[Sinopsis J-Drama] Switch Girl Episode 3

 ~Sinopsis Switch Girl Episode 3~
Sato menghampiri Nika yang sedang melamun, Nika terkejut dengan panggilan Sato. Karena ia sedang memikirkan bagaimana jika mode offnya terbongkar, Nika mengira Sato melihat mode offnya. Padahal mah  Sato hanya mau menunjukkan majalah  fashion make-up dan life style remaja perempuan yang didalamnya ada Nika sebagai modelnya. Sato memuji penampilan Nika di sana, padahal Nika mempersiapkan semuanya sebelum tampil di sana ha5. Sato dkk pun meminta agar Nika memberitahu mereka jika Nika muncul di majalah, Nika meminta maaf ia beralasan karena lupa padahal ia tak bisa bilang karena kebanyakan yang ditulis di majalah itu bohong wkwkkw.
Setelah terganggu dengan celetukan trio cowok pengagum Nika, perhatian Nika dkk teralihkan dengan artikel, “Perempuan seperti ini tidak populer!”. Artikel itu menyebutkan ciri2nya dan semuanya itu kebiasaan Nika. Salah satu teman Nika mengatakan kalau itu sangat kebalikan dari Nika. Nika hanya tersenyum meringis mendengarnya,padahal dia sendirinya panik. Sementara Nino yang tahu sifat asli Nika hanya tersenyum  miris hahaha.
Nika mendapat wejangan dari bu guru,jika Nika terus mendapat nilai 0 maka ia akan mengulang kelas. Bu Guru pun memperingatkan jika di ujian minggu depan Nika mendapatkan nilai merah lebih dari 4 maka Nika akan mengulang kelas. Nika syok berat.
Nika kembali ke kelas dengan lesu, Nino yang melihat tampang kusut Nika bertanya ada apa dengan Nika. Nika menjawab kalau nilai ujiannya jelek saat ujian minggu depan mungkin ia akan mengulang kelas. “Kamu baru sadar sekarang? Itu karena kamu sama sekali tidak belajar, kan?”ujar Nino menanggapi, Nika pun meminta Nino mengajarinya.
Nino pun tersadar, kenapa Nika tak minta diajari Arata saja, karena di ujian sebelumnya Arata mendapat nilai 100. #Sasuga ne Arata kun (*^_^*). Nika pun segera melihat hasil ujian Arata, dan benar Arata mendapat nilai 100. Nika tak menyangka Arata ternyata pintar, Arata gitu lho XD.
“Kamiyama-kun, kamu mau mengajari Nika belajar, kan?”tanya Nino, namun Nika segera menarik Nino menjauh. “Apa yang kamu lakukan, Nino? Orang itu tidak mungkin menyetujuinya, kan?”tebak Nika. Nika mengira sudah pasti Arata akan menolak dan bilang ‘merepotkan’. Dan tanpa disangka Arata menyetujuinya, yang otomatis membuat Nika terkejut. “Benarkah?!”tanya Nika tak percaya.
“Ya. Begitu pulang, bawalah perlengkapan belajarmu. Kita belajar di rumahku.”jawab Arata sembari bersiap-siap pulang. Nika pun berbunga-bunga mendengarnya.
Nika sudah sampai di depan apartemen Arata. Karena akan belajar berduaan, Nika sudah mempersiapkan semuanya. Nika mulai membayangkan apa2 saja yang akan mereka lakukan. Jyah Nika pikirannya yaoi apa hentai ya hahaha. Namun sayang semua itu musnah dengan terpentoknya kepala Nika gegara Arata membuka pintu hahaha.
Arata mempersilahkan Nika masuk, melihat ruangan yang rapi Nika kembali berpikir yang nggak-nggak. Bener2 yaoi deh Nika wkwkwk. Pikiran itu teralihkan dengan pemandangan sebuah bingkai foto yang tertutup, Nika hendak melihatnya  suara Arata menahannya.
Nika pun masuk ke kamar Arata. Di sana Arata sudah menunggu dengan ‘menu belajar’ yang harus dilalui Nika. Karena Nika akan mengulang kelas jika nilai merahnya lebih dari 4, maka ia akan berada di zona aman jika nilai merahnya hanya 3 atau dibawahnya. Arata pun menjelaskan serentetan tugas yang harus dilalui Nika menuju ujian yang tinggal 1 minggu lagi. Mulai dari mengurangi jatah tidur sampai mempelajari pelajaran yang mudah2. Kepala Nika serasa mau meledak mendengar penjelasan Arata hahaha.
“Oi! Kamu kenapa?”tanya Arata.
“Kamu berbicara terlalu rumit! Aku tidak paham!”seru Nika frustasi. “Aku tidak mungkin bisa belajar dengan cara yang seperti neraka itu!”
“Walau begitu, kamu harus belajar tanpa tidur. Mengerti?”tegas Arata tanpa kompromi.
Doenk pupus sudah harapan Nika ‘belajar’ dengan Arata seperti yang diinginkannya hahaha.
Benkyou shimashou……….
Arata mulai mengajari Nika, dimulai dari pelajaran Sejarah Jepang. Arata memberikan beberapa pertanyaan namun jawaban Nika selalu salah. Mendengar jawaban Nika yang selalu salah, Arata pun naik pitam ia membentak Nika. Ia mengira Nika hanya main2.  Arata bertanya siapa pedagang Italia yang menulis “The Description of the World”, Nika menjawab “Tamago Polo” padahal yang benar Marco Polo. Hampir mirip kan? Arata jadi marah deh, dikiranya Nika main2.
Lanjut ke pelajaran Fisika, Arata menyuruh Nika menghafal rumus namun Nika memelas meminta maaf karena ia tak bisa mengikuti. Dan tertidur, namun Arata dengan sigap membangunkan Nika. Akhirnya setelah sekian lama, belajar usai Nika nampak  lega. Namun tak selang beberapa detik, Arata datang dengan segepok buku bacaan yang harus Nika selesaikan sampai besok hahaha.
Keesokannya, di kelas Nika masih terus membaca dengan mata panda karena kurang tidur.
Nino menanyakan keadaan Nika karena wajahnya terlihat kusut. Tapi Nika malah bertanya apa Nino tahu Hojo. “Nino, kamu tahu? Hojo* itu memberi banyak kontribusi loh.”ujar Nika memberitahu. (* Hojo Masako : istri Minamoto no Yoritomo shogun pertama Kamakura)
“Kamu benar tidak apa-apa?”tanya Nino kembali memastikan, Nika mengangguk.
Nika terus melanjutkan bacaannya sembari jalan, sayang cewek pengganggu datang siapa lagi kalau bukan Reika si ketua geng monkey king.
“Katanya kalau hasil rapot ujian minggu depan jelek, kamu akan mengulang kelas, ya?”selidik Reika.  Reika pun mulai meledek Nika, dan mengatai Nika ‘Perempuan Rapot’. Nika hanya mengangguk dan melanjutkan langkahnya. Reika nampak di atas angin melihat Nika tak membalas kata2nya.
“Yah, itu karena kualitas otak dia dan aku berbeda, ya.”ujar Reika sok pada kedua anak buahnya. “Yang paling penting dari manusia memang inteligensinya, ya.” Salah satu anak buahnya pun ingin mengoreksi ucapan Reika namun ditimpali anak buahnya yang lain bahwa seharusnya Reika tak menyebut ‘rapot’ tapi ‘transkip nilai’.
“Tamiya! Kamu pasti sengaja mempermalukanku!”geram Reika menahan amarah.
Arata kembali menyodorkan tugas setumpuk pada Nika. Nika yang sudah mabok tugas dan bacaan pun kesal. “Sudah cukup! Sudah tidak mungkin! Aku berhenti sekarang! Selamanya berusia 17 tahun juga tidak apa!”seru Nika kesal, yang membuat mata teman2 sekelasnya tertuju pada keduanya.
“Apa yang kamu teriakkan?”tanya Arata lembut. Tapi Nika membalasnya dengan kesal,dan menegaskan kalau ia tak akan datang ke rumah Arata lagi. Nika memutuskan akan pulang dan tidur. Nika segera mengambil tasnya dan bergegas pulang, namun Nino yang bertemu dengan di depan pintun menahannya. “Tunggu, Nika! Kamu mau ke mana?”tanya Nino.
Nika menjawab kalau ia akan pulang dan tidur, ia sudah tak peduli lagi. Arata hanya bisa memandangnya dengan sendu.
Nika yang mengantuk berat sampai di rumah, begitu mencoba membuka pintu tak bisa ia bergegas mencari kunci pintu rumah. Walau sudah mengeluarkan semua isi tasnya Nika juga tak kunjung menemukannya. Ia pun tersadar kejadian pagi tadi, ibunya mengingatkan agar Nika jangan sampai lupa bawa kunci karena ibu dan ayahnya akan pergi ke pemandian air panas. Ditambah kakaknya, Rika mau kencan buta sampai pagi. Karena terburu-buru berangkat ke sekolah, Nika pun lupa membawa kunci rumahnya yang sudah diletakkan di meja.
Nika pun segera memohon dan bersujud pada Arata, agar Arata memperbolehkannya menginap di rumah Arata untuk 1 malam karena ia lupa bawa kunci dan tak bisa masuk rumahnya. “Siapa ya, yang bilang kalau tidak akan ke rumahku hari ini?”ucap Arata cool.
“Jangan katakan hal yang dingin seperti itu dong.”pinta Nika, lalu bersujud di kaki Arata sembari meminta maaf. Melas bener ni Nika hahaha.
“Dua kali lipat loh.”ujar Arata memperingatkan, Nika tak mengerti.
“Aku pasti bisa membuatmu serius. Hari ini dua kali lipat dari biasanya. Berusahalah.”jelas Arata, Nika pun mengerti ia pun tersenyum.
Arata kembali mengajari Nika, Nika terus memandangi Arata yang mengecek jawaban Nika.
Jika aku pikir-pikir, dia mengajarkan dan memikirkan semuanya demi diriku.” Menyadari dirinya diperhatikan, Arata bertanya ada apa. Nika menjawab tidak ada apa2.
Walaupun begitu, aku justru berusaha lari hanya karena sedikit merasa sulit.” Nika pun memutuskan ia akan berusaha.
“Aku tidak akan mengeluh lagi. Aku akan berusaha dan menjadi murid kelas 3 bersama yang lain.”ujar Nika penuh tekad. Arata pun mengiyakan dan tersenyum. Nika pun bertanya kenapa Arata mau mengajarinya.
“Tidak ada alasan khusus kok. Rasa terima kasihku waktu itu.”ucap Arata, Nika tak mengerti. Arata pun mengatakan karena Nika telah memberinya makanan. (saat Nika memberinya makanan saat Arata pulang dari maksi di rumah Nika).
Arata pun kembali memberi Nika soal. Setelah diperiksa, ternyata hasilnya lumayan. Arata pun tersenyum dengan hasilnya. Dilihatnya Nika tak ada, ia pun keluar.
Dan ternyata Nika sedang mempersiapkan makan malam.
“Lihat! Aku bukan sekedar perempuan ‘ibu-ibu’ biasa, kan?”
“Semua… kamu yang buat sendiri?”tanya Arata tak percaya melihat makanan tersaji di meja makan.Arata pun menanyakan dari mana bahannya. Nika menjawab ia mengambil bahan yang ada di kulkas.
“Kamu tuh… lebih hebat dari yang terlihat, ya.”puji Arata.
“Yah… Ini rasa terima kasihku karena sudah mengajariku.”ucap Nika. “Tapi kalau hanya seperti ini, tidak bisa disebut terima kasih.” Arata nampak sedih menatap hidangan itu.
“Kamu kenapa?”tanya Nika, Arata pun menjawab tidak ada apa2. Nika pun memaksa, namun Arata bersikeras tak ada apa2.
Pandangan Nika pun teralihkan ke bingkai foto yang tengkurap, Nika yang penasaran segera menghampiri bingkai foto itu dan mengambilnya.  Nika ingin melihat foto tersebut, namun Arata melarangnya. Arata berusaha mengambil bingkai foto itu dari tangan Nika, namun sayang Nika terlanjur melihat foto tersebut. Foto dimana ibu Arata tertutup coretan spidol, Nika pun terkejut melihatnya. Arata pun mengambil foto tersebut dan mengembalikannya ke tempatnya dalam keadaan tengkurap lagi.
“Sebelumnya aku pernah bilang, kan? Bahwa… ibuku tidak ada.”ucap Arata. Nika pun mengangguk mengiyakan. Arata pun menceritakan kehidupan keluarganya, dimana saat Arata masih SMP ibunya keluar dari rumah setelah mendapatkan kekasih baru. Ibu Arata menghilang karena sejak dulu ayahnya sering pergi dinas kerja dan hampir tak pernah berada di rumah.
“Aku selalu sendirian. Karena itu, beberapa waktu lalu saat kita makan bersama di rumahmu benar-benar menyenangkan.”ucap Arata. Arata pun mencicipi makanan buatan Nika dan mengatakan enak. Nika yang terharu dengan cerita Arata pun mengatakan kalau Arata tak keberatan ia akan membuatkannya kapan saja untuk Arata. Arata pun mengajak Nika makan.
Keduanya makan bersama, menikmati masakan Nika.
Selama ini, aku belum pernah menyadarinya. Meja makan dan suara yang ramai yang selalu ada.”ucap Nika dalam hati. Arata kembali memuji masakan Nika yang enak.
Hingga sekarang, aku belum sadar betapa diberkahinya hari-hariku saat itu.”
Selesai makan keduanya mencuci piring bersama, Nika pun bertanya apa benar2 tak apa ia menginap di rumah Arata?. Nika merasa tak enak dengan ayah Arata.
Arata menjawab kalau ayahnya dinas kerja dan tidak akan pulang. Nika pun terkejut dan kembali berpikir yang nggak-nggak lagi. Nika hentai hahaha. Tetiba Arata datang membuyarkan lamunan Nika, Arata memberikan baju ganti dan menyuruh Nika mandi duluan.
Nika selesai mandi, ia membuka kamar Arata dan melihat Arata pulas tertidur.
Nika pun menghampiri Arata dan memperhatikan Arata dengan seksama.
“Kamu benar-benar tidur? Padahal biasanya ia selalu berlidah tajam, tetapi wajah tidurnya seperti anak-anak.” Untuk membangunkan Arata, Nika menggodanya ia mengatakan kalau ia akan mencium Arata. Namun Arata tetap pulas tertidur, Nika pun hendak mencium Arata namun diurungkannya.
“Hari ini kuputuskan untuk tidak jadi menciummu. Akan kurebut saat ia sedang tidak tidur.”ucap Nika dalam hati.
Keesokan harinya UTS dimulai, dari pelajaran matematika.
Nika nampak senang melihat soalnya, karena soalnya sama seperti yang Arata prediksikan.
Ujian kedua, Fisika. Nika kembali senang dengan soalnya. Ia merasa mampu mengerjakannya. Tapi begitu soal bahas Inggris yang memang tidak dipelajari karena Arata sudah menduga Nika tak akan bisa. Nika pun mengerjakannya dengan main tebak2an kalau biasanya kita menghitung kancing, Nika melempar pensil yang tiap sisinya ada huruf A,B, C, D hahaha.
Nika mulai pusing memasuki ujian Sastra Modern, tapi semangat begitu ujian Sejarah Jepang. Ujian pun berakhir di ujian Sastra Kuno.
Nika nampak lega ujian selesai, Arata yang duduk di sebelahnya pun bertanya apa Nika bisa?. “Dengan sempurna!”jawab Nika. “Walau 3 ujian dipastikan nilai merah, tapi aku pikir itu sudah aman.”jelas Nika, sudah Arata duga hahaha.
“Begitu, ya?”ucap Arata lega. Nika pun tersadar nampak Arata mengkhawatirkannya.
Sebagai ucapan terima kasih, Nika pun mengajak Arata jalan ke Shibuya. Nika akan mentraktir makan siang di sana. Karena ujian sudah selesai Arata pun menerima, sekali-kali kan tak apa2 hehehe. Nika pun tersenyum senang.
Nika dan Arata pun berjalan berdua menuju Shibuya. Orang2 yang mengenali Nika karena sering muncul di majalah memuji kecantikan Nika. Nika terlalu senang dan bersemangat menganggap ini sebagai ‘kencan pertama’ hahaha. Namun kebahagian Nika tak berlangsung lama, karena Nika mengajak Arata masuk ke sebuah toko yang sedang memberikan diskon besar-besaran. Tentu saja Arata menolak masuk, lha wong itu toko pakaian dalam wanita #dasar Nika nggak peka hahaha.
Arata pun menyuruh Nika berbelanja sendiri, sementara ia menunggu di luar.
Di luar Arata bertemu seseorang, yang mengenali Nika dan nampaknya ia juga kenal dengan Arata. “Dia cukup terkenal di kalangan siswi sekolahan. Kalau namanya saja, aku tahu. Ternyata aslinya memang cantik, ya. Aku iri.”ucap cowok itu, yang tak lain adalah Hirota.
“Aku juga tidak berpacaran dengannya.”balas Arata lalu melanjutkan langkahnya namun kata2 Hirota menghentikannya.  Hirota pun bermaksud menggaet Nika, namun Arata yang sudah tahu  sepak terjang Hirota menatapnya tajam. Melihat wajah serius Arata, Hirota pun segera mengatakan kalau ia hanya bercanda. Arata melanjutkan langkahnya, Hirota tersenyum memandang kepergian Arata.

Nika sibuk melihat-lihat, tapi ia bingung. Nika pun memutuskan bertanya dulu ke Arata, namun begitu ia hendak keluar alarm toko berbunyi. Salah satu pegawai segera menghampirinya dan mengajak Nika ke kantor. Nika yang tak ingin dituduh sebagai pencuri ia pun membuka tasnya, namun sayang di dalam tasnya ditemukan sebuah bra berwarna merah. Nika tak tahu apa2 pun, segera mengembalikan barang itu namun petugas keukeuh membawanya ke kantor.

Arata yang kembali, mencari-cari Nika yang tak terlihat. Tetiba datang seorang gadis mendekati Arata hendak mengatakan sesuatu.
Nika pun diinterogasi seorang supervisor toko di sebuah ruangan, namun Nika keukeuh bukan dia yang melakukannya.  Petugas tentu saja tak percaya karena bukti ada di dalam tas Nika.  Nika bersikeras ia tak tahu, mungkin saja barang itu kebetulan jatuh dan masuk ke dalam tasnya.  Tapi petugas tak mudah percaya,  ia meminta kontak sekolah Nika.
Nika bersikeras bukan dia pelakunya dan ia tak mencurinya. Nika pun pasrah memandangi ‘barang bukti’ ia pun menyadari sesuatu.
“Bagi saya, tidak ada motif untuk mencuri pakaian dalam ini.”tegas Nika. Nika pun membuktikannya dengan memakainya  bahwa ukuran bra itu bukan ukurannya, ukuran itu terlalu kecil. Petugas pun segera menyuruh Nika kembali memakai bajunya.
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Selang beberapa detik petugas menyuruh Nika memakai bajunya, Arata masuk dengan terburu-buru dan nampak khawatir. Arata pun kaget dan segera memalingkan wajahnya. Nika pun tersadar, ia segera mengambil bajunya dan bersembunyi hahaha. Petugas pun bertanya kenapa  Arata di sana, Arata menjawab kalau ia ingin menjelaskan mengenai pencurian itu. Tetiba keluar seorang anak perempuan yang tadi bertemu Arata saat Arata mencari Nika. Perempuan itu pun menjelaskan kalau Nika bukan pelakunya, karena ia terus memperhatikan Nika. Jadi Nika bukan pelakunya.
Nika pun tersenyum dan lega ada seseorang yang menyelamatkannya. “Penyelamatku!”ucap Nika dalam hati.
Sekeluarnya dari toko, Nika dan ‘penolongnya’ pun saling bertukaran no. hp. Nika mengucapkan terima kasih karena ia, Nika benar2 tertolong.
“Aku sangat mengagumi Nika-san, makanya aku senang bisa berguna.”ucap perempuan yang menolong Nika. Nika pun memeluk orang itu.  Perempuan itu pun memperkenalkan diri . “Namaku Kizaki Meika, kelas 1 SMA Shibuya Minami.”ucap Meika.
“Meika-chan, aku benar-benar berterima kasih.”
“Tidak kok.”balas Meika.  “Tetapi…. Aku iri dengan Nika-san yang memiliki pacar yang hebat seperti dia.” Nika tak mengerti dengan ‘pacar’ yang dimaksud Meika. Meika pun memberitahukan kalau itu Arata, karena saat Nika tidak ada, Arata  benar-benar mengkhawatirkan Nika dan mencari Nika sekuat tenaga. Nika terkejut mendengarnya, Arata memanggil Nika dan mengajaknya segera pergi. Nika pun pamit pada Meika dan segera menyusul Arata.
“Kamu mengkhawatirkan aku, ya?”tebak Nika.
“Tidak juga.”jawab Arata cuek.
“Jangan malu-malu deh.”
“Aku tidak malu.”tegas Arata.  Ternyata tak jauh dari keduanya, Hirota mengawasi keduanya.  “Tamiya Nika. Besok sepertinya akan menarik.”ucap Hirota tersenyum.
Keesokannya berita heboh beredar di sekolah Nika. Nika yang kebetulan baru tiba, menanyakan ada apa pada sekumpulan siswi yang membaca selembaran yang menghebohkan itu. Nika terbelalak melihatnya,  ternyata selembaran itu berisi foto dirinya yang sedang membuktikan diri kalau ia tak bersalah dengan memakai ‘barang’ yang dikiranya dicuri Nika. Nika syok berat dengan berita itu.
===Bersambung (*^_^*)===
Bagaimanakah nasib Nika selanjutnya? Akankah rahasia Nika terbongkar? Dan siapakah yang menyebarkan selembaran tersebut?. Padahal saat kejadian hanya ada Arata, Meika dan Hirota. Di antara ketiganya siapakah pelakunya? Jangan lewatkan episode selanjutnya ya XD.
Thanks to IDWS  & Chika
Written & Capture image by Ari Arata ( Twitter | Blog )
Posted only on PelangiDrama
DO NOT REPOST TO OTHER SITE/FP !!!

Please be patient!!! don’t ask next episode! OK!
 

5 pemikiran pada “[Sinopsis J-Drama] Switch Girl Episode 3

  1. sllu ketawa klo lht ekspresi Nika, aplg pas berimajinasi yg aneh2, konyol bgt XD..mn bs Arata g senyum lht tingkh Nika yg seunik itu. senyumny arata melelehkn hti XXD

    hira

    Suka

  2. @Anonim Hira: Hahaha, begitulah ampe bikin ngakak guling2, senyum Arata mah melelehkan pangeran es balok #eh :LOL.
    Hira jg suka banget dorama ya? soale ari perhatikan hampir sinop dorama ada komen Hira, dan nama nick Hira berbau jejepangan hahaha #modus

    Suka

Tinggalkan komentar