[Sinopsis K-Drama] Time Slip Dr. Jin Episode 10

Sinopsis Time Slip Dr. Jin Episode 10

Bu Nim pelayan keluarga Hong datang ke Hwal In Seo sambil menangis. Young Rae bertanya mengapa ia datang ke sana. Bu Nim berkata Nyonya Hong pingsan. Young Rae dan Jin Hyuk terkejut.

Mereka segera pergi ke rumah keluarga Hong. Young Hwi sudah menunggu mereka di depan rumah sambil mondar-mandir karena cemas. Mereka bertanya apa yang terjadi. Young Hwi berkata tadi pagi ia memanggil tabib dan tabib itu mengatakan ibunya terkena penyakit beri-beri (penyakit yang disebabkan kekurangan B1 yang dapat melemahkan otot). Young Hwi juga bercerita akhir-akhir ini ibunya jarang makan sehingga terlihat lemah. Jin Hyuk meminta izin untuk memeriksanya secara langsung.

Nyonya Hong berkata ia tidak ingin melihat Young Rae dan menyuruh Young Hwi agar meminta Young Rae pergi. Young Hwi membujuk ibunya agar mau menemui Young Rae. Ia berkata adiknya datang karena khawatir terhadap keadaan ibunya. Namun Nyonya Hong bersikeras tidak mau menemui Young Rae. Bahkan ia menolak diperiksa oleh Jin Hyuk.

Gangguan beri-beri. Hal ini disebabkan karena kekurangan vitamin B1 (Thiamin). Itu sering ditemukan pada orang Asia terutama yang makan beras putih. Kurangnya nafsu makan, kesemutan di tangan dan kaki, dan kelelahan adalah gejala umum. Tapi jika pasien sudah kesulitan bernafas itu berarti masalahnya sangat serius. Dalam kasus terburuk, dengan gagal ginjal akut, pasien bisa kehilangan nyawa secara tiba-tiba. Batin Jin Hyuk saat keluar dari kamar. Melihat ekspresi wajah Jin Hyuk, Young Rae tahu seberapa parah kondisi ibunya dan ia merasa sedih karenanya.

Di rumah keluarga Kim, Menteri Kim Byung Hee, Kim Dae Gun dan Kim Beok Yi sedang berdiskusi. Dae Gun melaporkan bahwa Lee Ha Eung menjalankan bisnis perjudian bahkan memberi pinjaman dengan bunga tinggi pada para bangsawan. “Dia pasti sudah gila, bagaimanapun ia adalah keturunan raja bagaimana mungkin ia menjadi rentenir,”ejek Dae Gun. Beok Yi merasa itu karena untuk membiayai jamuan makan Ibu Suri. Mereka berdua lalu tertawa mengejek. “Rasanya itu tidak benar,”kata Byung Hee menghentikan tawa mereka. “Seseorang yang minta sedekah makanan seperti anjing sekarang mendapat kepercayaan dari Ibu Suri. Lalu setelah itu, apa yang akan didapatkan? Dapatkah kalian menebak niatnya? Namun, bahkan jika ia berhasil mengumpulkan dana, tidak peduli apa niat aslinya, jamuan makan bukanlah tanggungan.”

Menteri Kim dan para anteknya menggelar protes pada Ibu Suri karena mengadakan jamuan makan saat ada rakyat mereka yang kelaparan. Mereka khawatir rakyat menjadi marah karena jamuan makan yang mewah. “Bukankah itu salah kalian karena tidak bisa membantu raja dan menjalankan pemerintahan dengan benar? Oleh karena itu untuk menghibur kegelisahan rakyat aku mengadakan pesta ini. Setelah sekian lama aku ingin duduk dekat dengan rakyat. Dan menunjukkan kesejahteraan keluarga kerajaan dari Dinasti Joseon. Apa yang salah tentang hal itu?”kata Ibu Suri. “Niat Anda untuk peduli terhadap rakyat adalah bagus tetapi di luar istana ada banyak kelompok setan muncul. Orang rendah hati ini hanya khawatir terhadap keselamatan dan kebahagiaan Yang Mulia,”bujuk Menteri Kim.
“Apakah kau sekarang khawatir terhadap wanita tua ini? Kau, Menteri Sayap Kiri? Hahaha….”kata Ibu Suri yang tertawa karena tidak percaya Menteri Kim khawatir padanya. Menteri Kim berkata Ibu Suri adalah kedudukan tertinggi di negara ini jika terjadi sesuatu padanya maka dapat menggetarkan akar Joseon.
“Kami masih memiliki kau Menteri Sayap Kiri. Semua dunia berada di bawah kakimu,”kata Ibu Suri setengah membentak. Menteri Kim mengelak. Ia berkata ia hanya setia pada keluarga Kerajaan Joseon. “Mohon hukum hamba yang menghalangi niat Ibu Suri,”kata Menteri Kim basa-basi. Ibu Suri mendesah.

Istri Ha Eung protes pada suaminya mengapa melakukan semua ini padahal mereka mati-matian mempertahankan hidup mereka. (Mian di episode 4 saya salah nulis. Saya kira istrinya ini pelayannya di episode 4). Myeong Bok datang sambil membawa buku. Ha Eung bertanya darimana ia. Myeong Bok ketakutan. Ia langsung membuang bukunya di tanah dan berkata bahwa ia tidak akan ke sekolah lagi. “Maafkan aku Abeoji!” Ha Eung malah memberinya sebuah buku dan menyuruhnya membaca buku ini setiap hari. “Buku ini Ja Chi Tong Gam (Sebuah buku sejarah karangan Sama Gwang Cina). Bagaimana aku bisa membaca buku ini yang seharusnya untuk raja?”kata Myeong Bok heran. Ha Eung menyuruhnya untuk giat belajar setiap hari. “Kecuali untuk makan dan tidur, jaga buku ini sepanjang waktu. Kau mengerti? Sebentar lagi kau akan bertemu sesepuh tertinggi. Selalu membawa diri dengan baik dan jangan lupa untuk belajar tentang tradisi.” Myeong Bok semakin tidak mengerti. Istri Ha Eung sadar akan maksud ucapan suaminya dan terkejut.

Jin Hyuk bercerita pada tabib Heo tentang Nyonya Hong yang menderita beri-beri. “Sejak zaman kuno, untuk beri-beri, berhenti mengkonsumsi beras putih, sebagai gantinya makan beras merah, buah barley dan kacang,”kata Tabib Heo.
“Itu benar. Jika makan beras putih, vitamin B1 dilucuti dari beras. Itulah mengapa untuk makan makanan kaya vitamin B,”jelas Jin Hyuk yang membuat heran Tabib Heo karena istilahnya yang asing. “Ya. Vita..itu aku tidak tahu. Tapi resep untuk gangguan beri-beri, aku tahu itu akurat. Khusus untuk gagal jantung dari beri-beri, dia perlu minum ramuan sup cemara yang terbuat dari pinang dan daun jeruk,”jelas Tabib Heo. Jin Hyuk bilang karena perasaannya terganggu Nyonya Hong tidak mau makan apapun.
“Wah..itu menjadi masalah. Bahkan resep terbaik dari gangguan ini adalah makanan bergizi daripada puluhan jamu. Akar masalahnya adalah masalah antara Young Rae dan tunangannya,”kata Tabib Heo. Young Rae mendengar percakapan mereka dan merasa sedih.

Menteri Kim dan anteknya minum arak di gibang (rumah gisaeng) ditemani oleh Choon Hong. Dae Gun dan Beok Yi mengejek Ibu Suri yang pasti sedih karena mereka menggagalkan jamuan makan Ibu Suri. Menteri Kim menyuruh mereka memelankan suaranya karena banyak telinga yang mendengar. “Itu benar. Di mana lagi selain gibang yang begitu banyak yang mendengarkan? Bagaimanapun bodohnya saya, saya tahu hidup saya berharga. Percakapan di sini tidak akan bocor keluar, yakinlah!”kata Choon Hong meyakinkan.

“Menteri Sayap Kiri! Menteri Kim! Mengapa Anda mencoba membunuh keluarga raja yang menyedihkan seperti saya?” Tiba-tiba Lee Ha Eung datang merusak suasana. Menteri Kim tentu saja tidak tahu maksud perkataan Ha Eung. Ha Eung lalu bercerita bahwa beberapa hari yang lalu ada beberapa orang yang berusaha membunuhnya. Dan mereka menyebut nama Dae Gun di balik semua ini. Dae Gun langsung panik, takut dimarahi oleh ayahnya sebab ia melakukan tindakan tanpa seizin ayahnya. “Apakah karena pesta? Itu hanya hiburan untuk Yang Mulia Ibu Suri yang terjebak di istana. Jika ada kesalahpahaman kita harus menyelesaikannya. Tolong bantu hidupku yang menyedihkan ini Menteri Kim.”
“Omong kosong apa ini. Mengapa aku harus membunuhmu? Perjamuan itu bukan masalah besar.” Menteri Kim terpaksa menyetujui perjamuan itu karena takut berita percobaan pembunuhan keturunan raja menyebar keluar.
“Benar itu. Hahaha..akhirnya aku lega. Dalam hal apapun, Menteri Kim bukanlah orang yang asal-asalan menarik pedang hanya untuk membunuh seekor anjing. Lalu aku akan melaporkan kasus ini ke Pocheong (kantor polisi) agar pelakunya ditangkap. Berani menjebak keluarga Menteri Kim dan mencoba membunuh keluarga raja adalah termasuk kejahatan utama. Aku harap kau tahu itu.” Ini hanya trik Ha Eung saja agar Menteri Kim menyetujui perjamuan makan. “Lalu aku akan melanjutkan persiapan untuk perjamuan makan tanpa gangguan lebih lanjut. Hahaha…” Menteri Kim memandang Dae Gun. Dae Gun ketakutan karena tahu ayahnya menahan marah padanya.

Jin Hyuk menunggu Young Rae pulang. Ia cemas karena sepanjang malam Young Rae tidak berada di Hwal In Seo. Young Rae baru pulang pada pagi hari. Jin Hyuk bertanya apa makanan kesukaan Nyonya Hong. Young Rae bilang ibunya suka kue manis. Dia suka yang manis-manis. Setiap ada kue baru di pasar, ibunya pasti membelinya. “Jadi dia tertarik pada hal-hal baru?”tanya Jin Hyuk. Sepertinya ia sudah menemukan solusinya.

Semua berada di dapur. Ik Joo membawa bahan-bahan yang diminta Jin Hyuk. “Jadi kau akan membuat obat lagi? Obat apa ini?”tanya Tabib Heo. “Ini bisa juga disebut obat. Sebab ini baik bagi pasien dengan gangguan beri-beri,”jawab Jin Hyuk. Tabib Heo senang mendengarnya. Ia jadi bersemangat untuk membantu membuat ‘obat’ ini. “Tapi aku tidak terlalu yakin dengan hal ini. Dulu ada seseorang yang membuatkannya untukku.” Jin Hyuk lalu mengingat saat Mi Na membuatkan ‘obat’ ini untuknya. Young Rae sudah menduga pasti Mi Na yang dimaksud oleh Jin Hyuk.

“Pertama,untuk adonan, tumbuk beras merah dan kacang yang baik untuk gangguan beri-beri. Tambahkan minyak wijen dan gula merah.” Young Rae menumbuk, mengikuti perintah dari Jin Hyuk. Lalu membentuk adonan bulat dan bolong di tengahnya. Lalu memasukkannya ke dalam telur dan tepung lalu digoreng. Lalu ditaburi dengan gula (mian gak tahu pastinya, sepertinya agar adonannya tambah manis). Young Rae lalu mencobanya dan rasanya lezat. Ik Joo juga mencobanya dan menyuruh Tabib Heo mencobanya juga. “Aku bukan anak kecil yang keluar ingusnya dari hidung,”ejek Tabib Heo. Karena kesal Ik Joo langsung memasukkan makanan tadi ke dalam mulut Tabib Heo. Tabib Heo terpaksa memakannya dan begitu mengetahui rasanya ia langsung mengambil makanan itu dari piring. “Berhenti makan. Apa kau anak ingusan?”sindir Ik Joo. “Ini obat. Obat,”bela Tabib Heo. Young Rae bertanya makanan ini disebut apa. “Ini disebut donat,”jawab Jin Hyuk. (Woalah…ternyata donat pemirsa).

Dae Gun bertanya apakah ayahnya akan mengizinkan pesta itu. Menteri Kim berkata untuk saat ini sepertinya begitu. Dae Gun bilang mereka harus membasmi akar masalahnya. Kali ini ia berjanji tidak akan gagal dalam membunuh Ha Eung. “Siapa kau? Apakah putra sulung Kim Byung Hee atau gangster di pasar? Bagaimana mungkin setiap kata yang keluar dari mulutmu begitu sembrono?” Menteri Kim menjadi marah. “Jika hendak memburu seekor anjing kita harus melihat jalan keluarnya. Itu kata pepatah. Kau jangan terburu-buru. Kita bisa mendapat masalah,”kata Kyung Tak. Menteri Kim lalu menyuruh Dae Gun pergi. Dae Gun memandang Kyung Tak tak suka.

Menteri Kim berkata bahwa ia mendengar Kyung Tak menangkap beberapa orang yang diduga Mo Myoung Gae. Kyung Tak berkata mereka tidak mau mengaku jadi dia akan melanjutkan penyelidikan. “Mereka pasti tidak akan membuka mulutnya. Perlihatkan kepala mereka. Agar dapat mengetatkan disiplin,”perintah Menteri Kim. (maksudnya perintah memenggal kepala). Kyung Tak menyanggupinya.

Kyung Tak keluar dan sudah disambut oleh Dae Gun. “Melihat perilakumu, sepertinya kau berjalan dengan liar tanpa mengetahui posisimu. Apakah kau berpikir kau akan menjadi kepala departemen polisi?”ejek Dae Gun. “Mengapa bukan aku?”kata Kyung Tak yakin.
“Kau hanya putra selir,”ejek Dae Gun yang tidak menduga akan kepercayaan diri Kyung Tak. “Lalu, karena kau tidak sebagus putra selir ini kau menjadi khawatir,”bela Kyung Tak.
“A..pa? Bajingan?” Dae Gun menjadi marah diejek seperti itu. Dia hendak menampar Kyung Tak namun Kyung Tak berhasil mencegahnya. “Di seluruh tubuhku juga mengalir darah Yang Mulia. Aku tidak akan membiarkan siapapun mengejekku lagi.” Kyung Tak menghentakkan tangannya sehingga Dae Gun menjadi terdorong. “Kau gila karena seorang gadis. Kau pikir aku tidak tahu?” Kyung Tak tidak menghiraukannya dan langsung pergi.

Young Hwi menghidangkan donat untuk ibunya. Ia bilang ia membelinya di pasar. Namun ibunya enggan memakannya. Young Hwi lalu membiarkan ibunya dan meninggalkan donat di depannya. Setelah kepergian Young Hwi, Nyonya Hong dengan perlahan memakan donatnya. Young Rae yang menunggu di luar bertanya bagaimana hasilnya pada kakaknya. Young Hwi berkata ibunya sedang makan donat dengan nikmat. Young Rae senang mendengarnya. Ia bilang akan membuat lebih banyak lagi dan meminta kakaknya untuk tidak memberitahu ibunya bahwa dialah yang membuat donat tersebut. “Young Rae, suatu hari dia akan memahamimu,”hibur Young Hwi.

Young Hwi bertemu teman-temannya sesama komplotan Mo Myoung Gae. Dua orang teman mereka telah tertangkap. Mereka mendiskusikan bagaimana menyelamatkan teman-teman mereka. Dan salah satu caranya adalah meminta bantuan Lee Ha Eung.

Young Hwi pergi ke gibang milik Ha Eung. Di sana ia melihat beberapa bangsawan sedang berjudi. Ia mendesah melihat begitu banyak uang yang dipakai berjudi.

Sementara itu, Ha Eung sedang bersama Pal Yi. Ia menyerahkan seragam pejabat publik pada Pal Yi. Pal Yi merasa senang. “Seorang gangster pasar Joo Pal Yi akan menjadi pejabat publik,”kata Pal Yi senang. Ha Eung berkata untuk mempersiapkan jamuan makan, Pal Yi butuh posisi resmi. Meskipun itu posisi terendah tapi jika Pal Yi giat dan berusaha keras, ia bisa naik jabatan. “Tuanku, mulai sekarang, Joo Pal Yi akan setia padamu.”
“Tentu saja kau harus, hahaha…” Mereka berdua tertawa. Pal Yi meminta izin untuk mencoba seragamnya sekarang.

Setelah kepergian Pal Yi, Young Hwi datang menemui Ha Eung. Young Hwi bertanya apakah Ha Eung benar-benar akan mengadakan pesta. Ha Eung bilang karena ia sudah mencoba, maka ia akan menuntaskannya sampai akhir. Ia ingin meminta bantuan Young Hwi. Young Hwi bilang dua orang temannya tertangkap polisi. Ia meminta Ha Eung untuk menyelamatkan mereka dahulu. Namun Ha Eung tidak bisa. “Mereka adalah prioritasku. Jika aku tidak bisa bekerja dengan mereka maka aku tidak bisa bekerja sama dengan Anda.” Young Hwi pun pergi dan tidak menghiraukan panggilan Ha Eung.

Young Hwi berjalan pulang. Namun betapa kagetnya ia saat melihat dua kepala temannya sudah menjadi tontonan di pasar. Ia sangat sedih dan menahan marah.

Ha Eung dan Pal Yi yang sudah berseragam menemui Gye Bak untuk melihat sejauh mana persiapan pesta. “Gye Bak..Gye Bak..”panggil Pal Yi. “Jangan panggik Gye Bak, Gye Bak. Di sini banyak anak buah. Rasanya tidak hormat,”pinta Gye Bak yang seolah sudah menjadi bos. Pal Yi bertanya bagaimana penampilannya. “Seperti meletakkan pakaian dukun pada babi hutan,”ejek Gye Bak. Pal Yi hendak menampar Gye Bak namun Ha Eung mengingatkannya bahwa ia sudah menjadi pejabat sekarang.

Ha Eung meminta Pal Yi untuk mengumpulkan sebanyak mungkin orang agar pesta semakin meriah. Pal Yi berkata ia pasti bisa mengumpulkan banyak orang. Apalagi banyak orang yang belum mengembalikan pinjaman padanya. Ia bisa memaksa dan mengancam mereka agar datang ke pesta. Bahkan Pal Yi sudah berkoordinasi dengan mereka. Agar mereka mengucapkan ‘Hidup Yang Mulia, Hidup Yang Mulia sampai 10.000 tahun’.

Ha Eung lalu melihat Jin Hyuk dan menghampirinya. Jin Hyuk sedang memberi nasihat pada pemain sirkus yang telah ia operasi agar berhati-hati karena luka bekas operasinya dapat membusuk. Ha Eung meminta Jin Hyuk agar datang ke pesta Ibu Suri. Ik Joo dan Tabib Heo datang menawarkan donat pada Ha Eung. Tabib Heo berkata ini obat yang telah dibuat di Hwal In Seo. “Obat?”gumam Ha Eung heran. Ia lalu mencicipinya. “Wah..aku belum pernah memakan obat selezat ini seumur hidupku,”kata Ha Eung. Ha Eung mendapat ide untuk menghidangkan donat ini pada Ibu Suri di pesta nanti. Ik Joo terlihat bertingkah aneh. (Hem..sepertinya ia memang mata-mata).

Tabib Yoo menemui Menteri Kim sambil membawa donat. Ia berkata kue ini dibuat oleh Jin Hyuk untuk gangguan beri-beri. “Ku dengar Anda terganggu karena jamuan makan yang diadakan Ha Eung. Dan bagiku Jin Hyuk seperti jagung di telapak kakiku.”
“Katakan maksudmu dengan jelas,”pinta Menteri Kim.
“Ku dengar kue ini akan dihidangkan untuk Ibu Suri di pesta nanti. Jadi jangan berpikir bahwa Ibu Suri akan menikmatinya!”kata Tabib Yoo sambil mencicipi donat tersebut. (Hem..sepertinya mereka akan meracuni Ibu Suri).

Young Hwi sedang berkumpul bersama komplotannya. Mereka sudah tidak sabar melihat kebrutalan yang dilakukan oleh klan Ah Dong Kim. Mereka membujuk Young Hwi untuk membunuh Menteri Kim dalam perjamuan nanti. Young Hwi menjadi bimbang sebab ia sama saja membunuh ayah dari sahabat baiknya.

Sementara itu Kyung Tak sedang mempersiapkan pasukannya di perjamuan nanti. Ia meminta agar pasukannya lebih waspada dan hati-hati sebab ada kemungkinan Mo Myoung Gae akan mengacau di perjamuan nanti.

Young Hwi datang menemui Kyung Tak. Awalnya Kyung Tak tidak menghiraukan kedatangan Young Hwi. Namun Young Hwi berkata ia datang sebagai teman bukan sebagai kakak dari Young Rae sehingga Kyung Tak bersedia menerima kedatangannya. Mereka berbicara berdua. Young Hwi menyatakan penyesalannya atas tindakan Young Rae yang memutuskan pertunangannya dengan Kyung Tak. “Hubungan kita sangat menyedihkan. Keluarga kita bisa menjadi musuh tapi kita menjadi teman. Kita hampir menjadi ipar,”kata Young Hwi.
“Aku tahu kau sangat membenci keluargaku. Tapi bagaimanapun juga Menteri Kim adalah ayahku. Aku tidak akan memaafkan siapa pun yang membahayakan dirinya.”
“Pasti lebih baik jika kita tidak saling mengenal. Tapi aku ingin kau tahu satu hal. Kau terhadapku selalu berbuat baik dan sebagai seorang teman aku berterima kasih,”kata Young Hwi. “Apa kau ada masalah?”tanya Kyung Tak yang heran mendengar pernyataan Young Hwi. Sambil berkaca-kaca Young Hwi meminta maaf dan langsung pergi tanpa menghiraukan panggilan Kyung Tak.

Young Rae baru saja pergi dari rumahnya. Ia tiba di Hwal In Seo dan disambut oleh Jin Hyuk. Jin Hyuk berkata bahwa ia mendengar keadaan Nyonya Hong sudah lebih baik. Young Rae membenarkan dan berkata ia banyak berhutang budi pada Jin Hyuk. Young Rae bertanya apakah donat itu berasal dari masa depan dan apakah yang membuatkan untuknya adalah Mi Na. Jin Hyuk membenarkan. “Dia pasti sangat manis. Kau pasti merindukannya,”kata Young Rae menahan cemburu. “Itulah sebabnya aku harus kembali,”kata Jin Hyuk.

Ha Eung dan putranya Myeong Bok datang ‘mengganggu’. “Sepertinya aku bukan tamu yang diharapkan.” Ha Eung datang mengambil donat untuk Ibu Suri pada perjamuan esok. Young Rae menyerahkan bungkusan donat dan berkata bahwa Tabib Heo sendiri yang membuatnya. Myeong Bok memanggil Young Rae. Young Rae datang menemuinya dan meninggalkan Jin Hyuk dan Ha Eung berdua.

Jin Hyuk memuji Myeong Bok anak yang cerdas dan menurutnya Ibu Suri akan memujinya. Ha Eung percaya ucapan Jin Hyuk. “Untuk beberapa alasan, aku mengingat kali pertama aku bertemu denganmu. Jika bukan karenamu pasti sudah banyak hal yang aku tidak akan bisa lihat atau aku alami.” Ha Eung mengingat saat membantu Jin Hyuk keluar dari tebing, mengantar pasien ke desa To Mak dan saat desa To Mak kebakaran. “Mungkin aku tidak akan memimpikan sesuatu seperti perjamuan esok. Mungkin aku akan minum di pasar.” (Maksudnya dengan melihat realita yang terjadi di masyarakat dia menjadi bermimpi untuk merubah Joseon). “Apakah menurutmu aku masih terlihat seperti anjing tunawisma?”
“Apa yang kau bicarakan? Memang kau terlihat berbeda dari yang pertama kali aku lihat. Selain itu, aku berharap kau berbeda dari yang aku tahu sebelumnya. Mungkin yang dikatakan itu benar,”kata Jin Hyuk.
“Apa maksudmu?”
“Ah..aku hanya mengingat percakapanku dengan seseorang.”

Jin Hyuk ingat saat dia berdiskusi dengan Mi Na. Menurut Jin Hyuk pangeran Heung Seon (Ha Eung) adalah anti modernisasi tapi berbeda dengan Mi Na. Ia berpendapat bahwa kebanyakan orang memang melupakan titik penting dan pangeran Heung Seon lah yang membebaskan rakyat dari penindasan 60 tahun klan Ah Dong Kim serta menyelamatkan Joseon yang hampir runtuh.

Ha Eung berkata perjamuan esok hanyalah awal. Ia akan merubah Joseon dan menyelamatkan rakyat yang tertindas. “Lakukan itu. Sesungguhnya itulah sejarah dan masa depan yang akan mengubah harapan semua orang,”kata Jin Hyuk yakin.
“Setiap orang berharap agar sejarah berubah..”kata Ha Eung.

Sementara itu, Young Hwi sedang minum arak di gibang. Ia minum sampai mabuk dan sambil menangis. Choon Hong yang datang hendak menemaninya menjadi urung. Ia tahu Young Hwi sedang ‘galau’ sehingga ia meninggalkannya sendirian.

Young Hwi dan komplotannya sedang berkumpul untuk membahas rencana mereka. Mereka berseragam polisi. Young Hwi bertugas membunuh Menteri Kim dengan panah beracun saat semua orang sedang sibuk melihat panggung pada perjamuan nanti. Jika ia gagal maka temannya lah yang menggantikan tugasnya membunuh Menteri Kim.

Perjamuan dimulai. Ibu Suri berpidato. “Aku tidak bermaksud mengadakan pesta di saat rakyat menderita. Ini bukan barang mewah melainkan sebagai hiburan bagi rakyat. Jadi nikmatilah hari ini.”
“Hidup Yang Mulia. Mohon Yang Mulia sehat,”seru Ha Eung. Orang-orang suruhan Pal Yi pun mengikuti seruan Ha Eung. “Hidup Yang Mulia Ibu Suri, Hidup Yang Mulia Ibu Suri.”

Kelompok Mo Myoung Gae mulai beraksi. Namun ada dua orang polisi yang curiga melihat mereka. “Apa yang kalian lakukan? Aku tidak pernah melihat kalian,”tanya salah seorang polisi. “Kami dari kantor polisi kanan.”
“Jika kalian dari kantor polisi kanan seharusnya kalian ditempatkan di seberang jalan. Jadi mengapa kalian di sini?” Tanpa basa-basi komplotan Mo Myoung Gae menghabisi para polisi tersebut dan menyembunyikan mayat mereka. Setelah itu Young Hwi naik ke atap.

Di perjamuan, para gisaeng termasuk Choon Hong sedang menampilkan tarian yang indah. Semua yang melihat termasuk Ibu Suri terlihat senang.

Kyung Tak dan pasukannya sedang patroli keliling tempat perjamuan. Di suatu jalan yang seharusnya dijaga ternyata tidak ada polisi yang menjaganya. Kyung Tak curiga dan menyuruh pasukannya mencari mereka. Di suatu tempat yang tadi terdapat komplotan Mo Myoung Gae, Kyung Tak menemukan bekas darah di tanah. Kyung Tak semakin curiga.

Di dapur istana, seorang dayang sedang menguji semua hidangan untuk Ibu Suri. Dayang tersebut bertanya pada bawahannya kue apa ini. Bawahannya menjawab bahwa kue itu dikirim dari Hwal In Seo untuk dihidangkan pada Ibu Suri. Dayang tersebut mencicipi kue tersebut dan sepertinya memang lezat.

Young Hwi mengendap-endap di atap rumah. Ia mengambil posisi yang tepat sehingga ia bisa melihat Menteri Kim dari kejauhan.

Para dayang menghidangkan makanan, salah satunya adalah donat. Ibu Suri bertanya apa kue ini yang berasal dari Hwal In Seo. Ha Eung membenarkan. Ia berkata bahwa kue ini adalah kue obat karena baik untuk kesehatan. Ibu Suri hendak memakannya namun terhenti saat ia melihat pemain sirkus yang berjalan di atas tali. Dae Gun agak kesal melihatnya. (Sepertinya memang ada yang aneh dengan kuenya). Ibu Suri dan yang lainnya senang melihat pertunjukan sirkus. Sedangkan Ha Eung gelisah melihat sekeliling. Sepertinya ia sedang menanti-nanti kedatangan Myeong Bok.

Yang ditunggu-tunggu sedang berjalan menuju tempat perjamuan. Namun langkahnya terhenti saat melihat Young Hwi yang berada di atap. Kyung Tak dan pasukannya kebetulan lewat. “Lihat itu! Apa yang dilakukannya? Bagaimana jika ia jatuh?”seru Myeong Bok sambil menunjuk ke arah Young Hwi. Kyung Tak melihat ke arah yang ditunjuk Myeong Bok. Kecurigaannya sekarang terjawab.

Jin Hyuk datang melihat sirkus. Ia memayungi Young Rae. Mereka berdua menikmati pertunjukan berjalan dan menari di atas tali. Namun Young Rae merasa sedih karena ibunya tidak bisa melihat pertunjukan ini. Ia merasa bersalah. Jin Hyuk menghiburnya dengan mengatakan bahwa ibunya akan segera sembuh.

Young Hwi bersiap-siap memanah. Kyung Tak yang menyusulnya ke atap terkejut melihat anak panah Young Hwi mengarah ke Menteri Kim. Kyung Tak lalu menembak lengan kiri Young Hwi sehingga membuat Young Hwi terjatuh dari atap. Young Hwi langsung berlari. Kyung Tak dan pasukannya berusaha mengejarnya.

Ibu Suri masih menikmati pertunjukan sirkus. Ha Eung datang membawa Myeong Bok ke hadapan Ibu Suri. Ha Eung memperkenalkan Myeong Bok pada Ibu Suri. Menteri Kim melihatnya tidak suka. Ibu Suri gemas melihat Myeong Bok. Ia bertanya sampai mana Myeong Bok belajar. Myeong Bok menjawab bahwa ia sudah membaca Dae Hak. Ibu Suri terlihat senang mendengarnya. Ia memuji Myeong Bok anak yang cerdas. “Jika raja seperti anak ini maka pasti tidak ada kekhawatiran lagi di istana,”puji Ibu Suri. Ia lalu memberi Myeong Bok beberapa kue donat. Menteri Kim dan Dae Gun terkejut. Dae Gun mengingatkan Ibu Suri bahwa memberikan makanan kepada orang yang lebih rendah sebelum mencicipinya adalah tindakan yang tidak tepat. Ibu Suri mengelak dengan mengatakan bahwa makanan untuknya pasti yang terbaik sehingga tidak apa-apa jika diberikan kepada orang lain. Myeong Bok menerima kue tersebut dan memakannya. Ia mengatakan kuenya sangat lezat. Mendengar Myeong Bok berkata seperti itu Ibu Suri lantas memberinya lebih banyak lagi kue donat. Dae Gun dan Menteri Kim semakin resah.

Young Hwi masih berlari menghindari kejaran Kyung Tak dan para pasukannya. Ia bertemu dengan komplotannya. Sekarang Komplotan Mo Myoung Gae dan pasukan Kyung Tak saling menyerang. Dari pertempuran tersebut tersisa Young Hwi dan dua orang temannya. Mereka berhasil melarikan diri. Kyung Tak dan pasukannya terus mengejar mereka. Dua orang teman Young Hwi menyuruhnya untuk pergi duluan sedangkan mereka akan menghadang pasukan Kyung Tak. Young Hwi terkejut mendengar keputusan dua temannya. Namun akhirnya ia pergi juga.

Di tengah jalan ia dihadang oleh Kyung Tak. Mereka berdua saling berhadapan. “Mengapa kau hanya menangkis?”tanya Kyung Tak. Sepertinya Young Hwi tidak ingin melukai Kyung Tak. “Aku tahu kau hendak membunuh Menteri Kim. Aku tidak akan membiarkanmu!”seru Kyung Tak lantas menyerang kembali. Young Hwi berhasil membuat Kyung Tak terjatuh dan mengarahkan pedangnya ke arah Kyung Tak. Namun ia terlihat ragu. Hal ini memberi kesempatan Kyung Tak untuk menyerangnya. Kyung Tak berhasil melepas tutup muka Young Hwi dan melukai wajahnya. “Kau..bagaimana kau..” Betapa terkejutnya ia begitu mengetahui bahwa pimpinan komplotan Mo Myoung Gae yang hendak membunuh ayahnya adalah Young Hwi, sahabatnya sendiri. Young Hwi tidak berkata apa-apa dan langsung melarikan diri. Kyung Tak hendak menembak Young Hwi namun ia tidak sanggup. Ia akhirnya melampiaskan emosinya dengan menembakkan pelurunya di udara.

Perjamuan masih berlanjut. Ibu Suri mengambil donat dan memakannya. Tak berselang lama Ibu Suri seperti kehabisan nafas dan hampir ambruk. Tabib Yoo datang memeriksa. Ia menanyakan apa yang dirasakan Ibu Suri. Ibu Suri merasa perutnya sakit seperti terbakar. Tabib Yoo menduga Ibu Suri keracunan arsenik. Semua terkejut mendengarnya. Menteri Kim juga (atau pura-pura terkejut?). Menteri Kim memerintahkan pengawal untuk membawa Ibu Suri ke kediamannya sebab itu adalah tempat yang paling dekat dari tempat diadakannya perjamuan.

Ibu Suri tiba di kediaman Menteri Kim. Pejabat Lee dan Ha Eung ikut mengantar. Jin Hyuk dan Young Rae datang dan bertanya apa yang terjadi. Ha Eung berkata Ibu Suri keracunan arsenik. Jin Hyuk terkejut. Ia lantas meminta Young Rae kembali ke klinik dan membawakan alat-alat yang ia butuhkan.

Jin Hyuk dan Ha Eung masuk ke ruangan di mana Ibu Suri dirawat. Di sana sudah terdapat Tabib Yoo yang merawat Ibu Suri. “Mana air tawas yang aku minta?”teriak Tabib Yoo.
“Tunggu dulu. Jika keracunan arsenik sudah parah maka metode ini tidak bekerja,”kata Jin Hyuk tiba-tiba.
“Apa yang kau lakukan di sini? Dalam hal apa pun untuk detoksifikasi arsenik, pasien harus menelan minyak lalu minum tawas dengan air,”jelas Tabib Yoo.
“Ya itu memang benar. Tapi jika sudah parah maka memompa perutnya itu lebih tepat.” “Pompa..perut?”
“Mengosongkan perut untuk mengeluarkan racun dari tubuh secepat mungkin.”

Menteri Kim menyuruh mereka diam sebab tidak ada waktu lagi untuk berdiskusi, kondisi Ibu Suri sudah kritis. Ia menyuruh Tabib Yoo untuk segera mengobati Ibu Suri. “Hentikan!” Tiba-tiba Ha Eung menyela. “Kita harus mengikuti apa yang dikatakan Tabib Jin. Bukankah Menteri Kim dulu juga diselamatkan oleh Tabib Jin?”
“Bagaimana jika hal buruk menimpa Ibu Suri?”tanya Menteri Kim.
“Bahkan jika aku dihukum mati dan menghancurkan tiga generasi berikutnya, aku akan dengan senang hati mengambil tanggung jawab,”jawab Ha Eung.

“Namun ada hukum yang melarang tangan selain tabib istana untuk menyentuh keluarga kerajaan,”kata Menteri Kim. Dae Gun dan Beok Yi membenarkan.
“Tabib istana bisa melakukannya sendiri. Aku akan menginstruksikan metodenya dan tabib istana yang akan melakukannya,”usul Jin Hyuk.
“Jika begini tidak ada masalah bukan,”tambah Pejabat Lee. Menteri Kim dan para anteknya tidak bisa berkutik.

Sementara itu Young Rae yang tiba dengan membawa peralatan medis dilarang masuk oleh pengawal. Namun setelah Young Rae menjelaskan duduk perkaranya ia diperbolehkan masuk.

“Pertama miringkan Yang Mulia ke sisi kiri dan tekuk lututnya. Posisi ini memberi tegangan pada perut.”
“Aku mengerti. Jadi bicaralah yang diperlukan saja,”kata Tabib Yoo.
“Tunggu sebentar! Gunakan bantal untuk menempatkan kaki lebih tinggi dan bantal lain untuk menahan kepala. Kepala harus lebih rendah agar isi perut tidak mengalir ke usus dua belas jari.” Tinggi Ibu Suri sekitar 160 cm. Selang karet harus dimasukkan 5 cm ke dalam perut. Panjang selang minimal 59-60 cm. Batin Jin Hyuk. Lalu ia menginstruksikan Tabib Yoo untuk memasukkan selang karet ke dalam perut Ibu Suri lewat mulut secara perlahan sampai batas selang karet yang diberi tanda. Semua yang hadir terkejut mendengar metode yang disarankan Jin Hyuk. Tabib Yoo melakukan instruksi dengan baik. Setelah itu Young Rae menyambung selang karet tersebut dengan tabung suntik. Jin Hyuk kembali menginstruksikan Tabib Yoo untuk mulai memompa isi perut dengan menarik secara perlahan tabung suntiknya. Terlihat di tabung suntik ada cairan yang keruh. “Baunya seperti bawang putih. Ini memang benar arsenik,”kata Jin Hyuk.
“Ssshh..aku kan sudah bilang memang arsenik,”kata Tabib Yoo agak jengkel.

Setelah itu Young Rae menyiapkan cairan pembilasan yang suhunya harus lebih rendah dari suhu tubuh. “Dosisnya 1 sampai 1 ½ mangkuk. Posisi corong di atas ketinggian bahu Anda dan tuangkan perlahan-lahan,”kata Jin Hyuk pada Tabib Yoo. Tabib Yoo menuangkan air sebagai cairan pembilasan dengan cepat. Hal ini membuat Jin Hyuk mengingatkannya agar menuang air secara perlahan agar Ibu Suri tidak muntah. Tabib Yoo lalu membalik corongnya. Keluarlah air bilasan tadi. Jin Hyuk meminta Tabib Yoo membilasnya lagi sampai air yang keluar berwarna jernih.

Kyung Tak masih termenung. Dia mengingat saat salah satu anak buahnya meninggal sebelum sempat mengatakan identitas sebenarnya pimpinan komplotan Mo Myoung Gae. Dia juga mengingat saat-saat bersama dengan Young Hwi sampai akhirnya ia mengetahui sendiri bahwa Young Hwi lah pimpinan Mo Myoung Gye.

Sementara itu, Tabib Yoo berhasil membilas sampai air yang keluar dari dalam perut Ibu Suri menjadi bening. Selanjutnya Jin Hyuk menginstruksikan agar memeriksa apakah masih ada sisa arsenik dengan menggosok lembut pada bagian di atas perut. Setelah itu Ibu Suri didudukkan agar tidak muntah. Proses pemompaan perut sudah selesai namun Ibu Suri diharuskan meminum campuran detoksifikasi agar sisa racun terbuang keluar. Tabib Yoo lalu mengeluarkan selang karet dari mulut Ibu Suri dan meminumkan cairan detoksifikasi. Di saat yang bersamaan, Menteri Kim memberi isyarat pada Dae Gun untuk keluar. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu.

Saat Young Rae dan Jin Hyuk keluar gerbang, mereka dicegat oleh sepasukan polisi. Di belakangnya ada Dae Gun yang memerintahkan mereka untuk menangkap Jin Hyuk dan Young Rae dengan tuduhan meracuni Ibu Suri. Mereka berdua kaget bukan kepalang. Ha Eung yang datang pun terkejut. “Kau lihat sendiri kan mereka berusaha menyelamatkan Ibu Suri?”bela Ha Eung. Dae Gun menuduh mereka menggunakan trik yang licik yaitu meracuni Ibu Suri lalu menyelamatkannya untuk mendapat pengakuan atas keterampilan medis yang luar biasa. Dae Gun menuduh mereka telah meracuni donat yang telah dikonsumsi oleh Ibu Suri. “Tunggu! Ini pasti terjadi kesalahpahaman!”kata Jin Hyuk. Namun polisi tidak menghiraukannya. Polisi tetap menangkap mereka. “Tunggu dulu! Kue itu sudah aku periksa. Lagipula Myeong Bok juga memakannya dan tidak terjadi apa-apa!”bela Ha Eung.
“Apa sebabnya polisi akan mencari tahu,”kata Dae Gun. (Heran deh, sebenarnya jabatan Dae Gun itu apa sih di pemerintahan. Kok punya wewenang menyuruh polisi juga).

“Ini jebakan! Omong kosong!”kata Ha Eung penuh emosi pada Choon Hong. Choon Hong bilang jebakan ini bisa mengarah ke Ha Eung. Ha Eung heran mengapa mereka (klan Ah Dong Kim) mengambil resiko dengan taruhan nyawa Ibu Suri. Menurut Choon Hong dalam persaingan segala hal harus diupayakan jika tidak mau kalah. “Pokoknya mereka berdua harus diselamatkan lebih dulu. Aku punya Joo Pal Yi dan Sarjana Hong (Young Hwi)”kata Ha Eung. “Anda masih belum tahu? Polisi telah menundukkan Mo Myoung Gye. Hanya Sarjana Hong yang lolos.” Ha Eung terduduk kaget mendengar berita tersebut. “Anda harus sembunyi dulu sementara. Saya akan mencarikan tempat untuk Anda tinggal..”
“Omong kosong! Tabib Jin menderita karena aku. Lalu aku bersembunyi?”
“Tidak ada cara untuk menyelamatkannya.’’ Ha Eung tampak berpikir.
“Ada pedang ganda yang bisa diandalkan.”
“Pedang?” Choon Hong bertanya heran.
“Pedang yang bisa memangkasku atau orang lain.” Sepertinya yang dimaksud adalah Kyung Tak.

Menteri Kim dan para anteknya sedang berkumpul. Kyung Tak datang meminta izin untuk melapor tentang Mo Myoung Gae. Menteri Kim berkata ia tidak enak badan dan akan mendengar laporannya sehari lagi. Kyung Tak heran mengapa kali ini Menteri Kim tidak antusias mendengar laporannya. Para antek Menteri Kim keluar. Dae Gun mengejek Kyung Tak dengan mengatakan Kyung Tak hampir menjadi suami dari pengkhianat. Kyung Tak bertambah heran. Dia bertanya apa maksud ucapan Dae Gun. “Kau tuli ya? Tunanganmu meracuni Ibu Suri.” Kyung Tak terkejut.

Young Rae dan Jin Hyuk mengalami penyiksaan. Walaupun berkali-kali ditanya, mereka tidak mengaku. (Ya iyalah emang enggak nglakuin). Mereka bahkan dipaksa mengaku bahwa mereka disuruh Lee Ha Eung untuk meracuni Ibu Suri. Tentu saja mereka menolak. Akibatnya Young Rae diancam akan ditempel besi panas jika tidak mengaku. “Jangan lakukan itu! Apa salah nona ini?” Jin Hyuk berusaha menolong Young Rae. “Faksi selatan..kemudian ayahku..kalian melakukan ini juga pada mereka. Aku tidak akan mengakui kejahatan yang tidak pernah aku lakukan!”kata Young Rae lantang. Dae Gun kehilangan kesabaran. Ia memerintahkan pengawal untuk menempel besi panas. “Hentikan…Jangan lakukan! Berhenti..BERHENTI!”teriak Jin Hyuk. Kyung Tak datang. Ia bingung harus melakukan apa. Sebelum besi panas menempel, Young Rae sudah pingsan duluan.

– To Be Continued –

Thanks to doramax264, hanna4shared

Written & Image by Ganis (Blog)
Only Posted on pelangidrama.net

Don’t Repost to Other Site/FANPAGE FB!