[Sinopsis K-Drama] Full House Take 2 Episode 11

Full Houes Take 2 Episode 11
Part 1
Man Ok masih khawatir dengan kondisi Tae Ik yang memilih tinggal di kediaman Manager Hwang. Telepon dari Direktur Lee yang meminta untuk bertemu membuat Man Ok bertanya-tanya.
Tujuan dipanggilnya Man Ok ternyata adalah agar Man Ok kembali bekerja seperti biasanya seiring kembalinya Kang Hwi ke U Entertainment. Man Ok tentu saja menolak, bukannya semua hutangnya sudah dianggap lunas karena kemarin dirinya telah menyetujui pertunangan kontrak dengan Tae Ik.
“dalam bisnis ini adalah sesuatu yang lebih penting daripada kata-kata, dokumen ini adalah kontrak yang telah kamu tanda tangani Stylist Jang. Pernahkah aku menulis kontrak jika utangmu akan lunas jika kamu bertunangan? kupikir kamu pintar tapi ternyata kamu masih anak-anak, kamu tidak tahu bagaimana dunia nyata bekerja,,, bagaimana ini? Apa kamu tak tahu mengapa orang begitu terobsesi dengan kontrak? Kontrak lisan tidak ada gunanya, tidak ada bukti, lebih tak berguna saat tidak ada saksi” ucap Direktur Lee.
Man Ok tak habis pikir, bagaimana bisa ada orang seperti Direktur Lee di muka bumi ini. Direktur Lee telah berani meremehkannya seorang ahli hapkido. Dan yang lebih parahnya, Man Ok hanya diberi waktu 1 minggu untuk melunasi hutang-hutangnya jika tak ingin melanjutkan kontrak dengan U Entertainment… dasar Direktur Lee licik.
Seorang pemuda tengah berdiri di depan pintu rumah Man Ok. Tangannya memegang sebuah tas besar. Pemuda tersebut merasa ragu untuk mengetuk pintu di hadapannya namun pada akhirnya keberanian pada dirinya memaksanya untuk menurunkan sedikit egonya… “Jang Man, Jang Man” panggil Tae Ik tapi tak ada jawaban. Tae Ik memutuskan menunggu Man Ok dan meminta Man Ok untuk mengijinkannya tidur di rumah Man Ok.
Sepasang pria dan wanita tengah sibuk berdebat… Man Ok tengah serius memasang tenda di tempat biasanya latihan hapkido digelar dan kalian tahu tenda itu untuk siapa? Untuk Tae Ik… jangan sebut Tae Ik jika dirinya setuju, seperti biasa Tae Ik menolak dan mengatakan akan tidur di kamar Man Ok dan Man Ok-lah yang akan tidur di tenda… Man Ok juga mulai bersikap tegas dan tak ingin kalah dari Tae Ik… Ini rumahnya dan Tae Ik, sebagai orang yang menumpang harus mengikuti kata-kata Man Ok atau terserah, Tae Ik bisa kembali ke kediaman Manager Hwang.
Tenda akhirnya selesai di pasang. Man Ok menyuruh Tae Ik masuk ke dalam tenda… tempat ini tak seperti yang dibayangkan Tae Ik, Man Ok sudah melapisi kasurnya dengan selimut dan jauh lebih empuk dari apa yang dibayangkan Tae Ik.
“aku hanya tidur untuk semalam, ini tidaklah buruk” gumam Tae Ik saat masuk ke dalam tenda
“bagaimana dengan besok? Apa kamu akan kembali ke sana?” tanya Man Ok
“kenapa aku harus kembali ke sana? Rumah itu tak layak dihuni manusia” ucap Tae Ik
“kalau begitu jangan mengeluh dan tinggallah di sini untuk sementara waktu dan juga ini tidak gratis” ucap Man Ok senang… tinggalnya Tae Ik di rumahnya dan membayar uang sewa membuat Man Ok bisa mengumpulkan uang lebih banyak (padahal Man Ok hanya bercanda).
Tiba-tiba suasana berubah canggung… Man Ok dan Tae Ik sama-sama mengingat kejadian manis yang mereka alami beberapa hari yang lalu di dek Kapal. Wajah mereka berdua sama-sama memerah bak buah tomat. Man Ok memutuskan pergi kembali ke kamarnya dengan alasan kedinginan.
Balik ke kamar, bukannya tertidur Man Ok justru sama sekali tak dapat memejamkan mata… sekarang Tae Ik tinggal di rumahnya dan artinya setiap hari dirinya bisa bertemu dengan Tae Ik, pertemuan mereka bahkan akan terasa lebih intens apalagi pasca kejadian beberapa hari ini yang mereka alami bersama.
“tenangkan dirimu Man Ok, dia adalah seorang bintang, bintang di langit malam. Kamu hanya akan terluka jika memberikan hatimu” gumam Man Ok
Bagi Man Ok, Tae Ik adalah bintang yang sulit diraihnya dan hal yang sama pun berlaku bagi Kang Hwi… Man Ok adalah bintang yang terasa semakin sulit untuk diraih terlebih di dekatinya.
“aku ingin melihatmu, bintangku yang sebenarnya” gumam Kang Hwi ketika melihat tanda bintang di lantai yang sengaja di pasang Man Ok saat Kang Hwi kesulitan berjalan di malam hari.
Kang Hwi pun tak membiarkan Se Ryeong untuk menyentuhnya dan melarang Se Ryeong untuk memindahkan bintang yang disangka Se Ryeong adalah kotoran. 
“kapan kamu akan menghubungiku, aku ingin bertemu denganmu Man Ok” gumam Kang Hwi saat kembali ke ruang bawah tanah dan melihat sms yang terakhir dikirimkan Man Ok untuknya. Sedih lihat Kang Hwi di sini… T^T
Man Ok sudah memejamkan mata tapi telepon dari Tae Ik membuatnya terbangun… Tae Ik mengatakan jika dirinya sama sekali tidak dapat memejamkan mata. Instruksi dari Man Ok yang menyuruhnya kembali berbaring dan menutup mata tak berhasil membuatnya tertidur.
“ah, kamu membuatku kaget” ucap Tae Ik saat Man Ok tiba-tiba muncul dan mengagetkannya

Olahraga malam pun diajarkan Man Ok kepada Tae Ik. Olahraga menempelkan tumit secara bersama-sama. “tempelkan tumit kakimu seperti ini. Satukan telapak kakimu seperti ini dan lakukan secara berulang-ulang, Hana,dul! Hana,dul! Hana,dul! Hana,dul! Apa yang kamu lakukan? Kenapa tak melakukannya, aku bersusah payah mengajarkan latihan yang akan membuatmu mengantuk” ucap Man Ok saat Tae Ik hanya memandangi kakinya… Tae Ik enggan melakukannya, lebih baik dirinya menghitung domba. Seorang hallyu star melakukan olahraga konyol, eopso…
Mendengar ucapan Tae Ik dan melihat tingkahnya yang seolah-olah merasa tak mempunyai salah, membuat emosi Man Ok naik. Man Ok sudah susah payah mengajarkannya dan sekarang Tae Ik langsung pergi begitu saja…
Di dalam tenda
Tae Ik memperagakan apa yang dicontohkan Man Ok. Sepertinya Tae Ik enggan melakukannya karena tak ingin membuat Man Ok besar kepala karena Tae Ik mengikuti kata-katanya… tiba-tiba sebuah suara membuat Tae Ik terdiam dan beberapa detik kemudian Tae Ik berteriak.
Keesokan harinya
Manager Hwang menelepon Man Ok dan mengabarkan jika Tae Ik menghilang… Man Ok meminta maaf karena lupa mengabarkan Manager Hwang jika semalam Tae Ik ke rumahnya. Ucapan Man Ok membuat Manager Hwang merasa lega dan menitipkan Tae Ik kepada Man Ok untuk beberapa waktu sampai dirinya menemukan tempat yang layak untuk Tae Ik.
Sebuah suara berisik membuat Man Ok yang baru saja bangun akibat telepon dari Manager Hwang bergegas keluar kamar dan menuju asal sumber suara. Beberapa orang pria dengan pakaian serba putih dan alat-alat di tangan mereka membuat Man Ok bertanya-tanya… mereka adalah pembasmi serangga, jelas Tae Ik. Mwo? Mereka akan membasmi semua jenis kuman, virus, tikus yang akan membuatku gatal dan tak bisa tidur… tapi berapa harga semua ini, pastinya tidak murah? Tanya Man Ok. 13.800 won per pyung (sekitar 1,88 mm persegi).
Man Ok meminta maaf kepada para petugas yang sudah dipanggil Tae Ik. Tae Ik ini benar-benar, sama sekali tidak memiliki uang dan sekarang sudah berbuat yang aneh-aneh… jika memang ingin menciptakan lingkungan yang bersih untuk tubuh sensitif sebaiknya mereka lakukan sendiri… Man Ok memberi Tae Ik alat vacum cleaner dan menyuruh Tae Ik membersihkan semuanya sendirian, jika Tae Ik tidak mau silahkan pergi.
Sebagai imbalan kerja keras Tae Ik membersihkan rumah, Man Ok mengajak Tae Ik makan di luar. Tae Ik menolak karena semua orang pasti akan mengenalinya tapi Man Ok menyakinkan jika mereka tidak akan dikenali karena mereka akan melakukan penyamaran.
Tae Ik menatap aneh makanan yang berada di hadapannya. Meskipun Man Ok sudah menjelaskan jika dibuat dengan usus sapi terenak di Korea dan bahan organik, Tae Ik tetap tidak mau memakannya. Bunyi pisau yang memotong daging oleh ahjumma pemilik rumah makan membuat Tae Ik bergidik dan mau tak mau memakan makanan di hadapannya. Dan beberapa detik kemudian, Tae Ik sudah tenggelam dalam makanan di hadapannya aka lahap memakan sup di hadapannya… Man Ok hanya tertawa melihat sikap Tae Ik .“Don’t judge a book  by it’s cover”.
Perjalanan mereka dilanjutkan ke pasar. Man Ok mengolok Tae Ik karena saat Tae Ik lewat salah satu ahjumma memanggilnya dengan sebutan nona dan bahkan pengantin baru… wkwkwkwk, Tae Ik dikira wanita.
Tae Ik kesal, setelah di olok Man Ok sekarang dirinya harus pulang sendirian ke rumah karena Man Ok mampir di salon untuk merapikan rambutnya. Sebenarnya Man Ok mengajak Tae Ik, tapi Tae Ik tidak menyukai keramaian dan semua orang pasti akan dengan mudah mengenalinya. 
Saat tiba di rumah, Tae Ik menemukan anak kecil yang dulu pernah terluka sama seperti dirinya dan akhirnya mereka sama-sama di antu oleh Man Ok. Kedatangan anak kecil tersebut adalah untuk mencari Man Ok dan anak kecil tersebut mengira Tae Ik adalah suami Man Ok. Tak menemukan Man Ok, anak kecil tersebut kemudian hanya menuliskan tanggal ulang tahun Man Ok di papan tulis dan berlalu pergi… “besok ulang tahunnya?” gumam Tae Ik
Di Full House
Tepatnya ruang bawah tanah. Go Dong terlihat membangunkan Kang Hwi yang masih tertidur. Seseorang ingin menemui Kang Hwi dan membuat Kang Hwi bertanya siapa gerangan yang ingin bertemu dirinya?
Kang Hwi terkejut saat melihat Hwa Ming. Direktur Lee memperkenalkan jika Hwa Ming adalah desainer bertaraf Internasional dan tujuannya kemari adalah meminta Kang Hwi dan Se Ryeong menjadi model pakaian hasil rancangannya. Raut wajah Kang Hwi tak seperti biasanya, Kang Hwi bahkan menolak dengan tegas tawaran menggiurkan Hwa Ming tanpa sempat mempertimbangkannya terlebih dahulu.
“bagaimana kabar yang lain?” tanya Kang Hwi saat dirinya dan Hwa Ming berjalan berdua di halaman Full House
“baik-baik saja”
“bagaimana dengan Ayah? Bagaimana kesehatannya?” tanya Kang Hwi lagi
“kesehatannya membaik dan kemudian memburuk”
“Noona, keluarga utama tak akan menyukai jika kamu dan aku terlalu dekat. Ji Ming dan ibu tak akan menyukainya juga”
“kenapa kamu memperdulikan hal seperti itu. Kamu tahu bahwa impianku adalah aku ingin kamu berdiri di atas panggungku” jelas Hwa Ming
=flashback=
Seorang gadis kecil tengah asyik menjahit baju sedangkan pemuda kecil di sampingnya dengan setia menunggunya. Pakaian telah selesai di jahit, pemuda kecil tersebut sangat senang dengan pakaian yang dijahitkan sang kakak untuknya… mereka berdua tertawa bersama dan saling menggenggam erat tangan.
=flashback end=
Kang Hwi memeluk erat tubuh Hwa Ming, kakak yang selama ini selalu dirindukannya dan akhirnya mereka dipertemukan kembali… walaupun mereka berbeda Ibu terlihat jelas jika Kang Hwi sangat menyayangi Hwa Ming.
Man Ok telah selesai merapikan rambutnya (selamat tinggal rambut mie). Saat sedang bercermin di depan sebuah toko, Man Ok tanpa sengaja melihat berita di tv yang menayangkan jika Kang Hwi terpilih sebagai model utama “Win”.
Part 2
Kang Hwi sekarang berada di U Entertainment menemui Direktur Lee. Direktur Lee memberikan kartu kredit pada Kang Hwi dan juga ponsel baru untuknya. Kang Hwi terlihat tidak bersemangat, yang dirinya inginkan sekarang adalah janji yang pernah diucapkan Direktur Lee yaitu menjadikan Man Ok sebagai stylistnya lagi.
Se Ryeong datang dan ikut bergabung bersama mereka. Se Ryeong mengajak keduanya makan tetapi Kang Hwi terlihat enggan dan mengatakan hendak ke kamar mandi terlebih dahulu. Di saat yang bersamaan Hp Kang Hwi berbunyi, Direktur Lee yang mengetahui jika yang menelepon adalah Man Ok segera melepaskan baterei Hp. Se Ryeong kemudian berkata jika Kang Hwi menyukai wanita tersebut “Man Ok”.
Direktur Lee menahan Hp Kang Hwi tanpa sepengetahuan Kang Hwi. Saat melintas di salah satu bagian U Entertainment, Direktur Lee tanpa sengaja mendengar percakapan Go Dong dengan Man Ok di telepon yang menanyakan keberadaan Kang Hwi dan Go Dong yang berbalik bertanya tentang keadaan Manager Hwang dan Tae Ik Hyung.
Keputusan Man Ok untuk menemui Manager Hwang dan menceritakan masalah kontraknya dengan U Entertainment setidaknya meringankan sedikit beban yang berada di pundak Man Ok. Manager Hwang mengatakan akan membantu Man Ok memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka mulai menyinggung masalah Kang Hwi yang memutuskan kembali ke U Entertainment, menurut Manager Hwang apa yang Kang Hwi lakukan sekarang bagi sebagian orang yang mengetahui seluk beluk kejadian yang terjadi belakangan ini adalah sebuah pengkhianatan tapi bagi Kang Hwi ini mungkin adalah keputusan yang terbaik.
Man Ok sedikit terkejut saat pulang ke rumah dan tak mendapati sosok Tae Ik, where are u Tae Ik.
Yang dicari ternyata ada di sebuah toko kue. Tae Ik sedang membeli kue dan sepertinya itu untuk merayakan ulang tahun Man Ok tengah malam nanti. Saat berdiri di depan kasir, Tae Ik mendadak flu dan sumber penyebab flu Tae Ik ternyata adalah miniature kucing yang sedang menaiki skuter (ya ampun, Tae Ik sama miniature juga alergi).
Ingatan Tae Ik melayang saat pertama kali bertemu dengan Man Ok yang tengah asyik mengemudikan skuter.
Berniat membelinya, Tae Ik pun memohon kepada si penjual tapi sayang penjual tersebut mengatakan jika miniature tersebut tidak dijual dan dimaksudkan untuk aksesories. Tae Ik mulai membayangkan jika Kang Hwi berada di posisinya sekarang apa yang akan dilakukannya.
“kumohon untuk menjualnya!” pintaKang Hwi
“andwaeyo, itu milik Bos”
Kang Hwi melepaskan scraft yang menutupi sebagian wajahnya “kamu benar-benar tidak bisa noona?” bujuk Kang Hwi dengan tampang memelas dan mulai beraegyo

Tae Ik kembali ke dunia nyata dan mulai melakukan apa yang dibayangkannya tadi jika Kang Hwi berada dalam posisinya saat ini
“kumohon untuk menjualnya Noona” pinta Tae Ik
“aku tak bisa”
Tae Ik tak habis akal dan segera membuka scraftnya “benarkah? Kamu benar-benar tidak bisa. Kalau begitu… bisakah kamu memberikan boneka kucing dengan skuternya”
“tentu saja bisa, ambil semuanya, aku tak perduli dengan Bos” ucap pegawai toko dengan gelagapan. Kalau aku berada di posisi penjual tersebut, tentu aku juga akan gemetaran. Pesona Tae Ik aka No Min Woo memang tidak ada matinya.
Tae Ik berjalan pulang dengan perasaan senang dan bangga… kharismanya sebagai seorang bintang selalu bisa dimanfaatkan di situasi apapun. Tiba-tiba Man Ok muncul di hadapannya dan bertanya darimana saja Tae Ik dan dijawab jika dirinya habis berbelanja sesuatu… berbelanja? Man Ok penasaran dengan isi tas Tae Ik dan berniat merebutnya, namun dengan cepat Tae Ik berhasil menghentikannya dan berucap jika yang dibelinya adalah pakaian dalam.
Saat hendak kembali ke rumah, pandangan Tae Ik dan Man Ok menangkap sosok yang sangat mereka kenali. Man Ok tanpa aba-aba segera mendorong Tae Ik agar segera bersembunyi dan buru-buru menghampiri Ga Ryun.
Tae Ik kedinginan di luar. Sebuah sms pun dikirimkannya kepada Man Ok meminta agar Man Ok segera menyuruh Ga Ryun pulang dan Man Ok berhasil mengusir Ga Ryun pulang. Alasannya sudah larut malam dan Man Ok benar-benar mengantuk sekarang. Keinginan Ga Ryun untuk tidur bersama Man Ok di tenda masa kecil mereka ditolak Man Ok, kali ini alasannya banyak kuman dan pendingin ruangan sedang mati.
Langkah Ga Ryun yang berjalan pulang terdengar. Man Ok mulai memanggil nama Tae Ik dan meminta maaf kepada Tae Ik karena melupakan soal Ga Ryun yang merupakan sahabat kecilnya. Man Ok mengingatkan Tae Ik untuk berhati-hati karena Ga Ryun sekarang adalah seorang reporter dan sebaiknya Tae Ik tidak keluar dari Man Ok Kwan (nama rumah Man Ok) bahkan lebih baik berdiam di dalam tenda.
“apa kamu pikir itu masuk akal?” ucap Tae Ik
“itu lebih baik daripada tertangkap. Apa yang kamu lakukan, ayo cepat masuk” ajak Man Ok.
Man Ok sedang bersiap-siap tidur. Sms dari tae Ik membuatnya sedikit terganggu… Tae Ik memintanya ke ruangan pribadi Tae Ik karena ada hal darurat.

Tae Ik terus saja melihat jamnya. Di belakangnya, Man Ok telah berdiri dan bertanya apa tujuan Tae Ik memanggil dirinya ke sini. Bukannya menjawab, Tae Ik malah menghitung mundur “5,4,3,2,1” Saengil chukkahamnida. Man Ok terlihat tak percaya dengan tindakan Tae Ik yang selalu saja spontan
“tapi ulang tahunku bukan hari ini tapi besok” ucap Man Ok
“ini sudah tengah malam, aku menyiapkan ini untukmu. Hei, bagaimana bisa seorang wanita tak semangat seperti itu? Cepat duduk” ucap Tae Ik
Tae Ik memberikan tas yang tadi dibawanya kepada Man Ok. Man Ok tentu saja menolak, bagaimana mungkin Tae Ik memberikan pakaian dalamnya untuk dilihat olehnya?
“ini bukan pakaian dalam, tadi kamu ingin melihatnya, sudahlah… lupakan saja” ucap Tae Ik dan berniat menyimpan kembali hadiahnya
“tidak, berikan padaku” ucap Man Ok cepat dan merebut tas dari tangan Tae Ik. Man Ok merasa terkejut dengan hadiah pemberian Tae Ik, sebuah skuter dan sangat mirip dengan skuter miliknya… Kita bertemu pertama kali karena itu, kita bisa mengenal satu sama lain karena skuter itu, itulah ucapan Tae Ik dan sepertinya sangat menyentuh Man Ok. Man Ok mengucapkan terima kasih namun Tae Ik berucap jika masih ada satu hadiah lagi dan meminta Man Ok untuk berhati-hati saat membukanya. Man Ok mengambil sebuah kotak lagi. Senyuman tergambar di wajah Man Ok. boneka kucing dan Tae Ik berucap jika boneka tersebut bisa menjadi pengganti kucing bernama Chaton milik Man Ok dulu…
“tapi… alis dan ekspresinya rasanya mirip dengan seseorang, bukankah kelihatan familiar?” ucap Man Ok dan bergantian memandangi boneka kucingnya dan Tae Ik. Man Ok seketika tertawa, boneka kucing ini sangat mirip dengan Tae Ik dan mulai sekarang Man Ok akan memanggilnya Ik. Tae Ik spontan marah dan berkata akan membuang boneka tersebut jika Man Ok memanggilnya dengan sebutan Ik.

Acara dilanjutkan dengan meniup kue ulang tahun. Man Ok meminta Tae Ik bernyanyi lagu ulang tahun untuknya… awalnya Tae Ik menolak tapi Man Ok membujuknya dan mengatakan ini adalah hari ulang tahunnya dan Tae Ik harus melakukannya.
Masih ada putaran ke dua
Lampu dimatikan dan yang ada hanya temaram lilin yang menemani Man Ok dan Tae Ik. Man Ok sudah terlihat mabuk karena kebanyakan minum anggur… dan Tae Ik tak pernah mengalihkan pandangannya dari wajah Man Ok. yup potongan rambut Man Ok membuat Man Ok semakin terlihat cantik dan sejak di jalan tadi, Tae Ik sudah terkesima dengan penampilan baru Man Ok.
Mereka mengatakan pakaian membuat seseorang tampil berbeda, tapi justru gaya rambutmu yang membuat perbedaan.
“terima kasih Lee Tae Ik-si, kakekku tak ada di sini dan aku juga melupakan ulang tahunku sendiri”
“aku lebih merasa… berterima kasih”
“untuk apa?”
“jika bukan karenamu.. aku harus tinggal sembunyi sendiri. Aku takkan bisa pergi, hanya sendirian seperti orang bodoh”
“aku ingin menanyakan sesuatu, aku ingin bertanya saat aku melihatmu di Jepang.. Lee Tae Ik saat pertunangan palsu kita terungkap kenapa kamu menyerahkan semuanya dan mengundurkan diri?”
“aku… tak menyukainya… Jang Man, aku tak suka jika kamu kesusahan. Aku pada saat itu tak suka jika kamu mengalami waktu yang sulit, aku telah memikirkannya, kupikir aku suka padamu” ucap Tae Ik serius namun tiba-tiba dirasakannya sebuah beban menimpa pundaknya. Man Ok tengah jatuh tertidur dan tak mendengarkan apapun yang diucapkannya sedaritadi.
“bodoh” gumam Man Ok
“apa?”
“kubilang kamu bodoh” ucap Man Ok dan membuka mata. Man Ok di bawah pengaruh alkohol
“kenapa aku bodoh?”
“karena aku juga suka padamu Lee Tae Ik, tapi kamu bahkan tak tahu itu dan terus kurang ajar padaku… idiot, bodoh!” ucap Man Ok
Man Ok menatap Tae Ik dalam… Man Ok mendekatkan wajahnya ke wajah Tae Ik dan kembali merebahkan kepalanya ke bahu Tae Ik. Tae Ik hanya terdiam dan memeluk Man Ok dalam dekapannya seolah takut akan kehilangan gadis yang dicintainya tersebut.
Keesokan harinya
Sebuah derap langkah kaki terdengar. Seorang pria paruh baya memasuki kediaman Man Ok dan mulai memanggil nama Man Ok berulang kali mengabarkan jika dirinya telah pulang. Man Ok yang masih terlelap perlahan mulai membuka mata dan terkejut ketika menyadari posisinya yang sangat dekat dengan Tae Ik. Di dorongnya pria yang berada di sampingnya dan Man Ok bergegas keluar dari tenda dan harus menghadapi tatapan aneh sang Kakek ketika menyadari keadaannya yang sangat berantakan.
Suara Tae Ik yang bertanya apa yang terjadi semakin memperkeruh suasana. Kakek tanpa basa basi melakukan tekhnik hapkido pada Tae Ik dan menyusul pada Manager Hwang yang datang untuk menenangkan Kakek, wkwkwkwk….
Manager Hwang, Tae Ik dan Man Ok sekarang duduk di hadapan Kakek seolah-olah tersangka yang siap menerima putusan Hakim. Manager Hwang sepertinya sudah memikirkan alasan yang tepat untuk menjelaskan tujuan kehadiran dirinya dan Tae Ik kepada Kakek. Dipilihlah alasan jika Tae Ik berada di kediaman Man Ok adalah untuk berlatih tekhnik pernapasan sebagai modal untuk menjadi penyanyi. Dan jawaban Manager Hwang benar-benar bisa membuat Kakek percaya.
“siapa namamu?” tanya Kakek
“Lee Tak Ik”
“itu adalah nama yang tidak biasa” ucap Kakek
Beralih ke Full House
Se Ryeong duduk membaca Koran di meja makan. Kemunculan Kang Hwi di dapur membuatnya bertanya apa Kang Hwi tahu keberadaan Tae Ik sekarang ataukah Man Ok? Bukannya menjawab, Kang Hwi terlihat mengabaikan Se Ryeong. Baginya pertanyaan Se Ryeong tak perlu dijawabnya. Tiba-tiba, pandangan Kang Hwi mendadak kabur. Kang Hwi bahkan terjatuh terjerembep ke lantai.
“apa yang kamu lakukan?” tanya Se Ryeong sedikit khawatir saat Kang Hwi terjatuh dan berusaha berdiri
“kamu, jangan melecehkan orang yang tidak bersalah. Man Ok sama sekali tidak mengetahui keberadaan Tae Ik” jawab Kang Hwi. Se Ryeong terkejut tapi bukan terkejut karena ucapan Kang Hwi. Kang Hwi menunjuk ke arah tempat tadi Se Ryeong duduk yaitu di meja makan dan kenyataan yang sebenarnya posisi Se Ryeong sekarang hanya berjarak beberapa cm darinya.
“apa yang terjadi? Dia tidak bisa melihat?”
Kang Hwi kembali ke ruang bawah tanah. Kang Hwi terus meyakinkan dirinya jika dia bisa melihat. 
Kembali ke kediaman Man Ok
Kakek, Tae Ik, Manager Hwang dan Tae Ik makan bersama. Kakek mengingatkan Tae Ik untuk berlatih dengan keras karena tujuannya datang ke tempat pelatihan hapkido adalah untuk menjadi penyanyi yang jauh lebih baik, waduh… eottoke?
Sehabis makan bersama, Manager hwang menemani Kakek mengambil air di pegunungan. Dari balik pintu, Man Ok dan Tae Ik memperhatikan mereka. Tae Ik seolah berusaha mencuri kesempatan dengan menaruh tangannya di bahu Man Ok.
“kenapa kamu seperti ini, bagaimana jika Kakek melihat?” ucap Man Ok dan bergegas masuk ke dalam rumah
“kenapa kamu seperti ini?” ucap Tae Ik mengulang kata Man Ok. Man Ok menjadi berbeda, tidak seperti semalam yang sangat terbuka dan jelas-jelas mengatakan menyukai dirinya. Tae Ik memikirkan kejadian semalam di mana Man Ok kehilangan kesadaran karena kebanyakan minum. Apakah Man Ok tidak mengingat kejadian semalam?
Sementara Man Ok sendiri merasa heran dengan sikap Tae Ik yang terasa aneh, omo kepala Man Ok mendadak pusing akibat kebanyakan minum. Tiba-tiba Hp Man Ok berbunyi, Kang Hwi menelepon dan mengabarkan jika dirinya sekarang berada di depan rumah Man Ok dan sontak membuat Man Ok gelagapan ketika mengingat Tae Ik yang sekarang berada di rumahnya.
“Man Ok” panggil Kang Hwi dan merasa heran ketika melihat Tae Ik berdiri di samping Man Ok “kalian berdua hidup bersama disini?
=BERSAMBUNG=
Written & Image by : Dewi Rf [Blog]
Posted Only : pelangidrama.net
DON’T REPOST TO OTHER SITE!!!!

6 pemikiran pada “[Sinopsis K-Drama] Full House Take 2 Episode 11

Tinggalkan komentar