakan ?”

“Ya ampun. Agen NIS, Jo Bong Gu.”ungkap Yoo Bang. Penyelidik menanyakan nama itu seraya mencarinya di komputer, Yoo Bang mengiyakan.
“Tapi kau tak usah khawatir. Kau bisa bicara sendiri dengannya.”ujar Yoo Bang seraya mencoba menghubungi Han Shin.
“Jadi kalian bisa saling konfirmasi ?.
“Kalian pasti langsung akrab karena kalian sama-sama pelayan masyarakat.”tukas Yoo Bang.
Sementara itu yang ditelepon sedang bersama Hang Woo. Han Shin bukannya mengangkat telepon Yoo Bang tapi malah mematikannya. Hang Woo menyuruh Han Shin membuang ponselnya , Han Shin mengiyakan.

“Kurasa saat ini dia sedang sibuk.”ungkap Yoo Bang. “Apa karena hari libur ? Kenapa dia tak jawab ?”.
Penyelidik marah, ia mengira Yoo Bang mempermainkannya.
“Kalau sedang bertugas, dia pasti tak bisa jawab, bukan? Masa hal begitu saja polisi tidak tahu?”jelas Yoo Bang. Lalu Yoo Bang menuliskan nomor telepon Han Shin agar penyelidik dapat menghubungi Han Shin.

Hang Woo menemui Hang Ryang di sebuah gereja, mereka duduk bersama.

Hang Ryang bertanya apakah Hang Woo masih ingat gereja kecil di atas kecil.
“Sewaktu kita masih kecil. Dulu kita suka makan snack di situ. Menyalakan lilin dan berdoa.”terang Hang Woo. Hang Ryang membenarkan.
“Berdoa agar kita bisa belajar. Berdoa agar kita bisa menjadi orang besar. Berdoa agar bisa memiliki pengantin yang cantik.”ungkap Hang Ryang. “Sekarang aku ingat semua. Dulu kita punya banyak mimpi.”
Hang Woo sekarang doa apa yang diminta Hang Ryang. Hang Ryang meminta ia ingin masuk neraka, karena telah berdosa selama di dunia, masuk neraka untuk membayar dosa-dosanya. #tepok jidat neraka kok diminta wkwkwk.
“Hyungnim.”panggil Hang Woo.
“ Jangan terlalu merasa bersalah. Tak perlu bersedih begitu. Dan tak perlu takut.”kata Hang Ryang menenangkan.”Berdoa untukku ?Jangan lakukan itu.”.
Lalu Hang Ryang mengeluarkan obat yang direbutnya dari Ho Hae yang dikiranya obat baru.
“Kutukar ini dengan neraka.”ujar Hang Ryang lalu menyerah obat tersebut ke Hang Woo.
“Semua dosa biar aku yang tanggung”. “Hang Woo. Kau jatuhkan Jin Shi Hwang. Dan kau tetap teruskan usahamu menjatuhkan Chun Ha group.”pesan Hang Ryang, Hang Woo memandang tajam obat yang diberikan Hang Ryang.

Yoo Bang segera menemui Woo Hee di sebuah café, Woo Hee melambaikan tangannya dan tersenyum manis begitu Yoo Bang tiba. Yoo Bang meminta maaf karena membiarkan Woo Hee menunggu lama.
“Aku juga baru datang. Kau mau apa ?”tukas Woo Hee. Yoo Bang menjawab hanya ingin minum air putih dingin, Woo Hee segera menawarkan miliknya yang belum diminum begitu Yoo Bang ingin memesan.
Yoo Bang mengucapkan terimakasih dan segera meminumnya.
“Aku baru bisa lega. Polisi bertanya terus.Aku merasa sangat tertekan.”keluh Yoo Bang.
“Polisi ? Kenapa ?”tanya Woo Hee.
“Kau tidak tahu ?”, Yoo Bang balik bertanya. Yoo Bang memberitakuan bahwa wakil presiden Jin Ho Hae telah meninggal. “Kantor polisi tidak bilang. Tapi rasanya kematiannya ada hubungannya dengan obat baru itu.”
“Apa maksudmu ?”tanya Woo Hee pura-pura tak paham.
“Wakil Presidenlah yang mencuri obat baru itu, bukan ?.”tebak Yoo Bang.

Lalu Yoo Bang mengambil botol obat vitaminnya. “Kau tahu, kenapa dia tewas ?”tanya Yoo Bang, yang lalu meminum obat baru yang dikiranya vitamin. Woo Hee tak bisa berbuat apa-apa obat di depan mata dan telah diminum Yoo Bang. Yoo Bang menjelaskan obat pasti dipegang si pencuri, kalau mereka bisa menangkap pencurinya mereka bisa mendapatkan obat itu. Jyah ga usah jauh-jauh, obat sudah di tanganmu Yoo Bang :D.
“Kita bisa dapatkan burung dan telurnya sekaligus. Sekali tepuk dua nyamuk terkapar.”ujar Yoo Bang. Woo Hee hanya terus memandang botol obat yang dipegang Yoo Bang. Yoo Bang kembali menaruh obatnya di saku tas, tiba-tiba ponselnya berbunyi, ia pun pamit mengangkat teleponnya.

Woo Hee terus memperhatikan botol obat vitamin Yoo Bang dan mencoba mengambilnya.
Ternyata Yoo Bang mendapat telepon dari Bun Kwae, tangan Woo Hee bersiap meraih botol obat baru tiba-tiba syettttt, Yoo Bang segera mengambil tasnya dan bersiap pergi.
“Maafkan aku. Presiden akan ke tempat persemayaman. Aku harus cepat. Lain kali aku yang traktir.
Telepon saja aku.”Yoo Bang pamit dan segera melesat pergi. Woo Hee nampak pusing.

Ho Hae telah disemayamkan. Beom Jeung bersedih meratapi nasib sekutunya itu.
“Sungguh tidak beruntung nasibmu. Kenapa aku harus dekat dengan orang yang berumur pendek ini ?”keluh Beom Jeung. Presdir Jin dan jajaran staf eksekutinya tiba.

Yeo Chi bertemu dengan rombongan Presdir Jin.
“Kemarin.”ucap Yeo Chi namun segera dipotong kakeknya.
“Begitu pemakaman selesai. Pergilah ke Amerika. Itu kan kemauanmu ?.Terserah setahun atau 10 tahun
Kembalilah bila kakekmu ini sudah meninggal.”ujar kakek Yeo Chi.
“Semoga kau berumur panjang, kakek. Karena aku tak ingin kembali.”ungkap Yeo Chi lalu bergegas pergi.

Presdir Jin berdiri di depan altar persemayaman anaknya. “Kau menyedihkan. Kau tak berbakti dan tak berbakti. Kau mendahului ayahmu ?”ujar presdir Jin.
“Presiden. Apa yang akan kita lakukan ? Cobaan seperti apa ini, Presiden ?”keluh Beom Jeung sedih. Presdir Jin segera menyuruhnya berhenti menangis.
“Semuanya. Dengarkan baik-baik. Yang sudah meninggal biarlah meninggal. Di waktu yang penting seperti ini, dalam keadaan belasungkawa, Perusahaan tidak boleh berhenti.”ungkap presdir Jin pada jajaran staf elitnya. Presdir mengingat pada sekretaris Mo kenapa ia tak menulis, sekretaris Mo pun segera menulisnya.

“Semua departemen, mengatur organisasinya sebaik-baiknya. Dari level bawah sampai level atas. Akan segera kulakukan mutasi besar-besaran.”terang presdir Jin. “Dan ingat baik-baik. Semakin kita berdiam diri, kita, saham Chun Ha group, akan melorot. Ketika itu terjadi, semua yang ada di sini akan segera melihat kuburannya sendiri. Persiapkan mentalmu.”pesan presdir Jin, setelah berkata seperti itu Presdir menahan air mata dan kesedihannya di depan foto mendiang anaknya.
Ternyata Yeo Chi masih melihat hal tersebut, ia mengintip dari balik tembok.
“Kau lihat, kan ? Kakekku adalah seorang yang masih bisa berkedip biarpun anaknya meninggal.”ujar Yeo Chi lalu melangkah pergi, Yoo Bang hanya bisa menghela nafas.

Tiba-tiba sekelompok polisi datang. Semua yang ada di sana terhenyak kaget. Lalu kepala polisi menyuruh anak buahnya menangkap Yoo Bang, Yoo Bang pun diborgol. Yoo Bang ditangkap atas tuduhan pembunuhan pada Jin Ho Hae. Polisi menyeret Yoo Bang ke kantor polisi, Yoo Bang berusaha memberontak bahwa dia bukan pelakunya.
Polisi juga membawa Yeo Chi, Yeo Chi menggeleng memberitahu kakeknya bahwa bukan dia pelakunya.

Sekeras apapun Yoo Bang dan Yeo Chi mereka tak dapat melepaskan diri dan terus diseret para polisi. Sementara pelaku sesungguhnya Hang Ryang nampak tenang-tenang saja.
“Apa yang kau lakukan ?”seru Presdir Jin. Sekretaris Mo segera memberitahu bahwa ia adalah presiden Chun Ha group, Jin Shi Hwang. Kepala polisi meminta maaf. Presdir Jin bertanya apa mereka punya bukti menuduh cucunya , para polisi akan menjelaskan semuanya nanti.

Di dalam mobil Yoo Bang terus nyerocos tak terima dirinya ditangkap.
“Mentang-mentang polisi main tangkap seenaknya ?”ujar Yoo Bang.
“Sidik jarimu ada di batu yang digunakan sebagai senjata pembunuhan.”jawab salah satu polisi.
“Sidik jari ? Apa yang kau katakan ?”. “Aku tak menyentuh apapun, bagaimana bisa ada sidik jariku?”ungkap Yoo Bang.

Ternyata sebelumnya Han Shin telah mengambil sidik jari Yoo Bang, dan Han Shin menempelkannya ke alat pemukul yang digunakan untuk membunuh Ho Hae dan ditempelkan dimana-mana. Han Shin yang menemukan surat pengunduran diri Hang Ryang juga segera membakarnya. Setelah Han Shin pergi Yeo Chi datang.

Han Shin menemui Hang Woo. Han Shin berpikir mengalihkan Yoo Bang sebagai tertuduh tak adil untuk Yoo Bang.
“Kautak tahu apa yang telah dilakukan Hang Ryang hyungnim ? Hanya dia sisa keluargaku. Memenjarakannya ? Sampai mati, aku takkan membiarkannya.”tegas Hang Woo.
Han Shin meminta maaf karena sudah berbuat lancing, lalu Hang Woo bertanya mengenai surat pengunduran diri Hang Ryang.
“Apa ?”, Han Shin terkejut.
“Bukankah sudah kusuruh mencari dan memusnahkan surat pengunduran diri hyungnim !”terang Hang Woo. Han Shin pun memberitahukan bahwa ia telah memusnahkannya.
Lalu Hang Woo mengeluarkan sebuah koper dan menyuruh Han Shin membukanya, ternyata isinya semua uang. Hang Woo juga memberi Han Shin sebuah tiket pesawat tujuan New York.
Hang Woo dengan itu menyuruh Han Shin pergi ke Amerika selama setahun dan akan dipanggil jika keadaan sudah tenang.
Han Shin keluar dengan membawa koper yang penuh berisi uang. Tadi dan berharap agar suart yang dibakarnya terbakar habis.

Yoo Bang tak percaya nama Jo Bong Gu tak ada dalam daftar NIS.
“Jo Bong Gu! Tidak ada yang namanya. Jo Bong Gu di NIS? Mana mungkin !”ujar Yoo Bang tak percaya.
Polisi yang sedang menyetir menyuruhnya diam. “Beraninya kau membohongi polisi !”gerutunya.
“Sudah periksa baik-baik ? Jo Bong Gu!”tukas Yoo Bang yang masih tak percaya. “Jo… Bong… Gu!”
“Mental orang ini harus diperiksa nanti.”ujar polisi yang sedang menyetir.
“Aku bagaimana ? kalau dia tangkap saja ! Aku bagaimana ?”seru Yeo Chi.

Polisi yang duduk di samping pengemudi menunjukkan cincin Jin Ho Hae paman Yeo Chi. Dan DNA Yeo Chi ditemukan di cincin itu. Yeo Chi teringat saat pamannya menampar pipinya.
“Kau dan Jin Ho Hae tidak akur, bukan ?”tebak polisi tadi.
“Sudah jelas bukan ? Kalian bertengkar berebut hak. Lalu kau memutuskan untuk membunuhnya. Tapi kau tak bisa melakukannya sendirian. Jadi dia kau ajak, bukan ?”terang polisi yang menyetir.
Yeo Chi memaki para polisi dan menyuruh mereka menghentikan mobilnya.

Polisi menyuruhnya dia, kesempatan itu digunakan Yoo Bang untuk melarikan diri. Yoo Bang mencoba mencekik polisi yang menyetir dengan tangannya yang terborgol, mobil polisi oleng dan menabrak plang jalan. Yoo Bang mengambil kunci borgolnya di salah kantong polisi yang pingsan, ia segera menendang pintu mobil yang sudah hancur.
“Kau mau kemana ?”seru Yeo Chi.
“Jangan libatkan dirimu dengan hal seperti ini. Tinggal saja di sini.”jawab Yoo Bang. Namun Yeo Chi memaksa ikut.

Sekretaris Mo yang diantar Bun Kwae mengabarkan pada presdir bahwa ia dalam perjalanan ke kantor polisi dan juga pengacara untuk Yeo Chi akan menyusulnya. Bun Kwae terlonjak kaget saat melihat mobil yang membawa Yeo Chi dan Yoo Bang mengalami kecelakaan. Ditambah ia melihat Yeo Chi dan Yoo Bang berusaha kabur. Lalu Ga Bi menyuruh Bun Kwae menghalangi polisi yang mengejar Yeo Chi agar Yeo Chi selamat. Bun Kwae pun menghalangi dua polisi yang mengejar Yeo Chi dan Yoo Bang.

Ga Bi keluar dari mobil dan langsung menghajar kedua polisi tadi wkkwkw, ini dia si Ga Bi yang misterius sekretaris namun ilmu beladirinya tersembunyi haha. Ga Bi meminta maaf begitu kedua polisi yang dihajarnya tadi menegaskan bahwa mereka adalah polisi, padahal mah Ga Bi dan Bun Kwae sudah tahu sejak awal hehehe.

Presdir Oh bertanya pada Hang Woo, apakah Hang Woo mau menyerang Chun Ha?. Hang Woo menjawab bahwa dalam strategi militer ada siasat Nak-Jeong-Ha-Seok, Hang Woo menggunakan strategi tersebut.
“Melempar batu ke dalam jebakan.”ujar Presdir Oh.
“Kalau momentnya lewat, kita takkan bisa menjatuhkan Chun Ha Group”tegas Hang Woo.
Presdir Oh mendukung rencana Hang Woo dan meminta Hang Woo melanjutkannya. Hang Woo tersenyum penuh dendam.

Hang Woo mengadakan meeting dengan jajaran staf Jangcho group. Hang Woo menjelaskan pembagian tugas masing-masing yaitu langkah pertama mereka harus mengungkapkan kasus rahasia Chun Ha group dan saham-sahamnya, tim ini dipimpin oleh tuan Park. Hang Woo juga menunjuk tuan Seo untuk menangani masalah surat jaminan palsu presiden Jin Shi Hwang. Dan tuan Jeong menangani masalah pers. Hang Woo berpesan bahwa semua harus bekerja secara anonim agar Jangcho group tak disangkut-pautkan namanya.
Begitu rapat selesai Hang Woo bertanya pada salah stafnya, tuan Park.
“Bagaimana dengan usahamu membajak Chief Kim Dae Chul dari Chunha Group ?”tanya Hang Woo.
Tuan Park menjawab bahwa mereka akan bertemu sore itu, Hang Woo mengatakan bahwa ia juga akan datang.

Direktur riset obat baru Kim Dae Chul dan Woo Hee terlihat menunggu seseorang di sebuah restoran. Kim Dae Chul mendapat telepon yang mengabarkan bawa GM Jangcho group juga datang.
Kim Dae Chul memberitahukan hal itu pada Woo Hee, Woo Hee tak mengerti.
“Dia orang paling berpangaruh di Jangcho Group. Kalau kita bisa meyakinkah dia, maka tidak akan ada masalah untuk memasukkanmu ke Jangcho Group.”jelas Dae Chul. Woo Hee bertanya seperti apa dia.
“Namanya Choi Hang Woo. Dulu dia Manager Keuangan terkenal di Amerika. Tapi dia lalu dibajak ke sini.”ungkap Dae Chul yang juga menyebutkan kelebihan-kelebihan Hang Woo yang lain, ya ampun ini kok main bajak membajak ya? Kenapa nggak membajak sawah aja ya?musim hujan ni wkkwkw.
“Jadi dia dari dunia yang berbeda”. Woo Hee menanggapinya dengan cuek padahal kalau tahu siapa dia, jadi Jang Miri kedua ni wkwkw. Direktur Kim juga mengatakan Hang Woo belum menikah jadi bisa berjodoh dengan Woo Hee karena keduanya masih single.
“Semua orang didunia ini memang saling mencari pasangan.Tapi aku tak tertarik dengan orang
yang terlalu hebat.”sahut Woo Hee.
“Pembohong. Benar kau tidak tertarik ?”, Direktur Kim tak percaya.
“Kau tahu bagaimana sulitnya mengimbangi kehebatan mereka ?”, lalu Woo Hee pamit ke toilet sebentar.

Ternyata di kamar mandi, Woo Hee merapikan dandanannya, bahkan ia memakai liptisk tebal, memakai kalung pemberian Hang Woo dan sedikit membuka kancing baju atasnya ckckckck.

Begitu keluar toilet Woo Hee bertemu Hang Woo, Hang Woo bertanya apa yang dilakukan Woo Hee di sana. Woo Hee malah balik ingin tahu kenapa Hang Woo ke sana, padahal mah itu yang mau ditemuinya tapi Woo Hee tak tahu bahwa GM Choi Hang Woo itu yang dihadapannya hahaha.
“Ingin tahu ?.Memangnya kenapa ?”tanya Hang Woo lagi.
“Apa mungkin… kau juga direkrut oleh Jangcho Group?”ujar Woo Hee. Hang Woo malah menantang bagaimana kalau itu benar. Namun Woo Hee berkelit bahwa ia ada rapat penting jadi ia pamit.
“Semoga kau tak mengecewakan general manager Choi Hang Woo.”tukas Woo Hee.
Hang Woo melihat kalung pemberiannya yang dipakai Woo Hee.
“Kau bilang itu barang murahan. Tapi kulihat kau memakainya juga.”sindir Hang Woo.
“Kan sudah mau kukembalikan. Tapi kau kau menolaknya.”sanggah Woo Hee menutupi malu.

“Tapi aku tak menyuruhmu memakainya.”jawab Hang Woo enteng. “Dan kulihat bajumu belum semua dikancingkan”. Woo Hee segera berbalik dan mengancingkan bajunya kembali.
“Dan kulihat makeup mu cukup tebal. Siapa yang mau kau goda ?”sindir Hang Woo.
Woo Hee memanggil Hang Woo dengan nomor 22 (panggilan saat jadi relawan uji coba obat) untuk menutupi malu. Hang Woo tersenyum tipis.
“Semoga kau berhasil. Walaupun itu bukan urusanku.”ujar Hang Woo lalu melangkah pergi dengan senyum dikulum, Woo Hee kembali membuka beberapa kancing atas bajunya.

Woo Hee kembali ke ruangan tempat diretur Kim Dae Chul menunggu, ternyata di sana juga sudah ada orang suruhan Hang Woo. Woo Hee segera memperkenalkan diri dan menganggap orang itu adalah general manager Choi Hang Woo. Namun orang tadi memperkenalkan diri sebagai bagian personalia, manager Park.
“Oh, begitu. Maafkan aku.”ucap Woo Hee menahan malu.
Direktur Kim Dae Chul memberitahu bahwa GM Choi baru saja keluar. “Kau tak melihatnya ?”tanyanya.
Sontak Woo Hee terkejut. “Apakah mungkin…”guman Woo Hee.

Manager Park mendapat telepon dari Hang Woo, ia pergi terlebih dulu karena presdir Oh memanggilnya.
“Tapi kau belum bertemu Cha Woo Hee ssi.”ujar manager Park.
“Dia… Tolak dia.”pinta Hang Woo, sedangkan Woo Hee tersenyum manis menunggu keputusan manager Park. Manager Park bingung harus bilang apa ke Woo Hee.
Nona, bagaimana ya ? Nampaknya General Manager menolakmu.”ungkap manager Park. Woo Hee hanya bisa menahan kesal.

Hang Woo mendapat telepong dari Hang Ryang yang dipanggilnya Hyungnim. Hang Ryang menanyakan mengenai obat baru yang diberikannya pada Hang Woo.
“Sudah kukirim ke temanku di Japan. Hasilnya akan segera kuberitahu.”jawab Hang Woo. “Dan kau sekarang sudah aman bukan ?”
“Si tolol Yoo Bang melarikan diri.”jawab Hang Ryang, getok pake palu ngatain ahjusi begitu :LOL. Hang Woo gerah mendengar berita itu.

Di rumah duka, Presdir Jin tertunduk lesu ditemani jajaran tinggi stafnya tiba-tiba ponsel So Ha berbunyi.
So Ha menjauh menerima telepon dari istrinya yang mengabarkan anjingnya kabur ckckc.
Tiba-tiba ada bunyi ponsel kembali , presdir jin bertanya ponsel siapa itu. Semua saling mencari sumber suara, sekretaris Mo Ga Bi memberitahukan bahwa itu ponsel presdir Jin.
Presdir mengangkat ponselnya.
“Kau,apakah kau Yeo Chi ? Kau Yeo Chi, bukan ? Yeo Chi! Jawab aku ! Yeo Chi!”paksa presdir Jin.
Namun ternyata yang menlepon bukan Yeo Chi melainkan Yoo Bang dari telepon umum.
“Aku… Presiden,”jawab Yoo Bang namun Yeo Chi segera menutup teleponnya.

“Tidak perlu.”ujar Yeo Chi. Yoo Bang meminta Yeo Chi kembali ke kantor polisi, karena presir akan menyediakan pengacara yang terbaik jadi Yeo Chi tak perlu khawatir.
“Kau tak lihat wajah kakek ketika dia melihatku ditangkap ? Dia tak percaya padaku.”
“Lalu, Apa yang akan kau lakukan diluar sini?”tanya Yoo Bang.
“ Kau sendiri kenapa melarikan diri ?, Yeo Chi balik bertanya.
“Karena aku tak punya uang untuk menyewa pengacara dan aku tak punya koneksi !
Makanya aku akan menangkap sendiri si Jo Bong Gu itu.”jelas Yoo Bang.
“Baguslah. Tangkap saja dia sekarang. Dengan begitu tuduhan kepadaku
juga akan gugur.”

“Ya ampun.Apa tidak cukup kau menyiksaku di kantor. Kenapa kau ikut aku ke s ni juga ? Aku sudah setengah mati.”gerutu Yoo Bang kesal. Yeo Chi tak terima memangnya apa yang telah ia lakukan pada Yoo Bang, tiba-tiba Yoo Bang menarik Yeo Chi agar bersembunyi karena ia melihat dua orang polisi mencari-carinya.

“Bagaimana ini? Polisi telah disebar untuk mencari kita.”tanya Yeo Chi takut. Yoo Bang pun menyuruh Yeo Chi mengikutinya.

Yoo Bang mengambil beberapa helai baju bekas dan wig di tempat sampah, tapi itu terlalu bersih kalau disebut tempat sampah hahaha. Yoo Bang menghampiri Yeo Chi dan menyuruh Yeo Chi mengganti pakaian dengan baju yang di bawanya.

“Kau mau aku memakai karpet ini ?”tanya Yeo Chi.
“Kau mau tetap berpakaian begitu dengan tulisan ‘pembunuh’ di jidatmu ?”sahut Yoo Bang.
“Aku tak bisa mengenakan pakaian selain buatan disainer. Tak adakah yang warna merah,
dengan garis-garis kuning ?”rengek Yeo Chi melihat-lihat baju yang dibawa Yoo Bang, ya ampun Yeo Chi masih sempatnya pilih-pilih wkwkkw.
“Waduh. Kau tahu aku belum pernah memukul seorang wanita ? Cepat ganti !”tukas Yoo Bang.
Mau tak mau walaupun baju-baju itu bau Yeo Chi harus memakainya.
Saat keduanya bersiap ganti baju-baju datang kakek tua semacam hansip jaga gitu menangkap basah keduanya, dikiranya keduanya akan berbuat mesum kwkwwkwk. Yoo Bang dan Yeo Chi segera membawa barang-barang mereka dan mengambil langkah seribu, lariiiiiiiii.
“Dasar anak muda jaman sekarang”. (Benar-benar ngakak lihat ini adegan ari, aduuh kasihan pak hansip yang sudah tua dan gak sanggup ngejar, dipikirnya Ahjusi kita berbuat mesum.LOL-asri)

Yoo Bang dan Yeo Chi yang sudah berganti pakaian agar tak dikenali sampai di depan sebuah hotel bintang 1 atau lebih tepatnya hotel biasa atau Cuma losmen gitu kali ya.
“Sekarang… kita mau masuk ke situ ?!”tanya Yeo Chi, Yoo Bang bertanya berapa banyak uang yang dibawa Yeo Chi.
“Tak sepeserpun !”jawab Yeo Chi. ” Seandainya saja kakek tak memblokir kartu kreditku…, Yeo Chi mencari kartu kreditnya di tas.
“Polisi pasti sudah mendeteksinya, kita takkan bisa menggunakan kartu kredit.”ungkap Yoo Bang, pintar ni ahjusi hohoho. Lalu Yoo Bang membuka dompetnya, namun hanya beberapa won saja yang ada di dompetnya.
“Itu semua yang kau punya ?”tanya Yeo Chi tak percaya”. Namun Yoo Bang tak menggubris ocehan Yeo Chi ia bergegas masuk, mau tak mau Yeo Chi mengikutinya.

“Tak bisakah kita ke tempat lain ?”keluh Yeo Chi yang berada di kamar sempit begitu Yoo Bang keluar dari kamar mandi. ”Aku tak bisa tidur di kandang babi ini.”
“Nenekku selalu bilang. Bagi orang yang suka menggonggong seperti anjing. Obat yang cocok baginya adalah kotoran anjing. Jadi ? Kau mau kubawakan semangkuk penuh ?”jawab Yoo Bang cuek lalu ia mengambil multivitamin yang berada di tasnya tanpa ia ketahui bahwa itu obat baru. Yoo Bang meminum beberapa butir obat tersebut. Yeo Chi bertanya apa yang dimakan Yoo Bang.
“Multivitamin. Mau ?”
“Di saat seperti ini kau masih bisa makan sesuatu ?”, Yeo Chi tak percaya.

Yoo Bang pun bertanya tentang malam kejadian tewasnya paman Yeo Chi.
“Ngomong-ngomong. Malam itu, apakah kau melihat orang jelek berkumis di sekitar rumah pamanmu ?”. Yeo Chi menjawab tak tahu dan tak melihatnya.
“Kau tak melihat yang aneh di ruangan itu ?”tanya Yoo Bang karena Yeo Chi sampai duluan dan pasti ia melihat hal yang aneh. Yeo Chi menegaskan bahwa ia tak tahu apa-apa.
“Tidak bisa diharapkan.”gerutu Yoo Bang lalu mengambil selimut tebal dan menggelarnya di lantai, batal mengenai kepala Yeo Chi.

“Apa-apaan ini ? Kau mau tidur di sini ?”tanya Yeo Chi, Yoo Bang mengiyakan.
Melihat tatapan Yeo Chi Yoo bang berkata,”Kau mau aku tidur diluar ?”.
“Bukankah harusnya begitu ?”ujar Yeo Chi.
“Aku yang bayar kamar ini !”tegas Yoo Bang. “Kalau kau tidak betah, tidur saja diluar. Di jalan lebih luas.”
Yoo Bang bersiap tidur, Yeo Chi menepi ke pojokan. Dengan hati-hati Yeo Chi mengambil borgol yang ada di tas Yoo Bang.
“Di saat seperti ini. Tidur sajalah.”ujar Yoo Bang. Dan tanpa ia sadari Yeo Chi sudah memborgol tangan Yoo Bang ckckckc.

Yeo Chi tertawa puas, tentu saja Yoo Bang terbangun dan kaget melihat dirinya terborgol. Yoo Bang menyuruh Yeo Chi melepaskannya.
“Bicara apa kau ? Kau pikir aku tak tahu bagaimana kau memandangku ?”jawab Yeo Chi enteng.
Yoo Bang bertanya kapan itu.
“Kapan ? Lihat itu ! Sekarang saja matamu sudah melotot menatapku !”seru Yeo Chi. Yoo Bang bersitegas karena ia sedang lapar jadi tampangnya melas begitu hahaha.
“Ya sudahlah. Semua pria sama saja. Bukan salahku kalau aku ini seksi.”ujar Yeo Chi percaya diri lalu bergaya seksi wkkwkw.
“Siapa yang sedang bercanda dengan nasibku ini, tapi jangan keterlaluan begini.”cecar Yoo Bang, Yeo Chi tak mengubrisnya, ia malah bersiap tidur.
“Jo Bong Gu. Ini semua karena dia ! Begitu dia kutangkap. Tamat riwayatnya !”tekad Yoo Bang. Yeo Chi menyuruh Yoo Bang mematikan lampunya, karena salah satu tangan Yoo Bang terborgol. Ia susah meraih saklar lampu, Yeo Chi tertawa mendengar Yoo Bang gelondangan :LOL.

Sementara itu penjebak Yoo Bang siapalagi kalau bukan Han Shin menemui istri yang menunggui anaknya yang sakit. Han Shin menyerahkan sekoper uang pada istrinya, istrinya kaget tak percaya melihat semua itu dan bertanya uang apa itu. Han Shin menjawab bahwa ia mendapat bonus khusus.

“Tapi kau bukan pegawai tetap, bagaimana mungkin bonusmu sebanyak ini? Kau tak melakukan hal yang tidak-tidak, kan ?”tanya istrinya yang masih tak percaya.
“Apa maksudmu ?! Kau takut aku merampok ?”
“Dengan uang ini… kita bisa membayar biaya operasi Jiwon ?”ungkap istri Han Shin.
“Tentu saja. Buat apa lagi aku bekerja keras dan tak pulang ke rumah ?”sahut Han shin seraya membelai anaknya yang tertidur dengan lembut . Istrinya mengucapkan terimakasih dan memeluk suaminya.
Han Shin bertanya kapan tranplantasi jantungnya bisa dilakukan.
“Sekarang sedang sulit menemukan pendonornya”jawab istrinya.
“Karena uangnya sudah ada,kita hanya perlu menunggu.”kata Han Shin menenangkan. Tiba-tiba ponsel Han Shin berbunyi, ia pun pamit pada istrinya mengangkat telepon dulu. Ternyata yang menelepon Hang Woo memastikan bahwa Han Shin benar-benar berangkat. Han Shin mengatakan bahwa ia telah di bandara dan akan mengabari Hang Woo begitu sampai di Amerika.
“Anakku sedang sekarat. Kau pikir aku mau ke Amerika ?”ujar Han Shin sedih begitu menutup teleponnya. Tapi apakah menipu orang untuk menyelamatkan anaknya tapi mencelakakan orang lain (Yoo Bang) itu benar!!!!!, semua itu disebabkan oleh uang ckckckc.

Woo Hee terus-terusan minum frustasi ditolak Jangcho group di sebuah kedai ditemani direktur Kim Dae Chul. Direktur Kim menyuruh Woo Hee berhenti minum karena ia sudah mabuk, namun Woo Hee berkata bahwa ia tidak mabuk dan baik-baik saja.
“Aku sudah bicara kembali dengan tuan Park dari Jangcho Group itu. Kita tunggu saja hasilnya, ya ?”ujar Direktur Kim. Tapi Woo Hee tak akan ke sana.
“Lalu ? Kembali ke Tim develoment ?”tanya direktur Kim. “Kau tidak tahu bagaimana sikap
Direktur Bang kepadamu ?”. Woo Hee hanya bisa mendesah bahwa ia bisa gila.
“Jangcho Group,katanya mereka akan menghargai kemampuan Cha Woo Hee. Jadi cobalah lagi meyakinkan General Manager itu. Kau bilang kan kalian sudah saling kenal.”ungkap direktur Kim. Direktur Kim meninggalkan Woo Hee karena ia mendapat telepon dari istrinya.

Dalam keadaan mabuk Woo Hee menelepon Hang Woo, namun Hang Woo mematikannya.
“Lihat itu ! Tidak dijawab ? Tapi waktu itu dia bilang mau meneleponku.”gerutu Woo Hee.
Woo Hee meminta soju kembali. Ponsel Hang Woo berbunyi kembali, Hang Woo mengangkatnya ternyata pemilik kedai yang menelepon karena nomor Hang Woo ada dipanggilan terakhir. Namun Hang Woo mengaku tak mengenalnya dan menutup hpnya. Hang Woo melanjutkan kerjanya namun ia tak bisa konsentrasi, jyah bilang saja suka ama Woo Hee wkwkkw.

Akhirnya Hang Woo memutuskan menemui Woo Hee yang tergeletak mabuk di kedai. Hang Woo ngos-ngosan menggendong Woo Hee menuju rumahnya, Hang Woo bertanya apa benar itu jalan. Woo Hee mengiyakan, namun Hang Woo menyuruhnya melihatnya lagi.
“Jangan terlalu lama menyusahkanku.”keluh Hang Woo.
“Siapa ?Kau pikir aku tak tahu rumahku sendiri ?”
“Kenapa kau tinggal di rumah yang tak bisa dilalui mobil ?”cerocos Hang Woo.
“Kau menggodaku karena kau menginginkanku. bukan.”, Woo Hee mengigau.
“Kapan aku menggodamu ?”tanya Hang Woo. Lalu Woo Hee mulai menjambak-jambak kepala Hang Woo bahkan memukulnya hahaha.
“Aku sudah dibatas kesabaranku, tahu? Hentikan sebelum aku melemparmu.”ujar Hang Woo.
Namun Woo Hee terus saja nyerocos tak karuan mengira Hang Woo pacarnya.
“Itu lagi. Selalu berkata begitu setiap kau mabuk Sadarlah, Cha Woo Hee.
Aku bukan kekasihmu.”cecar Hang Woo.
Woo Hee membuka matanya lebar-lebar dan bertanya siapa Hang Woo.

“Siapa lagi ? Choi Hang Woo yang kau cereweti.”jawab Hang Woo. Woo Hee yang masih belum sadar penuh malah berontak meminta tolong. Hang Woo bergegas mempercepat langkahnya menuju rumah Woo Hee.

Di ruang kontrol Park Beom Jeung memeriksa rekaman kamera pengawas saat dirinya dan paman Yeo Chi meninggalkan kantor. Setelah keduanya berpisah ternyata disana terekam paman Yeo Chi bertemu dengan seseorang dan akan pergi dengan orang tersebut. Park Beom Jeung nampak berpikir dan memperjelas siapa orang itu, terlihat dengan jelas bahwa orang tersebut adalah Choi Hang Ryang, direktur keuangan Chun Ha group.

Woo Hee terbangun dan tersadar. Ia pun mendapat telepon dari Hang Woo,namun ia tak mengangkatnya. Ternyata banyak panggilan masuk dari Hang Woo. Woo Hee berpikir bahwa kemarin terjadi sesuatu, ia mencoba mengingatnya.

Presdir dan sekretarisnya menemui kepala kepolisian. Presdir ingin penyelidikan secara diam-diam, karena jika diselidiki umum akan mempengaruhi harga saham Chun Ha group dan tentu saja bagi kepala kepolisian tidak akan menyenangkan.
“Sekarang…Kau mengancam kepolisian ?”tanya kepala kepolisian.
“Kehilangan tersangka adalah kesalahanmu. Kalau dunia mengetahuinya, kau juga yang rugi bukan?”sindir Presdir Jin.
“Asal kau tahu saja. Jika terbukti kau menolong cucumu, Presiden Jin kau akan dihadapkan dengan hukum.”
“Cucuku ? Bagaimana kalau bukan dia pelakunya ?”tantang presdir, namun kepala kepolisian menegaskan bahwa buktinya sangat kuat.
“Daripada bukti yang kau bilang itu, aku lebih percaya kepada cucuku. Cucuku bukan pelakunya.”tegas Presdir Jin, ternyata Presdir Jin saying banget ama Yeo Chi, dan tetap percaya pada Yeo Chi, namun Yeo Chi salah paham hikhiks.
“Apa yang kukatakan ini. Ingatlah baik-baik.”pesan presdir Jin.

Presdir Jin dan sekretarisnya sampai di kantor.
“Belum ada kontak dengan Yeo Chi?”tanya presdir Jin.
“Tim strategis, sedang berusaha mencari mereka.”jawab Mo Ga Bi.
“ Anak tak berperasaan.”guman presdir Jin, lalu presdir bertanya mengenai pers.
“Sudah kita jaga erat-erat. Kau tak perlu khawatir, presiden.”jawab Ga Bi menenangkan.
Presdir menduga bahwa kematian anaknya Ho Hae ada kaitan dengan obat baru, jadi mereka harus segera menemukan obat barunya agar keadaan tak menjadi semakin parah.
“Yeo Chi si kutu kupret. Dia harus kukeluarkan dari lumpur.”gerutu presdir Jin, lalu ia merasa lehernya sakit. Sekretaris Mo pun memijit punggung presdir Jin.
“Para pemegang saham sedang memperhatikan. Pasar saham sedikit berguncang. Kita tak tahu bagaimana besok.”terang Ga Bi. “Jadi…Umumkanlah segera siapa penggantimu. Bagaimana ?”, wah apa-apan ni maksud Ga Bi?.
“Suksesi ?”jawab Presdir Jin.
“Strategi untuk jaga-jaga. Mereka butuh kepastian.”ungkap Ga Bi menyarankan. Presdir malah bertanya jika dia mengumumkan penggantinya siapa yang terbaik menurut Ga Bi?.
“Tentu saja, orang yang paling anda percaya, Presiden.”jawab Ga Bi.
“Tidak mudah. Anakku sudah meninggal. Satu-satunya darah dagingku yang tersisa Yeo Chi, jadi buronan. Untuk memutuskan sekarang ini… Sangat sulit.”ungkap Presdir Jin.

“Tapi… Yang terpenting adalah apa yang kau inginkan, Presiden. Apapun yang dikatakan orang lain.
Chunha Group. Adalah milikmu, Presiden.”jawab Ga Bi diplomatis namun tersirat makna begitu dalam.

Sementara itu Yoo Bang telah bersiap dengan pakaian samarannya.
“Jadi tempat-tempat yang ditandai ini adalah tempat kau biasa bertemu Jo Bong Gu?”tanya Yeo Chi.“Kebanyakan di area Mapo”. Yoo Bang mengambil peta yang dilihat Yeo Chi.
“Kau yakin bisa menangkap bajingan itu ?”tanya Yeo Chi menyangsikan karena Yoo Bang tak tahu nama aslinya, nomor telepon dan lainnya.
“Dibelakang si jelek itu,pasti ada dalangnya.”kata Yoo Bang yakin, Yeo Chi tak mengerti.
“Seseorang yang mengatur, mengarahkan, dan melemparku kedalam perangkap. Tapi mereka telah membuat kesalahan fatal.”terang Yoo Bang.

“Apa ? Kau mendapat petunjuk atau sesuatu ?”tanya Yeo Chi.
“Dari 50 juta penduduk Korea Selatan,mereka memilihku”. Tentu saja Yeo Chi kaget hahaha.
“Mereka pikir aku ini bodoh. Tapi mereka akan segera tahu bahwa aku adalah seorang pembunuh berdarah dingin!” lalu Yoo Bang memakai kacamatanya dan bersiap pergi.
“Pengemis yang terlalu banyak berhayal. Menyedihkan.”ejek Yeo Chi, lalu bergegas menyusul Yoo Bang.

Yoo Bang dan Yeo Chi berjalan di pinggiran kota bak mata-mata dalam penyamaran. #tepok jidat (doh) ahjusi gayamu wkkwkwkwkw. Yoo Bang masuk ke sebuah gedung seperti warnet, ia mencengkram seseorang yang dikiranya Han Shin Jo Bong Gu. Yeo Chi yang mengikuti Yoo Bang segera pergi menjauh. Ternyata orang tersebut bukan orang yang Yoo Bang cari, Yoo Bang segera melepaskannya dan berlagak seolah-olah sok kenal hahaha.

Yoo Bang dan Yeo Chi duduk di tangga, Yeo Chi menyantap makanan sosis yang ditusuk sate, sedangkan Yoo Bang meminum obat baru yang dikiranya multivitamin ckckckc.

Park Beom Jeung menerima laporan penyelidikan mengenai Choi Hang Ryang dari orang suruhannya. Dan ternyata di dalam foto-foto itu ada foto Choi Hang Ryang dan Choi Hang Woo di gereja.
“Namanya Choi Hang Woo. General Manager Jangcho group. Mereka kelihatan sangat dekat.”ungkap orang suruhan Beom Jeung. Beom Jeung menyuruh orang tadi untuk mencari tahu tentang Choi Hang Woo. Sebenarnya orang suruhan Beom Jeung sudah melakukannya namun tak ada data yang aneh.
“Kubayar kau dobel.Cari semua informasi yang kubutuhkan.”suruh Beom Jeung. Orang suruhan Beom Jeung pun menyanggupinya.

Beom Jeung minum sendirian di sebuah kedai, tiba-tiba terdengar kemeriahan ruangan sebelahnya yang tak lain So Ha dan beberapa anak buahnya.
“Dalam pelaksanaan mutasi nanti, kursi wakil presiden, pasti akan menjadi milikmu, direktur So Ha.”ujar salah seorang.
“Hey, apa kalian tidak terburu-buru ? Masih ada Jang Ryang sebagai kandidat kuat.”tukas So Ha.
“Insiden kebakaran lab, tidak membuat Presiden senang kepadanya.”ungkap orang tadi.
“Melihat situasinya, tentu saja kau yang akan dipromosikan.”sahut yang lain, yang diiyakan semua orang yang ada di situ. Kemudian semuanya bersulang.

Tak berbeda jauh dengan orang-orang yang haus akan kekuasaan, Bun Kwae dan beberapa staf lainnya mendekati Jang Ryang.
“Sepengetahuanku. Dari kursi Wakil presiden,tinggal selangkah lagi menjadi Presiden.”ungkap Bun Kwae.

“Itulah masalahnya. Dan sekarang ditinggalkan oleh mendiang Jin Ho Hae.”ucap Jang Ryang.
“Siapa lagi yang bisa menggantikannya, selain kau, Direktur. Bukan Direktur So Ha, bukan Direktor Choi.
Termasuk bukan Direktur Park Beom Jeung.”ungkap Bun Kwae.
“Kita harus mengajak Direktur Mo Gabi ke pihak kita. Karena dia yang paling tahu pikiran Presiden Jin.”ujar Jang Ryang. Belum tahu dia kalau Ga Bi juga menginginkan kursi direktur kwwkwk.
Kemudian semuanya bersulang.

Ternyata Beom Jeung menunggu Hang Ryang, Hang Ryang tiba dan meminta maaf karena ia terlambat.
“Sepertinya hari ini istimewa. Banyak teman-teman kita berkumpul di sini.”ujar Beom Jeung.
“Kehidupan kantor memang begitu. Kejatuhan yang satu, keberuntungan buat yang lain.”tanggap Hang Ryang diplomatis.
“Benar. Semuanya memperebutkan posisi Wakil Presiden.”balas Beom Jeung.
“Bicaramu seakan-akan kau tidak menginginkannya.”
“Aku berada di waktu dan tempat yang salah. Aku tahu itu bukan tempatku.”jawab Beom Jeung.
“Tapi nampaknya, Presiden Jin punya pemikiran sendiri.”ucap Hang Ryang , Beom Jeung menoleh ke arah Hang Ryang.“Maksudku, kursi Wakil Presiden itu…”, namun Beom Jeung segera memotong pembicaraan.
“Direktur Choi. Kau percaya kalau Nona Yeo Chi dan Yoo Bang membunuh Wakil Presiden ?”selidik Beom Jeung.
“Bukankah polisi bilang kalau bukti-bukti mengatakan begitu ?”jawab Hang Ryang tetap tenang.
“Berarti, mereka yang memegang obat itu.”pikir Beom Jeung
“Kalau mereka tertangkap, semua akan terungkap.”jawab Hang Ryang. “Walaupun mungkin mereka telah menyimpan obat itu ditempat lain.”
“Tidak masuk akal. Aku tidak hanya bicara satu atau dua hal.”sindir Beom Jeung namun Hang Ryang tetap tenang.

Yeo Chi menunggu kedinginan di luar motel, ia menutupi wajahnya saat orang-orang lewat.
Yoo Bang datang dan bertanya kenapa Yeo Chi diluar.
“Aku diusir keluar motel karena belum membayar sewanya.”jawab Yeo Chi.
“Tunggu sebentar. Sudah jatuh tempo, kah ? Aigoo. Maafkan aku. Aku harusnya datang tepat waktu.”ucap Yoo Bang. Lalu Yoo Bang menawarkan mie instan yang sudah matang namun Yeo Chi menghempaskannya hingga jatuh ke tanah.
“Aku kelaparan seharian. Kau hanya belikan aku mie instant ?”ujar Yeo Chi gusar. ”Apa karena pakaian ini kau anggap aku pengemis? Apa aku bahan tertawaan ? Apa aku patut dikasihani ?”cecar Yeo Chi, lalu Yeo Chi menyuruh Yoo Bang pergi.

“Kau benar-benar ingin aku pergi ?”tanya Yoo Bang memastikan. Yeo Chi membenarkan. Yoo Bang pun mengucapkan terimakasih, mengambil tasnya dan melangkah pergi.
“Bajingan tengik. Dia benar-benar pergi tanpa menengok ?”gerutu Yeo Chi, jyah tadi nyuruh pergi hahaha. Yeo Chi membuntuti Yoo bang.

Yeo Chi berhenti di sebuah toko, ia melihat seorang ibu dan anak makan pizza.
Yeo Chi menatap anak itu makan pizza dengan lahap, Yeo Chi tergiur dan siapakah anak itu dingdong!!!! Itu keponakan the Ai Jung eh Ae Jung maksudnya di Best Love akan Greatest Love hahaha. Dingdong eh anak tadi maksudnya menoleh ke arah Yeo Chi, Yeo Chi tersenyum manis.
“Ibu. Ada orang aneh.”ungkap anak itu. “Cuekin saja. Makan yang banyak.”jawab ibunya. Anak tadi melanjutkan makan pizza yang membuat Yeo Chi ngiler haha.” Kalau tak mau jadi pengemis,
kau harus patuh pada ibu.”

Lalu datang pemilik toko mengusir Yeo Chi pergi karena bisa membuat pelanggannya lari.
“Kau akan menyesal nanti. Akan kubeli seluruh gedung ini. Lalu akan kurubuhkan, dan akan
kubangun WC umum. Ingat kata-kataku.”seru Yeo Chi lalu melangkah pergi.

Yoo Bang melihat makanan sisa di depan pintu apartemen, ia pun mengumpulkannya dan ia siap menyantap makanan sisa juga tiba-tiba Yeo Chi datang.
“Lihat itu, lihat. Sudah kuduga. Kau beri aku mi instant murahan, dan kau sendiri makan chinese food?”gerutu Yeo Chi. “Sudah berapa mangkuk yang kau makan ?”tanya Yeo Chi lalu memakan makanan Yoo Bang yang tadi ingin dimakannya namun tak jadi.
“Kenapa ikuti aku ?”tanya Yoo Bang.”Kau membuatku gila.”. Lalu Yeo Chi merebut mie yang akan di makan Yoo Bang dari sisa-sisa yang dikumpulkan tadi.
“Jujur saja, kau selalu makan enak dibelakangku, kan ?”tuding Yeo Chi. “Kau belikan aku mie instant murahan.”
“Bukan begitu.”jawab Yoo Bang. “Gak ngaku ? Sudah jelas kok !.”seru Yeo Chi. Yeo Chi makan dengan lahap mie sisa tadi. Yoo Bang bertanya apakah mie itu enak melihat Yeo Chi makan dengan lahapnya.
“Minggir. Awas kalau minta-minta.”ujar Yeo Chi ckckck.
“Ya sudah. Yang penting kau bisa makan.”jawab Yoo Bang dan menyuruh Yeo Chi makan lagi.
“Oh, dasar gembel !.”ejek pemilik barang yang tiba-tiba datang mengambil perkakasnya.
“Kenapa ? Aku belum selesai makan.”sanggah Yeo Chi, namun orang tadi tetap meminta mangkuknya.
Yeo Chi tak terima ia malah mengatai orang itu gila dan tetap makan dengan lahap. Terjadilah rebutan mangkuk, hingga mangkuk tumpah mengenai wajah Yeo Chi ckckckc.
“Kau tahu aku sudah muter kemana-mana mencari mangkuk-mangkuk ini? Dasar gembel !”, lalu meninggalkan Yeo Chi dan Yoo Bang dengan membawa barang-barangnya.

“Ngomong-ngomong, apakah ini makanan sisa para penghuni apartemen ?”tanya Yeo Chi.
“Kan sudah kubilang kalau aku tak punya uang. Dari mana aku bisa beli makanan seenak itu ?”jawab Yoo Bang. “Jadi aku kumpulkan makana sisa didepan pintu apartemen.”, lalu Yoo Bang membantu membersihkan mie yang mengenai muka Yeo Chi.
“Kenapa jadi begini maksudku !”teriak Yeo Chi meratapi nasibnya dan menangis.

Di bursa saham, harga saham Chun Ha group terus menurun.
“Harga jualnya turun terus ! Pembelian pun tidak dapat menahannya. Dan rumor tenang pembunuhan
telah menyebar.”lapor Bun Kwae pada Jang Ryang dan Hang Ryang.
“Gerakkan seluruh pegawai. Kita harus temukan cara untuk mengatasi ini.”perintah Jang Ryang, Bun Kwae mengerti ia pun pamit undur diri.
“Kalau kita talangi terus dengan dana kita. Perusahaan akan mengalami krisis.”ungkap Hang Ryang pada Jang Ryang.
“Hari ini ada meeting para kreditur. Kita harus hentikan mereka dari kejatuhan. Mudah-mudahan presiden punya jalan keluar.”jawab Jang Ryang.

Berita jatuhnya saham Chun Ha tersiar di berita televisi. Dan Hang Woo juga hadir di acara berita itu Presdir Jin yang tadinya ingin mematikan televisi tak jadi, Yoo Bang juga melihat Hang Woo tampil di berita . Pembawa berita bertanya pendapat Hang Woo tentang kejatuhan Chun Ha group, karena dulunya ia terkenal sebagai direktur keuangan di Amerika.
Hang Woo menjawab keburukan Top Manajemen dan kesalahan strategi adalah konsekuensi dari
Manajemen yang sudah kadaluarsa. Presdir Jin kesal mendengarnya.

Lalu pembawa berita bertanya perkiraan Chun Ha group normal kembali.
Hang Woo menjawab ia tak yakin, kecuali Chun Ha group mau menggunakan metode manajemen inovatif.

Yoo Bang berhenti menatap layar televisi, lampu hijau menyala ia pun menyeberang jalan. Dari arah berlawanan Yoo Bang melihat Han Shin menyebrang jalan menuntun sepedanya . Yoo Bang berjalan biasa menghampirinya dan mencengkram tangan Han Shin. Han Shin tak merasa mengenal orang itu.
“Apa kabarmu ? Masih jadi agen rahasia ?”tanya Yoo Bang seraya membuka rambut palsunya.

==Bersambung====

Makin kompleks saling tipu sana-sini dan saling menjatuhkan jadi bingung yang bersih siapa saja, yang jelas ahjusi Yoo Bang donk!!! Wkwkwkwk, faito Asri episode 6!!!!!, gomawoyo buat papario atas indosubnya 🙂

Written by : Ari Sakurai
Image by : Asri Sakurai
Shared by : PelangiDrama.Net
Don’t Repost to Other Site