[Sinopsis J-Drama] Nobunaga no Chef Episode 1

Sinopsis Nobunaga no Chef Episode 1

Tunjukkan semua kemampuanmu, saat dimana kau tidak memiliki kemampuan lagi, saat itulah hari kematianmu ~ Nobunaga
~Sinopsis Nobunaga no Chef Episode 1~
Ken sedang memasak bersama koki lainnya di sebuah dapur, seorang wanita menikmati hasil masakan tersebut dan wanita tersebut memuji kelezatannya. Wanita itu sangat cantik dan memakai anting berlian bermotif bunga.

Ken terbangun, ia segera melihat pemandangan seorang prajurit yang dibunuh di depan matanya dan siap jatuh menimpanya, ia bergeser membiarkan mayat prajurit terhempas ke tanah, ia mencoba melihat ke depan, namun serombongan prajurit berlari menyerang, ia pun pura2 mati sehingga dilewati oleh para prajurit dan satu persatu prajurit itu mati di tangan seorang jendral. Ken terkesima melihatnya, sang jendral menatapnya dengan garang kemudian mulai menyerang pasukan yang ada di belakang Ken.

Ken bangkit dengan memegangi bendera dan itulah point kesalahannya, beberapa prajurit mendekatinya mengira ia sekutu musuh. Ken pun lari tunggang langgang menghindari prajurit. Tetiba seseorang menariknya, yang ternyata seorang koki sama seperti dirinya, namun sayangnya Ken tidak mengenalnya, bahkan untuk mengingat nama sendiri pun Ken tidak bisa. Mihara, rekan sesama koki terkejut menyadari kondisi ini. Sayangnya persembunyian mereka berdua ketahuan dengan preman dan Mihara pun harus tewas ditangan preman-preman itu. Ken sedih dengan kematian rekannya, namun sebelum meninggal Mihara berpesan kepada Ken agar kembali ke dunia dimana mereka seharusnya berada (era Heisei). Ken berusaha menghindari kejaran preman, ia pun memutuskan terjun ke jurang dan menyusuri arus sungai.

Di sisi lain sungai seorang wanita dengan penampilan ala lelaki, yang tak lain adalah Natsu, sedang mengayak pasir. Ia terkejut melihat Ken yang berjalan terhuyung mendekatinya. Ia pun menangkap tubuh Ken yang limbung dan menggendongnya dengan sekuat tenaga. Yah jelas aja ga iso mbak yu, Ken abot ya Natsu ne cuilik… Natsu menghempaskan Ken ke tanah karena ia merasa Ken menggerayangi bokongnya, ia pun ngomel2, padahal Ken pingsan. Natsu meminta maaf, ia memperhatikan ke arah baju tepatnya celana Ken, di sana ada benda bergoyang2, Natsu mulai berfikir hentai… beberapa saat kemudian keluarlah sebuah kepala hitam yang tak lain belut dari celana Ken, bwahahaha horor…. Natsu terhempas ke tanah saking kagetnya dan Ken terbangun. Ken menanyakan dimana dirinya. Natsu mengatakan kalo ia menghempaskan Ken karena memegang bokongnya, Ken terkejut. Dengan rasa tak enak akhirnya Natsu minta maaf dan mengatakan kalau itu perbuatan belut yang baru keluar dari celana Ken. Ia pun menawari Ken mampir ke rumahnya untuk membalas rasa bersalahnya. Ken segera mengambil belut tadi, “Ujimaru” serunya mengamati belut tersebut.

Sesampainya di rumah, Natsu menjelaskan kalau pasir yang diambilnya tadi merupakan bahan untuk Katana, ia juga menjelaskan kalau dirinya adalah pria yang merupakan blacksmith (pandai besi) terbaik di ibukota, itulah sebabnya ia tadi berada di sungai untuk mengambil pasir. Ken mendengarkan dan dengan wajah sendu memandangi Natsu. Natsu menanyakan dimana teman2 Ken. Ken pun teringat Mihara yang mati. Ia semakin sendu. Natsu segera menanyakan namanya, dan dengan ragu2 ia menjawab, “mungkin… Ken”. Mendengar kata mungkin tentu saja Natsu tertawa. apalagi melihat kostum Ken, Natsu semakin penasaran dari mana asal Ken. Bukannya menjawab Ken justru menanyakan kalender christian, ia juga heran kenapa Natsu menyebut eel untuk ujimaru. Ia juga bercerita kalau dirinya berada dalam perang Ujigawa di Kyoto, namun ia menyebut semua itu unagi. Natsu jelas saja semakin tak mengerti dengan kata-kata Ken.

Ken meraih pundak Natsu, “aku mengalami perjalanan waktu dari era Heisei” ucapnya cemas. Natsu terkejut tak percaya, “aku datang dari tahun 2013” tambah Ken. Namun Natsu masih belum paham maksud ucapan Ken, ia pun meninggalkan Ken. Ken terdiam, ia sadar kalau dirinya tak punya bukti, apalagi ia tak bisa mengingat apapun, namun yang ia ingat adalah Kota Heisei, bangunan menjulang tinggi, mobil, kereta, kemajuan teknologi, ia pun tersenyum membayangkan semua itu, namun senyumnya lenyap dengan kenyataan ia tak bisa mengingat tentang dirinya, ia stress dan terpuruk karena memorinya.. Natsu mendekatinya, menanyakan apakah Ken tak bisa mengingat keluarganya. Ken mengangkat kepalanya, Natsu terkesima ingin tahu apa yang diingat Ken. Ken hanya bisa mengingat seorang wanita cantik yang memuji masakannya, wanita itu mengenakan anting2 berlian bermotif kelopak bunga, namun ia tak tahu siapa wanita itu. Natsu spechless dengan ingatan Ken, “baiklah kau adalah Ken datang dari kota bernama Heisei, terlibat dalam peperangan, mendapat serangan di kepala dan kehilangan ingatan” ucapnya optimis. Ken menepisnya, namun Natsu tetap percaya dengan kata-katanya dan menyuruh Ken bersabar karena suatu saat nanti ingatannya akan kembali. Ken terduduk lemas, ia tak bisa menerima kenyataan ini.

Di lokasi peperangan, Oyakata, si jendral menebas habis prajurit. Yoshinari dan Kaede datang menghampirinya dan memberi hormat. Oyakata mencari-cari keberadaan Saru.

Natsu mencoba memakaikan Yukata pada Ken, namun tetiba seorang prajurit masuk dan menghunuskan Katana ke arah mereka, Natsu segera melindungi Ken. Prajurit tadi, yang tak lain adalah Saru, segera menggeledah isi rumah, ia menanyakan apakah ada makanan. Rupanya ia kelaperan habis perang… Ia pun menyeruput isi salah satu bejana, lalu memuntahkannya sambil memaki, “apa ini? bukan makanan untuk manusia”. Natsu kesal dengan kelakuan Saru. Saru akhirnya melihat belut, “ah ujimaru, bisakah aku memakan ini?” ucapnya sambil mengambil ujimaru dan mengayun2kannya. “Makanlah jika kamu mau, tapi aku tidak bisa memasaknya” ucap Natsu geli. Mendengar kata masak, Ken segera teringat kegiatan memasak, ia pun segera maju mendekati belut sambil bergumam, “masak… masak…”. Natsu heran melihat kelakuan Ken. Saru terkejut melihat Ken merebut belutnya.

Ken segera menguliti belut itu dan membelah tipis. Saru heran, ia pun mencoba memberitahu Ken kalau seharusnya ia memotong lalu menusuk belut untuk dibakar. Tapi Ken tetap melanjutkan aktifitas memasak dengan caranya. Ia menanyakan kecap pada Natsu, Natsu heran mendengarnya. Saru hilang kesabaran, Natsu pun memarahi dan menyuruhnya diam. Beberapa saat kemudian masakan jadi, Ken menjelaskan nama2 masakan yang kebanyakan dari barat. Tentu saja Natsu cuma bisa ngangguk2. Saru  menciumi aroma masakan itu dan menyuruh Natsu mencobanya jikalau ada racun. Natsu menolak karena sebenarnya ia tak bisa mengetahui rasa masakan. Saru segera mengancam Ken apakah ia meletakkan racun di dalamnya. Ken meminta Natsu untuk segera mencobanya. Sambil mengeluh Natsu akhirnya mencobanya. Natsu menggigitnya perlahan2 kemudian terperangah, Saru penasaran, “bagaimana?”. Natsu pun memuji kelezatan masakan tersebut. Mendengar itu Saru segera melahap makanan di hadapannya, ia pun menjerit saking lezatnya. Baru saja ia akan menyantap hidangannya, segerombol prajurit datang menyerangnya, ia pun segera mengayunkan katananya, namun sial katana tersebut patah, Saru pun segera mengajak Ken dan Natsu kabur.

Saru terus berlari tanpa menghiraukan apa didepannya, Natsu sebenarnya ingin memperingatkan Ken namun terlambat, mereka pun terjerembab dalam lubang kecil dimana posisi jatuhnya Ken memegangi dada Natsu. Seketika itu juga Ken bergumam, “onna??!!” ucapnya dengan wajah polos. hahahaha lucu bangeeet adegan ini, muka Ken, muka Natsu…akwardd. Natsu segera menepis tangan Ken dengan wajah merah padam, malu booo. Saru ngomel, ia segera menarik Ken dan Natsu untuk berdiri dan kabur namun sayang mereka terkepung. “Siaaal tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang. Ken atau siapapun kau, aku tak menyesal karena dirimu aku telah mencicipi makanan enak, terima kasiiiiiih…” ucap Saru sebagai salam perpisahan. hahahaha… gokil
Namun dari belakang datang sekelabat bayangan yang tak lain Kaede melompat menghajar para prajurit. Sesaat Saru kembali percaya diri dan menyerang para prajurit. Ken dan Natsu berusaha kabur, ia melihat Yoshinari menuju ke arahnya namun rupanya ia membantu Saru menghabisi prajurit. Hanya ada 1 prajurit tersisa, ia berusaha kabur namun Okayata~sama menghadangnya. “Obunaga, maafkan aku, bisakah kau membiarkan aku hidup” mohonnya pada Nobunaga. Ken terkejut mendengar kata Oda… Nobunaga… Nobunaga bersiap memancung kepala si prajurit, Ken segera menjerit menghentikannya. Saru marah, “Bakaaa apa yang kau ucapkan pada Okayata~sama?”. Ken terperangah, Natsu pun melongo. “aahh bukan, aku rasa dirimu bukan tipe pembunuh, ya kan?” ucap Ken ngeles pada Nobunaga. Di saat percakapan itulah si prajurit berusaha melakukan perlawanan, Nobunaga pun segera menghunuskan katananya ke prajurit sambil bergumam, “seperti inilah perang” pada Ken. Ken terperanjat. Nobunaga segera menanyakan siapa mereka pada Saru. Saru segera berlutut dan menjelaskan. 
“Orang yang dipanggil Saru oleh Nobunaga adalah Toyotomi Hideyoshi?” gumam Ken dalam hati.

Nobunaga segera menghunuskan katananya, “apa kegiatanmu?” tanyanya pada Ken. Natsu segera maju melindungi Ken. “memasak, ia adalah seseorang yang membuat masakan lezat yang tak pernah dirasakan sebelumnya.  ayahku, ibuku, kakakku bekerja tanpa makan dan minum. Tanpa mengetahui makanan lezat mereka ikut berperang dan meninggal. Aku ingin mereka merasakan masakan Ken. Aku hidup untuk mereka juga, Aku tidak ingin hidup seperti itu.” ujar Natsu. wkwkwk jadi suatu kesalahan ya kalo meninggal sebelum sempat makan enak? errrr… ada-ada aja…bikin ketawa… Ken terharu mendengarkan ucapan Natsu. Nobunaga segera bertanya pada Saru, “Saru apakah kau memakannya juga?”. Saru terdiam. Natsu memaksa Saru untuk menjawab. “Aku memakannya. Itu sangat lezat seperti bukan berasal dari dunia ini” papar Saru. Nobunaga segera beralih pada Ken, “Ken apa yang kau yakini dalam hidupmu? Tuhan, budha, saudara, atau orang tua?”. Ken menjawab tidak ada yang ia yakini karena ia tak bisa mengingat apapun. Nobunaga pun segera memerintahkan pengawal membawa Ken.

Pada tahun 1568, Nobunaga Oda berusia 35 tahun, ia sedang berencana melakukan unifikasi negara.

Natsu kembali ke rumah, ia memandangi masakan Ken yang berantakan di lantai. Keesokan harinya di sebuah penjara Ken terbagun karena tetesan air yang jatuh. Arak2an sayur memasuki kediaman Nobunaga. Kaede segara menghentikan salah satu kereta dan bersiap menghunuskan katananya, Natsu pun segera keluar dari kereta itu. seseorang mendatangi penjara Ken, dialah Akechi Mitsuhide, ia menanyakan apakah Ken berniat membunuh Oyakata. Ken segera mengelak, ia mengatakan dirinya mengalami time slip. “Time slip? apa itu?” ucap Akechi dengan wajah lugu lalu berubah seram. “Aku mengalami perjalanan waktu dari masa depan, 400 tahun yang akan datang” jelas Ken. Jelas saja Akechi tak percaya. Lalu masuklah pengawal. 
“Ah mereka datang untuk membawamu, mari lanjutkan pembicaraan kita bila kau selamat” ucapnya pergi. 

Ken dibawa ke hadapan Nobunaga yang sedang membersihkan katananya. Ken memandanginya sambil berucap dalam hati, “Nobunaga Oda, aku tahu siapa dia, bagaiamana ia akan mengakhiri hidupnya aku tahu. Tapi aku tidak bisa mengatakannya. Jika aku mengatakannya aku akan mati.”

Nobunaga dengan unifikasi negara di tangannya, akan kehilangan kehidupannya, 14 tahun setelah insiden Honnoji karena pemberontakan Akechi Mitsuhide.

“Ken atau siapapun kau, aku tidak peduli siapa kau.. atau dari mana asalmu, aku akan bertindak, sekarang atau kemarin, atau esok aku tak akan tertipu oleh penampilan” ucap Nobunaga kemudian memanggil Yoshinari. Yoshinari diikuti Natsu dan Kaede. Natsu berjalan takut2 ke samping Ken. Ken terkejut melihat Natsu ada di sana. Nobunaga segera mendekati Natsu dan menghunuskan katananya, “Natsu atau apapun. kenapa kau melakukan itu?”. Natsu berfikir keras, ”untuknya… aku tidak ingin Ken mati, Nobunaga~sama, tolong jangan bunuh Ken. Tolong cicipi masakan Ken meski hanya sekali!” pinta Natsu sambil bersujud. Yoshinari segera menunjukkan pisau yang dibawa Natsu. “Nobunaga~sama, tolong izinkan Ken menggunakannya.” pintanya lagi. “Ken … itu yang aku buat khusus untukmu” ucapnya pada Ken. Ken terharu mendengarnya. Nobunaga menyuruh Yoshinari memberikan pisau itu pada Natsu. “Aku ingin melihat kekuatan pisau yang kau buat dari dalam hatimu” ucap Nobunaga. Natsu meraih pisau itu dan menyerahkannya pada Ken, “ini adalah katanamu, cobalah bertahan dengan menggunakan ini. Ken, ayooo “.  
Ken meraih pisau itu dan memandanginya, “sekarang?”.

Nobunaga dan Yoshinari segera membawa Ken ke dapur umum. Para koki memberi hormat pada Nobunaga. Nobunaga segera memperkenalkan Ken, “Ia adalah koki, barang siapa yang dikalahkan olehnya maka akan mati” ancam Nobunaga. “Okayata~sama siapa dia? saya, Inoue Kyonosuke, memiliki wewenang sebagai kepala koki, orang ini tak seharusnya menang dariku.” ucap Inoue. Nobunaga pun menantang mereka untuk bertanding masakan. Dari jauh Akechi memandangi mereka dengan senyum sinisnya.

Para koki mulai sibuk masak sementara Ken merenungi nasibnya, ia masih berkeyakinan kalau Nobunaga bukan orang yang galak. Natsu geregetan dan menyuruh Ken segera memasak. Alih2 Ken malah mengomentari pisau Natsu. Natsu pun tidak dapat bicara lagi. Setelah memandangi katana mungilnya, akhirnya Ken memasak, ia pun menjelaskan bahan dan step2 memasaknya pada Natsu (asyiik nih bisa dijadikan acuan belajar masak), sesekali api muncul dari masakan Ken yang membuat para koki terkejut.

 
Duel memasak selesai. mereka pun membawa masakan masing2 ke hadapan Nobunaga. Diawali dengan Inoue yang menunjukkan sop bebek terbaiknya. Nobunaga menyebutkan bahan-bahan yang ada dalam sop tersebut kemudian mencicipinya hingga tetes terakhir. Inou memandanginya dengan penuh percaya diri. Selanjutnya adalah Ken. Ia menunjukkan masakannya yang terlihat lebih simpel namun asing. Saru terperanjat melihatnya. Nogunaga segera mencicipi tanpa menyebutkan bahannya satu persatu. Ia segera terdiam begitu mengunyah masakan Ken dan menghabiskannya sambil menajamkan bola matanya. Saru menduga Nobunaga keracunan, ia pun segera mencekik Ken, “apa kau berniat meracuninya?” (parno banget dengan keracunan makanan si Saru ini). Nogunaga menyuruh Saru berhenti. Ia pun menanyakan nama masakan itu pada Ken. 
“Mallard roast, kaki puree dengan chesnuth dan jamur.” jawab Ken jujur. 
“Meski namanya aneh, dan semua tumbuhan pegunungan ada dalam satu piring.. tapi memakannya bersamaan memberikan sesuatu yang baru. Lezat.. lezat.. nikmat. luar biasa. Kamu memang” ucap Nobunaga tersenyum. Saru dan Yoshinari lega. Natsu pun tersenyum bahagia. Inoue sangat terkejut tepatnya ketakutan, apalagi saat itu Nobunaga segera meraih katananya. Ia segera melempar katana pada Ken dan menyuruhnya membunuh Inoue,   Ken terkejut. Inou memohon pengampunan.

Nobunaga kesal, ia meminta Ken namun Ken tak bergeming. Ia pun menampar Ken. “Karena kau tak ingin dia mati, maka kau yang harus mati” ucap Nobunaga sambil mengayunkan katananya ke Ken. Semuanya menutup mata, namun tak ada yang terjadi. Nobunaga menghentikan katananya. “Kenapa kau percaya diri sekali kalau aku tidak akan membunuhmu?” tanya Nobunaga. 

“Karena aku memiliki kemampuan, kamu bukan tipe orang yang akan membunuh orang yang berguna” jawab Ken tegas. Nobunaga segera menyuruh Saru dan Yoshinari memanggil tamu dari barat lusa dan memberi Ken misi untuk membahagiakan tamunya dengan masakan. Dan apabila Ken tidak berhasil maka ia kan membunuhnya.

Saru mengantarkan Natsu dan Ken ke dalam penjara, selama di perjalanan Ken menanyai Natsu, “maaf telah melibatkanmu, kenapa kau menyamar jadi pria?”. “Pandai besi pekerjaan untuk pria, wanita dilarang bekerja karena akan membuat kecemburuan. dan di dunia macam ini, aku tak tahu apa yang akan terjadi bila mereka tahu aku wanita” jawab Natsu. 
“Aku mengerti, kamu imut, Natsu~an” puji Ken. Natsu kaget dan salah tingkah, “apa yang kau katakan? aku laki-laki! selamanya aku lelaki” ucapnya kesal. Saru kesal mendengar mereka dan akhirnya ikutan angkat bicara, “apa yang kalian lakukan, sesuatu yang besar akan terjadi, apakah kau tahu siapa tamu Okayata~sama? ia adalah Luis Frois”.

Luis Frois datang ke Jepang tahun 1563… dan ia adalah missionaris yang lahir di Portugal.

Saru menjelaskan, “ada rumor mengataka Luis Frois datang untuk mengambil alih negara dan memakan daging manusia. Kau tidak akan tahu apa yang akan dia lakukan” ancamnya menakut-nakuti Ken. Ken tersenyum, “itu bohong, mereka tidak memakan daging manusia. Saru tampak curiga dengan Ken, ia pun memperingatkan Ken, “Jika kau membuat kebodohan terhadap Okayata~sama di depan tamu dari barat, aku tidak yakin kamu bisa selamat”.

Akechi mendatangi Ken lagi, ia meledek Ken, “wow, aku tak menyangka kau selamat. Aku belum mendengarkan kelanjutan kisahmu. Dunia seperti apa Heisei itu?”. Ken menolak bercerita dengan alasan percuma cerita pada orong yang tak percaya. Akechi pun berdalih ia mempercayainya dan meminta Ken melanjutkan ceritanya. Namun Ken tetap menolak. Akechi kesal, “baiklah kalau tak ingin hari ini, lagian juga kau akan kehilangan kepalamu keesokan hari. Dan apabila esok kau juga selamat maka kau adalah pria penuh kekuatan dan keberuntungan. Saat itu aku datang dan mempercayaimu” ucapnya kesal lalu meninggalkan Ken. Ken mendongakkan kepala melihat bayangan Akechi. Natsu mendesah kesal.

Saru menemani Luis~dono berkeliling pasar. Luis heran melihat patung budha berserakan tanpa kepala, ia pun bertanya pada Saru. dengan entang Saru mengatakan kalau Nobunaga tak percaya pada Tuhan maupun Budha. Luis terlihat kecewa mendengarnya.

Sementara Ken kebingungan memikirkan masakan yang akan dimasaknya, para koki yang dipimpin oleh kepala koki  justru berdoa agar Ken gagal dalam mempersiapkan makanan. Natsu kesal mendengarnya. Ken masih terus berfikir, Natsu bergumam kalau Luis pasti kesepian karena dia meninggalkan keluarganya untuk perjalanan jauh. Mendengar itu Ken segera memiliki ide, ia berasumsi kalau Luis sudah lama tidak pulang kampung sejak remaja. Ia pun segera bergegas menyiapkan bahan makanan. Kepala Koki heran melihat doanya ga mempan hahaha doa jelek mana dikabulin…

Luis kembali ke rumah kediaman Nobunaga dengan wajah sedih, ia memberikan salam pernghormatan pada Nobunaga dan menyerahkan oleh2 untuk Nobunaga berupa gula batu (kalo ga salah). Sebagai balasannya Nobunaga mempersilahkan Ken menyiapkan makanannya. Nobunaga heran karena makanan itu hanya sebuah sop, Saru pun bergumam kecewa. Luis~dono mencicipi masakan itu, ia terkejut karena itu masakan Portugis, tangannya bergetar dan ia pun menangis. Rupanya ia tersentuh. Ken segera menjelaskan msakannya. Luis meminta maaf menangis diwaktu yg tak tepat, ia tersentuh teringat kampung halamannya. Masakan Ken mengingatkannya pada ucapan sang ibu, “whatever hardship you meet, don’t give up. Wherever you might be, that’s your hometown. You’re working for the sake of the people of your hometown”.

Nobunaga mempercayai ucapan Luis. Luis terharu ia mengucapkan terimakasih pada Ken dan memuji masakannya. Ken tersenyum mendengarnya. Ia juga meminta izin pada Nobunaga untuk membuatkan satu hidangan lagi untuk Luis yang akan memacu persahabatan di antara mereka  dengan membuat kembang gula. Ken mengambil permen gula bawaan Luis dan mulai mengaduknya hingga menjadi sebuah kembang gula. Nobunaga dan Luis terkesima dengan rasa kembang gula tersebut.

Nobunaga mengajak Ken berbicara khusus, ia menanyakan kenapa ia menyuruh Ken membuat Luis senang? dengan jujur Ken menjawab bahwa Nobunaga ingin melihat perasaan sebenarnya Luis. Emosi manusia menunjukkan perasaan sebenarnya seseorang. “Apapun itu tujuannya sebagai misionaris atau mengambil alih negara ini, aku merasa kewajibanku untuk mengetahui perasaannya yang sebenarnya, emosi manusia bukan tentang kebahagiaan, tetapi tentang kesedihan. Aku yakin kesedihan akan lebih memperlihatkan perasaan sesunggguhnya daripada kebahagiaan” ucapnya mantap. Nobunaga senang mendengar ucapan Ken, ia pun mengangkat Ken sebagai kepala koki. Ken terkejut. “Sejak saat ini kau adalah milikku, hari dimana kau meninggalkanku itulah kematianmu. Aku ingin memakan sesuatu yang baru dan lezat setiap hari. Kamu mengeri tugasmu?” ucap Nobunaga. Ken tertawa, “aku tidak tahu siapa diriku, aku bukan dari era ini. Makanya aku tak bisa tinggal di sini.” elak Ken. Nobunaga menolak apapun alasan Ken. Alih2 ia justru memberikan ken hadiah dan menyuruhnya berbagi dengan Natsu, “itu bisa membuat wanita bahagia” ucapnya sebelum pergi. Nah loo, Nobunaga tahu kalau Natsu cewek yaaa?

Akechi sudah menunggu kedatangan Ken, ia menangih lanjutan cerita Ken. Ia berasumsi bila Ken berasal dari masa depan, maka Ken dapat mengetahui cerita apa yang akan terjadi pada mereka. Ia pun segera menanyakan perihal Nobunaga, apakah Nobunaga berhasil melakukan unifikasi negara. Ken tak bergeming. Melihat itu Akechi berasumsi lagi kalau Nobunaga tak berhasil, kali ini ia menanyakan apakah namanya akan ada di masa depan. Dan kali ini Ken masih terdiam. Akechi kesal, sambil tersenyum ia meninggalkan Ken, “Tidak mengetahui apa yang akan terjadi itu akan membuat hidup lebih menyenangkan” ucapnya riang. Ken penasaran, ia pun menanyakan nama Akechi. “Aku.. aku adalah Akechi Mitsuhide” ucap Akechi kemudian mengucapkan salam perpisahan. Ken segera teringat bahwa Akechi Mitsuhide adalah orang yang akan membunuh Nobunaga. waah cerita makin seru nih, Ken bakalan terlibat konflik berat nih, soale dia kan tahu siapa2 nya orang itu di catatan sejarah masa depan.

Di ruanganya Nobunaga, beserta Saru, Yoshinari, dan Kaede berdiskusi membahas peperangan selanjutnya. Ia meminta semua bersiap-siap dan menyebut nama Ken juga agar bersiap-siap. ahh Nobunaga sudah sayang dengan Ken. Natsu mencicipi hadiah permen gula dari Nobunaga, ia bergumam bahagia. Ken termangu mengelilingi dapur.

Aku telah menjadi juru masak Nobunaga, siapa aku? kenapa aku di sini itulah yang belum aku ketahui. Tapi aku tak memiliki pilihan lain selain melakukannya. Sejak saat ini hanya memasaklah jalanku untuk selamat di era peperangan ini. 

Gimana nasib Ken selanjutnya? apakah ia bisa bertahan di era peperangan ini? apakah ia bisa mengubah sejarah yang terjadi dengan pengetahuannya tentang kisah sejarah masa depan? dan yang pasti siapa wanita itu? Ken tidak sendirian mengalami time slip? lalu kenapa hanya Mihara yang mati? apakah Mihara beneran mati? atau semua hanya mimpi? Dan yang paling penting bagaimana ceritanya Ken bisa terlempar ke masa lalu?!!
Written by Saa  (Blog )
Image by Ari ( Twitter | Blog )
Only posted on pelangidrama.net
DON’T REPOST TO OTHER SITE!!
Please be patient!!! don’t ask next episode! OK!

9 pemikiran pada “[Sinopsis J-Drama] Nobunaga no Chef Episode 1

  1. Kakang Ken masak apa? Masakan Perancis, kah?
    Duhh, jadi inget Kakang Mukai di Hungry!..
    hehehehehe
    “Kakang” #Ngarep Mode on
    🙂

    kalo timeslip2 kayak ke Zaman 'Edo' gini teh, keingetan Dorama Dr.Jin..
    🙂

    Suka

  2. renie: kayaknya Ken cuma hilang ingatan terkait masa lalu nya… mungkinkah terjadi suatu tragedi yg membuatnya ingin melupakan masa lalunya?!

    unnie amelia: nah itulah clue yg blm diungkap? kejadian apa yg dialami Ken sampai ia terkirim ke jaman Sengoku ini..

    Suka

  3. Ihhh Ren eh Ken makin imut aja, ostnya ternyata yg ngisi kisumai juga lagu baru kali ya hahaha, sayang ga ngikutin samurai deeper kyo, tapi lihat trailer episode mantep ntu mau perang masih sempat2nya nyiapin makanan kwkwkkwkw bener kata natsu sebelum mati makan yg enak2 dulu 😀

    Suka

Tinggalkan komentar