[Sinopsis J-Drama] Nobunaga no Chef episode 5

Sinopsis Nobunaga no Chef episode 5
~ Nobunaga no Chef episode 5 ~

Nobunaga memerintahkan Ken untuk menyamar menjadi Higoroku dan masuk ke pertahanan Anzai-Asakura serta melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Anzai-Asakura. Sambil menunggu Kaede yang akan pergi bersama dengannya, Ken berpikir apa yang sebenarnya Nobunaga inginkan karena mengirimkan dirinya ke dapur musuh. Musuhnya adalah Azai Nagamasa, dimana istri Nagamasa adalah adik Nobunaga, Oichi. Apakah Nobunaga memerintahkan untuk tidak hanya meracuni adik iparnya, tetapi juga adik serta keponakannya yang masih kecil? Ia tidak akan menaruh racun dalam makanannya. Ken merasa Nobunaga ingin dirinya melakukan sesuatu dengan masakan yang dibuatnya untuk Nagamasa, namun dirinya tidak tahu apa itu.

Natsu mendekati Ken dan berusaha membujuk Ken agar tidak melakukan perintah Nobunaga. Jika dirinya ketahuan di sana, maka ia tidak akan dibiarkan hidup. Sedangkan Ken tidak bisa menolak perintah Nobunaga. Ken tidak merespon kata-kata Natsu. Pikirannya sedang penuh dengan apa tujuan Nobunaga sebenarnya. Natsu kesal karena ia diacuhkan Ken.

Kaede datang dan bertanya apakah Ken telah siap? Ia minta Ken segera bersiap. Natsu merasa tidak perlu buru-buru. Ia juga mengomentari pakaian yang dikenakan Kaede. Kaede kesal, bukankan ia berbicara pada Ken, kenapa Natsu yang menjawab? Natsu ingin ikut namun Ken tidak memperbolehkan Natsu mengikutinya. Kaede memperingatkan Natsu untuk tidak terus menerus mengikuti Ken, karena ini merupakan pertarungan antara hidup dan mati. Natsu justru memarahi Kaede, bagaimana mungkin ia membiarkan Ken sendirian jika dia terancam akan dibunuh? Kesal mendengar ocehan Natsu, Kaede bergumam, “onna.” Tentu saja Natsu tidak mau dianggap sebagai wanita. Menghindari pertengkaran keduanya, Ken berjanji pada Natsu untuk segera kembali dengan menunjukkan pisaunya yang digunakan sebagai senjata. Mendengar janji Ken dan melihat pisau yang dibawanya, akhirnya Natsu mengijinkan Ken pergi bersama Kaede.

Saru melaporkan pada Nobunaga bahwa Ken sudah berjalan menuju Puri Odani. Nobunaga mengetahui Saru mengkhawatirkan Ichi. Awalnya Saru membantah namun akhirnya ia mengakui. Nobunaga ingin adiknya merasakan masakan Ken. Kelezatan yang membuatnya tidak mampu berkata-kata.

Kaede bertanya berapa lama mereka sampai pada orang yang membawakan barang mereka. Orang tersebut berkata tidak jauh, karena puri Odani terletak di balik gunung. Ia mengancam akan membunuh mereka bila berbohong. Kaede juga mengancam Ken. Ia ingin Ken melakukan tugasnya membunuh Azai Nagasama. Ken merasa tidak pernah menerima tugas tersebut dari Nobunaga. Namun Kaede tetap bersikukuh dengan pendapatnya. Ken bimbang, apa yang harus dilakukannya.

Ken dan Kaede telah sampai di puri Odani. Mereka disambut Azai Nagasama dan keluarganya serta anak buahnya. Ken memandang keluarga Nagasama, terutama Oichi. Nagasama memuji “Hirogoku” yang lebih bermanfaat dari Asakura. Ia mempersilahkan Hirogoku untuk membuat makanan yang lezat. Oichi mengingatkan suaminya kalau Chacha dan Ohatsu belum makan. Tiba-tiba Chacha berdiri dan mendekati Ken sambil berkata, “manma (nasi)”. Ken memandang adik dan keponakan Nobunaga. Ia tidak bisa meracuni mereka. Terlebih saat mendengar Oichi meminta masakan yang lezat.

Di tempat Nobunaga, Natsu yang mengkhawatirkan Ken mendekati Saru yang sedang gundah. Ia bertanya mengapa Saru terlihat khawatir. Saru mengkhawatirkan Oichi, adik Oyakata. Oichi merupakan perempuan yang sangat cantik, hatinya bersih dan tidak berfikir buruk terhadap kakaknya. Ketika Oyakata menyuruhnya menikah dengan Azai Nagasama, ia mengiyakan tanpa mengeluh sedikitpun. Saat ini, ketika Oyataka meminta kepala Azai, apa yang akan terjadi pada Oichi? Natsu menebak Saru naksir pada Oichi membuat Saru terlonjak dan memarahi Natsu karena mengatakan hal yang konyol.

Tiba-tiba pintu terbuka dan Inoue masuk. Ia berterimakasih pada Saru yang memanggilnya kembali untuk menjadi kepala dapur Nobunaga. Natsu kaget mendengar perkataan Inoue. Ia bingung apa maksudnya memanggil Inoue kembali? Dengan sombong, Inoue berkata Ken tidak akan kembali maka ia dipanggil kembali untuk menjadi kepala koki Nobunaga. Natsu marah pada Saru, mengapa ia memanggil Inoue? Inoue merasa di atas angin, ia minta Saru untuk menghukum Natsu karena Natsu sudah merendahkannya. Natsu tidak percaya dengan perkataan Inoue. Ia yakin Ken akan kembali. Natsu memastikan pada Saru, jika Ken tidak kembali berarti ia berhasil membunuh Oichi. Tentu saja Saru tidak terima.

Ken dan Kaede berada di dapur Azai. Kaede melumpuhkan dua orang koki Azai dengan mengikat dan menutup mulut keduanya di sudut dapur. Kaede menyerahkan racun untuk dipakai Ken. Racun tersebut bisa membunuh sepuluh orang. Ken menolak racun yang diberikan Kaede. Nobunaga menyerahkan masalah ini pada dirinya, maka ia akan menggunakan kemampuannya memasak, bukan meracuni mereka. Kaede menganggap Ken seorang pengecut. Ia akan mencampur racun itu sendiri tanpa bantuan Ken. Ken mengingatkan Kaede untuk tidak melakukan sesuatu tanpa seijinnya.

Ken memandang bahan-bahan makanan yang tersedia di hadapannya. Ia bingung memilih bahan apa yang akan dia gunakan. Tiba-tiba matanya tertumbuk pada ikan asin. Ken teringat Oichi mengirimkan pesan tersembunyi pada Nobunaga dengan mengirim ikan asin. Ken teringat perintah Nobunaga padanya. Setelah berfikir, Ken mengerti apa yang dimaksud Nobunaga, bukan Azai Nagasama yang dimaksud Nobunaga namun Oichi.

Setelah mengerti pesan Nobunaga, Ken segera memulai memasak. Kaede yang menemani Ken bertanya apa yang dilakukan Ken. Ken mengatakan ia mengerti maksud Nobunaga yang sebenarnya. Kaede menanyakan apa maksud masakan Ken ini? Ken mengatakan masakannya merupakan pesan dari Nobunaga kepada Oichi.

Ken menyajikan masakannya di hadapan Nagasama dan keluarganya. Nagasama memuji masakan Ken yang terlihat cantik. Ken kemudian menjelaskan masakannya pada mereka. “Ikan asin goreng dibungkus dalam sebuah perahu daun bambu disertai dengan sup stroberi. Silahkan dimakan dengan sup stoberi merah.” Oichi memandang Ken sedikit curiga. Azai mencoba sedikit ikan asin sesuai anjuran Ken. Awalnya Azai sedikit ragu, namun setelah merasakannya ia seperti korban masakan Ken lainnya. “Kombinasi dari pahitnya ikan asin dan manisnya stroberi memberi rasa yang enak,” katanya.
“Koki klan Asakura, dapatkan Anda menangkap ikan asin di Echizen juga?” tanya Oichi yang curiga dengan Ken. Ken tahu maksud pertanyaan Oichi. Ia menjawab dengan mantap pertanyaan Oichi, “ya.”

Oichi menangkap pesan tersembunyi dari masakan Ken. Tiga ikan dibungkus daun bambu berbentuk perahu, mewakili dirinya, Chacha dan Ohatsu. Kakaknya ingin ia dan kedua anaknya meninggalkan puri Odani melalui Danau Biwa.

“Oichi tidak akan naik perahu. Saya tidak akan melangkahkan kaki keluar dari puri ini,” gumam Oichi. Azai bingung dengan sikap istrinya. Ken kaget mendengar pernyataan Oichi, Kaede langsung waspada. Kedua orang yang ikut bersama Ken tadi sudah ketakutan. Salah satu dari mereka mengatakan orang-orang yang duduk di depan mereka adalah bawahan Nobunaga.

Azai kaget dan bertanya pada mereka, namun Kaede langsung menarik Ken untuk melarikan diri. Sayang mereka telah terkepung. Kaede berusaha melindungi Ken. Saat bertarung, ikan yang disajikan Ken terlempar ke lantai. Chacha ingin mengambilnya tanpa sadar ada tombak yang mengarah ke arahnya. Melihat hal itu, Ken menarik Chacha untuk menghindari tombak. Ken berhasil namun ia dengan mudah ditangkap anak buah Azai. Melihat Ken tertangkap, Kaede segera melemparkan petasan berasap dan melarikan diri. Nagasama memerintahkan anak buahnya untuk mengejar Kaede dan membawa Ken ke penjara. Oichi berjanji pada suaminya untuk tetap bersama-sama dengannya dimanapun suaminya berada.

Kaede berhasil kembali ke tempat Nobunaga. Natsu yang melihat Kaede sendirian segera menghadangnya. Ia menanyakan dimana Ken, namun Kaede tidak menjawab dan meninggalkan Natsu.

Kaede melaporkan keadaan puri Odani yang sudah berisi pertahanan dari pengikut klan Azai. Bala bantuan Azai akan segera bergerak saat kedatangan mereka. Nobunaga justru menanyakan Ichi. Kaede melaporkan Oichi tidak mau mengikuti pesan Nobunaga. Ia tidak akan meninggalkan puri dan akan tetap bersama suaminya dimanapun suaminya berada. Saru kaget mendengar jawaban Oichi, namun tidak dengan Nobunaga. Jawaban adiknya menjadi kepastian keputusan penyerangannya.

Kaede berbicara dalam hati ternyata apa yang dikatakan Ken benar. Nobunaga tidak menyuruh membunuh Oichi. Jika tadi ia benar-benar meracuni Oichi, maka dirinya pasti dibunuh. Kaede merasa berhutang pada Ken.

Salah satu anak buah Nobunaga bertanya bagaimana dengan Ken. Belum sempat Nobunaga menjawab, dari luar terdengar keributan. Natsu memaksa masuk dan meminta Nobunaga menyelamatkan Ken. Nobunaga hanya menjawab pendek, “Jika ia tidak bisa kembali, maka itulah akhir dari dirinya.” Ia lalu memerintahkan Saru untuk membakar semua kota di kaki gunung Hibari.

Untuk menunjukkan kekuasaannya, Nobunaga membakar semua kota dan desa dekat puri Odani tempat Azai Nagasama memerintah menjadi abu.

Azai Nagasama memandangi kebakaran yang terjadi dari atas purinya. Ia marah karena kakak iparnya bertindak keterlaluan. Ia kecewa sebab iparnya adalah orang yang pertama kali mengkhianatinya. Azai teringat saat Nobunaga berkata tidak akan menyerang Asakura tanpa seizinnya. Namun kenyataannya saat ini Nobunaga malah mengkhianatinya dengan menyerang lahan Asakura padahal sebenarnya ia ingin mengikuti Nobunaga. Azai menanyakan Ken pada anak buahnya. Pelayannya menduga Ken masih hidup, meskipun tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Azai memerintahkan untuk mengirimkan kepala Ken pada Nobunaga.

Di dalam penjara, Ken berbicara dalam hatinya. Apakah takdirnya meninggal di sini. Dia masih tidak bisa mengingat siapa dirinya yang sebenarnya. Ia teringat dengan pesan Mihara untuk tetap bertahan dan segera pergi ke era Heisei. Ken bingung mengapa ia bisa berada di era Sengoku. Apakah keberadaannya di sini untuk dibunuh? Saat pikirannya penuh dengan tanda tanya, ia teringat dengan Natsu.

Natsu berjalan mengendap-endap keluar dari tempat Nobunaga. Ia dihadang Kaede yang menanyakan akan kemana dirinya. (berarti dari tadi Kaede udah tau ya kalo Natsu mau kabur, hehe). Natsu berterus terang akan membebaskan Ken. Kaede heran apa yang akan dilakukan Natsu untuk melindungi Ken? Natsu yang sedari tadi marah karena Kaede meninggalkan Ken sendirian di puri Odani tidak mau mendengarkan apapun perkataan Kaede dan bersiap pergi. Kaede menghalangi langkah Natsu. Ia berkata bukan tugasnya untuk menyelamatkan Ken.
“Bukan tugasmu? Kau benar-benar menyedihkan. Apakah tidak ada orang yang benar-benar ingin kau lindungi tanpa menjadikan tugas? Tidakkah kau memiliki seseorang yang berharga?”

Selesai mengatakan hal itu, Natsu bersiap berangkat menuju Puri Odani dan lagi-lagi dihalangi Kaede. Ia mengancam akan membunuh Natsu jika bertindak semaunya sendiri. Keduanya saling menatap marah. Tanpa mereka sadari Saru memperhatikan mereka berdua.

Ken bermimpi melihat dirinya di masa Heisei. Ia mengenakan baju kokinya dan memberi perintah pada anak buahnya. Tiba-tiba ia memanggil Youko. Ken tersadar, apakah wanita misterius yang selalu muncul dalam ingatannya bernama Youko? Ia berada di restoran Perancis dan bersama dengan Youko. Lamunan Ken terhenti saat Oichi mendatangi tempatnya. Ia menduga kali ini dirinya kembali bermimpi saat melihat Oichi mendatangi penjara seorang diri. Tidak ada alasan bagi Oichi untuk menemuinya, pikir Ken. Namun Ken tahu ini bukan mimpi.

Oichi menanyakan namanya. Ken memperkenalkan diri. Oichi mulai menginterogasi Ken, siapa dirinya dan mengapa masuk ke puri Odani. Ken menjawab jujur dirinya adalah koki Nobunaga. Ia masuk ke puri Odani untuk menyampaikan perasaan Nobunaga melalui masakannya. Oichi tidak percaya kakaknya bisa menyampaikan pesan melalui masakan. Ken mengakui bahwa itu merupakan pemikirannya. Nobunaga menyerahkan tugas tersebut padanya. Oichi tidak percaya dengan pengakuan Ken, sebab kakaknya tidak pernah menyerahkan sesuatu pada orang lain. Ken meyakinkan Oichi dengan mengatakan bahan yang ia pakai untuk membuat hidangan tadi sama dengan bahan yang dikirimkan Oichi pada kakaknya sebagai peringatan adanya perangkap? Oichi bertanya pada Ken apakah dirinya tidak memiliki niat untuk meracuni mereka?
“Saya tidak menaruh racun dalam makanan. Nobunaga-sama mengetahui hal itu lebih dari siapapun. Makanan adalah obat yang membuat orang hidup.”
“Obat?” tanya Oichi heran.
“Di Cina, bukan Ming.. ada pemikiran bahwa makanan harian adalah obat terbaik. Protein merawat kulit, rambut, otot dan darah. Kalsium merawat kekuatan tulang dan membuat daya tahan tubuh lebih kuat. Saya menggabungkan nutrisi mereka untuk membuat masakan tadi. Itulah mengapa dikatakan obat tidak diperlukan.”

Oichi merenung mendengar semua penjelasan Ken. Bahkan ia diam saja saat dipanggil Ken. “Seolah-olah aku mendengar suara kakak. Seolah-olah setiap kata membentuk logika dunia. Kata-kata kakak, lebih dalam dari laut, lebih tinggi dari langit dan jauh.”

Pintu penjara dibuka. Salah satu anak buah Nagasama menegur Oichi yang berada di sana. Ia akan melaksanakan perintah Nagasama untuk memenggal kepala Ken. Tentu saja Ken tidak mau meninggal dengan cara seperti itu. Ia berteriak-teriak. Saat katana siap diayunkan, Oichi berteriak menghentikan mereka dan akan membujuk suaminya untuk melepaskan Ken.

Oichi menghadap Nagasama dan meminta agar suaminya tidak membunuh Ken. Ia ingin agar keahlian memasak Ken dimanfaatkan daripada mengirimkan kepala Ken pada kakaknya. Oichi ingin Ken membantu Chacha bertumbuh sesuai dengan usianya dimana ia seharusnya sudah makan makanan yang lebih keras, sebab hingga saat ini Chacha hanya mau makanan yang berasal dari beras. Azai setuju dengan penjelasan istrinya tentang Chacha. Ia mau memberi kesempatan hidup pada Ken, namun dengan satu syarat. Ken harus bisa memasak dari bahan yang tidak disukai Chacha. Jika Chacha tidak mau makan masakannya, maka ia akan membunuh Ken.

Koki Inoue menyajikan masakannya di hadapan Nobunaga. Ia minta pendapat Nobunaga tentang rasa masakannya. Natsu menunggu jawaban Nobunaga. Nobunaga berpendapat rasa dan penyajiannya membosankan. Ia lalu meminta pendapat Saru. Saru mengatakan masakan Ken tidak bisa dibandingkan dengan milik Inoue. Ia lalu berlutut dihadapan Nobunaga dan meminta agar Nobunaga memberikan perintah untuk menyelamatkan Ken. Namun Nobunaga punya pendapatnya sendiri, jika Ken adalah orang yang penting untuknya maka Ken akan kembali padanya dengan kemampuannya sendiri. Semua orang yang mendengar perkataan Nobunaga terkejut dengan keputusannya.

Natsu berterimakasih pada Saru karena mengajukan usulan untuk menyelamatkan Ken. Saru menyesal karena tidak bisa menyelamatkan Ken. Ia justru minta maaf pada Natsu.

Di dalam penjara, mata Ken ditutup. Ia frustasi karena tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan diri. Tiba-tiba ia mendengar pintu terbuka. Ia diperintahkan untuk berjalan dan ditarik beberapa orang. Ken tidak tahu akan dibawa kemana. Ia menduga mereka akan membawanya ke tempat eksekusi.

Di tempat tujuan, ia mencium bau yang familiar. Saat penutup matanya dibuka, ia melihat mereka membawanya ke dapur. Belum hilang keterkejutannya, Oichi datang dan meminta membuat masakan yang menjadi obat. Masakan yang membuat seseorang yang tidak mau makan daging menjadi mau memakannya. Ken mengiyakan permintaan Oichi.

Ken bersiap memasak. Ia menanyakan pisau miliknya. Anak buah Azai berkata mereka tidak mempercayai Ken, maka ia meminta agar Ken melakukan segala sesuatu dengan tangannya. Ken memandang Oichi meminta penjelasan. Oichi hanya mengangguk mengiyakan perkataan anak buah suaminya. Oichi segera berlalu dari dapur. Sebelum Oichi pergi, Ken bertanya siapakah yang akan makan masakannya. Anak buah Azai memarahi Ken karena ia tidak diperkenankan banyak bertanya. Namun Ken tetap mendesak sebab ia ingin agar bisa menyesuaikan dengan kondisi orang yang akan memakan masakannya. Mendengar alasan Ken, Oichi berkata masakan tersebut untuk Chacha.

Setelah Oichi benar-benar berlalu, Ken segera menghadapi bahan-bahan yang akan ia gunakan untuk memasak. Ia berfikir masakan apa yang akan ia buat untuk seorang anak kecil, yang tidak menyukai daging menjadi menyukainya. Setelah berfikir, akhirnya ia menemukan masakan apa yang akan ia buat untuk Chacha, tanpa menggunakan pisau.

Dengan bahan daging bebek, Ken mulai memotong dengan kukunya sesuai dengan potongan tulangnya. Semua anak buah Azai yang mengawasi Ken terheran-heran melihat Ken bisa memotong tanpa menggunakan pisau. Ken berfikir dalam hatinya, apakah mereka akan melepaskannya jika ia berhasil memecahkan masalah tersebut? Ken merasa tidak akan semudah itu. Namun ia tidak punya pilihan lain saat ini selain memasak.

Ken membawa hasil masakannya. Salah satu anak buah Azai memarahi Ken karena membawa masakan di tutup wajan di hadapan Azai Nagasama. Ken meminta agar tidak seorangpun menyentuh wajan tersebut sebelum Chacha. Azai meminta Ken untuk menyerahkan masakannya pada Chacha. Mendengar permintaan Azai, Ken segera menyajikannya di hadapan Chacha.

Ken membuka wajan penutup hidangannya. Asap mengepul dan semua yang berada di sana terperangah kagum bercampur heran. Ken menjelaskan masakannya pada semuanya. Makan siang anak. Hot plate hamburger daging bebek dengan ubi goreng serta kacau hijau tumis dan miso saus aprikot. Ken mempersilahkan salah salah satu dari keduanya untuk mencoba terlebih dahulu. Oichi mencobanya. “Dagingnya seperti meleleh di mulut tanpa dikunyah. Rasa manis dagingnya menyebar di mulut.” Mendengar perkataan ibunya, Chacha segera minta disuapi. Ia bahkan tidak sabar menunggu pelayannya menyendokkan makanannya. Chacha menikmati masakan yang dibuat Ken, membuat Azai Nagasama terperangah. Chacha selalu memuntahkan daging yang ia makan, namun mengapa sekarang ia justru menikmatinya?

“Untuk anak kecil, lebih dari makan. Pertama mereka harus tertarik pada makanan. Uap yang keluar dari hot plate membuatnya tertarik. Hiasan dengan warna cerah dan meletakkan bendera di sana mengeluarkan drama visual. Dan membiarkan seseorang di samping mereka makan dan menunjukkan bahwa masakan tersebut lezat akan membuat mereka ingin menikmatinya juga. Alasan dia tidak memuntahkannya karena orang yang tidak menyukai daging biasanya tidak suka bau daging. Itu sebabnya, untuk menghilangkan bau saya menambahkan lili gunung. Kandungan sulfida dalam tanaman di keluarga lili memiliki efek menghilangkan bau daging. Bila ditambahkan ke daging akan membuat lebih lembut dan lebih mudah dikunyah. Jika suhu tempat makannya rendah, bau daging akan lebih kuat. Maka saya menggunakan hot plate agar mudah dimakan oleh orang-orang yang tidak menyukai daging,” jelas Ken.

Azai heran sebab Ken memikirkannya hingga sejauh itu. Oichi bertanya apakah makanan yang dibuat Ken saat ini juga termasuk obat?
“Akar lily, kaya akan kalsium, serat makanan dan glukomanan. Daging bebek termasuk vitamin A yang berguna menjaga selaput lendir mata dan kulit. Vitamin B meningkatkan pertumbuhan serta zat besi yang dibutuhkan wanita.”

Penjelasan Ken membuat semua orang yang berada di sana mendengarkan dengan seksama. Melihat Oichi yang benar-benar memperhatikan pertumbuhan dan kesehatan anaknya membuat Ken yakin bahwa di setiap periode, kasih sayang seorang ibu tetap sama. Chacha berterimakasih pada Ken.

Saat dewasa nanti Chacha akan dikenal dengan nama Yodo-dono, selir dari daimyo pemersatu, Toyotomi Hideyoshi.

Tiba-tiba pengawal Azai memberitahu Asakura sudah tiba di gunung Ooyori. Mendengar pemberitahuan tersebut, Azai Nagasama segera memerintahkan para anak buahnya untuk segera bersiap. Salah satu dari mereka menanyakan nasib Ken. Azai memerintahkan untuk membawa Ken kembali ke penjara dan akan melayani makanan untuk Chacha. Sebelum pergi, Azai berjanji pada Oichi akan menjadikan keadaan menjadi tenang dan damai kembali.

Tentara Azai bergabung dengan bala bantuan pasukan Asakura, berbaris ke gunung Ooyori.

Nobunaga menerima kabar tentang pasukan Azai dan Asakura yang sudah bergabung. Ia geram karena adik iparnya bersekutu dengan musuhnya.

Natsu menyelinap ke gudang penyimpanan katana. Ia mengambil satu dan bersiap pergi. Namun jalannya dihalangi Kaede. Mengetahui dirinya ketahuan, ia menghardik Kaede agar tidak menghalanginya menyelamatkan Ken. Natsu berusaha menyerang Kaede, namun ia justru yang tertawan. Kaede meminta agar Natsu tidak meninggalkan tempatnya dan berjanji akan menyelamatkan Ken.

 Perang antara pasukan gabungan Azai dan Asakura melawan Oda dan Tokugawa dimulai. Kedua pasukan tersebut menuju ke medan perang Anegawa.

Di puri Odani, Oichi meminta pada para pengawalnya untuk meninggalkan dirinya bersama dengan Ken. Ia beralasan akan membicarakan tentang pengukuhan Ken sebagai koki untuk Chacha. Setelah semua pengawalnya keluar, Ken menolak permintaan Oichi. Ia ingin kembali ke kediaman Nobunaga, sebab dirinya adalah koki Nobunaga. Oichi tidak berkata apapun. Ia mendekati Ken dan menyerahkan belatinya pada Ken. Ia mengajak Ken melakukan kamuflase di hadapan anak buahnya. Ken mengikuti permintaan Oichi. Keduanya berhasil keluar dari puri Odani.

Di luar, Ken mengembalikan belati milik Oichi. Sebagai gantinya, Oichi mengembalikan pisau milik Ken. Oichi mengantar Ken hingga ke hutan dan memastikan Ken dapat kembali dengan aman ke tempat Nobunaga. Ken heran, mengapa Oichi membantunya melarikan diri dari puri Odani?

Oichi mengaku ia tidak sepenuhnya mengerti penjelasan Ken tentang hamburger. Namun ia tahu dengan pasti perasaan suaminya. Oichi mengingat bagaimana pada awalnya Nagasama benar-benar mengagumi Nobunaga, kakaknya. Namun setelah beberapa saat bersama, Nagasama mulai tidak paham dengan pemikiran Nobunaga dan merasa tidak aman. Perasaan tidak aman tersebut akhirnya menjadi ketidakpercayaan terhadap kakaknya. Meski awalnya mereka setuju untuk berjuang bersama, namun akhirnya Nobunaga mengingkari janjinya pada Nagasama dengan mengirimkan 30.000 tentaranya menuju Asakura di Echizen. Hal itu menyebabkan perasaan Nagasama terluka. Mendengar penjelasan Oichi, Ken menceritakan Nobunaga juga tidak percaya jika Nagasama mengkhianati dirinya. Karena Nobunaga mempercayai dan menilai Nagasama adalah seseorang yang penting bagi dirinya, maka Nobunaga tidak mengatakan sesuatu tentang Nagasama. Mendengar cerita Ken, Oichi menarik kesimpulan bahwa keduanya telah salah paham.

Kedua pasukan telah bersiap. Keduanya berhadapan dan dipisahkan oleh sungai. Dari sisi masing-masing, Nagasama dan Nobunaga berhadapan. Nagasama bergumam, jika saja Nobunaga berkata padanya untuk datang maka ia akan percaya pada kakak iparnya. Sedangkan Nobunaga mendesah, mengapa adik iparnya tidak bisa mengerti maksudnya.

Waktu seperti sungai yang mengalir, tidak pernah berhenti. Nama sungai yang memisahkan mereka adalah Anegawa. Diceritakan bahwa kakak perempuan Raja Enma (Dewa Kematian) tinggal di Anegawa.

Oichi mengerti sekarang mengapa kakaknya memberikan kebebasan bertindak setelah menghabiskan beberapa hari bersama dengan Ken. Ia menilai Ken adalah seseorang yang memegang kata-kata sama seperti kakaknya. Dirinya senang karena Ken berada di sisi kakaknya, sebab kakaknya adalah seorang yang kesepian. Setelah meminta Ken untuk menjaga kakaknya, Oichi meminta agar Ken segera meninggalkan tempat tersebut. Sebelum pergi, Ken berjanji pada Oichi akan mengajarinya membuat hamburger saat mereka bertemu kembali. Oichi tidak yakin adanya kesempatan bertemu lagi dengan Ken.

Oichi, seorang yang dikenal sebagai wanita paling cantik di periode peperangan negara. Hidupnya yang penuh dengan pasang surut berakhir 13 tahun setelah peristiwa ini. Ia meninggal saat berusia 37 tahun. Kita tidak tahu pasti apakah dia belajar membuat hamburger atau tidak.

Dari barisan prajurit, terlihat Natsu di antara mereka. Ia sepertinya berhasil menyamar menjadi prajurit tanpa sepengetahuan Kaede. Sementara Ken terus berlari sepanjang perjalanan. Ia berhenti sejenak karena ragu, apakah harus mengikuti sungai untuk sampai ke tempat Nobunaga. Saat ia hendak bergerak, tiba-tiba sebilah katana menghunus lehernya dari belakang.

+++Bersambung+++

Siapa yang menyerang Ken? Apakah kali ini ia berhasil lolos? Sepertinya iya, karena di episode selanjutnya ia akan memasak yakiniku di tengah medan perang. Kira-kira siapa yang menyerang Ken dari belakang ya? Lalu Youko, wanita misterius yang selalu ada dalam ingatan Ken tiba-tiba juga muncul di periode Sengoku. Penasaran kan? tunggu episode selanjutnya ya.

Thanks to Dramacrazy &  kis-my-ft2.livejournal
Written by Yohana [FB | Twitter]
Image by Ari [Twitter | G+]
Only posted on pelangidrama.net
DON’T REPOST TO OTHER SITE!!
Please be patient!!! don’t ask next episode! OK!

2 pemikiran pada “[Sinopsis J-Drama] Nobunaga no Chef episode 5

  1. hotplatenya bikin lapar wkwkwkwk apalagi pas waktu maksi hahaha, bener2 deh kalau nonton ni drama, wahhh lihat cuplikan episodenya kayaknya seru tapi belum sempat lihat wkwkwkw sekalian capt saja nanti hemat waktu, yang jadi oichi kayaknya familiar tapi ga ingat dimana hahaha, chacha imut kali hahaha, cemungud yo 🙂

    Suka

Tinggalkan komentar